Anda di halaman 1dari 44

INTELEGENSI DAN EMOSI

Desember 7, 2008 at 7:43 am (islam)

Intelegensi dan keberhasilan dalam pendidikan adalah dua hal yang saling keterkaitan. Di mana biasanya
individu yang memiliki intelegensi yang tinggi dia akan memiliki prestasi yang membanggakan di
kelasnya, dan dengan prestasi yang dimilikinya ia akan lebih mudah meraih keberhasilan.

Namun perlu ditekankan bahwa intelegensi itu bukanlah IQ di mana kita sering salah tafsirkan.
Sebenarnya intelegensi itu menurut “Claparde dan Stern” adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri
secara mental terhadap situasi dan kondisi baru. Berbagai macam tes telah dilakukan oleh para ahli
untuk mengetahui tingkat intelegensi seseorang. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
intelegensi seseorang. Oleh karena itu banyak hal atau faktor yang harus kita perhatikan supaya
intelegensi yang kita miliki bisa meningkat.

Emosi sangat memegang peranan penting dalam kehidupan individu, Ia akan memberi warna kepada
kepribadian, aktivitas serta penampilannya dan juga akan mempengaruhi kesejahteraan dan kesehatan
mentalnya

Disamping itu emosi juga mengambil peran penting dalam menentukan sikap individu yang lansung
berhubungan dengan suasana hati yang muncul akibat perbedaan emosi dan dipengaruhi fakor internal
dan eksternal. Sehingga timbul berbagai macam emosi seperti, gembira, marah, sedih, iri hati, dll.

Respon tubuh terhadap timbulnya emosi yang berlebihan akan mengakibatkan perubahan tubuh secara
fisiologis, sperti denyut jantung menjadi cepat, muka memerah, peredaran darah menjadi cepat, bulu
roma berdiri dll. Dan bagaimanakh kita dapat memelihara dan memenej emosi.

Meskipun semua orang tahu apa yang dimaksud dengan intelegensi atau kecerdasan, namun sukar
sekali untuk mendefinisikan hal ini secara tepat. Banyak sekali definisi yang diajukan para sarjana,
namun satu sama lain berbeda, sehingga tidak dapat memperjelas persoalan.
Banyak pakar psikologi yang memeberikan definisi Intelegensi.Claparedese dan Stern memberikan
definisi intelegensi adalah penyesuaian diri secara mental terhadap situasi atau kondisi baru. K. Bluher
mendefinisikan intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
Sedangkan menurut David Wechsler, Intelegensi adalah kemampuan individu untuk berpikir dan
bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif.

Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan yang menjelaskan ciri-ciri dari intelegensi:

1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rsional.
Oleh karena itu, intelegensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulakan dari
berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berfikir rasional itu.

2. Intelegensi tecermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan
pemecahan masalah yang timbul daripadanya.

Dalanm psikologi, pengukuran intelegensi dilakukan dengan menggunakan alat-alat psikodiagnostik atau
yang dikenal dengan istilah Psikotest. Hasil pengukuran intelegensi biasanya dinyatakan dalam satuan
ukuran tertentu yang dapat menyataakan tinggi rendahnya intelegensi yang diukur, yaitu IQ
(Intellegence Quotioent).

Secara umum kita dapat mengatakan bahwa intelegensi tidak hanya merupakan suatu kemampuan
untuk memecahkan berbagai persolan dalam bentuk simbol-simbol (seperti dalam matematika), tetapi
jauh lebih luas menyangkut kapasitas untuk belajar kemampuan untuk menggunakan pengalaman
dalam memecahkan berbagai persoalan, serta kemampuan untuk mencari berbagai alternatif.

Contoh perbuatan yang menyangkut intelegensi: Jika seseorang mengamati taman bunga, ini adalah
persepsi. Tetapi kalau ia mengamati bunga-bunga yang sejenis atau mulai menghitung, manganalisa,
membandingkan dari berbagai macam bunga yang ada dalam taman tersebut, maka perbuatanya sudah
merupakan perbuatan yang berintelegensi.

1. . Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intelegensi

a. Pengaruh faktor bawaan


Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari suatu keluarga, atau
bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkolerasi tinggi ( + 0,50 ), orang yang kembar ( + 0,90 )
yang tidak bersanak saudara ( + 0,20 ), anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua angkatnya ( + 0,10
– + 0,20 ).

b. Pengaruh faktor lingkungan

Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi. Oleh karena itu ada hubungan antara
pemberian makanan bergizi dengan intelegensi seseorang. Pemberian makanan bergizi ini merupakan
salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat
kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan,
latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-masa peka).

c. Stabilitas intelegensi dan IQ

Intelegensi bukanlah IQ. Intelegensi merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu,
sedang IQ hanyalah hasil dari suatu tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai
kelompok dari intelegensi). Stabilitas inyelegensi tergantung perkembangan organik otak.

d. Pengaruh faktor kematangan

Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik
maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan
fungsinya.

e. Pengaruh faktor pembentukan

Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan
intelegensi.
f. Minat dan pembawaan yang khas

Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk
berinteraksi dengan dunia luar.

g. Kebebasan

Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam
memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam
memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.

Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain. Untuk menentukan intelegensi atau
tidaknya seorang individu, kita tidak dapat hanya berpedoman kepada salah satu faktor tersebut, karena
intelegensi adalah faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan
intelegensi seseorang.

1. Intelegensi dan IQ

IQ adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan IQ (Intelegence Quotient) yang hanya
memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan
kecerdasan seseorang secara keseluruhan. Atau dengan kata lain, IQ menunjukkan ukuran atau taraf
kemampuan intelegensi /kecerdasan seseorang yang ditentukan berdasarkan hasil test intelegensi.
Sedangkan intelegensi adalah merupakan suatu konsep umum tentang kemampuan individu. Sehingga
istilah intelegensi tidak dapat disamakan artinya dengan

Skor IQ mula-mula diperhitungkan dengan membandingkan umur mental (Mental Age atau MA) dengan
umur kronolog (Chronological Age atau CA), skor ini kemudian dikalikan 100 dan dipakai sebagai dasar
penghitungan IQ.
.

MA = Adalah kemampuan lebih yang dimliki individu pada saat itu

CA = Adalah yang seharusnya dimiliki oleh individu pada saat itu

Namun kemudian timbul permasalahan karena MA akan mengalami stograsi dan penurunan pada waktu
itu, tetapi CA terus bertambah. Masalah ini kemudian diatasi dengan membandingkan skor seseorang
dengan skor orang lain dalam kelompok umur yang sama. Cara ini disebut “perhitungan IQ berdasarkan
norma dalam kelompok (Within Group Normal) dan hasilnya adalah IQ penyimpangan atau deviation IQ.

Dengan cara perhitungan seperti ini, maka oramg yang IQ sama dengan rata-rata kelompok akan
memeperoleh nilai 100. nilai yang lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai rata-rata kelompok akan
menentukan posisi IQ orang tersebut dalam kelompok umurnya.

3. Pengukuran Inteligensi

Pada tahun 1904, Alfred Binet dan Theodor Simon, 2 orang psikolog asal Perancis merancang suatu alat
evaluasi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan kelas-kelas khusus
(anak-anak yang kurang pandai). Alat tes itu dinamakan Tes Binet-Simon. Tes ini kemudian direvisi pada
tahun 1911.

Tahun 1916, Lewis Terman, seorang psikolog dari Amerika mengadakan banyak perbaikan dari tes Binet-
Simon. Sumbangan utamanya adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan kecerdasan sebagai
rasio (perbandingan) antara mental age dan chronological age. Hasil perbaikan ini disebut Tes
Stanford_Binet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan oleh seorang psikolog Jerman yang
bernama William Stern, yang kemudian dikenal dengan Intelligence Quotient atau IQ. Tes Stanford-Binet
ini banyak digunakan untuk mengukur kecerdasan anak-anak sampai usia 13 tahun.

Salah satu reaksi atas tes Binet-Simon atau tes Stanford-Binet adalah bahwa tes itu terlalu umum.
Seorang tokoh dalam bidang ini, Charles Sperrman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri
dari satu faktor yang umum saja (general factor), tetapi juga terdiri dari faktor-faktor yang lebih spesifik.
Teori ini disebut Teori Faktor (Factor Theory of Intelligence). Alat tes yang dikembangkan menurut teori
faktor ini adalah WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale) untuk orang dewasa, dan WISC (Wechsler
Intelligence Scale for Children) untuk anak-anak.

Di samping alat-alat tes di atas, banyak dikembangkan alat tes dengan tujuan yang lebih spesifik, sesuai
dengan tujuan dan kultur di mana alat tes tersebut dibuat.

4. Inteligensi, Bakat dan Kreativitas

Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang
amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang
memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu
latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk
menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes
inteligensi.

Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes
bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic
Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest
Inventory. Contoh dari Scholastic Aptitude Test adalah tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record
Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah
Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.

Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan
manifestasi dari suatu proses kognitif. Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan inteligensi
tidak selalu menunjukkan bukti-bukti yang memuaskan. Walau ada anggapan bahwa kreativitas
mempunyai hubungan yang bersifat kurva linear dengan inteligensi, tapi bukti-bukti yang diperoleh dari
berbagai penelitian tidak mendukung hal itu. Skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat
kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang
tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi
lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
Para ahli telah berusaha mencari tahu mengapa ini terjadi. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas
adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai
alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Sebaliknya, tes inteligensi hanya dirancang
untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu
jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Ini merupakan akibat dari
pola pendidikan tradisional yang memang kurang memperhatikan pengembangan proses berpikir
divergen walau kemampuan ini terbukti sangat berperan dalam berbagai kemajuan yang dicapai oleh
ilmu pengetahuan.

A. Pengertian Emosi

Kata “emosi” diturunkan dari kata bahasa Perancis, emotion. Emosi adalah pengalaman yang bersifat
subjektif, atau dialami berdasarkan sudut pandang individu. Emosi berhubungan dengan konsep
psikologi lain seperti suasana hati, temperamen, kepribadian, dan disposisi.

Al-Ghazali mendefinisikan emosi merupakan kumpulan perasaan yang ada dalam hati manusia. Jadi
emosi identik dengan perasan. Perasaan gembira, sedih, takut, benci, cinta dan amarah merupakan
bentuk emosi. Firman Allah yang berhubungan dengan perasaan dan emosi.

Arti : Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabbnya dengan rasa
takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka. (QS.
32:16)

Namun ada pendapat lain yang mendefinisikan emosi adalah reaksi yang kompleks yang mengandung
aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan
perasaan yang kuat.

