Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

Uraian Kegiatan

1. Mempelajari Data Base Core Network Operation

Telkomsel mempunya data base tentang Networknya dan kami mempelajarinya berikut ini
adalah salah satu contoh data basenya VLR & HLR pada tahun 2006 dan masih terus
berkembang hingga sekarang

Setiap NE / MSC memiliki kapasitas yang berbeda- beda sesuai dengan kebutuhan jaringan tiap-
tiap MSC contoh nya NE no 2 yaitu MSC Batam 1 mempunyai kapsitas SSP 750000,
AuC(Authentication Center) mempunyai kapsitas 690000 dan yang terpakai hanya 531590,
hanya memakai 74% dari kapasitas max. MSC Batam 1 mempunyai VLR(Visitor location register)
maksimum 400021 yang masih bias di expand sampai 500000 dan VLR yang aktif sebanyak
395473 VLR yang terpakai sebesar 74% dari VLR Max. MSC Batam 1 juga mempunyai kapasitas
HLR(Home Location Register) sebanyak 600000 dan yang terpakai hanya 486611 hanya tepakai
81% dari kapasitas yang tersedia.
2. Bagaimana proses handover pada saat kita melakukan pembicaraan, serta kanal apa
saja yang digunakan?

Pada saat MS.A yang berada di dalam cakupan BTS.A(kiri) dinyalakan, maka BTS yang on-line 24
jam akan mendeteksi keberadannya dan mengirimkan BCCH(broadcast control channel). Dan
MS.A yang memiliki SIM Card akan mengirimkan SCH(Sinkronisasi channel) ke BTS.A dan BTS.A
membalasnya dengan mengirim FCCH (Frekuensi Control Channel) untuk melakukan
handshake. Kemudian BTS.A kembali mengirimkan info tulisan berupa Sms Colour, BSC-1
Surabaya, Telkomsel, Indosat, dll melalui PCH(Paging Channel), begitu pula dengan MS.B ketika
dinyalakan.

Setelah itu, jika MS.A akan melakukan set-up panggilan ke MS.B dan menekan tombol YES maka
info itu akan dikirim melalui RACH(Random Acces Channel) ke BTS.A. dan BTS.A mulai mencari
keberadaan nomor yang dituju, apabila MS yang dituju berada pada BTS yang berbeda (seperti
kasus diatas), maka data tersebut terlebih dahulu dikirim ke BTS.B. lalu, BTS.B akan mengirim
infomasi berupa tampilan nomor si pemanggil dengan menggunakan PCH. Setelah MS.B
menyadari bahwa ada panggilan masuk dan inigin menerimanya maka MS.B meminta 1 kanal
signaling melalui RACH, maka system akan menyediakan kanal signaling yang berdiri sendiri
(SADCCH=Stand Alone Dedicated Control Channel) melalui Acces Grant Channel (AGCH). Dan
otomatis PCH dan RACH terputus, dan yang digunakan hanya kanal SADCCH. Di dalam SADCCH
terdapat kanal yang berfungsi untuk mengontrol level daya (signal) pada MS yaitu SACCH (Slow
Associated Control Channel).

Gbr Proses Handover


Apabila MS.A bergerak terus menerus dan menjauh dari cakupan BTS.A menuju cakupan BTS.B maka
SACCH mengontrol dan memberitahukan bahwa level sinyal MS.A mulai menurun. Dan Sistempun akan
mencari Candidate BTS yang terkuat di sekelilingya. Dan apabila MS.A telah berada di tengah sprit gmbr
diatas maka terjadilah frekuensi reuse dimana data-data MS.A pada system BTS.A dicopy juga ke system
BTS.B, jadi kanal yang dipakai dalam melakukan hubungan ada dua yaitu kanal SADCCH tetap pada BTS.A
dan kanal FACCH (Fast Associated Control Channel) pada BTS.B…dan apabila MS.A terus bergerak
menjauhi cakupan BTS.A dan berada pada posisi kanan gmbr diatas maka, itulah yang dinamakan
handover dan kanal yang tadinya FACCH pada BTS.2 berubah menjadi kanal SADCCH pada BTS.B dan
SADCCH pada BTS.A otomatis terputus, oleh sebab itu, pada saat kita melakukan pembicaraan dan
bergerak kita tidak menyadari bahwa kita telah berpindah cakupan, sebab ada kanal-kanal tersendiri
yang dipakai…

Bagaimana Aliran data Network pada switching komunikasi seluler ?

Seperti yang kita ketahui switching pada telepon rumah (PSTN) Berbeda dengan telekomunikasi
bergerak (seluler). Ketika hendak menelpon dengan menggunakan telpon rumah, pada saat kita
mengangkat gagang pesawat telpon secara otomatis system akan menyediakan kanal untuk anda
berbicara. Dan setelah anda menekan nomor tujuan MS( Master switching) akan menghubungkan anda
dengan nomor yang anda tuju. Berbeda dengan handphone yang anda miliki, pada saat melakukan
panggilan ke handphone lainya ato ke PSTN. Berikut adalah penjelasaanyan.

