Bahaya Merokok Oleh Lusti Amalia Bahar
Bahaya Merokok Oleh Lusti Amalia Bahar
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah S.W.T yang telah memberikan kekuatan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Karya tulis ini berjudul Mengintai Bahaya Merokok. Karya tulis ini disusun sebagai
tugas akhir dan menjadi syarat kelulusan. Tujuan penulis membahas tentang
Mengintai Bahaya Merokok ini adalah agar:
1.Pembaca mengetahui tentang zat-zat yang terkandung pada rokok,
2.pambaca mengetahui tentang bahaya merokok, dan
3.Agar pambaca tidak merokok lagi
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1.ayah dan mama yang telah mendorong penulis menyelesaikan karya tulis ini
2.Bu heni selaku pembimbing dan wali kelas
3.teman-teman dan semua pihak yang tidak bisa di sebutkan namanya satu persatu
Akhirnya, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
penyempurnakan pada waktu mendatang Semoga ALLAH S.W.T meridai niat baik
kita
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit yang menimpa manusia sebagian besar diakibatkan oleh tindakan manusia
itu sendiri. Penyakit itu antara lain sakit maag, sakit gigi, gagal ginjal, paru-paru,
dan lain-lain. Pada karya tulis yang saya buat ini akan membahas salah satu
penyebab penyakit yang berkaitan dengan paru-paru. Karya tulis ini terdiri dari 3
bab. Bab I adalah bagian pembuka. Bab II terdiri dari pendahuluan, pembahasan,
dan simpulan. Bab III merupakan bagian penutup, terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran.
Karya tulis yang berjudul MENGINTAI BAHAYA ROKOK ini saya buat bertujuan:
1. agar pembaca mengetahui tentang zat-zat yang terkandung pada rokok,
2. agar pembaca mengetahui tentang bahaya rokok, dan
3. agar pembaca tidak merokok lagi.
Karya tulis ini akan membahas berbagai hal yang berkaitan dengan rokok yaitu:
1. Apa itu rokok?
2. Zat-zat yang terkandung pada rokok,
3. Bahaya rokok (bagi perokok aktif dan perokok pasif),
4. Tidak merokok = (sama dengan) kaya.
Penulisan karya tulis ini mengambil data dan informasi dari berbagai buku antara
lain STOP SMOKING, internet, majalah, koran, dan wawancara langsung kepada 10
responden. Jumlah respondennya dibatasi 10 orang saja karena keterbatasan
waktu dan biaya yang dimiliki penulis. Responden pada karya tulis ini adalah
perokok aktif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rokok
Rokok biasanya berbentuk silinder terdiri dari kertas yang berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar
10 mm, berwarna putih dan coklat. Biasanya berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah, ditambah sedikit racikan seperti cengkeh, saus rokok, serta racikan lainya
untuk menikmati sebatang rokok, perlu dilakukan pembakaran pada salah satu
ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujungnya yang lain.
Gambar rokok
Biasanya rokok dijual dalam bentuk kemasan kertas, dengan dua jenis rokok yaitu
yang berfilter dan tidak berfilter. Filter terbuat dari bahan busa, serabut sintetis
yang berfungsi menyaring nikotin.
Manusia pertama yang suka melakukan kegiatan merokok untuk keperluan ritual
adalah suku bangsa Indian di Amerika, sekitar abad ke-16. Pada saat itu bangsa
Eropa baru saja menemukan benua Amerika. Penjelajah dari Eropa ini ikut
mencoba menghisap rokok. Kebiasaan merokok ini dijadikan kesenangan semata
oleh bangsa Eropa, sedangkan suku bangsa Indian merokok untuk acara ritual. Pada
abad 17 para pedagaang Spanyol masuk ke Turki, saat itulah kebiasaan merokok
dikenal oleh negara-negara Islam. Saat itu, mereka tidak tahu akan bahayanya
kebiasaan merokok ini. Ketika pada zaman Nabi, rokok belum ada maka dari itu Al-
Qur’an tidak menyebutkan secara jelas aturannya, sebagaimana aturan mabuk-
mabukan, berzina, dan makanan yang diharamkan. Tetapi banyak sekali penelitian
membuktikan bahwa kebiasaan merokok bisa merusak tubuh kita, dan Islam tidak
mengajarkan hal itu.
Tembakau (Nicotiana spp., L) adalah tumbuhan berdaun lebar, asalnya dari daerah
Amereika Utara dan Amerika Selatan. Biasanya daun ini sering digunakan sebagai
bahan baku utama rokok.
Tembakau mengandung zat alkaloid nikotin, sejenis neurotoxin yang sangat ampuh
jika digunakan pada serangga. Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan utama
insektisida (obat pembunuh serangga). Nikotin adalah sebuah senyawa kimia
organik, merupakan sebuah alkaloid yang ditemukan secara alami di berbagai
macam tumbuhan seperti tembakau dan tomat. Sebenarnya kandungan nikotin
sangat pontesial sebagai racun saraf serangga.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, setiap hari yang kita lewati dipenuhi dengan asap. Entah itu asap
pembakaran, asap knalpot kendaraan bermotor, asap rokok, dan lain-lain.
