Anda di halaman 1dari 6

Tugas Pengayaan materi Bab I – Pendahuluan

1. Ada beberapa istilah dalam kuliah ini, coba jelaskan apa yang dimaksud dengan setiap
istilah di bawah ini:

• Peta Tanah

Merupakan alat pemberita visual suatu wilayah yang tersusun dari kesatuan 3 satuan yaitu,
satuan tanah, satuan bahan induk yang memberi gambar jelas tentang tanah dan wilayah satuan
wilayah, yang memberikan informasi tentang jenis dan kondisi tanah yang ada di wilayah
tertentu.

• Skala peta

Merupakan perbandingan antara jarak dua titik dalam peta terhadap jarak kedua tempat
sebenarnya (di lapangan), Karena peta merupakan wujud abstrak permukaan bumi pada bidang
datar dalam ukuran yang lebih kecil, maka dalam penyajiannya digunakan perbandingan tertentu
yang disebut skala, berdasarkan skalanya, lazim dipahami umum ada 5 (lima) macam, yaitu :

a. Peta Kadaster, skala 1 : 100 s/d 1 : 5.000 biasa dipakai menggambar peta-peta tanah dan
peta dalam sertifikat tanah;

b. Peta Skala Besar, skala 1 : 5.000 s/d 1 : 250.000 biasa untuk menggambar wilayah yang
relatif sempit seperti kelurahan, kecamatan dan seterusnya;

c. Peta Skala Sedang, skala 1 : 250.000 s/d 1 : 500.000 biasa untuk menggambar wilayah
yang agak luas seperti wilayah propinsi dan seterusnya;

d. Peta Skala Kecil, skala 1 : 500.000 s/d 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar wilayah
yang cukup luas seperti wilayah negara dan seterusnya;

e. Peta Skala Lebih Kecil, skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000 biasa untuk menggambar
kelompok negara atau benua dan dunia.

• Delineasi batas tanah (Soil delineation)

• Poligon
Poligon merupakan kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik titik dimana titik
tersebut mempunyai sebuah koordinat X dan Y, silahkan klik disini untuk memahami
sistem koordinat dan proyeksi peta yang tidak terlepas akan pengukuran dan
penghitungan poligon.

Jenis Poligon

Poligon tertutup

- Poligon tertutup (koordinat lokal)


- Poligon terbuka tidak terikat / lepas (koordinat lokal)
- Poligon terbuka tidak terikat sempurna
- Poligon terbuka terikat sempurna

Poligon memiliki beberapa jenis di pandang dari bentuk dan titik refrensi (acuan)
yang digunakan sebagai sistem koordinat dan kontrol kualitas dari pengukuran poligon.
Titik refrensi adalah titik yang mempunyai sebuah koordinat yang dalam
penghitungannya mengacu pada sebuah datum dan proyeksi peta, di Indonesia datum
yang di gunakan adalah WGS 84 sedangkan proyeksi peta menggunakan TM-3,
sedangkan koordinat lokal adalah koordinat yang tidak mengacu pada dua hal tersebut
(koordinat sementara), kalaupun hal itu di terapkan dalam pengukuran poligon untuk area
yang cukup luas tentu saja kelengkungan bumi diabaikan begitu saja. Untuk titik refrensi
dalam pengukuran poligon ialah TDT (Titik Dasar Teknik) atau BM (Base Mark) Orde
3,2 ataupun Orde 1 yang telah memiliki kooordinat TM-3 dan diukur menggunakan GPS
Geodetik.
• Satuan tanah (Map unit)

Satuan tanah merupakan bagian dari lahan yang mempunyai karakteristik spesifik.
Sembarang bagian dari lahan yang menggambarkan karakteristik lahan yang jelas dan
nyata ,tidak peduli bagaimana caranya membuat batas-batasnya ,dapat dipandang sebagai
satuan tanah untuk evaluasi lahan .Namun demikian ,evaluasi lahan akan lebuh mudah
dilakukan apabila satuan tanah didefinisikan atas criteria-kriteria karakteristik lahan yang
digunakan dalam evaluasi lahan.