Menurut Syamsu Yusuf emosi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu: emosi sensoris dan
emosi psikis. Emosi sensoris yaitu emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar terhadap tubuh,
seperti rasa dingin, manis, sakit, lelah, kenyang dan lapar. Emosi psikis yaitu emosi yang mempunyai
alasan-alasan kejiwaan, seperti : (1) perasaan intelektual, yang berhubungan dengan ruang lingkup
kebenaran; (2) perasaan sosial, yaitu perasaan yang terkait dengan hubungan dengan orang lain, baik
yang bersifat perorangan maupun kelompok; (3) perasaan susila, yaitu perasaan yang berhubungan
dengan nilai-nilai baik dan buruk atau etika (moral); (4) perasaan keindahan, yaitu perasaan yang
berhubungan dengan keindahan akan sesuatu, baik yang bersifat kebendaan maupun kerohanian; dan
(5) perasaan ke-Tuhan-an, sebagai fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan (Homo Divinas) dan makhluk
beragama (Homo Religious).

1. Sebab-Sebab Perbedaan Emosi

Terjadinya perbedaan emosi dikarenakan oleh :

a. Emosi itu sangat dalam, misalnya antara yang sangat marah dengan yang takut, mengakibatkan
aktifitas badan yang sangat tinggi.

b. Seseorang dapat memahami dan mengahayati emosi dengan berbagai cara, misalnya, perbedaan
individu jika marah, mungkin dia gemetar mungkin memaki-maki dan mungkin lari.

c. Istilah yang diletakan pada ‘emosi’ yang didasarkan pada sifat rangsang bukan pada keadaan, misalnya
takut adalah emosi yang timbul terhadap suatu bahaya, marah adalah emosi yang timbul terhadap suatu
yang menjengkelkan .

d. Emosi subyektif dan intropeksi sukar dikenali karena akan dipengaruhi oleh lingkungan.

2. Macam-Macam Emosi

• Takut: Emosi ini cenderung atau sering disebabkan oleh situasi sosial tertentu, biasanya kondisi
ketakutan pada suatu obyek yang nyata. Misalnya, takut berada di tempat yang gelap atau sepi.

• Khawatir: Khawatir ini merupakan bentuk ketakutan, tetapi lebih bersifat imajiner atau khayalan.
Dalam pikiran dan keyakinan kita diyakini konkret keberadaannya. Kekhawatiran muncul kalau intensitas
ketakutan meningkat. Misalnya, khawatir kalau kita tidak berhasil melakukan sesuatu atau tidak lulus
ujian.
• Marah: Marah bersifat sosial dan biasanya terjadi jika mendapat perlakukan tidak adil atau tidak
menyenangkan dalam interaksi sosial. Marah membuat kita menjadi tertekan. Saat kita marah denyut
jantung kita bertambah cepat dan tekanan darah naik. Napas pun tersengal dan pendek, otot
menegang.

• Sebal: Sebal terjadi kalau kita merasa terganggu, tetapi tidak sampai menimbulkan kemarahan dan
cenderung tidak menimbulkan tekanan bagi kita. Sebal akan muncul berkaitan dengan hubungan
antarpribadi, misalnya kita sebal melihat tingkah teman atau si pacar yang enggak perhatian.

• Frustrasi: Frustrasi merupakan keadaan saat individu mengalami hambatan-hambatan dalam


pemenuhan kebutuhannnya, terutama bila hambatan tersebut muncul dari dirinya sendiri. Konsekuensi
frustrasi dapat menimbulkan perasaan rendah diri. Kita dianggap mampu memberikan respons positif
terhadap rasa frustrasi kalau mampu memahami sumber-sumber frustrasi dengan logis. Namun, reaksi
yang negatif juga dapat muncul dalam bentuk agresi fisik dan verbal, pengalihan kemarahan pada obyek
lain serta penghindaran terhadap sumber persoalan atau realitas hidupnya.

• Cemburu: Cemburu adalah suatu keadaan ketakutan yang diliputi kemarahan. Perasaan ini muncul
didasarkan perasaan tidak aman dan takut status atau posisi kita yang sangat berarti bagi diri kita akan
digantikan oleh orang lain. Yang paling sering kita alami adalah cemburu kalau melihat cowok atau
cewek kita dekat sama orang lain atau sahabat kita mulai dekat dengan teman lain.

• Iri Hati: Emosi ini ditunjukkan pada orang tertentu atau benda yang dimiliki orang lain. Hal ini bisa
menjadi hal yang berat bagi kita karena berkaitan dengan materi yang juga menunjukkan status sosial.
Misalnya, kita iri karena melihat si A lebih cantik, kaya, populer daripada kita.

• Dukacita: Dukacita merupakan perasaan galau atau depresi yang tidak terlalu berat, tetapi
mengganggu individu. Keadaan ini terjadi bila kehilangan sesuatu atau seseorang yang sangat berarti
buat kita. Kalau dialami dalam waktu yang panjang dan berlebihan akan menyebabkan kerusakan fisik
dan psikis yang cukup serius hingga depresi.
• Afeksi atau Sayang: Afeksi adalah keadaan emosi yang menyenangkan dan obyeknya lebih luas,
memiliki intensitas yang tidak terlalau kuat (tidak sekuat cinta), dan berkaitan dengan rasa ingin dimiliki
dan dicintai.

• Bahagia: Perasaan ini dihayati secara berbeda-beda oleh setiap individu. Bahagia muncul karena
remaja mampu menyesuaikan diri dengan baik pada suatu situasi, sukses dan memperoleh keberhasilan
yang lebih baik dari orang lain atau berasal dari terlepasnya energi emosional dari situasi yang
menimbulkan kegelisahan dirinya.

3. Perubahn Tubuh Pada Saat Terjadi Emosi

Terpesona : Reaksi elektris pada kulit.

Marah : Peredaran darah bertambah cepat.

Terkejut : Denyut jantung bertambah cepat.

Kecewa : Bernafas panjang

Cemas : Air liur mengering

Takut : Berdiri bulu roma

Tegang : Terganggu pencernaan, otot tegang dan bergetar.

4. Memelihara Emosi
Emosi sangat memegang peranan penting dalam kehidupan individu, akan memberi warna kepada
kepribadian, aktivitas serta penampilannya dan juga akan mempengaruhi kesejahteraan dan kesehatan
mentalnya. Agar kesejahteraan dan kesehatan mental ini tetap terjaga, maka individu perlu melakukan
beberapa usaha untuk memelihara emosi-emosinya yang konstruktif. Dengan merujuk pada pemikiran
James C. Coleman (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005), di bawah ini dikemukakan beberapa cara untuk
memelihara emosi yang konstruktif.

1. Bangkitkan rasa humor. Yang dimaksud rasa humor disini adalah rasa senang, rasa gembira, rasa
optimisme. Seseorang yang memiliki rasa humor tidak akan mudah putus asa, ia akan bisa tertawa
meskipun sedang menghadapi kesulitan.

2. Peliharalah selalu emosi-emosi yang positif, jauhkanlah emosi negatif. Dengan selalu mengusahakan
munculnya emosi positif, maka sedikit sekali kemungkinan individu akan mengalami emosi negatif.
Kalaupun ia menghayati emosi negatif, tetapi diusahakan yang intensitasnya rendah, sehingga masih
bernilai positif.

3. Senatiasa berorientasi kepada kenyataan. Kehidupan individu memiliki titik tolak dan sasaran yang
akan dicapai. Agar tidak bersifat negatif, sebaiknya individu selalu bertolak dari kenyataan, apa yang
dimiliki dan bisa dikerjakan, dan ditujukan kepada pencapaian sesuatu tujuan yang nyata juga.

4. Kurangi dan hilangkan emosi yang negatif. Apabila individu telah terlanjur menghadapi emosi yang
negatif, segeralah berupaya untuk mengurangi dan menghilangkan emosi-emosi tersebut. Upaya
tersebut dapat dilakukan melalui: pemahaman akan apa yang menimbulkan emosi tersebut,
pengembangan pola-pola tindakan atau respons emosional, mengadakan pencurahan perasaan, dan
pengikisan akan emosi-emosi yang kuat.

B. Kesimpulan

1. Intelegensi adalah faktor total, berbagai macam daya jiwa erat bersangkutan di dalamnya seperti
ingatan, fantasi, perasaan, perhatian, minat dan sebagainya juga berpengaruh terhadapa intelegensi
seseorang. Intelegensi adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri secara mental terhadap situasi atau
kondisi baru serta perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.

2. Ciri-ciri intelegensi yaitu : merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir
secara rasional, tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan
pemecahan masalah yang tombul daripadanya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi intelegensi: pengaruh faktor bawaan, pengaruh faktor lingkungan,
stabilitas intelegensi dan IQ, pengaruh faktor kematangan, pengaruh faktor pembentukan, minat dan
pembawaan yang khas, kebebasan.

4. Emosi memiliki jenis yang berbeda-beda. Emosi terdiri dari sedih, takut, jijik, dan terkejut. Ragam
emosi tidak memiliki acuan yang sama dan memiliki gradasi yang berbeda. Emosi bukanlah marah,
melainkan marah adalah bagian dari emosi. Emosi berkembang karena motif dan gejolak perasaan.
Emosi memiliki hubungan yang mempengaruhi terhadap kebiasaan.

5. Emosi yang muncul disertai reaksi fisiologis yang dapat dikenali, misalnya detak jantung meningkat
cepat, tangan gemetar, ingin kabur, dan sebagainya. Ekspresi emosional berdasarkan pada mekanisme
genetika, artinya, semua orang memiliki kemiripan dalam mengekspresikan emosi.

6. Emosi hakikatnya adalah salah satu bentuk dari komunikasi seseorang. Kala seseorang emosi, artinya
dia sedang berupaya menyampaikan pesan kepada orang lain. Bentuk penyampaiannya berbeda-beda,
bergantung pada lingkungan dan kondisisosialbudayayangmembentuknya.

MASRURI mahasiswa UIN JKT FITK KIMIA

Otak kita adalah sebuah superkomputer seberat 1,5 kg. Sebagai pusat kontrol yang mengendalikan
hidup anda, otaklah yang menentukan bagaimana cara anda berpikir danberinteraksi dengan orang lain.
Otak anda jauh lebih rumit dari komputer apapun dengan 100 juta milyar sel otak yang saling
berhubungan satu sama lain. Mengoptimalkan fungsi otak adalah suatu keharusan jika anda ingin
mengeluarkan potensi dirianda semaksimal mungkin. Dan sementara anda berolahraga atau melakukan
yoga untuk menjaga kondisi tubuh, seringkali latihan mental menjadi terlupakan. Berapapun umur anda,
latihan mental memiliki efek positif dan global pada otak anda. Dan inilah 22 cara untuk melakukannya :

1. Berlari untuk Sel Otak


Para peneliti mengatakan bahwa orang yang melakukan banyak latihan fisik mungkin memiliki otak yang
lebih baik. Peneliti di Salk Institute menemukan bahwa tikus yang suka berlari pada roda latihan
mengalami pertumbuhan sel-sel baru dua kali lebih banyak pada otak daerah memori dan belajar. Para
peneliti belum yakin dengan penyebabnya tetapi ada kemungkinan bahwa hal ini dikarenakan oleh
latihan fisik yang tidak dipaksakan. Yang artinya, dengan menemukan cara untuk menikmati olahraga
daripada terpaksa melakukannya dapat membuatanda menjadi lebih pintar juga. Jadi lakukanlah
olahraga yang anda gemari, lari pagi dengan musik atau fitness dengan teman-teman anda untuk lebih
menyegarkan otak anda.
2. Mencoba Hal Baru
Pakar neurobiology dari Duke University, professor Lawrence C. Katz, Ph.D mengatakan bahwa
menemukan cara baru dalam berpikir dan mencoba berbagai hal baru dapat meningkatkan fungsi dari
daerah otak yang kurang aktif. Pada intinya cobalah lakukan apa saja yang dapat membuat anda keluar
dari kebiasaan cara berpikir anda selama ini, misalnya mencoba berbagai masakan baru, pergi ke kantor
melalui jalan lain, mengunjungi tempat-tempat baru atau mencoba membuat suatu karya seni.