Selain itu, berbagai bahan kimia berbahaya juga seringkali masuk ke dalam
tubuh kita, baik kita sadari maupun tidak. Tidak terkecuali dengan rokok.
Pada zaman sekarang, lintingan tembakau ini sudah sangat akrab dengan
masyarakat di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, iklan rokok kerap kali
menghiasi layar kaca.
Sebagian besar orang Indonesia tentu sudah sering mendengar atau
membaca peringatan dari pemerintah yang berbunyi: “Merokok dapat
mengakibatkan serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan
janin”. Namun, tetap saja banyak orang yang seakan-akan tidak
mempedulikan peringatan tersebut.
Tak dapat dipungkiri bahwa industri rokok memang memberikan devisa yang
cukup besar bagi negara kita. Cukup sulit untuk menghentikan kebiasaan
merokok seseorang. Padahal, berbagai penyakit berbahaya dan pencemaran
yang senantiasa menyertai para perokok aktif maupun pasif juga patut
diperhitungkan dewasa ini, yang masih ditambah dengan berbagai
pencemaran yang tentunya sudah cukup membuat kita merasa tidak nyaman
dan tidak baik bagi kesehatan kita masing-masing.
Rokok, yang mana salah satu pintu gerbang ke dunia narkoba, tidak hanya
beresiko pada penyakit dan pencemaran lingkungan. Saat ini, rokok telah
mulai mengikis hati nurani dan moral manusia. Saat sang anak kelaparan,
sang ayah malah menghamburkan uang yang ada hanya untuk sebatang
rokok. Bebasnya penjualan rokok di Indonesia memberikan kesempatan
setiap orang untuk mencoba dan akhirnya terjerumus ke dalam pengaruh
rokok. Namun, sulit sekali bagi perokok untuk menghentikan kebiasaan
buruknya tersebut. Dibutuhkan kesadaran dan kemauan yang kuat dari
perokok itu sendiri di samping dukungan moral dari keluarga, lingkungan
sekitar dan pemerintah untuk mengendalikan masalah rokok. Dengan
peringkat kelima dunia sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar,
yang perlu kita garis bawahi adalah: Bagaimanakah kelanjutan hidup bangsa
Indonesia apabila generasi penerusnya hancur hanya karena sebungkus
rokok?
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas timbul masalah:
C. Tujuan
Melalui karya tulis ini, penulis ingin menyadarkan orang lain untuk
setidaknya mengurangi konsumsi rokoknya atau bahkan menghentikan
sama sekali aktivitas merokoknya dan memberikan tambahan
pengetahuan kepada para perokok pasif tentang bahaya asap rokok yang
mereka hirup.
D. Ruang Lingkup
Mengingat luasnya cakupan informasi tentang rokok, dalam karya tulis ini
penulis hanya akan membahas:
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH ROKOK
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti pemujaan dewa atau roh.
Pada abad 16, ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika
(Christopher Colombus), sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut
mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke
Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan
Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan
ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Pada
abad ke-17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan
merokok mulai masuk ke negara-negara Islam.
B. JENIS-JENIS ROKOK
Secara umum rokok dibagi menjadi 3 jenis besar, yaitu rokok mild, rokok
kretek, dan cerutu.
• Rokok Mild
Rokok jenis ini mempunyai kandungan tar dan nikotin yang paling rendah
dibanding rokok kretek dan hal ini dikontrol dengan baik/dijamin oleh
pabriknya, karena kerendahan kadar tar dan nikotin ini justru menjadi
"nilai jual" bagi mereka berkaitan dengan isu kesehatan (tar dan nikotin
adalah penyebab kanker). Rokok mild memiliki sekitar 14-15 mg tar dan
5 mg nikotin. Karena ringan kandungan tar dan nikotinnya, maka rokok
jenis mild juga diberi istilah light. "Keringanan" kandungan tar dan nikotin
ini dikarenakan:
* Pengolahan lebih lanjut dilakukan terhadap tembakau sebelum dicacah
halus menjadi setengah serbuk.
* Penggunaan teknologi "filterisasi" pada batangan rokok, yaitu menambah
busa dari bahan serabut sintetis nikotin pada bagian yang akan dihisap.
Busa berfungsi sebagai penyaring nikotin dan tar.
• Rokok kretek
Rokok jenis ini memiliki sekitar 20 miligram tar dan 4-5 miligram
nikotin.Lebih besar kandungan tar dan nikotin nya dari rokok mild,
sehingga resiko kanker menurut dokter jadi lebih besar pula. Disebut
rokok "kretek" karena menurut penggemarnya kalau rokok jenis ini
dibakar akan mengeluarkan bunyi "kretek-kretek", yaitu suara kertas
bercampur tembakau cacahan agak kasar yang terbakar.
• Cerutu
• NIKOTIN
• TAR
Tar adalah komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai sisa
sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan-tetesan cairan di mana dalam
racun ini terdapat bahan-bahan yang bersifat karsinogenik. Hal inilah
yang menyebabkan mengapa tar sangat cepat menyebabkan penyakit
kanker.
