Anda di halaman 1dari 14

EKMA4215

Manajemen Operasi

Rangkuman Mata Kuliah

MODUL 1
MANAJEMEN PRODUKSI, SISTEM PRODUKSI DAN PROSES
OPERASI PRODUKSI

Kegiatan Belajar 1
Manajemen Produksi/Operasi dan Lingkupnya

Manajemen produksi/operasi adalah manajemen yang diterapkan


dalam bidang operasi/produksi. Ada tiga hal utama yang terkait,
yaitu perencanaan sistem produksi/operasi, pengendalian
produksi/operasi, dan sistem informasi produksi

Kegiatan Belajar 2
Sistem Produksi Perusahaan

Sistem produksi adalah gabungan komponen-komponen yang


saling menunjang untuk melakukan transformasi sejumlah
masukan atau input menjadi keluaran atau output dengan tujuan
untuk mendapatkan tambahan manfaat. Ada tiga komponen
utama dari sistem produksi, yaitu input atau masukan, proses
produksi, dan output atau keluaran.

Sistem produksi yang dipersiapkan oleh perusahaan bukannya


mempunyai umur yang tak terbatas. Sampai pada saat tertentu,
sistem produksi tidak dapat digunakan lagi. Penyebabnya bisa
beragam. Ada penyebab teknis, ada pula pertimbangan
ekonomis.

Kegiatan Belajar 3
MANAJEMEN OPERASI Page 1
Proses Produksi dan Jenisnya

Proses produksi dalam perusahaan dapat dibagi melalui empat


macam sudut pandang, yaitu menurut ujud proses, menurut aliran
proses, menurut tujuan proses, dan menurut penyelesaian
proses. Masing-masing sudut pandang ini mempunyai tujuan
yang berbeda dan karenanya menghasilkan jenis proses produksi
yang berbeda pula.

Kegiatan Belajar 4
Model untuk Pengambilan Keputusan

Model, secara umum dapat dibagi menjadi model fisis, skematis,


dan matematis. Untuk mempermudah dan memperjelas proses
pengambilan keputusan diperlukan model yang cocok dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi perusahaan. Model yang tidak
cocok dengan situasi dan kondisi perusahaan justru akan
menuntun keputusan yang dibuat menjadi bias.

MODUL 2
PERENCANAAN PRODUK DAN STANDAR PRODUKSI

Kegiatan Belajar 1
Perencanaan Teknis Produk Perusahaan

Perencanaan teknis menyangkut berbagai macam perencanaan


penting, yaitu disain fungsi produk, disain bentuk, ukuran, dan
warna produk, disain pembuatan produk, teknologi dan luas
perusahaan yang direncanakan, dan perencanaan pendahuluan.

Kegiatan Belajar 2
Penelitian dan Pengembangan Produk

Dengan melakukan penelitian dan pengembangan produk,


perusahaan dapat membuat produk baru yang diperlukan
MANAJEMEN OPERASI Page 2
pelanggan. Untuk menentukan apakah produk baru akan
diproduksi dan dipasarkan, perlu mempertimbangkan berbagai
faktor lain seperti; kesesuaian, material, karyawan, teknologi dan
peralatan, dan aspek finansial.

Kegiatan Belajar 3
Pola Produksi dalam Perusahaan

Pola produksi adalah distribusi jumlah produksi tahunan ke dalam


periode yang lebih kecil. Terdapat tiga macam pola produksi yaitu
pola produksi bergelombang, pola produksi konstan, dan pola
produksi moderat

Kegiatan Belajar 4
Perencanaan Standar Produksi

Standar produksi adalah pedoman untuk pelaksanaan kegiatan


produksi. Standar produksi terbagi dua, yaitu standar teknis dan
standar manajerial. Standar produksi dapat bersumber dari
aktivitas perusahaan, asosiasi perusahaan dan masyarakat,
standar nasional, dan standar internasional.

