Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ANORGANIK

HIDRAT

&

AIR SEBAGAI PELARUT

OLEH;

SAHRUN

G1C 008 023

JURUSAN KIMIA FMIPA

UNIVERSITAS MATARAM
2010
HIDRAT

Analisis menunjukan bahwa zat padat mengandung molekul air. Senyawa

tersebut di sebut hidrat dan dituliskan denngan rumus sdeperti pada nikel

sufatheptahidrat. NiSO4 7H2O . rumus ini menunjukan bahwa terdapat tujuh

molekul air perunit rumus molekul tapi tidak menunjukan menunjukan

bagaimanaair terikat dalam kristal. Misalnya pada NiSO4 7H2O. Ketujuh molekul

air tidak semua ekivalen. Enam diantaranya terikat pada ion Ni2+ memberikan

Ni(H2O)62+ dan yang ketujuh adalah milik bersama antaara Ni(H2O)62+ dan SO42-.

dalam bentuk padat lebih baik dituliskan sebagai Ni(H2O)6SO4.H2O. pada hidrat

lain seperti sodium karbonat dekahidrat, Na2CO3.10H2O molekul air tidak terikat

langsung dengan ion tapi fungsi utamanya adalah untuk memperbaiki penyusunan

ion-ion dalam kristal. Air pada hidrat dapat dilepaskan dengan cara dipanaskan

sehingga dihasilkan material anhidrat.

Hidrat CuSO4.5H2O berwarna biru

anhidrat CoCl2 berwarna biru


Hidrat merupakan istilah yang dipergunakan dalam senyawa organic
maupun senyawa anorganik untuk mengindikasikan bahwa zat tersebut
mengandung air. Untuk senyawa organic maka hidrat terbentuk dengan
penambahan molekul H2O atau penambahan elemen H+ dan OH- pada molekul
organik. Sebagai contoh etilen atau etena CH2=CH2 bila ketambahan molekul
H2O akan menjadi etanol CH3-CH2-OH jadi dapat dikatakan etanol merupakan
hidrat dari senyawa etena.

Hidrat dalam senyawa anorganik adalah garam yang mengandung molekul air
dalam perbandingan tertentu yang terikat baik pada atom pusat atau terkristalisasi
dengan senyawa kompleks. Hidrat seperti ini disebut juga sebagai air
terkristalisasi atau air hidrasi. Contoh hidrat anorganik adalah sebagai berikut:

CuSO4.5H2O Tembaga(II) sulfat pentahidrat

CoCl2.6H2O Kobalt(II) klorida heksahidrat

SnCl2.2H2O Timah(II) klorida dihidrat

Na2CO3. 10H2O Natrium karbonat dekahidrat

FeBr2.4H2O Fero bromide tetrahidrat

NiCl2 .4H2O Nikel(II) klorida tetrahidrat

RhCl3.3H2O Rodium(III) klorida trihidrat

Ba(OH)2.8H2O Barium hidroksida oktahidrat

Notasi .H2O menyatakan jumlah molekul air dalam setiap molekul hidrat, dan
harga n dapat berupa bilangan bulat maupun pecahan. Notasi ini tidak
menyatakan bagaimana molekul air terikat pada senyawa garamnya.

Jika hidrat dipanaskan maka dia akan kehilangan molekul airnya, pemanasan
yang teus menerus menyebabkan senyawa hidrat kehilangan molekul airnya, jika
hal ini terjadi maka senyawa hidrat disebut sebagai anhidrat.
hidrat CoCl6.6H2O berwarna merah

Contoh reaksi:

CuSO4.5H2O(s) -> CuSO4(s) + 5H2O

CuSO4 disebut sebagai anhidrat dari hidrat CuSO4.5H2O. Beberapa


senyaw hidrat berbeda warna dengan senyawa anhidratnya. Hidrat CuSO4.5H2O
berwarna biru sedangkan anhidrat CuSO4 berwarna putih. Hidrat CoCl2.6H2O
bewarna merah sedangkan anhidratnya berwarna biru. Jadi perubahan warna ini
bisa kita jadikan sebagai indikasi perubahan dari hidrat ke anhidrat atau
sebaliknya.

