Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN

OPERASIONAL
LANJUTAN
2008
NANI SUTARNI
2010

1
.
BAB 6
STRATEGI LOKASI

A. Pentingnya Lokasi
Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan
adalah dimana meneka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka
keputusan yang harus diambil selanjutnya oleh manajer operasional adalah
strategi lokasi. Sejumlah perusahaan di dunia melakukannya mengingat lokasi
untuk operasional sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variable. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan.Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan
lokasi perusahaan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada
2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di
tempat lain
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain
Pada umumnya keputusan lokasi merupakan keputusan jangkja panjang,
susah sekali untuk direvisi, mempunyai efek pada biaya tetap maupun variable
seperti biaya transportasi, pajak, upah, sewa dan lain-lain. Dengan kata lain
tujuan strategi lokasi adalah mamaksimumkan manfaat lokasi bagi perusahaan.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lokasi


Secara umum perusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Produktifitas Tenaga Kerja
Karyawan merupakan input paling penting bagi perusahaan, sehingga
tingkat produktifitas tenaga kerja sangat menentukan keberhasilan atau

2
kesuksesan perusahaan. Berkaitan dengan strategi lokasi maka banyak
perusahaan mempertimbangkan factor seberapa produktifitas tenaga kerja di
beberapa alternative lokasi yang dipertimbangkan. Dan yang menarik bagi
manajemen adalah kombinasi diantara produktifitas tenaga kerja dan tingkat
upah tenaga kerja.
2. Nilai Tukar dan Resiko Mata Uang
Walaupun ingkat upah dan produktifitas tenaga kerja membuat sebuah
Negara terlihat ekonomis, tetapi nilai tukar mata uang suatu Negara terhadap
mata uang Negara lain yang tidak menguntungakan dapt mengeliminir
penghematan yang telah dilakukan. Dan kadang-kadang perusahaan dapat
mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan
memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke Negara lain. Dengan
demikian fluktuasi mata uang mengandung unsure resiko yang cukup
signifika untuk dipertimbangkan dalam strategi lokasi.
3. Biaya
Biaya yang terkadung dalam lokasi ada dua macam yaitu pertama adalah
biaya nyata (tangible cost)yang dapat dihitung atau langsung dikenali secara
tepat, meliputi antara lain: biaya pelayanan umu, tenaga kerja, bahan mentah,
pajak, penyusutan, dan biaya lainnya. Sedangkan yang kedua adalah biaya
tidak nyata (intangible cost) lebih sulit ditentukan,, meliputi kualitas
pendidikan, sikap calon karyawan, standar hidup dan lain-lain yang dapat
mempengaruhi proses rekrutmen.
4. Sikap
Sikap dari pemerintah pusat, wilayah maupun daerah terhadap
kepemilikan swasta, penetapan zona, polusi, stabilitas tenaga kerja dan juga
pola kepemimpinan. Dan tidak kalah penting adalh budaya masryarakat di
lokasi tersebut.
5. Kedekatan dengan Pasar

3
Banyak perusahaan yang secar sengaja memilih lokasi operasionalnya
dekat dengan konsumen seperti usaha restoran, salon, toko kelontong, yang
menyadari bahwa kedekatandengan pasar merupakan factor utama
keberhasilan usaha mereka. Deikian pula untuk uasah amanufaktur ada yang
memilih lokasi dekat dengan konsumennya karena mahalnya biaya
transportasi jika harus berada dio lokasi yang berjauhan.
6. Kedekatan dengan Suplier
Penempatan lokasi yang dekat dengan pemasok dan bahan mentah
disebabkan oleh:
- Bahan baku mudah rusak
- Biaya transportasi mahal
- Jumlah produk yang banyak.
Contoh banyak diterapkan pada pabrik semen, pengolahan ikan,
produsen biji baja dan besi.
7. Kedekatan dengan Pesaing (Clustering)
Sepertinya agak mengherankan banyak usaha yang menempatkan lokasi
operasionalnya yang dekat dengan pesaing. Akan tetapi saat ini
kecenderungannya demikian dengan istilah clustering yaitu lokasi berdekatan
para perusahaan yang saling bersaing, yang sering disebabkan oleh adanya
informasi, bakat, modal proyek, atau sumber daya alam yang berlimpah di
suatu daerah. Tidak hanya usaha manufacturing seperti dibangunnya kawasan
industri saja tetapi dalam bidang jasa juga ada misalnya pada pembangunan
pusat perdagangan eletronik, pusat perdagangan tekstil dan lain-lain.