3. Bertanya
Biasakan diri anda untuk selalu ingin tahu! Tanyakan kepada diri anda sendiri dan orang lain di sekitar
anda tentang berbagai hal. Biasakan untuk bertanya “kenapa?” setidaknya 10 kali sehari. Otak anda
menjadi terlatih dan kesempatan serta solusi akan muncul dalam kehidupananda.

4. Tertawa
Peneliti mengatakan bahwa tertawa baik untuk kesehatan. Tanpa peneliti harus memberitahu, seumur
hidup kita sudah merasakan khasiat tertawa yang dapat mengurangi stress dantekanan mental. Jadi
tertawalah sebelum tertawa itu dilarang!

5. Menjadi Pecinta Ikan


Omega-3 yang banyak terkandung dalam ikan telah lama diketahui baik untuk jantung. Tapi penelitian
terakhir mengungkapkan bahwa omega-3 juga baik untuk otak karena mereka membantu sistem
sirkulasi yang memompa oksigen ke kepala anda dan meningkatkan fungsi membran yang mengelilingi
sel otak. Orang yang banyak mengkonsumsi ikan atau omega-3 bisa memiliki keadaan mental dan
kecerdasan yang lebih baik dan lebih tahan terhadap depresi. Menyantap hidangan ikan seperti salmon,
sarden, mackerel, dan tuna setidaknya 3 kali dalam seminggu adalah awal yang baik.

6. Menggali Ingatan
Lihatlah kembali album foto lama atau buku tahunan sekolah anda. Otak anda adalah sebuah mesin
ingatan, jadi biarkanlah ia bekerja supaya tidak berkarat.

7. Kurangi Lemak
Lemak dapat mengurangi aliran darah yang mengandung oksigen ke otak anda danmenghambat
metabolisme dari glukosa yag merupakan “makanan” untuk otak. Anda masih boleh mendapatkan 30%
dari kebutuhan kalori perhari anda dalam bentuk lemak dan jauhi makanan ringan yang banyak
mengandung lemak.

8. Bermain Teka-teki
Menyelesaikan teka-teki di waktu luang adalah cara yang baik untuk melatih otak anda danmenjaga
kondisinya. Tidak masalah apakah itu teka-teki silang, jigsaw atau permainan logika. Tetapi lakukanlah
dengan menyadari bahwa teka-teki tersebut hanyalah sebuah permainan untuk kesenangan.

9. Efek Mozart
Frances Rauscher seorang psikolog di University of Wisconsin menemukan bahwa mendengarkan
Mozart dapat meningkatkan kemampuan matematik dan ruang seseorang. Tetapi perlu diperingati
bahwa tidak semua orang mengalami efek Mozart ini. Dan beberapa ahli juga mengatakan bahwa hal ini
terjadi karena musik dapat membuat orang yangmendengarnya merasa nyaman dan rileks dan
rangsangan yang serupa juga dapat menghasilkan efek yang sama. Bahkan ada satu penelitian yang
menemukan bahwa dengan mendengarkan cerita maka otak kita juga akan semakin berkembang.

10. Meningkatkan Keterampilan


Beberapa rangsangan mental yang diulang-ulang sebenarnya baik untuk otak anda selamaanda terus
meningkatkan keahlian dan pengetahuan dasar anda. Kegiatan sehari-hari seperti berkebun, menjahit,
membaca, mengisi teka-teki silang dapat berguna untuk kesehatan otakanda asalkan anda mendorong
diri anda untuk terus melakukannya pada tingkat yangberbeda. Misalnya menjahit dengan pola yang
lebih sulit, melukis dengan tehnik yang lebih sulit, atau mengerjakan teka-teki silang yang lebih besar
dan sulit.

11. Jauhi Alkohol


Penelitian pada tikus menemukan bahwa alcohol tidak hanya merusak otak tetapi juga mencegahnya
untuk pulih kembali. Penelitian terhadap 3500 pria di Jepang menemukan bahwa mereka yang minum
secara teratur (kira-kira sekali sehari) akan memiliki fungsi kognitifyang lebih baik ketika mereka
bertambah tua jika dibandingkan dengan mereka yang tidak minum sama sekali. Tetapi bagaimanapun
juga jika anda minum melebihi batas normal maka kemampuan memori dan reaksi anda akan semakin
menurun.

12. Bermain
Luangkan waktu anda untuk bermain. Tidak masalah apakah itu permainan kartu, video game, monopoli
atau bahkan tarik tambang.Bermain sangat bagus untuk jiwa dan otak anda. Dengan bermain maka otak
anda akan diberikan kesempatan untuk berpikir secara strategis.

13. Hal Yang Dilakukan Sebelum Tidur


Melihat atau membaca hal-hal penting (hanya jika informasi tersebut tidak akan mengganggu tidur
anda) sebelum anda tidur dapat membantu meningkatkan ingatan anda terhadap hal-hal tersebut
sebesar 20-30%. Sebaliknya jika anda tidak bisa tidur karena sesuatu hal yangmengusik pikiran anda,
anda bisa “mengeluarkannya” dari pikiran anda dengan menulis semuanya diatas sehelai kertas. Jadi
selalu siapkan pulpen dan kertas di samping tempat tiduranda.

14. Konsentrasi
Konsentrasi dapat meningkatkan kemampuan otak. Tentu saja anda tahu mengenai hal ini, tapi yang
mungkin anda tidak sadari adalah hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasianda. Misalnya anda ingin
menelepon seseorang sejak pagi tadi, jika hal ini tidak andalakukan maka akan mengganggu konsentrasi
anda untuk beraktifitas seharian, bahkan ketikaanda tidak menyadarinya. Biasakan untuk berhenti
sejenak dan bertanya “Apa yang sedang ada di pikiran saya saat ini?”. Ingat-ingat dan selesaikan hal
tersebut. Untuk contoh di atas, segera telepon orang tersebut atau masukkan ke agenda esok hari,
sehingga anda dapat berpikir dengan jernih dan rileks.

15. Hanya untuk Pasangan Suami Istri


Bagi anda yang sudah menikah, berdasarkan penelitian Winnifred B. Cutler, PhD dankoleganya di
University of Pennsylvania , bercinta adalah salah satu kunci untuk menjaga kesehatan otak. Keintiman
dan ikatan emosional yang terjadi pada saat bercinta dapat melepaskan perasaan negatif seperti
kemarahan dan kekecewaan dari pikiran. Sedangkan untuk para istri, tingkat estrogennya akan
meningkat dan tingkat estrogen yang meningkat juga meningkatkan aktivitas otak secara keseluruhan
dan meningkatkan memori.

16. Bermain dan Bekerja


Tanpa kepuasan pribadi, maka anda tidak bisa mengerjakan sesuatu dengan maksimal Ketika diri
seseorang berkembang melalui belajar dan kreativitas, ia lebih bersemangat dan akan memberikan
127% kemampuannya untuk pekerjaan. Ingat-ingatlah apa yang anda sukai ketika anda masih kecil dan
terapkan hal tersebut ke dalam pekerjaan anda. Ini adalah kunci menuju kejeniusan, bakat dan talenta
anda. Da Vinci, Edison dan Picasso semuanya suka bermain dan mereka suka bereksplorasi.

17. Siklus Kesadaran


Kesadaran anda terus mengalami siklus naik turun dalam kehidupan sehari-hari. Lama siklus yang terjadi
sekitar 90 menit dengan 30 menitnya adalah durasi ketika kesadaran anda dalam kondisi yang lemah.
Pelajari dan ketahui siklus anda sehingga anda bisa fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan
konsentrasi penuh ketika kesadaran anda sedang dalam keadaan siklus yang baik dan bukan yang lemah.

18. Belajar
Sebenarnya kita sedang mengembangkan potensi otak kita ketika kita menggunakannya untuk
mempelajari hal-hal baru. Pelajari topik baru dari bidang pekerjaan anda atau hobi anda. Jika saat ini
tidak ada topik yang membuat anda tertarik, cobalah mempelajari sebuah kata baru tiap harinya.
Biasakan pikiran anda untuk terus belajar.

19. Menulis Untuk Dibaca


Menulis adalah salah satu stimulan yang baik untuk otak anda karena menulis dapat mengembangkan
kapasitas otak anda. Cobalah memulainya dengan menulis cerita masa kanak-kanak anda atau mulai
membuat blog sendiri atau apa saja selama anda menulisnya dengan tujuan untuk dibaca oleh orang
lain.

20. Aroma Terapi


Aroma terapi dapat membantu anda untuk menjaga konsentrasi sekaligus menenangkan pikiran.
Gunakan di tempat kerja untuk meningkatkan performa anda tetapi sebelumnya pastikan dahulu tidak
ada yang alergi terhadapnya.

21. Meningkatkan Kekuatan Otak


Kopi dan minuman lainnya yang mengandung kafein dapat membantu mahasiswa meraih nilai tinggi
pada saat ujian. Tetapi kafein sebenarnya menghambat aliran darah pada otak dan memiliki efek negatif
lainnya. Oleh karena itu gantilah kopi dengan ginkgo biloba atau teh gotu kola. Ginkgo biloba telah
dibuktikan dapat meningkatkan konsentrasi dan aliran darah ke otak dan

22. Membangun Sebuah Komunitas


Berkenalanlah dengan orang banyak di berbagai tempat untuk menemukan kesempatan baru dan solusi
untuk masalah anda. Kelilingi diri anda dengan orang-orang dari berbagai bidang yang mendorong anda
untuk terus maju sehingga kreatifitas anda akan terus berkembang.

Sumber : http://arsipanberita.blogspot.com/2009/11/tips-cara-meningkatkan-kinerja-otak.html

Manajemen Emosi
Seringkali kita menganggap bahwa emosi adalah hal yang begitu saja terjadi dalam hidup kita.
Kita menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan
sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon kita terhadap berbagai peristiwa yang
terjadi pada kita.

Menurut definisi Daniel Goleman dalam bukunya, Emotional Intelligence, emosi merujuk pada
suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan
serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Sedangkan Anthony Robbins (penulis Awaken the
Giant Within) menunjuk emosi sebagai sinyal untuk melakukan suatu tindakan.

Di sini ia melihat bahwa emosi bukan akibat atau sekadar respon, tetapi justru sinyal untuk kita
melakukan sesuatu. Jadi dalam hal ini ada unsur proaktif, yaitu kita melakukan tindakan atas
dorongan emosi yang kita miliki. Bukannya kita bereaksi atau merasakan perasaan hati atau
emosi karena kejadian yang terjadi pada kita.

Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa meskipun ada ratusan jenis emosi, namun ada empat emosi
dasar di titik pusatnya (takut, marah, sedih dan senang), dengan berbagai variasi atau nuansanya
yang mengembang keluar dari titik pusat tersebut.

Tepi luar ”lingkaran emosi” diisi oleh suasana hati yang secara teknis lebih tersembunyi dan
berlangsung jauh lebih lama daripada emosi (misalnya jika suasana hati sedang marah, mudah
tersinggung, kejadian kecil yang mengecewakan dapat memicu kemarahan seseorang). Di luar
lingkaran suasana hati terdapat temperamen atau watak. Artinya seseorang dalam kondisi selalu
dalam suasana hati dengan emosi tertentu, misalnya seseorang dengan temperamen pemarah
akan selalu menunjukkan emosi marah setiap saat.

Di luar temperamen, barulah apa yang disebut dengan gangguan emosi seperti: depresi klinis,
atau kecemasan yang tidak kunjung reda, kegelisahan dan sebagainya. Emosi secara fisiologis
terdapat pada salah satu bagian dari sistem otak yang disebut sistem limbik, yaitu ”otak kecil” di
atas tulang belakang, di bawah tulang tengkorak. Sistem limbik ini memiliki tiga fungsi, yaitu
mengontrol emosi, mengontrol seksualitas, dan mengontrol pusat-pusat kenikmatan.

Emosi merupakan hal yang paling penting dalam perkembangan otak seseorang. Banyak orang
mengira bahwa emosi secara keseluruhan ada di luar kendali dirinya, sehingga berbagai reaksi
atas berbagai kejadian hidup terjadi secara spontan. Padahal sesungguhnya kemampuan kita
dalam mengendalikan dan mengelola emosi kita merupakan faktor penentu penting keberhasilan
atau kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan kita.

Sejak diperkenalkan Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence - EQ) oleh Daniel Goleman
pada 1995 tersebut, perhatian masyarakat mulai beralih dari kecerdasan intelektual (IQ) semata
kepada kecerdasan emosional. Meskipun sampai saat ini, setidaknya menurut pandangan kami,
upaya pendidikan formal masih hanya ditekankan pada penguasaan kecerdasan intelektual - IQ
semata.

***

Keterampilan yang berhubungan dengan emosi (dikenal dengan istilah soft-skills) hampir
terlupakan dalam sistem dunia pendidikan kita dibandingkan dengan penguasaan ilmu-ilmu
pengetahuan dan teknologi (hard-skills). Padahal keberhasilan seseorang amatlah ditentukan oleh
kemampuannya menguasai berbagai keterampilan yang berhubungan dengan kecerdasan emosi.
Ada ungkapan yang menyatakan bahwa orang tidak akan sukses dalam bidang apa pun kecuali
jika ia senang dengan apa yang digelutinya itu.

Pernahkah Anda mengalami tidak menyukai satu mata pelajaran tertentu, atau tidak suka dengan
guru yang mengajar mata ajaran tersebut? Saya dapat pastikan bahwa Anda tidak akan
memperoleh nilai bagus untuk mata pelajaran itu. Penelitian menunjukkan bahwa emosi biasanya
memicu seseorang untuk berprestasi. Oleh karena itu, kecerdasan emosional menjadi lebih
penting dibandingkan dengan kecerdasan intelektual atau prestasi akademik. Kecerdasan
emosional merupakan kemampuan seseorang untuk memotivasi diri sendiri, bertahan
menghadapi frustrasi, mengendalikan dorongan hati (kegembiraan, kesedihan, kemarahan, dan
lain-lain) dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan mampu
mengendalikan stres.

Kecerdasan emosional juga mencakup kesadaran diri dan kendali dorongan hati, ketekunan,
semangat dan motivasi diri, empati dan kecakapan sosial (social skills). Keterampilan yang
berkaitan dengan kecerdasan emosi ini antara lain misalnya: kemampuan untuk memahami orang
lain, kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dengan orang lain, kemampuan
komunikasi, kerja sama tim, membentuk citra diri positif, memotivasi dan memberi inspirasi, dan
sebagainya. Sebagian besar yang menentukan kesuksesan seseorang dalam hidup adalah
kecerdasan emosional ini atau EQ (emotional intelligence). Orang dengan kecerdasan emosional
yang tinggi biasanya menonjol dalam kehidupan nyata, misalnya menjadi pemimpin, memiliki
hubungan luas, mudah bergaul, mempunyai karakter yang baik dan disiplin diri, serta memiliki
kemampuan-kemampuan dasar untuk mencapai kesuksesan hidup.
Dibanding EQ, kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang kira-kira 20 persen untuk
menentukan kesuksesan seseorang.

***

Bisakah kita meningkatkan kecerdasan emosi kita? Para filsuf besar seperti Socrates maupun Lao
Tsu menunjukkan bahwa inti kecerdasan emosional adalah kesadaran akan perasaan diri sendiri.
Artinya bahwa semakin kita mengenali diri sendiri, semakin meningkatlah kecerdasan emosi
kita. Inilah pesan pokok manajemen diri yaitu mengenali dan mengelola diri (termasuk emosi
kita), sehingga akhirnya kita dapat meningkatkan kecerdasan emosi kita yang merupakan
penunjang keberhasilan kita dalam kehidupan ini.

Berikut ada 7 keterampilan yang perlu kita perhatikan dalam upaya meningkatkan kecerdasan
emosional kita:

1. Mengenali emosi diri. Keterampilan ini meliputi kemampuan kita untuk mengidentifikasi apa
yang sesungguhnya kita rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu muncul dalam pikiran, kita
harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan.

Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi:


Takut. Emosi ketakutan (termasuk kegelisahan, kecemasan, kekuatiran, teror) merupakan
antisipasi ke hal-hal buruk yang mungkin terjadi yang perlu dipersiapkan. Justru jika kita merasa
takut kita justru mengirim pesan untuk siap siaga. Ketakutan itu tidak menyelesaikan masalah,
tetapi tindakanlah yang mengatasi rasa takut dan masalah yang mungkin terjadi.

Sakit Hati. Perasaan sakit hati merupakan emosi yang paling mendominasi hubungan
antarmanusia, baik pribadi maupun profesional. Sakit hati biasanya disebabkan oleh perasaan
kehilangan atau memiliki harapan yang belum terpenuhi. Perasaan ini muncul jika
mengharapkan orang menepati janji tetapi ingkar. Rasa kehilangan keakraban atau kepercayaan
dapat menciptakan sakit hati.

Marah. Termasuk di dalamnya emosi kebencian, kegeraman bahkan mengamuk. Pesan atas
kemarahan adalah berarti adanya suatu aturan atau standar penting yang dipegang dalam hidup
telah dirusak oleh orang lain atau bahkan oleh diri sendiri. Kemarahan juga bisa diakibatkan oleh
ketakutan atau rasa kehilangan yang menumpuk, sehingga meledak menjadi kemarahan. Oleh
karena itu penting bagi kita untuk selalu dapat melepaskan emosi negatif sekecil apapun agar
tidak meledak menjadi kemarahan yang destruktif bagi diri dan orang lain.

Frustrasi. Kapanpun kita merasa telah terus menerus berusaha tetapi tidak atau belum
memperoleh hasil yang kita harapkan, kita cenderung merasakan emosi frustasi. Pesan emosi
frustasi adalah sinyal positif, artinya kita percaya bahwa kita dapat melakukan lebih baik dari
yang sedang kita lakukan. Kita hanya perlu mengubah pendekatan, persepsi atau perilaku kita
terhadap masalah yang kita hadapi atau upaya yang sedang kita lakukan.

Kecewa. Kekecewaan terjadi jika kita merasa bahwa kita gagal atau kehilangan sesuatu selama-
lamanya. Pesan emosi kecewa menunjukkan adanya harapan - tujuan yang seharusnya terwujud -
mungkin tidak terjadi, sehingga kita perlu mengubah harapan atau menyesuaikan dengan situasi
dan mengambil tindakan dan mencapai tujuan baru.

Rasa Bersalah. Perasaan atau emosi ini muncul ketika kita telah melanggar salah satu standar
yang kita pegang. Emosi ini nampaknya mudah diatasi ketika kita merasa tidak ada orang lain
yang mengetahui pelanggaran yang kita lakukan. Namun sesungguhnya dampaknya sangat
berbahaya di masa mendatang, apalagi jika perasaan itu menumpuk dalam bawah sadar. Rasa
bersalah yang terus menerus dapat menyebabkan stres dan mengurangi daya tahan tubuh serta
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Oleh karena itu penting sekali untuk segera
melepaskan rasa bersalah itu. Kesepian. Perasaan ini muncul ketika kita merasa sendiri atau
terpisah dari lingkungan orang lain. Ada dua macam tindakan yang dapat kita lakukan ketika
rasa ini muncul. Pertama adalah dengan memanfaatkan emosi kesepian untuk memunculkan
energi kreatif yang ada dalam diri kita, sehingga biasanya para seniman atau artis menjadi kreatif
ketika mereka merasa kesepian. Hal kedua adalah dengan bertindak untuk mulai membina
hubungan baru dengan orang lain. Mengenali emosi diri merupakan bentuk kesadaran diri yang
tinggi. Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan hal penting bagi
wawasan psikologi dan pemahaman diri. Ketidakmampuan untuk mengenali perasaan membuat
kita berada dalam kekuasaan emosi kita, artinya kita kehilangan kendali atas perasaan kita yang
pada gilirannya membuat kita kehilangan kendali atas hidup kita.

***

2. Melepaskan emosi negatif Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan kita untuk
memahami dampak dari emosi negatif terhadap diri kita. Sebagai contoh, keinginan untuk
memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang membuat kita mudah marah
ataupun frustrasi seringkali justru merusak hubungan kita dengan bawahan maupun atasan serta
dapat menyebabkan stres. Jadi selama kita dikendalikan oleh emosi negatif kita justru tidak bisa
mencapai potensi terbaik dari diri kita. Oleh karena itu kita membutuhkan keterampilan untuk
dapat menghilangkan emosi negatif sebelum perasaan itu merusak kinerja kita atau kinerja
organisasi secara keseluruhan. Kebanyakan orang mengatasi emosi negatif dengan
mengekspresikannya (expressing limiting emotions) ataupun dengan menahan (suppressing)
emosi tersebut.

Kedua hal ini justru malah menimbulkan dampak negatif. Ekspresi dari emosi seringkali
bersinggungan dengan hubungan kita dengan orang lain, sehingga semakin ekspresif kita dalam
menyatakan emosi semakin merusak hubungan personal maupun profesional kita.