BTS-BTS(Base transceiver station, pada teknologi 3G BTSnya disebut node B) yang ada disekitar anda
akan memancarkan signal berupa signal BCCH ( broadcast control channel), ketika HP anda
dinyalakan maka HP anda akan menangkap sinyal BCCH dan mengirim sinyal balik ke BTS.
Seketika itu juga terjadi yang namanya proses local update. Proses Local up date selalu di
lakukan ketika user bergerak dari coverage BTS yang satu ke BTS yang lain. Local update
bertujuan agar pada saat di telpon maupun menelpon gateway tidak bingung ketika hendak
menyambukan Kanal pembicaraan.

Handphone yang berisi SIM(subscriber identity Module) card akan mengirimkan sinyal ke BTS
yang berda di covergenya berupa sinyal SCH(Sinkronisasi channel). Kemdian BTS akan
meneruskan sinyal dari Handphone berupa data identias dari SIM card ke BSC(Base station
controller, pada 3G BSCnya disebut RNC). Biasanya beberapa BTS dicover oleh satu BSC. Daerah
yang dicover BSC yang merupakan kumpulan dari beberapa cell disebut Local Area Code.
dari BSC lalu akan diteruskan ke MGW( media Gate Way) lalu ke MSC-S lalu ke VLR. Proses local
update yaitu menyimpan data Lokasi user di VLR. Perlukita ketahui bahwa VLR hanya
menyimpan data sementara. Setelah tersimpan di VLR maka data akan di pindahkan ke MLR
untuk di meng-update data pada MLR dan data pada VLR dihapus. Pada saat kita melakukan
calling ke HP lainnya. Prosesnya sama seperti pada saat local update. Yaitu HP(MS) melakukan
Request MGW melalui BTS dan kemudia BSC. MSC akan mengecek pada HLR apakah
Memenuhi syarat(pulsa cukup ato tidak)dan apa kah benar subscriber terdaftar proses ini
didebut proses Autentication. Proses Autentication dilakukan pada AuC(Authentication Center)

Setelah proses Autentication dilakukan maka MSC akan me-request HLR(bekerja sama dengan
Intellegent Networkdan EIR) apa kah subscriber Dapat melakukan panggilan. Setelah HLR
memperbolehkan dilakukan panggilan Maka MSC akan memerintahkank Berhubungan MGW
menyediakan Kanal Untuk berhubungan ketika yang dihunbungi telepon rumah terlebih dahulu
Melewati PSTN. Dan ketika yang dihubungi adalah Handphone maka MGW akan mencari
dimana BTS yang meng-Coverage Subscriber yang dituju lalu menyediakan kanal Untuk dipakai
berkomunikasi.

Berikut ini penjelasaan mengenai prangkat yang ada di core network :

1. Mobile-Service Switching Centre (MSC)

Pada GSM-PLMN, fungsi MSC adalah sebagai switching-nya pelanggan GSM. MSC terhubung
dengan network elemen-elemen lain seperti BSS (Base Station Subsystem) yang dilayani oleh
MSC di area tersebut, Gateway MSC (GMSC) dan juga terhubung dengan network PLMN lain
dan PSTN . MSC dapat juga mendukung Interwoking Function (IWF) yang fungsinya termasuk
penyediaan transmisi data dan facsimile .
Fungsi-fungsi yang dari MSC antara lain:

 CALL PROCESSING
- Call setup dan release (signaling maupun call connections)
- Routing (digit translation untuk call path selection)
- Penomoran pelanggan GSM
- Mendukung Full Rate, Half Rate dan Enhanced Full Rate
- Management Call Priority (contoh : emergency call)
- Signal routing
- Menangani service telekomunikasi (GSM Service), ASCI features dan High Speed Circuit
Switched Data (HSCSD) service.
- Pengawasan Call
- Informasi ke pengguna / pelanggan (tones, announcements dan display)
- Call Data Record (CDR)
- Overload Control
 CALL ROUTING
- Routing call yang fleksibel
- Routing, charging dan barring yang tergantung A-Number
- Routing yang tergantung pada IMSI / MSISDN
- Routing GSM subscriber data
 MOBILITY COORDINATION
- Identifikasi dan pengalamatan
- Fungsi-fungsi keamanan (Authentication, Identitas pelanggan (alokasi TMSI, IMEI
check )
- Mobility management (location registration, IMSI attach/detach, interogasi, paging,
searching, handover dan queuing)
- Autorisasi cek dalam framework call setup (roaming check , dll)
- Cell-oriented routing of service numbers
- GSM subscriber related routing of service numbers
- Off air call setup (OACSU)
- Antrian dan prioritas
- Akses ke database PLMN (VLR, HLR, AC, EIR)
- Pencegahan fraud
- Interworking antara CCS7:ISUP (TUP) dan sistem signaling lain
- Interworking Functions (IWF) untuk servis data telekomunikasi
- Interworking untuk signal-signal DTMF
 FUNGSI OPERATION & MAINTENANCE
- Input/output media di SSS (contoh : BCT, SYPD, MOD/MTD, MDD)
- Akses ke general dan Semipermanent database MSC dengan Lokal BCT
- Komunikasi dengan OMCS atau OS
- General databases management (operasi misalnya signaling database)
- Billing data management
- Traffic data management
- Pengawasan terhadap diri perangkatnya sendiri (contoh : recovery)