Contoh 1
Qulity Coils membayar $70 per hari dengan produksi sebesar 60 unit per
hari di di connecticut,jumlah hari ini akan lebih murah jika di bandingkan dengan
pabrik di meksiko dengan upah $25per hari dengan produktipitas 20 unit
perhari :

4
Biaya tanaga kerja per hari = biaya per unit
Produk (per hari)

Kasus 1: Pabrik di Connecticut

$70 Upah per hari = $70 = $1,17 per Unit


60 Unit yang di produksi per hari 60

Kasus 2: Pabrik di Juarez, Meksiko

$25 Upah per hari = $25 = $1,25 per Unit


20 Unit yang di produksi per hari 20

C. Metode Penentuan Lokasi


1. Location Factor Rating
Adalah sebuah metode penentuan lokasi yang mementingkan adanya
obyektifitas dalam proses mengenali biaya yang sulit untuk dievaluasi. Faktor
yang dipertimbangkan factor baik yang kualitatif maupun kuantitatif dianalisis
dengan cara mengkuantifisir semua factor. Metode ini bisa diterapkan untuk
factor-faktor yang secara umum digunakan untuk memilih lokasi, maupun factor-
faktor yang dipertimbangkan untuk memilih Negara, wilayah, tempat bagi
pemilihan lokasi untuk perusahan global.Adapun langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat daftar factor yang berhubungan yang sering disebut factor
kunci sukses (critical success factors – CSFs)
2. Buat pembobotan untuk setiap factor yang telah ditetapkan pada langkah
1. yang besar kecilnya tergantung signifikansinya bagi perusahaan.
3. Buat skala penilaian untuk tiap factor (contoh 1-10, atau 1-100)

5
4. Menetapkan beberapa alternative lokasi yang dinominasikan
5. Beri penilaian untuk setiap alternative lokasi pada setiap factor dengan
menggunakan skala penilaian pada langkah 3.
6. Analisis tiap factor dengan mengalokan bobot untuk tiap factor dengan
penilaian, dan jumlahkan hasilnya.
7. Berikan rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal sesuai hasil yang
didapatkan pada langkah 6.

Contoh 2
Ada sebuah perusahaan yang beroperasi secara global mencoba
menganalisis beberapa alternative Negara untuk dijadikan nominasi lokasi anak
cabang perusahaannya di luar negeri. Adapun data dan perhitungannya adalah
sebagai berikut:
Critical success factor Bobot Nilai(1-10) Nilai x Bobot
Negara Negara Negara Negara Negara
Negara
A B. C A B C
Teknologi 0.15 8 7 6 1,2 1,05 0,9
Tingkat Pendidikan 0.2 7 8 7 1,4 1,6 1,4
Aspek Politik/Hukum 0.15 6 6 7 0,9 0,9
1,05
Aspek Sosial Budaya 0.2 8 9 8 1,6 1,8
1,6
Aspek Ekonomi 0.3 7 6 8 2,1 1,8
2,4

6
----- -----
-----
Jumlah 6,2 7,15
7,35
Nilai maksimal adalah 7,35 yaitu Negara C sehingga direkomendasikan
untuk dipilih sebagai Negara untuk lokasi pembuka anak cabang di luar negeri.