Asap rokok pada perokok aktif maupun perokok pasif dapat menurunkan
kadar asap folat (folic acid) dalam tubuh. Asam folat merupakan vitamin
B esensial yang terdapat pada sayuran berdaun hijau, buah-buahan,
dan seluruh jenis biji-bijian. Asam folat berperan penting dalam sintesis
DNA dan perbaikannya. Selain itu, asam folat juga berperan dalam
mencegah cacat saat melahirkan serta mengurangi resiko terkena
kanker payudara, kanker colorectal, dan penyakit jantung pada orang
dewasa.
Rokok juga menjadi salah satu faktor penyebab impotensi pada pria dan
wanita perokok. Impotensi pada pria dapat diartikan sebagai gangguan
terjadinya ereksi pada seorang pria. Kebiasaan merokok dapat
meningkatkan resiko impotensi, karena merokok menyebabkan
penyempitan pembuluh darah di dalam penis. Jika kadar nikotin dalam
rokok semakin tinggi, maka kerusakan pembuluh darah perifer juga
semakin tinggi, yang akhirnya dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Asap rokok dapat merusak viabilitas sperma, spermatogenesis, dan
menimbulkan gangguan hormonal serta mengakibatkan adanya bahan
toksik pada sperma. Kebiasaan merokok juga dapat mengurangi
kesuburan seorang pria, entah jumlah sperma yang kurang, motilitas
sperma yang lamban, bentuk sperma, serta kualitas sperma. Racun
yang terdapat pada rokok juga memengaruhi sistem reproduksi yang
akan menghasilkan anak laki-laki atau perempuan.
Suatu riset menyimpulkan, jika kualitas sperma seorang pria kurang,
maka kesempatan untuk memperoleh anak laki-laki juga lebih kecil.
Sperma yang membawa kromosom Y (laki-laki) sangat rentan terhadap
racun ketimbang kromosom X (perempuan). Bagaimana dengan wanita
perokok?
Pada wanita, rokok dapat menyebabkan infertilitas dan menghambat
pertumbuhan estrogen. Estrogen adalah hormon yang sangat esensial
bagi sistem fisiologis wanita dan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan
reproduksi. Wanita perokok beresiko mengalami menopause dini,
dengan komplikasi osteoporosis dan penyakit jantung. Bagi yang
menggunakan pil kontrasepsi, resiko penyakit jantung juga semakin
tinggi.
Merokok juga mengganggu hak asasi orang lain, khususnya yang bukan
perokok, untuk menghirup udara yang bersih, terutama dari asap rokok.
Walaupun tidak berpengaruh bagi perokok aktif, merokok di tempat
umum membuat orang yang tidak merokok juga terkena imbas yang
lebih besar dibandingkan dengan perokok itu sendiri.
Kerugian lain dari merokok adalah kemiskinan. Dengan membeli rokok,
kita menghambur-hamburkan uang. Tanpa akibat yang positif, rokok
hanya akan membakar uang yang telah kita dapatkan dengan susah
payah. Justru rokok membuat uang kita semakin berkurang, karena
berbagai penyakit yang dapat dialami perokok seperti kanker dan stroke
membutuhkan biaya pengobatan yang cukup besar.
Rokok turut menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan kelahiran
dengan cacat bawaan pada ibu hamil yang perokok aktif maupun pasif.
G. PENANGGULANGAN MASALAH ROKOK
• Rokok Ilegal
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
* Rokok merupakan benda hisap yang mengandung ribuan jenis zat kimia
yang membahayakan.
* Rokok zaman sekarang tidak lagi sebatas perilaku orang-orang tua,
tetapi sudah merambat sampai kepada anak-anak dan remaja usia
sekolah.
* Merokok menjadi salah satu penyebab penyakit jantung, stroke, kanker,
emfisema, tuberkulosis (TBC), asma, bronkhitis, dan lain sebagainya.
Merokok juga menyebabkan gangguan pada sistem saraf, reproduksi,
dan sistem pernapasan.
* Perokok pasif sangat dirugikan dengan aktivitas merokok dari para
perokok aktif, karena perokok pasif memiliki resiko yang lebih tinggi
dalam menderita penyakit-penyakit yang biasa diderita oleh para
perokok aktif. Hal ini dikarenakan asap sampingan memiliki kandungan
racun yang lebih tinggi dari asap utama, dan perokok pasif menghirup
kedua jenis asap tersebut.
* Pemerintah kurang mengontrol masalah rokok di Indonesia.
B. SARAN
* Pemerintah harus tegas dalam memberikan perundangan maupun
peraturan dalam masalah rokok.
* Pemerintah dituntut untuk lebih peduli terhadap hak asasi dari perokok
pasif.
* Penghentian sponsorship perusahaan produsen rokok dalam acara-
acara yang mengundang perhatian kaum muda dan program-program
yang diselenggarakan oleh pemerintah.
* Penggalakan penyuluhan tentang bahaya merokok di kalangan remaja
dan masyarakat luas.