MODUL 3
PERENCANAAN LOKASI PABRIK

Kegiatan Belajar 1
Perencanaan Lokasi Berdasarkan Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif untuk pemilihan lokasi pabrik adalah analisis


untuk memilih lokas pabrik berdasarkan data kuantitatif. Model
biaya transportasi RVD (rate-volume-distance transportation
model) mencari biaya angkutan terendah. Model BE (breakeven)
mencari biaya terendah dikaitkan dengan rencana kapasitas
produksi. Model transportasi digunakan untuk pemecahan
masalah distribusi dari beberapa sumber ke beberapa tempat
MANAJEMEN OPERASI Page 3
tujuan dengan biaya terendah

Kegiatan Belajar 2
Perencanaan Lokasi Berdasarkan Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dalam pemilihan lokasi pabrik dapat


menggunakan dua model pemilihan lokasi yang umum
digunakan, yaitu; penilaian dari berbagai faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi, dan model tiga tahap proses
lokasi. Untuk pemilihan lokasi perusahaan servis di samping
menggunakan model analisis kualitatif, masih diperlukan
beberapa pertimbangan lain yaitu pertimbangan-pertimbangan
khusus untuk pemilihan lokasi perusahaan servis

Kegiatan Belajar 3
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

Analisis mengenai dampak lingkungan sangat perlu dilakukan


oleh perusahaan, terutama setelah dilakukan penapisan ternyata
diperlukan AMDAL. Analisis ini agak berbeda tujuannya dengan
metode kualitatif dan metode kuantitatif dalam pemilihan lokasi
pabrik. Berbagai model analisis di depan adalah berpegang pada
kepentingan perusahaan, sedangkan AMDAL lebih
mengutamakan penilaian dampak pendirian pabrik

Kegiatan Belajar 4
Perencanaan Bangunan Pabrik

Perencanaan bangunan pabrik merupakan bagian yang erat


dengan perencanaan lokasi, karena bangunan yang akan
didirikan seringkali dipengaruhi oleh lokasi yang dipilih. Terkait
erat dengan perencanaan bangunan pabrik adalah perencanaan
gudang pabrik.

MODUL 4
MANAJEMEN OPERASI Page 4
PERENCANAAN LAYOUT DAN LINGKUNGAN KERJA

Kegiatan Belajar 1
Perencanaan Fasilitas Produksi

Perencanaan fasilitas produksi membahas perencanaan


kapasitas mesin. Perlu diketahui beberapa istilah kapasitas yang
mempunyai arti berbeda. Pertimbangan skala ekonomis dan
jangkauan ekonomis perlu diperhatikan. Untuk perusahaan servis
perlu pendekatan kapasitas input.

Kegiatan Belajar 2
Perencanaan Layout

Untuk menyusun perencanaan layout perlu diketahui klasifikasi


perencanaan layout dan klasifikasi layout. Sebelum menentukan
klasifikasi layout, sebelumnya perlu memutuskan klasifikasi
perencanaan layout terlebih dahulu.

Kegiatan Belajar 3
Perencanaan Kondisi Kerja

Kondisi kerja merupakan kondisi atau lingkungan fisik di mana


karyawan bekerja. Terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan, misalnya penerangan, suhu udara, suara bising,
warna, ruang gerak karyawan, dan keamanan kerja.

Kegiatan Belajar 4
Pelayanan dan Hubungan Karyawan

Pelayanan karyawan dan hubungan karyawan merupakan hal


penting dalam perusahaan. Pelayanan karyawan terdiri dari
pelayanan makan/makanan, pelayanan kesehatan, penyediaan
kamar kecil dan locker. Hubungan karyawan perlu dijaga agar
harmonis baik bagi karyawan sebagai individu maupun karyawan
MANAJEMEN OPERASI Page 5
sebagai suatu kelompok atau grup.

MODUL 5
PENGENDALIAN PROSES

Kegiatan Belajar 1
Perencanaan dan Pengendalian Operasional

Menurut prinsip akuntansi yang lazim, semua biaya yang terjadi


untuk memperoleh bahan baku dan untuk menempatkannya
dalam keadaan siap untuk diolah, merupakan elemen harga
pokok bahan baku yang dibeli. Harga pokok bahan baku terdiri
dari harga beli yang tercantum dalam faktur dari penjual ditambah
biaya angkutan, biaya-biaya pembelian lain serta biaya yang
dikeluarkan untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam
keadaan siap untuk diolah.