Apabila sebuah keputusan sensitive terhadap perubahan-perubahan yang


kecil, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai pembobotan dan
penilaian. Akan tetapi banyak manajer yang menetapkan bahwa factor yang
kualitatif bukan merupakan dasar utama pembuatan keputusan sehinnga aspek
yang lebih kuantitatif diberikan bobot yang lebih tinggi.
2. Center of Gravity Techniques
Merupakan sebuah teknik matematis yang digunakan untuk menemukan
lokasi yang paling baik untuk suatu titik distribusi tunggal yang melayani
beberapa toko atau daerah Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar,
jumlah barang yang dikirim dan biaya pengiriman.
Langkah menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
1 Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari lokasi ke gudang distribusi
(yang akan dicari lokasinya) tiap periode tertentu
2. Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik origin (0,0)
3. Tempatkan lokasi-lokasi pasar yang dilmiliki perusahaan pada suatu
system koordinat dengan titik origin sebagai dasar.
4. Tentukan koordinat gudang distribusi dengan rumus:

Σ d ix Qi
Koordinat x pusat gravitasi = ----------------
Σ Qi

7
Σ d iy Qi
Koordinat y pusat gravitasi = ----------------
Σ Qi

Dimana d ix = koordinat x lokasi i


d iy = koordinat y lokasi i
Qi = Jumlah barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i

Contoh 3
Perusahaan retailer mempunyai empat toko akan menentukan lokasi
gudang distributornya dengan data sebagia berikut:
Toko Koordinat Jumlah barang yang dikirim per periode
D (30 ; 120) 2.000 unit
E (90;110) 1.000unit
F (130 ; 130) 1.000 unit
G (60 ; 40) 2.000 unit
(30x2.000)+(90x1.000)+(130x1.000)+(60x2.000)
Koordinat x pusat gravitasi= --------------------------------------------------------=
66,7
2.000 + 1.000 + 1.000 + 2.000
(120x2.000)+(110x1.000)+(130x1.000)+(40x2.000
)
Koordinat y pusat gravitasi = ------------------------------------------------------- =
93,3
Arbitrar
North-
East-
120 | | | |
South
yWest
origin
– | |
90 – 30 60 90
60 – 120 150
30 –

8
2.000+1.000+1.000+2.000
Toko G
D (90,
F
E (130,
(30,
(60,
+
Pusat Gravitasi
120)
130)
110)
40)
(66.7, 93.3)

3. Load-distance Techniques
Sebuah variasi dari pusat-of-gravity metode untuk menentukan koordinat dari
fasilitas lokasi beban-teknik jarak. In this method, a single centralized site
location is not found; rather, a number of different site locations are evaluated for
distance and load. Dalam metode ini, dalam satu lokasi terpusat situs tidak
ditemukan; sebaliknya, sejumlah lokasi berbeda situs dievaluasi untuk jarak dan
beban. For example, three different sites can be evaluated as possible locations
for optimal location among four different suppliers. Misalnya, tiga situs yang
berbeda dapat dievaluasi mungkin lokasi optimal untuk lokasi yang berbeda di
antara empat pemasok. A summary of the load distance method is given below:
Ringkasan beban jarak metode yang diberikan di bawah ini:
Compute Load X Jarak untuk setiap situs.

9
○ Choose the site with the lowest Load X Distance. Pilih situs dengan Load X
Jarak terendah.
○ Distance can be actual mileage or straight-line, based on x, y
coordinates.Jarak yang sebenarnya dapat mileage atau terang-line,
berdasarkan x, y koordinat.
LLD =

where, di mana, LD = the LD = beban-nilai jarak.


l i = yang dinyatakan sebagai beban berat, jumlah perjalanan, atau
unit yang dikirim dari situs yang diusulkan ke lokasi i.
d i = jarak antara yang diusulkan dan lokasi situs i.
l i = the load expressed as a weight, number of trips, or units being
shipped from the proposed site to location i.d i = the distance
between the proposed site and location

d i =d i =
wher
di mana, (x, y) = koordinat situs yang diusulkan
(x i , y i ) = coordinates of existing facility(x i, y i) = koordinat yang
ada fasilitasi