2. Visitor Location Register (VLR)

VLR adalah database tempat dimana pelanggan GSM yang dilayani oleh Mobile Station yang berada
didalam service area VLR tersebut. MSC selalu Mengupdate isi pada VLR menurut mobilitas dari
Pelangan GSM tersebut

Fungsi VLR antara lain:


 FUNGSI CALL DARI PROCESSING SUPPORT
- Mendukung call setup dan call release pada pelanggan
- Mendukung tugas servis-servis telekomunikasi pada pelanggan
- Mengontrol overload pada VLR

 MENDUKUNG FUNGSI-FUNGSI MOBILITY COORDINATION


- Identifikasi dan pengalamatan (IMSI, LMSI, MSRN, HON, TMSI)
- Fungsi-fungsi keamanan
- Antrian dan prioritas
- Menyediakan database pelanggan untuk MTC dan MOC

3. Home Local Register (HLR)

HLR berisi database utama pelanggan GSM dan termasuk Semipermanent dan transient data. Data base
Pelanggan yang dimaskkan dapat dilihat, dihapus atau di modifikasi lewat local O&M terminal (basic craft
terminal, BCT) atau lewat O&M subsystem untuk SSS (OMC-S). HLR menyediakan data-data pelanggan
yang dibutuhka oleh VLR dan VLR juga akan menyediakan alamat VLR-nya. Dukungan yang diberikan
HLR antara lain Mobile Terminating Call (MTC) dengan cara mengirimkan informasi routing untuk
diinterogasikan oleh MSC.

Fungsi-fungsi HLR antara lain :

 FUNGSI CALL DARI PROCESSING SUPPORT


- Mendukung call setup dan call release pada pelanggan / juga pada pelanggan GPRS
- Signal routing
- Mendukung tugas servis-servis telekomunikasi pada pelanggan / juga pada pelanggan
GPRS
- Mengontrol overload pada HLR
 MENDUKUNG FUNGSI-FUNGSI MOBILITY COORDINATION
- Fungsi keamanan (authentication assistance)
- Identifikasi dan pengalamatan (IMSI, MSISDN) / pelanggan GPRS (IMSI)
- Menyediakan data base pelanggan dan database routing untuk MTCdan MOC Uplink
dan Downlink
- Mobility Management (local register)

4. Authentication Center (AC)

AC berisi beberapa kotak-kotak keamanan / security boxes (IOP:AUC) yang dibutuhkan untuk
authentikasi pelanggan GSM. Kotak keamanan tersebut berisi authentication keys, algorithms
dan security parameters untuk generasi dari authentikasi parameters.

AC menyimpan kunci-kunci yang dibutuhkan untuk mengecek proses authentikasi pelanggan


GSM untuk akses ke jaringan atau call setup. Atas permintaan VLR, AC mensuplai lewat HLR,
authentication parameters sebelumnya dihasilkan dan disimpan (disebut triplet) : nomor acak
untuk autentikasi (RAND) , tanda respon / signed response (SRES) dan chipper key (KC)

Fungsi – fungsi dari AC anatara lain:

FUNGSI CALL DARI PROCESSING SUPORT

- Mendukung call setup dan call release pada pelanggan / juga pada pelanggan GPRS
- Signal routing
- Mengontrol overload pada AC
 MENDUKUNG FUNGSI-FUNGSI MOBILITY COORDINATION
- Fungsi keamanan (proses autentikasi lewat parameter-parameter autentikasi, generasi
triplets (RAND,SRES dan KC))
- Pengadaan database pelanggan GSM / GPRS
.

5. Equipment Identification Register (EIR)

EIR memyimpan identifikasi dari perangkat mobile / handphone. MSC dapat menggunakan informasi
ini untuk mengecek apakah perangkat mobile tersebut sah / dijinkan, diamati atau ditolak dari servis.
Mobile Station (MS) akan diatur oleh EIR menjadi tiga jenis yaitu:

- Black list untuk mobile stations yang ditolak


- White list untuk MS yang diijinkan
- Grey list untuk MS yang diamati

Routing, penyebab pengalihan routing dan syaratnya?