Menahan emosi di lain pihak dapat menyebabkan tekanan atau stres, sehingga pada gilirannya
akan merusak diri kita sendiri. Cara terbaik adalah dengan melepaskan emosi negatif (releasing
limiting emotions) melalui teknik pendayagunaan pikiran bawah sadar, sehingga kita maupun
orang-orang di sekitar kita tidak menerima dampak negatif dari emosi negatif yang muncul.
Ketika kita sudah menguasai keterampilan menghilangkan emosi negatif, maka kita dapat
meningkatkan kemampuan kita dalam membina hubungan dengan orang lain, berkomunikasi,
kita menjadi semakin optimistis, percaya diri, mudah menyesuaikan diri dan sebagainya.

***
3. Mengelola emosi diri sendiri. Kita jangan pernah menganggap emosi negatif atau positif itu,
baik atau buruk. Emosi adalah sekadar sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk
mengatasi penyebab munculnya perasaan itu. Jadi emosi adalah awal bukan hasil akhir dari
kejadian atau peristiwa. Kemampuan kita untuk mengendalikan dan mengelola emosi dapat
membantu kita mencapai kesuksesan. Ada beberapa langkah dalam mengelola emosi diri sendiri,
yaitu: pertama adalah menghargai emosi dan menyadari dukungannya kepada kita. Kedua
berusaha mengetahui pesan yang disampaikan emosi, dan meyakini bahwa kita pernah berhasil
menangani emosi ini sebelumnya.

Ketiga adalah dengan bergembira kita mengambil tindakan untuk menanganinya. Kemampuan
kita mengelola emosi adalah bentuk pengendalian diri (self controlled) yang paling penting
dalam manajemen diri, karena kitalah sesungguhnya yang mengendalikan emosi atau perasaan
kita, bukan sebaliknya.

4. Memotivasi diri sendiri Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan merupakan hal yang
sangat penting dalam kaitan untuk memberi perhatian, untuk memotivasi diri sendiri
(achievement motivation) dan menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi. Kendali diri
emosional - menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati - adalah landasan
keberhasilan dalam berbagai bidang. Keterampilan memotivasi diri memungkinkan terwujudnya
kinerja yang tinggi dalam segala bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cenderung
jauh lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.

5. Mengenali emosi orang lain Mengenali emosi orang lain berarti kita memiliki empati terhadap
apa yang dirasakan orang lain. Penguasaan keterampilan ini membuat kita lebih efektif dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Inilah yang disebut Covey sebagai komunikasi empatik.
Berusaha mengerti terlebih dahulu sebelum dimengerti. Keterampilan ini merupakan dasar dalam
berhubungan dengan manusia secara efektif.

***

6. Mengelola emosi orang lain. Jika keterampilan mengenali emosi orang lain merupakan dasar
dalam berhubungan antarpribadi, maka keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan
pilar dalam membina hubungan dengan orang lain. Manusia adalah makhluk emosional. Semua
hubungan sebagian besar dibangun atas dasar emosi yang muncul dari interaksi antarmanusia.
Keterampilan mengelola emosi orang lain merupakan kemampuan yang dahsyat jika kita dapat
mengoptimalkannya. Sehingga kita mampu membangun hubungan antarpribadi yang kokoh dan
berkelanjutan. Dalam dunia industri hubungan antarkorporasi atau organisasi sebenarnya
dibangun atas hubungan antarindividu. Semakin tinggi kemampuan individu dalam organisasi
untuk mengelola emosi orang lain (baca: membina hubungan yang efektif dengan pihak lain)
semakin tinggi kinerja organisasi itu secara keseluruhan.

7. Memotivasi orang lain Keterampilan memotivasi orang lain adalah kelanjutan dari
keterampilan mengenali dan mengelola emosi orang lain. Keterampilan ini adalah bentuk lain
dari kemampuan kepemimpinan, yaitu kemampuan menginspirasi, mempengaruhi dan
memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Hal ini erat kaitannya dengan kemampuan membangun kerja sama tim yang tangguh dan handal.
Jadi sesungguhnya ketujuh keterampilan ini merupakan langkah-langkah yang berurutan. Kita
tidak dapat memotivasi diri sendiri kalau kita tidak dapat mengenali dan mengelola emosi diri
sendiri. Setelah kita memiliki kemampuan dalam memotivasi diri, barulah kita dapat memotivasi
orang lain. ***

Sumber: www.sinarharapan.co.id

Bagaimana cara mengatasi kegagalan dan mencapai  sukses

Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q.S Al-asr ayat 2-3)

Dalam firman Allah yang sangat singkat di atas, banyak sekali makna yang terkandung di
dalamnya. Terkait dengan berbagai hal. Dalam hubungan dengan ekonomi mari kita mencoba
mengutip beberapa makna yaitu kita diperintahkan untuk menta’ati kebenaran maksudnya kita
wajib mematuhi apa yang diperintahkan Allah dimana Allah telah memberikan petunjuk bagi
umat manusia untuk keselamatan hidup di dunia dan akhirat. antara lain kita diwajibkan untuk
berusaha dan menuntut ilmu. Saling nasehat menasehati yang dapat diartikan bahwa kita
diperintahkan untuk berkelompok, bekerjasama untuk saling memberi petunjuk, membuat
perencanaan dan melaksanakannya secara bersama dan kita harus bersabar.

Sejalan dengan uraian tersebut di atas marilah kita pahami apa yang ditulis oleh Napoleon Hill
bahwa segala hal yang diciptakan atau diperoleh manusia dimulai dalam wujud keinginan.
Keinginan adalah tahap yang pertama untuk mengubah keadaan, dari abstrak ke bentuk nyata,
tercipta dari suatu imajinasi, di mana rencana untuk transisi tersebut haruslah diciptakan dan
tersusun dengan baik.

Pembentukan suatu definisi, rencana praktis, atau rencana-rencana lainnya, dimana perubahan
bentuk ini bisa dibuat dalam suatu perencanaan adalah suatu langkah yang sangat penting.
Bagaimana caranya membangun rencana-rencana yang praktis:

 Mulailah dengan membuat kelompok kecil selanjutntnya bergabung kesuatu kelompok banyak
orang-orang ketika anda mungkin memerlukan untuk membuat dan menyelesaikan rencana
anda atau merencanakan untuk akumulasi penggunaan uang. Tentukan gagasan dasar.
(Pemenuhan instruksi ini adalah mutlak penting. Jangan melalaikannya). Mulanya anda hanya
memerlukan bantuan keluarga misalnya orang tua, kerabat atau teman untuk mendapatkan
nasehat, modal atau bantuan lainnya yang sangat sederhana, sehingga anda dapat mewujutkan
keinginan anda, merencanakan dan memulai suatu usaha.
 Setelah usaha anda berjalan dan berkembang anda perlu tambahan bantuan orang lain dengan
melibatkan beberapa keluarga, teman atau orang lain yang anda bayar untuk membantu anda.
Sebelum membentuk persekutuan, putuskan apa keuntungan-keuntungan dan manfaatnya.
Anda boleh menawarkan setiap anggota kelompok sebagai pengganti kooperasi mereka. Tidak
seorang pun akan bekerja tak terbatas tanpa beberapa wujud ganti-rugi. Tidak ada orang yang
cerdas manapun yang meminta atau mengharapkan suatu pekerjaan tanpa ganti-rugi yang
cukup, meski ini mungkin tidak selalu ada dalam wujud uang.
 Adalah suatu kesalahan besar bila anda merasa bahwa andalah yang pintar sehingga anda tidak
merasa perlu memperoleh/memanfaatkan gagasan anggota kelompok anda. Susunlah strategi
untuk mengumpulkan gagasan para anggota kelompok anda sedikitnya dua kali satu minggu,
dan lebih sering jika mungkin, sampai anda sudah bersama-sama menyempurnakan rencana
yang perlu, atau merencanakan untuk akumulasi uang.
 Selanjutnya anda dituntut untuk belajar agar anda dapat mengatur keselarasan dengan anggota
lainnya yang telah anda libatkan dalam usaha anda. Dan begitu seterusnya sehingga anda
berubah menjadi kelompok yang lebih besar. Pelihara keselarasan sempurna antara diri sendiri
dan setiap anggota kelompok anda. Jika anda gagal untuk menyelesaikan instruksi ini secara
tepat dan teliti, boleh jadi anda akan mengalami kegagalan. Gagasan dasar tidak bisa diperoleh
di mana keselarasan sempurna tidak berlaku.

INGAT FAKTA-FAKTA INI:


Pertama
Anda sibuk dengan satu karya, itu adalah arti penting yang utama pada anda. Untuk memastikan
kesuksesan, anda harus mempunyai rencana-rencana yang bersifat sempurna.
Ke dua.
Anda harus mempunyai tambahan pengalaman, pendidikan, kemampuan dan imajinasi dan
berfikir jauh ke depan. Ini harus selaras dengan metoda-metoda yang diikuti oleh semua orang
yang sudah berhasil mengumpulkan suatu kekayaan yang besar.
Tidak ada individu mempunyai pengalaman cukup, pendidikan, kemampuan, dan pengetahuan
untuk menjamin akumulasi suatu kekayaan yang besar tanpa kooperasi dari orang-orang yang
lain. Setiap rencana anda mengadopsi di dalam usaha anda untuk menghimpunkan kekayaan,
harus menciptakan hubungkan diri sendiri dan semua anggota yang lain dalam kelompok. Anda
boleh memulai rencana-rencana anda sendiri, yang manapun di dalam keseluruhan atau sebagian,
hanya perhatikan bahwa rencana-rencana itu harus dievaluasi, dan disetujui oleh para anggota
persekutuan anda.
Jika rencana yang pertama yang anda adopsi tidak bekerja dengan sukses, anda menggantikan
nya dengan suatu rencana yang baru, jika rencana baru ini gagal untuk bekerja menggantikannya,
pada gilirannya menggantinya lagi dengan yang lainnya dan seterusnya, sampai anda
menemukan suatu rencana yang bekerja dengan baik. Tepat disini adalah pokok di mana
mayoritas orang mengalami kegagalan, oleh karena ketiadaan PERSISTENCE mereka di dalam
menciptakan rencana-rencana baru untuk menggantikan yang gagal.
Manusia yang paling cerdas manapun tidak bisa berhasil di dalam mengumpulkan uang di dalam
rencana-rencana karya tanpa pendukung lain yang bersifat dapat dikerjakan dan praktis. Hanya
mengingat-ingat fakta ini, dan mengingat ketika rencana-rencana anda gagal, camkan bahwa
kekalahan sementara bukanlah kegagalan permanen. Mungkin hanya berarti bahwa rencana-
rencana anda belum bunyi. Bangun rencana-rencana lain. Mulailah sekali lagi.
Thomas A. Edison “yang menagalami kegagalan ” 10,000 kali sebelum ia menyempurnakan
bohlam penerangan elektrik yang bercahaya. Bahwa dia menemukan kekalahan sementara
sepuluh ribu kali, sebelum usaha-usaha nya dikaruniai.