Contoh 4
Manajer dari perusahaan sepatu NIKE yang berada di Amerika Serikat
dengan beberapa cabang di kota Washington, Boston, Virginia, New York akan
mengirim sepatu NIKE ke Indonesia dengan beberapa alternative kota tujuan:
Bandung, Jakarta, Surabaya untuk tahun 2009 . manajer tersebut diminta untuk
menentukan pilihan kota yang paling mengefisienkan biaya berdasarkan waktu
biaya dan jarak. Data ditampilkan sbb :
POTENSI SITUS
Kota X Y

10
Bandung 360 180
Jakarta 420 450
Batam 250 400
SUPPLIER (PEMASOK)
Daerah X Y li
Washington (A) 200 200 75
Boston (B) 100 500 105
Virginia (C) 250 600 135 JAWABAN
New York (D) 500 300 60

Menghitung situs 1

dA =( XA – X1 )2 + ( YA – Y1 )2
= ( 200 – 360 )2 + ( 200 – 180 )2
= (25600) + (400)
= 26000
= 161,2

dB =( XB – X1 )2 + ( YB – Y1 )2
= ( 100 – 360 )2 + ( 500 – 180 )2
= (67600) + (102400)
= 170000
= 412,3

dC=( XC – X1 )2 + ( YC – Y1 )2
= ( 250 – 360 )2 + ( 600 – 180 )2
= (12100) + (176400)
= 188500
= 434,2

dD =( XD – X1 )2 + ( YD – Y1 )2
= ( 500 – 360 )2 + ( 300 – 180 )2

11
= (19600) + (14400)
= 34000
= 184,4

Menghitung situs 2

dA =( XA – X2 )2 + ( YA – Y2 )2
= ( 200 – 420 )2 + ( 200 – 450 )2
= (48400) + (62500)
= 110900
= 333

dB =( XB – X2 )2 + ( YB – Y2 )2
= ( 100 – 420 )2 + ( 500 – 450 )2
= (102400) + (2500)
= 104900
= 323,9

dC =( XC – X2 )2 + ( YC – Y2 )2
= ( 250 – 420 )2 + ( 600 – 450 )2
= (28900) + (22500)
= 51400
= 226,7

12
dA =( XD – X2 )2 + ( YD – Y2 )2
= ( 500 – 420 )2 + ( 300 – 450 )2
= (6400) + (22500)
= 28900
= 170

Menghitung situs 3
dA =( XA – X3 )2 + ( YA – Y3 )2
= ( 200 - 250 )2 + ( 200– 400 )2
= (2500) + (40000)
= 42500
= 206,2

dB =( XB – X3 )2 + ( YB – Y3 )2
= ( 100 - 250 )2 + ( 500 – 400 )2
= (22500) + (10000)
= 32500
= 180,3

dC =( XC – X3 )2 + ( YC – Y3 )2
= ( 250 - 250 )2 + ( 600– 400 )2
= (0) + (40000)
= 40000
= 200

dD =( XD – X3 )2 + ( YD – Y3 )2
= ( 500 - 250 )2 + ( 300– 400 )2
= (62500) + (10000)
= 72500

13
= 269.3

LD =

Situs 1 = (75)(161.2) + (105)(412.3) + (135)(434.2) + (60)(434.4) = 125,063

Situs 2 = (75)(333) + (105)(323.9) + (135)(226.7) + (60)(170) = 99,791

Situs 3 = (75)(206.2) + (105)(180.3) + (135)(200) + (60)(269.3) = 77,555

* Jadi , Dipilih situs 3 karena memeiliki nilai beban jarak terkecil. Sehingga
pengiriman barang akan lebih efisien melalui Kota Batam.

D. Tantangan / isu strategi dalam strategi lokasi


Industri Ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi,
perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Bisnis Ritel adalah
keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian
layanan kepada konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai
pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar Ritel yang kompetitif,
pelaku Ritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu &
tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku ritel
terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan
hal yang sangat penting.
Dalam operasionalnya pelaku Ritel menjalankan beberapa fungsi antara
lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk & jasa.
Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk, secara
keseluruhan pengelola bisnis Ritel membutuhkan implementasi fungsi – fungsi
manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumberdaya
manusia, maupun operasional. Sehinga pelaku ritel dapat memahami secara
penuh tentang lingkup bisnis Ritelnya, cara strategi pengembangannya dan
Memanajemen bisnisnya.