Routing adalah proses dimana suatu router mem-forward paket ke jaringan yang dituju. Suatu
router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router
menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar,
router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing
dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika menggunakan routing statis,
seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju
secara manual.

Ada pun penyebab pengalihan routing adalah sebagai berikut:


-Adanya masalah pada MSC sehingga routing harus dialihkan.
- Terjadinya overload pada MSC
-kerusakan alat pada router
-dll

Gambar simulasi Routing


Tahap-tahap Konfigurasi Routing statis

1. Konfigurasi routing statis


2. Routing default
3. Troubleshooting konfigurasi routing statis

1.Konfigurasi Routing statis

Langkah-langkah untuk melakukan konfigurtasi routing statis adalah


sebagai berikut:
- Langkah 1 – tentukan dahulu prefix jaringan, subnet mask dan address.
Address bias saja interface local atau next hop address yang
menuju tujuan.
- Langkah 2 – masuk ke mode global configuration.
- Langkah 3 – ketik perintah ip route dengan prefix dam mask yang diikuti
dengan address seperti yang sudah ditentukan di langkah 1.
Sedangkan untuk administrative distance bersifat tambahan, boleh
digunakan boleh tidak.
- Langkah 4 – ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang
telah ditentukan pada langkah 1.
- Langkah 5 – keluar dai mode global configuration.
- Langkah 6 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk
menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.

2. Routing Default

Default routing digunakan untuk merutekan paket dengan


tujuan yang tidak sama dengan routing yang ada dalam table
routing. Secara tipikal router dikonfigurasi dengan cara
routing default untuk trafik internet. Routing default secara
actual menggunakan format:
ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop-address | outgoing
interface ]
Mask 0.0.0.0, secara logika jika kita AND-kan dengan IP
address tujuan selalu menunjuk ke jaringan 0.0.0.0. Jika
paket tidak cocok dengan rute yang ada dalam table routing,
maka paket akan dirutekan ke jaringan 0.0.0.0.

langkah – langkah routing default


Langkah 1 – masuk mode global configuration.
Langkah 2 – ketik perintah ip route dengan
0.0.0.0 sebagi prefix dan 0.0.0.0 sebagai mask.
Alamat tambahan untuk routing default dapat
berupa address dari local interface yang
terhubung langsung ke jaringan luar atau IP
address dari next-hop router.
- Langkah 3 – keluar dari mode global config.
- Langkah 4 – gunakan perintah copy runningconfig
startup-config untuk menyimpan
konfigurasi yang sedang jalan ke NVRAM.

3. Troubleshooting konfigurasi routing statis


yaitu mengecek kembali routing yang telah di ubah agar tak terjadi masalah

Konifigurasi sederhana dengan 3 Router

Perbedaan packet switch dan circuit switch

Circuit Switching

Circuit Switching digunakan pada transfer data yang kostan seperti pada saat menelpon Apabila
koneksi biasanya terjadi secara fisik bersifat point to point. Kerugian terbesar dari teknik ini
adalah penggunaan jalur yang bertambah banyak untuk jumlah hubungan yang meningkat. Efek
yang timbul adalah cost yang akansemakin meningkat di samping pengaturan switching
menjadi sangat komplek.Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak
digunakan. Hal ini tentu akan menambah inefisiensi. Model circuit switching, karena sifatnya,
biasanya mentransmisikan data dengan kecepatan yang konstan, sehingga untuk
menggabungkan suatu jaringan dengan jaringan lain yang berbeda kecepatan tentu akan sulit
diwujudkan.
Contoh Gambar Sircuit switching
Packet Switching
Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data dalam jaringan internet. Dalam
packet switching, seluruh paket data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi
beberapa bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data
tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber
dikirimkan secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan
diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.
(telkom.net) Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati jaringan. Data dikirim
keluar dengan menggunakan rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang
disebut paket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain dari sumber ke
tujuan Pada setiap titik seluruh paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke
titik berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah menerima paket dari
stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima. Penggunaan packet switching
mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan Circuit switching antara lain:

Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan


Circuit switching antara lain:

1. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang dipakai
bersama secara dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.

2. Bisa mengatasi permasalahan data rate yang berbeda antara dua jenis jaringan yang
berbeda data rate-nya.

3. Saat beban lalu lintas meningkat, pada model circuit switching, beberapa pesan yang
akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabila beban
lalu lintas mulai menurun. Sedangkan pada model packet switching, paket tetap bisa
dikirimkan, tetapi akan lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).
4. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian
paket yang akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih tinggi untuk
dikirim dibanding paket yang lain. Dalam hal ini, prioritas yang lebih tinggi akan
mempunyai delivery delay yang lebih kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang
lebih rendah.

Pemecahan Data menjadi paket-paket

Anda mungkin juga menyukai