Biaya angkutan dapat diperlakukan dengan dua cara;


diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok bahan baku yang
dibeli atau diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik.
Biaya angkutan diperhitungkan sebagai tambahan harga pokok
bahan baku yang dibeli dengan dasar perbandingan kuantitas,
perbandingan harga faktur, atau dengan tarif yang ditentukan di
muka.

Dalam memperhitungkan biaya-biaya unit organisasi yang terkait


dalam perolehan bahan baku, perusahaan membuat tarif
pembebanan biaya pembelian untuk dibebankan kepada bahan
baku yang dibeli.

Kegiatan Belajar 2
Metode Pengendalian Proses

Bahan baku yang disimpan di gudang berasal dari berbagai


pembelian, yang kemungkinan besar mempunyai harga per
MANAJEMEN OPERASI Page 6
satuan yang berbeda dari pembelian yang satu ke pembelian
yang lain. Hal ini menimbulkan masalah pemilihan harga pokok
per satuan bahan baku yang dipakai dalam produksi, metode
penentuan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi
adalah: metode identifikasi khusus, metode rata-rata bergerak,
MTKP, metode biaya standar, metode rata-rata harga pokok
bahan baku pada akhir bulan.

Pencatatan persediaan bahan baku dapat dilakukan dengan


metode mutasi persediaan atau metode persediaan fisik.

Kegiatan Belajar 3
Urutan dan Jadwal Proses

Sisa bahan merupakan bahan baku yang rusak dalam proses


produksi, sehingga tidak dapat menjadi bagian produk jadi. Jika
sisa bahan tidak mempunyai nilai jual, akibat yang ditimbulkan
adalah harga pokok per satuan produk jadi menjadi lebih tinggi.
Jika sisa bahan masih mempunyai nilai jual, masalah yang timbul
adalah bagaimana memperlakukan hasil penjualan sisa bahan
tersebut. Hasil penjualan sisa bahan dapat diperlakukan sebagai
pengurang biaya bahan baku pesanan yang menghasilkan sisa
bahan tersebut, sebagai pengurang biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya terjadi, atau sebagai pendapatan di luar usaha.

Produk rusak adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu


yang telah ditetapkan, yang secara ekonomis tidak dapat
diperbaiki menjadi produk yang baik. Masalah akuntansi yang
timbul dari adanya produk rusak adalah bagaimana
memperlakukan kerugian yang timbul dari adanya produk rusak
tersebut. Kerugian adanya produk rusak dapat dibebankan
kepada pesanan yang menghasilkannya atau diperhitungkan
sebagai elemen biaya overhead pabrik.

Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu


MANAJEMEN OPERASI Page 7
yang telah ditetapkan, namun dengan mengeluarkan biaya
pengerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk tersebut
secara ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi
yang baik. Masalah akuntansi yang timbul dari adanya produk
cacat adalah bagaimana memperlakukan biaya pengerjaan
kembali produk cacat tersebut. Biaya pengerjaan kembali produk
cacat dapat dibebankan kepada pesanan yang menghasilkan
produk cacat tersebut atau diperlukan sebagai elemen biaya
overhead pabrik.

Kegiatan Belajar 4
Perintah Kerja dan Tindak Lanjut

Dalam perusahaan biaya tenaga kerja digolongkan dengan


berbagai macam cara: menurut fungsinya pokok dalam
perusahaan, menurut kegiatan bagian-bagian dalam perusahaan,
menurut jenis pekerjaan, dan menurut hubungannya dengan
produk atau jasa yang dihasilkan.

Akuntansi biaya tenaga kerja melalui empat tahap: pencatatan


distribusi biaya tenaga kerja, pencatatan utang upah, pencatatan
pembayaran upah kepada karyawan yang berhak, dan
penyetoran pajak penghasilan karyawan ke Kas Negara.

MODUL 6
PENGENDALIAN BAHAN BAKU

Kegiatan Belajar 1
Manajemen Pengadaan Bahan Baku

Metode harga pokok proses diterapkan untuk mengolah informasi


biaya produksi dalam perusahaan yang produksinya dilakukan
secara massa. Metode harga pokok proses berbeda dengan
metode harga pokok pesanan dalam hal pengumpulan biaya
produksi, perhitungan harga pokok per satuan, klasifikasi biaya
MANAJEMEN OPERASI Page 8
produksi, pengelompokan biaya yang dimasukan dalam elemen
biaya overhead pabrik.