14
Hal – hal penting yang harus diperhatikan dalam bisnis Ritel untuk
mengembangkan keunggulan bersaing :
1. Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen berarti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di
lokasi Ritel tertentu. Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang
penting dalam mempertahankan keuntungan dari para pesaing, jika mmeiliki
konsumen yang loyal berarti konsumen memiliki keengganan untuk menjadi
pelanggan pada ritel – ritel pesaing
2. Program Loyalitas
Program loyalitas adalah bagian dari keseluruhan manajemen hubungan
antar konsumen, Program ini sudah umum dijalankan dalam bisnis Ritel,
program loyalitas bekerja sama dengan manajemen hubungan pelanggan /
Customer Relationship Marketing ( CRM ) . Anggota – anggota program
loyalitas diketahui saat mereka membeli, karena mereka menggunakan beberapa
tipe kartu loyalitas, informasi pembelian disimpan dalam database yang besar,
dari dari database dapat diketahui jenis – jenis barang apa yang dibelioleh
konsumen, dengan mengunakan cara ini pelaku ritel dapat menyesuaikan
berbagai penawaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang loyal dengan
baik. Beberapa pelaku ritel yang telah mengunakan program ini seperti : Alfa
dengan AFC ( Alfa Family Club ), Carrefour dengan Kartu Belanja ( KB )
Carrefour, Maatahari dengan MMC (Matahari Club Card ), dan masih banyak
contoh lainnya.
3. Lokasi
Lokasi adalah factor utama dalam pemilihan took Konsumen, Ini juga
keunggunlan bersaing yang tidak mudah ditiru. Contohnya Starbucks , mereka
menciptakan keberadaan pasar yang sulit untuk disaingi, Carrefour, mereka
selalu menentukan lokasi yang selalu strategis. Pemilihan lokasi yang tepat
mempunyai keuntungan yaitu :

15
a. Merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi
fleksibilitas masa depan Ritel itu sendiri.
b. Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan bisnis Ritel dimasa yang akan
dating, area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi
sehingga dapat mempertahankan kelangsungan toko saat awal ataupun masa
yang akan datan.
Penentuan lokasi dapat dimulai dengan memilih komunitas, keputusan ini
sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stablitas maupun
persaingan serta iklim politik . selain itu juga geografis sangat menentukan .
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
Ritel adalah bisnis tenaga kerja intensif, para pegawai memiliki peranan
penting dalam memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas
konsumen.
5. Sistem Distribusi & Informasi
Semua Ritel berusaha untuk mengelola usaha secara efisien, mereka terus
memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada saat yang sama member konsumen
barang-barang dengan harga lebih baik dari pada pesaingnya atau memutuskan
untuk mengunakan kesempatan guna menarik perhatian konsumen dari para
pesaing denganmenawarkan jasa, barang, dan penyajian visual yang lebih baik.
6. Barang – barang yang Unik
Mengembangkan merek-merek berlabel ( juga disebut merek-merek
toko ) yang merupakan produk – produk yang dikembangkan dan dipasarkan
oleh ritel dan hanya tersedia dari Ritel tersebut.
7. Layanan Konsumen
Dibutuhkan waktu dan usaha untuk membangun sebuah tradisi dan
reputasi untuk layanan konsumen, karena layanan konsumen yang bagus
merupakan asset strategis yang sangat berharga.

