6. Standar Kompetensi
Menerapkan Budaya Hidup Sehat
6.1. Kompetensi Dasar
Mengenal bahaya seks bebas
6.2. Kompetensi Dasar
Menolah bahaya seks bebas
A. Seks Bebas
Seks bebas berarti melakukan hubungan seks dengan pasangan tanpa ikatan perkawian atau
berganti-ganti pasangan. Melakukan seks bebas sangat dilarang oleh agama manapun. Norma-norma
yang ada dimasyarakat juga menyatakan bahwa seks bebas merupakan perbuatan yang terlarang.
Pasangan yang melakukan seks bebas akan mendapat sanksi, baik secara hukum negara maupun
hukum masyarakat. Ketika melakukan seks bebas akan mudah tertular penyakit kelamin yang dikenal
dengan sebutan IMS (Infeksi Menular Seksual).
1. Cara Penularan IMS
a. Melakukan hubungan seksual berganti-ganti pasangan, terutama dengan orang yang mengidap
IMS.
b. Transfusi darah tanpa screening (menyaringan).
c. Penerimaan organ tubuh (transplantasi jaringan, organ).
d. Secara transplasental / parinatal (dari ibu ke anak yang akan dilahirkannya).
2. Jenis-jenis IMS
a. Gonore/GO (Kencing Nanah)
1) Penyebab : Bakteri Neissaria Gonorhea
2) Gejala :
a) Pria : Keluar cairan berwarna putih kuning dan kehijauan serta rasa nyeri, panas dan
gatal.
b) Wanita : Keputihan, cairan vagina kental kekuningan, rasa nyeri dirongga panggul dan
sakit waktu haid.
3) Akibat : Penyakit radang panggul, kemungkinan mandul, infeksi mata pada bayi yang
dilahirkan, memudahkan penularan HIV/AIDS
b. Sifilis (Raja Singa)
1) Penyebab : Bakteri Treponema Pallidum
2) Gejala : Luka pada kemaluan tanpa rasa nyeri biasanya tunggal, kadang-kadang bisa
sembuh sendiri. Bintil/bercak merah ditubuh, tanpa gejala klinis yang jelas, kelainan syaraf,
jantung, pembuluh darah dan kulit.
3) Akibat : jika tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung.
Selama masa kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam kandungan dan dapat
menyebabkan keguguran, lahir cacat, dan memudahkan penularan HIV/AIDS.
c. Herpes Genitalis
1) Penyebab : Virus Herpes Simplex
2) Gejala : Bintil-bintil berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri pada kemaluan. Jika
pecah akan meninggalkan luka kering berkerak, lalu hilang sendiri. Gejala serupa akan
timbul bila ada faktor pencetus, misalnya stress.
3) Akibat : Rasa nyeri pada syaraf, dapat ditularkan pada bayi pada waktu lahir (dapat lahir
muda, cacat pada bayi, dan lahir mati), memudahkan penularan HIV/AIDS dan kangker
leher rahim.
d. Trikomonas Vaginalis
1) Penyebab : Sejenis Protozoa Vaginalis
2) Gejala : Cairan vagian encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau busuk.
3) Akibat : Kulit disekitar bibir krmaluan lecet, dapat menyebabkan bayi premature dan
memudahkan penularan HIV/AIDS.
e. Chancroid
1) Penyebab : Bakteri Haemophilus Ducreyi
2) Gejala : Luka yang sangat nyeri, benjolan dilipat paha yang sangat sakit dan mudah pecah,
meninggalkan luka yang dalam.
3) Akibat : Luka infeksi mengakibatkan kematian jaringan di sekitarnya merupakan resiko
tertinggi penularan HIV/AIDS.
f. Condiloma Akuminata (Jengger Ayam)
1) Penyebab : Virus Human Papilloma
2) Gejala : terdapat satu atau bebarapa kutil di sekitar daerah kemaluan. Kutil (lesi0 dapat
membesar.
3) Akibat : Menimbulkan kangker mulut rahim.
g. Kutu Pubis
1) Penyebab : Kutu pada daerah kemaluan
2) Gejala : Hidup di rambut kecuali rambut kepala. Tidak mudah terlihat dengan kasat mata.
Tandanya ada kutu kemaluan (black dot), bercak keabu-abuan dicelana.
3) Akibat : Gatal-gatal dengan adanya kutu di rambut kemaluan dan ketiak. Kadang-kadang di
alis dan bulu mata.
h. Acquired Deficiency Syidrome (AIDS)
1) Penyebab : Virus (HIV)
2) Gejala : Kumpulan gejala yang diakibatkan oleh mengurang/menghilangnya mekanisme
kekebalan tubuh, yang biasanya berujung pada kematian.
3) Akibat : Dari kekebalan tubuh yang berkurang sehingga berimbas terinfeksinya organ
tubuh. Misalnya Pneumonia (infek paru) yang disebabkan oleh bakteri Pneumocystis
Carinni dan tumor / kangker pada alat tubuh. Kedua penyakit tersebut sangat jarang
ditemukan pada orang yang kekebalan tubuhnya masih terjaga dengan baik.