Masalah pokok yang terdapat dalam metode harga pokok proses


adalah bagaimana menentukan harga pokok produk selesai yang
ditransfer ke Departemen produksi berikutnya atau ke gudang
dan bagaimana menentukan harga pokok produk yang pada akhir
periode masih dalam proses di suatu departemen untuk
menentukan harga pokok tersebut, diperlukan perhitungan biaya
produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh suatu
departemen untuk menghitung biaya per satuan produk yang
dihasilkan oleh suatu departemen, perlu ditentukan unit
ekuivalensi. Unit ekuivalensi ini dipengaruhi oleh jumlah produk
selesai yang ditransfer ke departemen pada akhir periode, dan
ada tidaknya produk yang hilang dalam proses.

MODUL 7
PENGENDALIAN KARYAWAN PERUSAHAAN

Kegiatan Belajar 1
Metode dan Pengukuran Kerja Karyawan

Harga pokok produk dalam proses awal menimbulkan masalah


penentuan harga pokok produk selesai yang ditransfer dari suatu
departemen ke departemen produksi berikutnya atau ke gudang.
Untuk mengatasi masalah tersebut ada dua metode penentuan
harga pokok: metode harga pokok rata-rata tertimbang dan
metode masuk pertama, ke luar pertama.

Dalam metode harga pokok rata-rata tertimbang, tiap elemen


harga pokok yang melekat pada produk dalam proses
dijumlahkan dengan elemen biaya produksi yang dikeluarkan
dalam periode sekarang untuk menghitung harga pokok rata-rata
tertimbang. Kemudian harga pokok rata-rata tertimbang ini
dikaitkan dengan kuantitas produk selesai yang ditransfer ke
MANAJEMEN OPERASI Page 9
departemen berikutnya atau ke gudang untuk menentukan harga
pokok produk tersebut.

Dalam metode masuk pertama ke luar pertama, harga pokok


produk dalam proses awal merupakan harga pokok pertama yang
membentuk harga pokok produk yang ditransfer ke departemen
berikutnya atau ke gudang.

Tambahan bahan baku di departemen setelah departemen


produksi yang pertama mempunyai dua kemungkinan:
menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang
bersangkutan atau tidak menambah jumlah produk yang
dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan. Jika bahan
baku tersebut tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan
dalam departemen yang bersangkutan, tambahan biaya bahan
baku tersebut hanya menambah biaya bahan baku per satuan
dalam departemen tersebut. Jika bahan baku tersebut menambah
jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang
bersangkutan, tambahan bahan baku tersebut akan berakibat
terhadap penyesuaian harga pokok per satuan produk yang
berasal dari departemen sebelumnya dan tambahan biaya bahan
baku per satuan dalam departemen setelah departemen produksi
pertama.

MODUL 8
PENGENDALIAN BIAYA OPERASIONAL

Kegiatan Belajar 1
Anggaran Biaya Operasional

Untuk kepentingan penentuan penghasilan dan perhitungan


harga pokok persediaan, biaya bersama perlu dialokasikan
kepada produk bersama. Empat, metode alokasi biaya bersama
kepada produk bersama adalah: metode nilai jual relatif, metode
satuan fisik, metode rata-rata biaya per satuan, dan metode rata-
MANAJEMEN OPERASI Page 10
rata tertimbang. Karena produk sampingan merupakan produk
yang mempunyai nilai jual relatif jauh lebih rendah dibandingkan
dengan produk utamanya, maka ada dua kelompok metode
perlakuan terhadap produk sampingan. Kelompok metode yang
pertama tidak berusaha untuk mengalokasikan biaya bersama
kepada produk sampingan, karena rendahnya nilai jual produk
sampingan tersebut, sedangkan kelompok metode kedua
berusaha mengalokasikan biaya bersama kepada produk
sampingan.

Kegiatan Belajar 2
Biaya Relevan untuk Keputusan Operasional

MODUL 9
PENGENDALIAN KUALITAS DAN PEMELIHARAAN FASILITAS
PRODUKSI

Kegiatan Belajar 1
Pengendalian Kualitas Terpadu

Sistem biaya standar merupakan proses untuk menentukan biaya


di muka yang mencerminkan biaya yang seharusnya untuk
mengolah produk atau jasa, mengumpulkan biaya sesungguhnya,
menghitung dan menganalisis selisih, serta perlakuan selisih
biaya yang timbul.