Filed under: Motivasi


Kiat Mengatasi Kegagalan
Semua orang pernah gagal. Pengalaman membuktikan, sukses diraih bukan tanpa usaha keras
dan pengorbanan, bahkan setelah melalui kegagalan yang beruntun. Kegagalan, apalagi yang
datangnya seketika, mampu mengguncangkan jiwa. Karenanya, dalam menerima kegagalan pun
dibutuhkan kesiapan diri, caranya:

Kenalilah diri sendiri


Orang yang mengenali diri sendiri tidak akan mencari kambing hitam atas kegagalannya. Ia
juga menyadari, sesuatu terjadi pastiada sebabnya. Karena itu, ia akan mencari sebab-sebab
terdalam dari dirinya sendiri, selanjutnya ia akan berusaha mengatasi sebab-sebab itu.

Berusaha "pasrah"
Kemampuan manusia memang terbatas. Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa di luar
kemampuan kita sebagai manusia, ada kekuasaan lain yang maha hebat, yakni kekuasaan
Tuhan. Oleh kaena itu, apabila mengharapkan sesuatu, serahkan dahulu berhasil dan tidaknya
kepada Tuhan. Baru setelah itu berusaha sungguh-sungguh untuk mencapainya.

Memandang kejadian sebagai peristiwa positif


Orang bijak sering mengatakan bahwa kegagalan bukan berarti hacurnya segala kehidupan akan
tetapi merupakanpenundaan sementara sebuah cita-cita. Jadikanlah kegagalan sebagai
pendidikan terhadap diri kita sendiri, sehingga kegagalan itu diyakini mengandung kebaikan.

Minggu, 10-04-2011   

Bangkit dari Keterpurukan


(kiriman seorang sahabat, kiranya bisa bermanfaat bagi para wikimeur)

"Jika Anda mau menerima kegagalan dan belajar darinya, jika Anda mau menganggap
kegagalan merupakan sebuah karunia yg tersembunyi dan bangkit kembali, maka Anda memiliki
potensi menggunakan salah satu sumber kekuatan paling hebat untuk meraih kesuksesan." ~
Joseph Sugarman

Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan. Berbagai macam tantangan,
misalnya kehilangan pekerjaan atau orang-orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain
sebagainya, bisa saja menyeret kita dalam keterpurukan.

Bila kita melihat ke sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam keterpurukan
dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan
kemiskinan, korupsi atau melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk
kemalangan lainnya. Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam
bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita semakin terpuruk. Tantangan
kehidupan adalah kesempatan untuk introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan
menjadikan kita lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah dilakukan,
kelemahan yang harus diperbaiki, kembali menyusun dan melaksanakan rencana dengan lebih
baik.

”Remember the two benefits of failure. First, if you do fail, you learn what doesn't work; and
second, the failure gives you the opportunity to try new approach." - Ingatlah 2 keuntungan yang
kita peroleh dari kegagalan. Yang pertama adalah mempelajari apa yang tidak berjalan dengan
baik; dan kedua adalah menjadi kesempatan bagi kita untuk mencoba pendekatan baru," kata
Roger Van Oech.

Menurut Roger, tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan hidup supaya kita menjadi
lebih cerdas menghadapi tantangan kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt
Disney, Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali, Henry Ford,
Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper Columbus, Anthony Robins, dan lain
sebagainya, sudah pernah mengalami keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman
pahit tersebut justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan.

Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor pendidikan ataupun modal,
apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi
tantangan kehidupan. Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul Adversity Quotient
(AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki gunung:

 Quitters - orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan mereka semakin


terpuruk dalam kemalangan.
 Campers - orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah dicapai, sehingga
kehidupan mereka biasa-biasa saja.
 Climbers - orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan terus bersemangat kerja
sampai benar-benar mendapatkan yang mereka inginkan.

Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di dunia ini. Selalu memanfaatkan
kesempatan untuk maju dan pulih dari keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak
mengherankan jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras, dan mental
yang kuat.

Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama kita terus berusaha
memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita
akan dapat mencapai tujuan tertinggi.

"Our greatest - glory is not in never falling, but in rising everytime we fail." - Kejayaan tertinggi
bukan karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita selalu bangkit lagi ketika gagal,"
cetus Confucius.

Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai kemalangan itu benar-
benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat perencanaan dan menetapkan target yang
memungkinkan tercapai. Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan
hasil maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan semangat. Dengan
demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus keseimbangan disaat harus menghadapi
tantangan kehidupan yang cukup keras.

Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh positif yang telah Anda
dapatkan atas berbagai situasi yang Anda alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa
Anda pada kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik. Dengan demikian
Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu bangkit dan menjadi manusia yang lebih
mulia atau belum.[aho]

Sumber : Bangkit Dari Keterpurukan oleh Andrew Ho

foto: www.filemagazine.com

Mengatasi kegagalan
Orang Orang SuksesOrang orang Sukses biasanya pandai : MENGATASI KEGAGALAN.
“Kegagalan belum tentu kegagalan jika Anda tahu kiatnya” (DR. Ronald Niednagel)

90 % orang orang yang merasa gagal sebetulnya belum tentu gagal.. hanya saja mereka cepat
menyerah” (Paul J. Meyer)

Faktor terpenting yang menetukan keberhasilan seseorang terletak pada cara mereka mengatasi
kegagalan. Mereka yang ingin berhasil harus mengembangkan teknik teknik cara mengatasinya
dan terus berusaha untuk maju. Jika tidak, kegagalan itu sendiri semakin sulit untuk diatasi.

Takut Akan kegagalan

Kata “gagal” berkonotasi negatif. Bukankah orang paling benci dengan kata ini? coba saja, jika
anda mendengar seseorang membicarakan tentang hal yang bernada kegagalan dan
keputusasaan, mau tidak mau kata itu akan berpengaruh buruk terhadap Anda: misalnya, kata
kata kemiskinan, tidak punya teman, tidak punya uang. Sebaliknya, kata kata yang berhubungan
dengan “keberhasilan” mempunya konotasi positif karena mengandung harapan.

Ada beberapa hal yang menyebabkan orang takut akan kegagalan, diantaranya adalah TAKUT
DIKRITIK, TAKUT MENGAMBIL RESIKO, TAKUT KEHILANGAN RASA PERCAYA
DIRI, TAKUT TIDAK MENDAPATKAN KESEMPATAN LAGI.

Takut Dikritik

Banyak orang yang sangat takut dikritik. Orang orang ini cenderung mengikuti falsafah Jan
Spoelman ” kalau ragu ragu, lebih baik tidak usah dilakukan saja”.

Kalau kita berpedoman pada sejarah, ternyata orang orang terkenal yang berhasil adalah mereka
yang paling banyak dikritik tetapi tegar. Salah seorang diantara mereka adalah seorang pendeta
berkebangsaan inggris bernama george whitefield. Dia adalah seorang tokoh yang paling banyak
dikritik pada zamannya. Musuh musuhnya mengancam akan membunuhnya dengan menyewa
pembunuh bayaran. Mereka mengancam dan mengusirnya dari tanah airnya, tetapi dia tidak
mengindahkan semua ancaman itu. Mereka mengusirnya dari gereja dan memakasanya
berkhotbah di jalanan. Mereka bahkan menyewa orang orang berpakaian setan utnuk
menghinanya. Tidak hanya itu, dia juga dilempari kotoran, telur, tomat dan bangkai kucing, dan
kepalanya terus dilempari batu sampai berdarah.

Tokoh Tokoh besar semasa white field, seperti: DR Samuel Johnson, Sir Joshua Reynolds,
Oliver goldsmith, William Hogarth, Horace Walpole, Duchess of Buckingham, sangat
melecehkannya.

Tetapi segala kritik dan kendala tidak emmbuatnya putus asa untuk meneruskan misinya. Ribuan
orang malahan berdatangan dari luar London untuk mendengarkan khotbahnya. Ia memberi
khotbah di pertambangan Wales&Scotland. Dan akhirnya ia berhasil mengumpulkan dana untuk
disumbangkan ke panti pantia suhan.

Sebelum berhasil, mungkin saja white Field, setiap pergi tidur senantiasa dibayangi setidak
tidaknya 10 jenis kegagalan. Ditambah lagi, ia mengahdapi kitik demi kritik tap harinya, tapi dia
pantang menyerah, karena dia tahu apa yang dilakukannya itu positif.

Jika anda takut akan kritik, yakinlah bahwa apa yang anda lakukan adalah benar dan janga
pernah mempedulikan penilaian orang lain terhadap diri anda. Dalam hidup ini, tentunya kita
acap kali menerima kata kata yang nadanya negatif. Inis esuai dengan kata kata Lloyd Cory yang
berbunyi” mengkritik 100 kali jauh lebih mudah daripada memuji”

Kalau kita berpedoman pada sejarah, ternyata orang orang terkenal yang berhasil adalah mereka
yang paling banyak dikritik tetapi tetap tegar.

Takut Mengambil resiko

Walt Disney, seorang tokoh Film terkenal dan paling kreatif di abad 20 pernah berkata: ” Impian
kita dapat terwujud jika memiliki keberanian untuk mewujudkannya”.

Andai saja semua orang memiliki gagasan yang baik dan sekaligus berani untuk mewujudkan
gagasan itu, maka dunia ini kan terlihat lebih indah, karena akan dipenuhi oelh orang orang
sukses. Sayang sekali, karena pada kenyataanya hanya sedikit orang yang mampu
menghilangkan rasa takut mengambil resiko.

Kalau ingin berhasil, Anda harus berani mengambil resiko! Anda harus membebaskan diri anda
dari rasa takut, karena justru inilah kunci keberhasilan anda.

Takut Kehilangan Rasa Percaya Diri

Norman Vincent Peale berkata: ” cobalah anda beri sugesti bahwa anda akan kalah, lalu anda
yakinkan diri anda sendiri bahwa hal itu akan terjadi. Hasilnya, Anda pasti benar benar kalah”.
Biasanya mereka yang takut ghagal adalah karena mereka takut kehilangan rasa percaya diri.
Akibatnya, mereka lebih memilih untuk tidak berbuat apa apa daripada terus dan akhirnya gagal.
Dengan sikap demikian, mereka malah tidak akan emndapat apa apa. HAl ini akan membuat
mereka merasa tidak berguna didunia ini. Kalau sudah begitu, justru rasa percaya diri mereka
juga akan ikut hilang. Rasa percaya diri yang tadinya mereka miliki jadi rusak oleh rasa ragu
akan hal yang sebenarnya kalau dicoba mungkin saja bisa berhasil.

jadi, kalau anda samas sama beresiko kehilangan rasa percaya diri, lebih baik jika anda coba
semaksimal mungkin, bukan?. Jika anda mencoba dan terus gagal, Anda tidak rugi juga, bukan?.
Yang pasti , Jika anda tidak pernah mencoba, Anda sudah pasti tidak akan pernah berhasil

Takut tidak mendapatkan kesempatan lagi

Yang paling ditakuti orang yang mengalai kegagalan adalah kalau kalau mereka tidak akan
emndapatkan kesempatan lagi. seandainya saja mereka tahu berapa banyak orang sukses yang
dalam perjalanan karirnya pernah gagal, tentunya mereka tidak sepesimis itu.

seperti kata Henry ford, ” Kegagalan sesungguhnya adalah eksempatan untuk memulainya lagi
dengan cara yang lebih baik” Ford tentunya mengerti apa itu kegagalan, karena dia pernah
mengalaminya.
Dua kali i gagal dan bangkrut total waktu pertama kali menjalankan industri mobilnya. tetapi,
pada kali ketiga perusahaanya, Ford Motor company, ia memperolah kesuksesan yang luar biasa
hingga saat ini masih dianggap sebagai salah satu perusahaan mobil terbesar didunia yang masih
bertahan.

contoh lain orang “gagal” yang akhirnya menjadi terkenal adalah kisah tentang anak muda yang
selalu bercita cita untuk bisa masuk akademi militer west Point dan mengabdi kepada negaranya.
Dua kali ia mendaftar dan gagal, baru apda kali ketiga ia berhasil masuk. Anak muda tersebut
adalah Douglas Mac Arthur, yang dikemudian hari menjadi salah seorang jenderal dengan
rangking tertinggi di Amerika Serikat dan juga komandan kepala pasukan sekutu di barat daya
pasifik pada PD II. AMc Arthur, seperti halnya Henry Ford, yang gagal sampai dua kali pada
permulaan perjalanan karisnya , dikenal sebagai orang yang pantang menyerah.