Perbandingan antara mol anhidrat dengan mol air yag dilepaskan oleh
hidrat dapat kita jadikan patokan sebagai cara untuk menentukan formula
senyawa hidrat. Sebagai contoh hidrat Na2CO3.10H2O selalu memiliki
perbandingan mol Na2CO3 : H2O = 1 : 10. Dengan cara ini kita bisa mengetahui
rumus formula hidrat yang lainnya.
AIR SEBAGAI PELARUT
AIR (H2O)

Baru-baru ini Indonesia mengalami rentetan bencana yang berkaitan


dengan air, mulai dari banjir hingga yang terakhir adalah kekeringan. Sebenarnya
istilah bencana kekeringan tidak tepat juga karena kenyataannya negara
kepulauan kita dikelilingi oleh air, namun tepat adanya jika kita menyebut krisis
air bersih. tentu saja terjadi krisis air terutama di pulau Jawa yang berpenduduk
padat dan memiliki lokasi industri demikian banyak oleh karena masih sedikit
kepedulian kita terhadap zat yang cantik dan vital tersebut. Bahkan lahan tempat
sumber-sumber airpun dijarah atas nama pembangunan sehingga pembangunan
berwawasan lingkungan hanya tinggal menjadi istilah yang hebat namun hampa.

Bukan Sembarang Cairan

Kita yang awam mengenal air sebagai kebutuhan paling pokok, bahkan
tampaknya lebih pokok daripada kebutuhan primer apapun. siapapun tak akan
dapat bertahan tanpa air. sehari-hari kita berinteraksi dengan air namun alangkah
miskinnya pengetahuan kita tentang air membuat kita kurang menghargainya
lebih dari sekedar barang yang cair dan penting. Tak kenal maka tak sayang,
maka mari kita berkenalan sedikit lebih intim dengan “water, the beautiful
thing” agar semakin tumbuh kecintaan kita terhadapnya sehingga kita bisa lebih
menghargainya.

Melihat air yang jernih bagaikan melihat permata berlian yang berkilauan.
Sesungguhnya air yang cair itu adalah kumpulan trilyunan molekul H2O. Dalam
dunia kimia dikenal H sebagai atom hidrogen dan O sebagai atom oksigen. Jadi
H2O adalah satu molekul air yang mengandung satu atom oksigen dan 2 atom
hidrogen. Padahal kita tahu bahwa pada tekanan atmosfer, oksigen dan hidrogen
berwujud gas tapi ketika mereka bersatu saling mengikat janji bisa berubah
wujudnya menjadi cair. Berkat kecerdasan kimiawan masa lalu kita dapat
melakukan perhitungan begini, dalam 18 gram atau kurang lebih 18 mililiter air
terkandung 6,022 x 1023 molekul H2O. Jadi, jika satu milyar adalah 10 maka
bilangan tadi bermakna 602,2 ribu milyar milyar dan bilangan tersebut dikenal
sebagai konstanta Avogadro. Itu baru 18 mililiter air, bayangkan jika kita
meneguk segelas air atau mandi atau bahkan mengisi kolam renang, berapa
banyak jumlah molekul air yang telah kita gunakan atau bahkan kita buang !!