Beberapa manfaat yang diperoleh dengan pemakaian sistem


biaya standar antara lain untuk:

1. perencanaan kegiatan;
2. koordinasi kegiatan antar bagian;
3. pengambilan keputusan;
4. pengendalian biaya;
5. memungkinkan penerapan prinsip pengecualian;
6. penentuan insentif para personal, serta
MANAJEMEN OPERASI Page 11
7. mengurangi biaya administrasi.

Kegiatan Belajar 2
Pendekatan Pengendalian Kualitas

Ada dua prosedur akuntansi biaya standar yakni pertama, metode


rancangan tunggal (single plan) dan kedua, metode rancangan
berat sebelah atau metode rancangan parsial (partial plan).

Apabila menggunakan metode single plan maka ketentuannya


adalah sebagai berikut:

1. jika ada produk dalam proses awal, maka produk tersebut


dimasukkan kembali ke rekening barang dalam proses sebesar
standarnya;
2. biaya pada periode tersebut dimasukkan ke rekening barang
dalam proses sebesar standarnya, sehingga selisih biaya harus
dihitung dan dianalisis terlebih dahulu;
3. adanya produk selesai dipindahkan dari rekening barang
dalam proses ke rekening persediaan produk selesai sebesar
standarnya, serta
4. adanya produk dalam proses akhir periode dipindahkan dari
rekening barang dalam proses ke rekening persediaan produk
dalam proses sebesar standarnya.

Sedangkan apabila digunakan metode partial plan maka


ketentuannya adalah sebagai berikut

1. jika ada produk dalam proses awal, maka produk tersebut


dimasukkan kembali ke rekening barang dalam proses sebesar
standarnya;
2. biaya pada periode tersebut dimasukkan ke rekening barang
dalam proses sebesar biaya sesungguhnya;
3. adanya produk selesai dipindahkan dari rekening barang
dalam proses ke rekening persediaan produk selesai sebesar
MANAJEMEN OPERASI Page 12
standarnya;
4. adanya produk dalam proses akhir periode dipindahkan dari
rekening barang dalam proses ke rekening persediaan produk
dalam proses sebesar standarnya; serta
5. selisih biaya harus dihitung dan dianalisis pada akhir periode
dari perbedaan sebelah debet dengan sebelah kredit rekening
barang dalam proses.

Kegiatan Belajar 3
Peran Karyawan dalam Pengendalian Kualitas

Penentuan harga pokok variabel bermanfaat untuk pengendalian


manajemen dalam jangka pendek, khusuanya untuk
perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian. Metode
harga pokok penuh memasukan semua elemen biaya produksi,
baik tetap maupun variabel, ke dalam harga pokok produk.
Metode harga pokok variabel hanya memasukan elemen biaya
produksi variabel ke dalam harga pokok produk. Terdapat
perbedaan antara metode harga pokok penuh dan harga pokok
variabel. Parbedaan tersebut dapat ditinjau dari segi elemen
harga pokok, besarnya harga pokok persediaan, susunan laporan
laba-rugi, besarnya laba-rugi.

Kegiatan Belajar 4
Pemeliharaan Fasilitas Produksi

Kegiatan Belajar 4 ini lebih menegaskan bahwa perbedaan laba


antara metode harga pokok penuh dan metode harga pokok
variabe1 dipengaruhi oleh perbedaan volume produksi dengan
volume penjualan atau perbedaan parsediaan akhir dengan
persediaan awal. Perbedaan tersebut besarnya ditentukan oleh
biaya produksi tetap satuan. Harga pokok persediaan pada
metode harga pokok penuh selalu lebih tinggi dibandingkan
dengan pada metode harga pokok variabel. Metode harga pokok
variabel mengandung beberapa kelemahan yaitu untuk pelaporan
MANAJEMEN OPERASI Page 13
pihak luar, pemisahan biaya tetap dan variabel, dan
penyimpangan asas pemanfaatan fasilitas.

MANAJEMEN OPERASI Page 14

Anda mungkin juga menyukai