Tak seorangpun dalam hidupnya tidak pernah mengalami keagalan. Mungkin kedengarannya
mustahil, tetapi ini benar benar nyata. Sekali lagi: TIDAK seorang pun didunia ini yang tidak
pernah mengalami kegagalan.

dengan menganggap hal tersebut adalah sesuatu yang wajar, maka kita akan lebih mudah
emnerima kegagalan. jika Anda sudah tahu hal itu, Anda kan menyadari bahwa menghindari
kegagalan adalah pekerjaan sia sia. dengan demikian, Anda tidak perlu bersusah payah
mengahbiskan waktu dan energi hanya untuk mencoba menghindari dari kegagalan, tetapi
sebaliknya cobalah untuk mengantisipasinya dengan rasa optimis.

Banyak hal positif dari orang orang yang sebenarnya baik budi pekertinya, pandai dan bekerja
keras, tidak bisa dimanfaatkan sebaik baiknya justru karena mereka belum apa apa sudah takut
akan ekgagalan. Setiap mereka mengahadapi rintangan , emreka menyerah. Mereka lebih
percaya pada kata kata orang negatif yang cenderung pesimis.
Sangat disayangkan bahwa, dunia ini sebenarnya dipenuhi oleh orang orang hebat yang potensial
tapi terlalu mudah menyerah. Banyak orang yang keburu sudah mati sebelum mencoba menggali
seluruh potensi yanga da pada diri mereka

Cara cara mengatasi kegagalan

Tokoh tokoh besar yang berhasil, adalah mereka yang gigih mengatasai kegagalan-kegagalan
mereka. Mereka pantang menyerah, dan selalu menciptakan strategi untuk berhasil. Jika Anda
ingin berhasil, cobalaha kembangkan strategi mengatasi kegagalan anda dulu. Berikut adalah
beberapa kiat yang bisa membantu anda.
1.Mengenali lebih dulu penyebab kegagalan
2.Belajar dari kegagalan dengan mempelajari penyebabnya
3.Kenali dulu kelemahan anda
4.Ubah cara kerja anda sesuai kebutuhan
5. Kembali pada tujuan semula

Mengenali lebih dulu penyebab kegagalan

Langakah pertama untuk mengatasi kegagalan adalah dengan mengenal lebih dahulu
penyebabnya: tengoklah sejenak kebelakang. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, kecuali
jika anda memang menginginkannya demikian. Tertunda sejenak, bukan berarti tertunda
selamanya. Frustasi hanya bersifat sementara. Kegagalan harus dianggap sebagai langkah
langkah menuju sukses, bukan sebagai rintangan yang menutup selamanya pintu keberhasilan.
Sikap anda sangat berpengaruh pada cara anda menanggapi kegagalan itu sendiri

Belajar dari kegagalan dengan mempelajari penyebabnya

“william A. Ward berkata, ” Kegagalan adalah guru kita, bukan penghambat kita, kegagalan
hanyalah keberhasilan yang tertunda, bukan kekalahan,.. sifatnya hanyalah sementara, tidak
selamanya”. Jika anda tanamkan sikap seperti itu, Anda akan lebih leluasa menentukan langkah
langkah yang harus diambil untuk mengatasi kegagalan. Anggaplah kegagalan adalah sarana
untuk belajar.

Orang orang yang tidak sukses biasanya hanya mencoba satu kali saja, jika mereka gagal,
mereka tidak mau mencoba lagi dan segera berubah haluan. Motto mereka adalah: jika sekali
saja gagal, buat apa mencoba lagi!”. Kebalikannya, mereka yang berhasil adalah mereka yang
jika pertama kali gagal, mereka berusaha mengenali penyebabnya setelah itu mereka mencoba
lagi. Orang orang sukses ini bahkan terus berusaha untuk mengulang – ulang proses belajar dari
kesalahan kesalahan mereka. justru dengan bersikap seperti itulah mereka berhasil.

Jika Anda suatu saat mengalami kegagalan, cobal;ah mencari tahu penyebabnya dengan melihat
secara jujur hal hal yang menyebabkan kegagalan tersebut. Dengan mempelajarinya lebih dulu
serta membuat perubahan yang diperlukan, anda akan dapat mencoba kembali dengan persiapan
yang lebih matang serta sikap yang lebih bijaksana

Kenali dulu kelemahan anda


Hal yang paling sulit untuk memahami penyebab dari kegagalan anda adalah menerima
kenyataan bahwa justru diri kita sendirilah yang merupakan biang keladi kegagalan itu sendiri.
Hal ini memerlukan kejujuran dari kita sendiri. Jika anda menemukan kelemahan yang ada pada
diri anda, berarti anda harus mengubah sikap dan cara anda yang telah menyebabkan kegagalan.

Contoh contoh kasus ini dapat anda temukan pada tokoh tokoh sejarah, seperti misalnya, Lord
Nelson seorang Admiral, salah seorang pahlawan angkatan laut inggris yang paling terkenal.
tidak banyak yang tahu bahwa ia mempunyai suatu kelemahan, yakni menderita penyakit mabuk
laut yang tentu saja sangat menghambat bagi seorang pelaut. Tetapi ia tidak menghambat hal itu
sebagai penghambat. IA malahan menganggapnya sebagai pemicu karir. Dalam karirnya di
angkatan laut, ia bahkan pernah berhasil mengalahkan Napoleon!, Jadi, ia belajar mengatasi
kelemahannya dengan berusaha melawannya.

Setiap orang pasti memiliki kelemahan, bak bersifat fisik maupun psikis. Kita sendirilah yang
bisa melawannya, bukan orang lain. Kita memang tidak akan mendapat hadiah kalau bisa
mengatasinya, karena ” perang ” yang kita lakukan untuk mengatasi kelemahan kita itu
merupakan “perang” didalam diri kita sendiri. Tetapi kalau kita akhirnya berhasil mengatasinya,
kita akan diliputi rasa puas, karena rintangan yang menghalangi kita untuk meraih kesuksesan
telah bisa kita lalui.

Ubah cara kerja anda sesuai kebutuhan

Agar anda berhasil, hal lain yang juga penting dari bagian proses mengatasi kegagalan adalah
anda hanrus mengadakan perubahan pada cara kerja anda. Jika anda terus menerus menggunakan
cara yang salah itu, pasti anda akan gagal terus. Sayangnya, justru banyak orang yang melakukan
kekelirian ini. Mereka terus mengulang kekeliruan yang sama, tapi mengharapkan hasil yang
berbeda.

Ada cerita tentang seorang dokter bedah plastik dari St Louis, Missouri, di AS. Suatu kali ia
mempunyai pasien seorang anak yang kehilangan pergelangan tangan. Ketika si dokter bertanya
bagaimana perasaannya menjadi orang cacat?, si anak malah menjawab:” saya tidak cacat, cuma
tidak memiliki tangan kanan saja!”

Tak lama setelah perbincangan itu, si doketer baru tahu bahwa ternyata anak itu adalah pemain
bintang pada tim football di sekolahnya. ia tidak putus asa karena kelemahannya. Yang ia
lakukan untuk memperoleh keberhasilan adalah melakukan perubahan cara kerja yang tentunya
disesuaikan dengan kondisinya

Kembali pada tujuan semula

Ini merupakan butir terakhir dalam usaha mengatasi kegagalan. Setelah semua analisa serta
perubahan cara kerjaan dilakukan, seperti halnya contoh anak yang kehilangan tangannya, anda
tentunya harus kembali pada tujuan semula, yaitu mewujudkan apa yang anda kejar. kalau tidak,
anda tidak akan pernah mendapat kesempatan untuk berhasil.
fletcher L. Byrom berkata: ” Kalimat yang berbunyi ‘ Kita harus belajar dari kesalahan kita’
adalah sebuah pepatah usang. dalam hal ini ada kalimat lain yang lebih mantab!, yakni; ‘ kita
tidak akan pernah belajar jika kita tidak pernah berbuat kesalahan’. Mengapa demikian? karena
sebenarnya kamuan untuk belajar itu semakin besar justru ketika jumlah kesalahan yang pernah
kita perbuat semakin banyak. Kalau anda merasa bahwa pada tahun lalu “Saya tidak sedikitpun
berbuat kesalahan”, maka kemungkinan besar karena anda belum pernah mencoba hal hal baru
pada tahun itu. sebaliknya jika anda merasa ” saya telah banyak melakukan kesalahan, tetapi
dengan melalui perjuangan dan resiko..”, ini berarti anda telah membuat kemajuan.

Jika Anda telah berusaha sekuat tenaga, itu berarti anda telah mengalami kemajuan, meskipun
banyak melakukan kesalahan. Dengan banyak belajar dari kesalahan yang anda lakukan, peluang
anda untuk bisa berhasil menjadi sangat besar.

Sumber: dari sebuah fotocopian yang belum saya ketahui penulisnya.

Jenius Mengatasi Kegagalan dan Frustasi


Jenius Mengatasi Kegagalan dan Frustasi…ini bukan judul lebay lho…tapi fakta, judul yang saya buat pas
selesai sholat zuhur…he he he teringat tentang kegagalan saya beberapa waktu yang lalu...jenius
mengatasi kegagalan dan frustasi bukan untuk mengajari tapi berbagi dalam mengatasi frustasi….dan
judul ini juga dilatarbelakangi oleh cerita dari sahabat saya di Jogja yang berhasil bangkit dari
keterpurukan, bangkit dari rasa frustasi…nah mau tahu apa strateginya supaya bisa bangkit dari
kegagalan atau rasa kecewa serta frustasi?? 

Sebelum menjawab gamblang jurus jenius mengatasi kegagalan dan frustasi, saya disajikan oleh
sahabat saya ini sebuah tabel yang unik seperti dibawah ini, yang tabel ini saya namakan tabel Jenius he
he temen-temen bisa menamai yang lain….tapi kudu lapor sama saya dulu..udah di daftarkan ke Hak
Kekayaan Intelektual lho ha ha ha Saya jelasin deh,,,tabel diatas…: 
1. Ada tujuan dan Ada Tindakan ( namanya Usaha + )

Berarti kita tahu mau kemana dan melakukan tindakan untuk menuju ke sana. Biasanya kita menjadi
orang yang terarah dan tahu apa yang harus dilakukan…saya di posisi ini lho he he he kamu?? 

