Dengan menggunakan sensor infra merah dan baterai, robot yang dinamai “EMA” ini dapat
mendekatkan dirinya ke kepala seseorang, para desainer menyebutnya sebagai “love mode.”
“Kuat, tahan banting, dan selalu siap adalah kata-kata yang biasa diasosiasikan dengan robot,
namun kami ingin mendobrak strereotype tersebut dan menghadirkan robot yang manis dan
interaktif,” kata Minako Sakanoue, juru bicara dari Sega Toys.
“Ia sangat menyenangkan dan walaupun ia bukan manusia, ia dapat beraksi bak seorang pacar.”
EMA, merupakan kepanjangan dari Eternal Maiden Actualization, dapat menyerahkan kartu
nama, menyanyi dan menari. Sega berharap dapat menjual 10.000 unit pada tahun pertama.
Jepang, pusat dari hampir separuh 800.000 robot industri (sekaligus salah satu negara
berpemikiran aneh), memimpikan pasar Artificial Intelligence senilai $10 milyar dalam satu
dekade.