Molekul Air

Jika kita melihat bentuk molekul air, maka semakin terbukalah rahasia mengapa
zat ini demikian istimewa. Sesungguhnya jika gas oksigen dan gas hidrogen
bertemu untuk membentuk molekul air, reaksi yang terjadi sangatlah berbahaya
karena bisa timbul panas yang tinggi bahkan ledakan karena oksigen adalah gas
yang dibutuhkan untuk pembakaran dan hidrogen adalah gas yang mudah
terbakar. Tapi untunglah Tuhan telah menyediakan air semenjak penciptaan
sehingga kita tidak perlu membuat air dengan ledakan. Kurang lebih dibebaskan
energi berupa panas sebesar 242 kilo Joule untuk membuat air sebanyak 18 gram
dari 22,4 liter atau 2 gram gas hidrogen dan .11,2 liter atau 16 gram gas oksigen
pada suhu 0 derajat Celcius dan tekanan satu atmosfer. Mari kita lihat bentuk
molekul air yang berhasil diamati dengan berbagai percobaan dan perhitungan
yang rumit.
Bentuk molekul air tersebut dan terutama sifat elektroniknya menjadikan air
memiliki sifat fisika dan kimia yang fantastis. Apakah sifat elektronik itu ? Dalam
pemahaman kimia dan fisika, semua sifat-sifat atom dan molekul ditentukan oleh
perangai dan keadaan elektron yang mengelilingi inti atom. Ternyata alam
mengajarkan kita lebih banyak lagi tentang berbagi dan bekerja sama. Ikatan yang
terjadi antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi satu molekul air
disebut ikatan kovalen. Yaitu ikatan antar atom yang terjadi karena setiap atom
menyumbangkan elektron yang dimiliki untuk saling berpasangan dan digunakan
bersama membentuk satu ikatan. Namun, karena oksigen memiliki kelebihan
pasangan elektron, maka elektron yang tidak membentuk ikatan tersebut
dikatakan sebagai “pasangan elektron bebas“. Adanya elektron bebas yang
bersifat sangat negatif menjauhkan kedudukannya dari dua atom hidrogen
sehingga ikatan H2O membengkok sebesar 107.5 derajat. Sedangkan keadaan
alamiah atom oksigen yang bersifat negatif dan atom hidrogen yang bersifat
positif menimbulkan pengkutuban atau perbedaan muatan. Kedua keadaan itulah
yang menjadikan molekul air bersifat polar, artinya molekul air memiliki
perbedaan muatan yakni negatif pada sisi pasangan elektron bebas dan positif
pada sisi atom hidrogen. Kepolaran air bisa berarti segalanya dan amatlah besar
faedahnya. Kepolaranlah yang menjadikan air dapat menghantarkan arus listrik.
Berkat sifat air yang polar, dia bisa melarutkan berbagai macam zat lain, misalnya
darah, protein, vitamin, garam dan lain-lain. Kenyataannya, air merupakan pelarut
universal yang paling ramah terhadap lingkungan. Demikian sebaliknya, air
terpisah dari minyak dan lemak karena adanya perbedaan kepolaran. Coba
bayangkan jika air dan minyak dapat bercampur, betapa susahnya membersihkan
tumpahan minyak di laut lepas !!. Walaupun demikian, sering kali sifat air
sebagai pelarut universal malah merugikan dirinya sendiri karena dia mudah
sekali tercemari oleh beraneka ragam materi kimia maupun biologi sehingga sulit
untuk membersihkannya lagi, apalagi ditambah dengan ketidakkepedulian kita
untuk menjaga kemurniannya.
Adanya perbedaan muatan menjadikan ikatan antar molekul air sendiri cukup
kuat sehingga pada suhu ruangan dia berbentuk cair, dibandingkan dengan bensin
yang segera menguap. Aksi tarik menarik antara atom hidrogen di satu molekul
air dengan pasangan elektron bebas pada molekul air yang lain disebut ikatan
hidrogen dan oleh sebab itu diperlukan suhu 100o Celcius untuk mengubah
keadaan cair menjadi uap. Air dikatakan memiliki nilai kalor spesifik yang tinggi,
artinya diperlukan energi yang cukup besar untuk menjadikannya mendidih
sebaliknya air dapat melepaskan panas perlahan-lahan ke lingkungan. Berkat sifat
tersebut iklim di bumi tetap stabil demikian juga tubuh kita memiliki suhu yang
konstan karena kurang lebih 70% permukaan bumi dan 60% tubuh mahluk hidup
terdiri dari air.

Begitu banyak keistimewaan air sehingga manfaatnya pun demikian luas


mencakup berbagai aspek seperti kimia, fisika, biologi hingga agama, budaya,
seni, bahkan ekonomi dan politik. Jika penelitian terakhir menunjukkan banyak
situ-situ di sekitar Jakarta mulai menghilang itu berarti telah terjadi kesalahan
dalam pengelolaan lingkungan. Bukan tidak mungkin suatu saat nanti Jakarta
akan benar-benar kehabisan mata air dan harus memproduksi air bersih dengan
teknologi yang lebih mahal dan lebih rumit akibat kelalaian kita bersama.
Sungguh, air yang cantik dan sangat penting dalam kehidupan kita itu memang
materi yang paling melimpah di bumi. Air diciptakan dan dicurahkan bukan
berarti untuk disia-siakan, maka sekarang saatnya untuk kita lebih menghargai air
sebagai ciptaan Tuhan yang paling indah.
AIR SEBAGAI PELARUT UNIVERSAL