16
Strategi komunikasi pemasaran terpadu atau integrated marketing
communication merupakan salah satu elemen penting yang digunakan untuk
dapat menyampaikan informasi tentang produk atau jasa yang hendak dipasarkan
kepada konsumen. Kemudian brand image dapat terbentuk melalui sinergi
seluruh atribut dari komunikasi pemasaran dalam strategi komunikasi pemasaran
terpadu berupa suatu pesan dengan citra yang positif dan seragam dalam persepsi
konsumen dan calon konsumen. Starbucks Coffee merupakan kedai kopi ritel
internasional yang 6 tahun belakangan ini telah mengembangkan lebih dari 40
gerai di 9 kota besar di Indonesia. PT Sari Coffee Indonesia sebagai pemegang
lisensi untuk memperkenalkan dan memasarkan Starbucks Coffee pastinya
memiliki strategi komunikasi pemasaran terpadu tersendiri yang
diimplementasikan dan disesuaikan dengan setiap gerai Starbucks Coffee yang
didirikan di lokasi berbeda yang dinilai strategis oleh manajemen. Setiap lokasi
gerai Starbucks Coffee memiliki karakteristik konsumen tersendiri sesuai dengan
situasi kondisi sosial yang sudah terbentuk sehingga memerlukan penyesuaian
strategi komunikasi pemasaran terpadu. Salah satunya adalah gerai Starbucks
Coffee yang berlokasi di lantai ground floor atrium barat Mall Taman Anggrek
dan beroperasi di dalam mall-dekat dengan air terjun (waterfall) buatan, dengan
kondisi gerai yang terbuka. Di satu pihak, kebisingan yang berasal dari
keramaian pengunjung Mal Taman Anggrek dan derasnya suara air terjun
menjadi sumber utama distorsi, ditambah lagi dimana kegiatan konsumen akan
mudah terekpose akibat desain gerai yang terbuka. Tetapi di pihak lain, dengan
situasi dan kondisi yang demikian, Starbucks Coffee Mall Taman Anggrek tetap
ramai dikunjungi oleh para pelanggannya, meskipun terdapat merek lain yang
mengusung tema yang sama dengan Starbucks Coffee serta terdapat gerai
Starbucks Coffee lain dengan lokasi yang cukup dekat dengan situasi dan kondisi
gerai yang tertutup. Dari fenomena inilah penulis tertarik melakukan penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi
pemasaran terpadu yang diimplementasikan dalam Starbucks Coffee Mall Taman

17
Anggrek dan untuk mengetahui persepsi konsumen tentang strategi komunikasi
pemasaran terpadu dalam menciptakan brand image dari Starbucks Coffee Mall
Taman Anggrek. Untuk menggumpulkan data penulis menyebarkan 100
kuesioner dengan menggunakan tehnik pengambilan sampel non probability
sampling secara accidental sampling pada tanggal 30 November 2007 – 2
Desember 2007. Sampel dalam penelitian ini merupakan responden yang tahu
dan pernah menikmati produk minuman dan makanan dari Starbucks Coffee Mal
Taman Anggrek, yang dianggap mewakili khalayak sasaran. Untuk menganalisa
data, digunakan perhitungan MS atau mean score. Berdasarkan analisis mean,
dapat diketahui bahwa Starbucks Coffee Mal Taman Anggrek menggunakan
seluruh atribut komunikasi pemasaran untuk mendidik hingga memasarkan
produk minuman dan makanannya kepada konsumen dan calon konsumen.
Dalam hal ini, atribut yang paling dominan adalah atribut kemasan dan merek
melalui desain logo dari Starbucks Coffee Mal Taman Anggrek. Selain itu,
atribut penjualan personal lewat penawaran produk melalui barista Starbucks
Coffee Mal Taman Anggrek menjadi atribut tertinggi kedua yang diterima oleh
konsumen. Nama merek Starbucks Coffee Mal Taman Anggrek sebagai salah
satu coffee shop atau kedai kopi terbaik dan tempat hang out favorit karena
tempatnya yang nyaman, bebas dari asap rokok, dan lokasinya strategis telah
menjadi citra dengan skor tertinggi yang telah terbentuk dan melekat dalam
persepsi responden. Umumnya, citra merek yang tertanam dalam benak
konsumen menunjukkan rata-rata yang baik.

18

Anda mungkin juga menyukai