• Satuan Peta Tanah

Satuan peta tanah (soil mapping unit) : tersusun dari kesatuan 3,Satuan yaitu, satuan
tanah, satuan bahan induk beri gambar jelas tentang tanah dan wilayah dan juga satuan
wilayah

• Legenda

Legenda merupakan komponen penting pada peta. Karena peta tanpa legenda.keterangan
petanya, sulit untuk dibaca. Jadi agar mudah dibaca dan ditafsirkan, peta harus dilengkapi
dengan legenda/ keterangan. Legenda menerangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat
dalam peta.
Legenda biasanya diletakkan di pojok kiri bawah peta. Selain itu legenda peta dapat juga
diletakkan pada bagian lain peta, sepanjang tidak mengganggu kenampakan peta secara
keseluruhan.

• Foto udara

Foto udara adalah sebuah gambar yang dicetak pada media kertas (foto) yang dihasilkan
dari hasil pemotretan dengan perekaman secara fotografi. Foto udara ini adalah salah satu
produk dari bidang ilmu geografi dalam mengambil obyek ,daerah,atau fenomena yang
ada di permukaan bumi menggunakan alat berupa kamera dengan proses perekaman
secara fotografik dengan bantuan detector atau alat pendeteksi berupa film. Film hasil
perekaman ini kemudian dicetak dalam ruang gelap agar mendapatkan hasil gambar yang
sempurna.
Citra foto ini didapatkan dengan cara memotret dengan menggunakan wahana (alat
transportasi) biasanya berupa balon udara,pesawat udara,gantole,pesawat ultra ringan
,dan pesawat tanpa awak. Pemotretan ini dilakukan dengan menentukan tujuan
pemotretan (disesuaikan dengan tujuan pemetaan pula),menetukan jalur penerbangan
,dan menentukan arah penerbangan .Dngan bantuan kamera udara dan pesawat udara
ini ,maka pemotretan dapat dilakukan.

• Stereoskop

Stereoskop ialah suatu alat yang digunakan untuk dapat melihat sepasang gambar/foto
secara stereoskopis.Untuk dapat melihat sepasang foto yang saling overlap secara
streoskopis tanpa bantuan perlengkapan optis, sangat dirasakan sekali kesulitannya.
Hal ini disebabkan karena :

1. Melihat sepasang foto dari jarak yang dekat akan menyebabkan ketegangan pada
otot-oto mata.
2. Mata difokuskan pada jarak yang sangat pendek ± 15 cm dari foto yang terletak
diatas meja, sedangkan pada saat itu otak kita mengamati atau melihat sudut paralaktis
dengan tujuan dapat membentuk stereo model pada suatu jarak atau kedalaman.

Keadaaan yang demikian sangat mengacaukan pandangan stereoskop.


Karena kesukaran-kesukaran itulah diperlukan suatu stereoskop untuk membantu kita
dalam pengamatan.
Ada 2 jenis stereoskop, yaitu :
1. Stereoskop saku atau stereoskop lensa
- Lebih murah daripada stereoskp cermin
- Cukup kecil hingga dapat dimasukkan kedalam saku
- Terdiri dari susunan lensa convex yang sederhana
- Mempunyai factor perbesaran yang cukup besar
- Mudah dibawa ke lapangan
- Daerah yang dpat dilihat secara stereoskopis sangat terbatas
2. Stereoskop cermin
- Lebih besar dari stereoskop saku
- Daerah yang dapat dilihat secara stereoskop lebih luas jika dibandingkan dengan
menggunakan stereoskop lensa
- Karena bentuknya agak besar maka agak lebih sukar dibawa ke lapangan
2. Dalam proses membuatan peta tanah, ada beberapa tahap yang harus dilalui. Diantaranya
adalah delineasi satuan peta pada foto udara dengan menggunakan stereoskop. Jelaskan tentang
hal ini.

Anda mungkin juga menyukai