Hubungan dipol air dengan kemampuannya sebagai pelarut universal. Air


memang sungguh-sungguh hebat. Banyak sekali zat yang dapat larut dalam air.
Apa yang terjadi saat suatu zat kita larutkan ke dalam air?Gambar disamping
menunjukkan proses pelarutan garam dapur,NaCl(s) dalam air, H2O(l).
Molekul air terdiri atas 2 atom H yang mengelilingi 1 atom O. Di sekitar atom
pusat O terdapat 4 pasang elektron (PE) 2 pasang elektron ikatan (PEI) O - H dan
2 pasang elektron bebas (PEB) dalam kedudukan 3 dimensi (ruang). Menurut
teori tolakan pasangan elektron (VSEPR: Valence Shell Electron Pair Repulsion),
gaya tolak PEB - PEB > PEB - PEI > PEI - PEI. Oleh karena itu, sudut H-O-H
tidak 180 oC dan bentuk molekul ini tidak linier, melainkan berbentuk huruf V
atau bengkok (bent). Kedudukan ini tidak simetri dan momen dipolnya > 0.
Berarti terjadi pemisahan muatan, di sekitar atom O terdapat kutub negatif dan di
sekitar atom H timbul kutub positif. Dikatakan molekul air memiliki dipol
permanen.
Air begitu berlimpah dan peranannya sangat penting bagi makhluk hidup. Tubuh
kita, 75% terdiri atas molekul-molekul air. Salah satu peranan air yang sedang
kita bahas ini adalah kemampuannya sebagai pelarut. Pelarut sendiri dapat
dibedakan menjadi 2, pelarut polar dan non polar. Pelarut non polar melarutkan
zat-zat yang bersifat non polar, sedang pelarut polar mampu melarutkan senyawa-
senyawa polar dan senyawa-senyawa ion. Maka sebagai pelarut polar, air dapat
melarutkan lebih banyak zat dibanding pelarut non polar. Mengapa pelarut dan
zat terlarut harus sejenis, non polar dengan non polar misalnya? Mengapa zat
yang non polar tidak dapat larut dalam pelarut polar atau sebaliknya? Sebagai
contoh I2(s) yang non polar larut baik dalam CCl4(l) non polar dan sukar larut
dalam air. Contoh lain, minyak yang non polar tidak larut dalam air. Jika kedua
jenis molekul yang dicampur sama-sama non polar, maka mereka sama-sama
netral, tidak memiliki dipol. Sehingga keduanya dapat bercampur secara
homogen. Demikian pula jika molekul pelarut dan terlarut sama-sama polar,
keduanya saling memiliki dipol permanen, maka kutub positif akan tarik menarik
dengan kutub negatif dan sebaliknya, sehingga keduanya dapat bercampur
homogen.
Mengapa senyawa ion dapat larut dalam air? Karena molekul air polar, berarti
memiliki muatan, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Senyawa ion, terdiri atas
kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Karena air dan senyawa ion keduanya
memiliki muatan, maka mereka dapat saling tarik menarik hingga keduanya dapat
bercampur homogen. Kutub positif molekul air menarik ion negatif senyawa ion
dan kutub negatif molekul air menarik ion positif senyawa ion. Gambar di atas
menunjukkan bahwa molekul air yang menarik ion Cl- ternyata mengelilingi ion
itu hingga muatan negatifnya tidak mampu lagi mempengaruhi ion Na+ untuk
mendekat dan tarik menarik. Molekul air yang mengelilingi ion Cl- menghalangi
ion ini agar tidak bertemu lagi dengan ion Na+. Demikian pula dengan ion Na+.
Molekul-molekul air yang menarik ion Na+ juga mengelilingi ion Na+ sehingga
ion Na+ tidak lagi tarik menarik dengan ion Cl-. Oleh karena itu ion-ion Na+ dan
Cl- yang masing-masing telah diselimuti oleh molekul air dapat tersebar merata
(homogen) dan dapat bergerak bebas.
Apabila jumlah NaCl yang dilarutkan tidak terlalu banyak, sebatas larutan encer,
pada daya hantar listrik, lampu akan menyala terang. Namun, jika jumlah NaCl
terlalu banyak walaupun semuanya masih dapat larut, nyala lampu redup atau
bahkan tidak menyala. Hal ini disebabkan oleh jumlah molekul air yang
mengelilingi ion-ion tidak cukup, sehingga selimut air tidak dapat menutupi
seluruh permukaan ion dan terjadilah gaya tarik antara ion-ion Na+ dan Cl-. Gaya
tarik ini mengakibatkan ion-ion itu tidak dapat bergerak bebas, seh ingga tidak
mampu menghantarkan listrik. Dikatakan bahwa solvasi (solvation) tidak
sempurna sehingga ion-ion mengalami polarisasi. Dapat disimpulkan bahwa air
sebagai pelarut polar, mampu menarik zat terlarut hingga mencapai homogenitas
yang optimal dengan adanya pembentukan selimut air. Oleh karena itu, senyawa
NaCl yang telah larut dalam air, ditulis sebagai Na+(aq) dan Cl-(aq) atau
disingkat NaCl(aq). Tanda (aq) menyatakan bahwa terjadi solvasi.

Anda mungkin juga menyukai