2. Ada Tujuan tapi Tidak Ada Tindakan ( namanya Melamun ) 

Hari gini masih ngelamun di kamar? Waaah ini namanya kamu masih punya tujuan tapi gak ada
tindakan,…artinya jika kita hanya melamun, kita gak kemana-mana ni..jalan di tempat…waah jangan
kayak gini deh..entar cepet ke RSJ ha ha ha ha 

3. Tidak Ada Tujuan tapi Ada Tindakan ( ini namanya NGAWUR ) 

Biasanya orang kayak gini ni ya…ngawur aja..maen hajar aja…padahal gak tau tu untuk apa…tiba-tiba dia
bertanya…ngapain aku kayak gini? Ha ha ha ha ha biasanya orang kayak gini akhirnya stress… 

4. Tidak Ada Tujuan dan Tidak Ada Tindakan ( ini namnya MOGOK alias Males ) 

Waah jangan di posisi ini deh..kamu kayak orang kena PHK aja…orang kena PHK aja langsung bertindak
cari usaha, masa kita yang masih muda gini kok mogok, gak tau tujuan dan gak tau mau apa?...biasanya
ni orang kayak gini ni…kurang semangat dalam hidup…gak semangat ngapa-ngapa? Paling-paling pas
laper baru semangat…ha ha ha ha ha 
Lalu gimana caranya ni mengatasi kegagalan atau frustasi seperti judul diatas yakni Jenius Mengatasi

Kegagalan dan Frustasi…saya singkat dengan JAIM…jaim?? 

Nih saya jelasin deh apa aja sih JAIM itu : 

1. Jangan Putus Asa 


Ini syarat mutlak….jangan putus asa..saya juga pernah gagal…gagal bercinta ha ha ha ha ..masa di tolak
sama pujaan jiwa…he he ( bercanda) pernah gagal saya dulu…gagal masuk UGM…padahal pengen
banget…akhirnya saya putuskan untuk ke Riau…eittsss…dapet deh yang saya inginkan disini…
semuanya…waaah..kerjaan, bisa kuliah dapet calon istri cantik ha ha ha ha alhamdulillah…intinya sih
semangat, berfikir positif, ambil sisi baiknya, dan hijrah deh…. 

2. Ambil Langkah Baru 


Nah ini perlu, ketika gagal kudu berani ambil langkah baru. Artinya melakukan tindakan yang lain
sehingga tidak gagal lagi di kemudian hari. Belajar dari pengalaman orang yang pernah gagal, bergaul
dengan orang-orang yang berfikir positif, cari peluang usaha yang lain, cari info terbaru,
semangat….insya allah ada jalan deh… 

3. Introspeksi Diri 
Nah ini harus, kita pikirkan apa-apa aja ni kelemahan kita, kita belum bisa apa, udah bisa apa. Misalnya
kita belum bisa computer, kita belajar computer, kita gagap kalo maju didepan. Belajar maju di depan
dengan orang yang sering maju kedepan, jika gagal buka took, bertanya cara buka toko yang baik. Dan
banyak lagi yang lain...dengan introspeksi diri, kita bisa tau penyebab kegagalan itu…nah jika udah tau…
ayo semangat dong,,,, 

4. Modal Percaya Diri 


Nah ini kudu ada deh..PERCAYA DIRI. Kalo kamu pengen berhasil, jangan minder, malu atau kurang
percaya diri. He he dulu pas semester satu saya pernah jualan lho dikampus…wahh banyak yang ngejek,
banyak yang ketawa..ha ha ha ha …tapi siapa sangka ada yang naksir pas saya jualan…eitss cantik,
sholehah dan….ha ha ha ha ha rasa percaya diri dan tidak minder…mempertemukan saya dengan pujaan
hati ha ha ha ha ....eitss berjalannya waktu ternyata saya bisa dapet omset hingga kini…bersusah-susah
dahulu…bersenang-senang kemudiah ha ha ha ha 

Nah itu tu…tips JAIM, jadi jika kamu mengalami kegagalan INGAT JAIM JAIM..JAIM…
JAIM… 

Jangan putus asa 


Ambil langkah baru 
Introspeksi diri 
Modal percaya diri
Mengatasi Rasa Minder
Awal mula yang mendasari tulisan ini dimulai dari sebuah pertanyaan mahasiswa baru yang
kebetulan bertemu pada suatu momen. Dia menceritakan kalau dia sering merasa minder,
bila bertemu orang baru dan di lingkungan baru. Ceritanya ditutup dengan pertanyaan
bagamana cara mengatasi rasa minder ? Pertanyaan yang simpel tapi tidak mudah untuk
dijawab.

Sebagai mahasiswa yang lebih senior tentunya saya jawab donk pertanyaan tersebut (biar
kelihatan seniornya he2), hal itu karena saya ingin membantu permasalahan dia. Waktu itu
saya jawab dengan menggunakan pendekatan yang diajarkan oleh salah satu guru imajiner
saya yaitu Steven R. Covey dengan mengatakan bahwa rasa minder bila ketemu orang baru
itu muncul karena persepsi kita yang salah, karena urutannya, dari persepsi akan
menghasilkan cara pandang kita dan dengan cara pandang kita akan mempengaruhi
perilaku kita. Jadi dari hasil analisis saya sementara mahasiswa baru tersebut mempunyai
kesalahan dalam melakukan persepsi yaitu melakukan penilaian atas pergambaran sebuah
objek dengan melakukan asosiasi yang salah terhadap objek tersebut. Jelas dengan
kelirunya kita terhadap suatu persepsi, maka akan mempengaruhi cara pandang kita, dan
lebih lanjut lagi akan mempengaruhi prilaku kita.
Rasa minder yang tervisualisasikan dari prilakunya individu merupakan repsensentasi dari
persepsi dan cara pandang yang salah terhadap objeknya.Saya berharap jawaban tersebut
bisa cukup memberikan gambaran untuk bisa mengatasi masalah tersebut. Walaupun
secara pribadi juga saya tidak puas dengan jawaban saya pribadi. Hal ini yang membuat
saya terus berpikir untuk bisa menemukan akar permasalahannya sehingga bisa
menemukan solusinya. Proses pemikiran tersebut sampai menemukan sebuah penjelasan
yang lain dengan di atas, rasa inferior atau rendah diri muncul pada pribadi yang tidak
mempunyai konsep diri yang bagus. Menurut Adi W Gunawan, konsep diri terdiri dari
beberapa komponen yaitu diri ideal, cermin diri, dan harga diri.

Diri ideal akan menunjukan siapa sebenarnya sosok ideal yang ada dalam kehidupan kita.
Sosok ideal bisa di visualisasikan sebagai sosok yang paling dikagumi. Sebagai contoh kita
bisa mengadopsi tokoh ideal pahlawan, tokoh terkemuka, artis, pengusaha atau bahkan
sosok yang imajiner.

Cermin diri merupakan gambaran penilaian kita terhadap diri kita sendiri. Ini terkait dengan
bagaimana kita mampu mengenal diri sendiri. Pengenalan diri sangat penting untuk
mengukur sejauh mana posisi kita berada untuk mencapai posisi yang diinginkan (diri
ideal).

Harga diri merupakan gambaran tentang sejauh mana kondisi kita yang sekarang (cermin
diri), lalu dibandingkan dengan suatu kondisi yang ingin kita capai suatu saat nanti (diri
ideal). Perbandingan diantara keduanya itulah nilai harga diri kita. Semakin sedikit
perbedaan antara diri ideal dengan cermin diri, maka harga diri seseorang akan semakin
baik, begitu pula sebaliknya.

Ketiga komponen inilah yang penting dalam konsep diri, kalau ketiga komponen ini baik
maka konsep dirinya juga baik. Untuk menuju ke sana tentunya dibutuhkan sebuah proses
yang tidak sebentar. Hal itu juga harus ditambah dengan penanaman nilai-nilai atau prinsip-
prinsip yang benar dan harus kita pegang. Sehingga dengan dengan adanya sebuah nilai-
nilai yang dianut maka akan membuat anda menjadi sosok dan pribadi yang kuat. Akhirnya
kalaupun ada virus mental (rasa minder) yang akan menyerang, maka anda sudah siap
dengan anti virusnya yaitu konsep diri yang kuat dan penanaman nilai-nilai yang mengakar
dalam diri. SALAM SUKSES!!!

Sumber : vizal-jr.blogspot.com

Meningkatkan percaya diri


Dari data penelitian, ditemukan banyak faktor yang menjadikan kendala seseorang enggan
untuk menjadi penyeru kebaikan. Antara lain, kurang percaya diri, kemudian disusul tidak
adanya skill. Kalau kita runut, keduanya mempunyai korelasi yang sangat erat. Sebenarnya
akar masalah orang yang tidak percaya diri terletak pada skill (keterampilan). Dan, skill
utama bagi seorang penyeru kebaikan terletak pada kemampuan penguasaan materi,
pemahaman terhadap nilai-nilai yang disampaikan, serta penguasaan skill penyampaian.

Untuk menumbuhkan ketiga hal tersebut perlu sebuah usaha pembiasaan. Dan untuk
menjadikan hal itu sebagai sebuah kebiasaan dalam diri seseorang secara permanen, maka
perlu ditanamkan beberapa faktor: Pertama, paham. Tanpa pemahaman yang utuh, orang
tidak akan dapat bekerja dengan ikhlas, lemah produktiftas, dan tidak akan tahan lama.
Kedua, memiliki skill. Orang yang tidak memilki skill biasanya akan bekerja dengan cemas
dan minder. Ketiga, kemauan. Dengan kemauan, kita dapat beramal secara konsisten
dalam rentang waktu yang lebih lama.

Ada beberapa kiat praktis untuk meningkatkan rasa percaya diri. Utamanya meliputi aspek
kemauan, pemahaman serta keterampilan. Untuk memenuhi aspek kemauan, Anda perlu
melakukan berbagai usaha. Antara lain:

1. Bekerjalah dengan Ikhlas. Yakinkan bahwa seluruh amalan baik akan mendapatkan
pahala walau tidak enak untuk dikerjakan.

2. Kerjakan setiap aktifitas dengan penuh tanggung jawab, memiliki landasan nilai (vaIue)
dan prinsip-prinsip yang kuat.

3. Milikilah kebiasaan menerima. Ini akan meningkatkan rasa memiliki.

4. Tingkatkan rasa tanggung jawab pribadi. Dengan itu, rasa tanggung jawab untuk
menyelesaikan problem umat akan tumbuh.

5. Miliki kebiasaan mempertahankan hak. Dengan cara mendorong sikap percaya diri untuk
membela hak-hak kita yang hilang.

6. Milikilah kebiasaan hidup dengan tujuan. Tanpa tujuan yang kuat tak akan ada target
dan kurang termotivasi untuk melakukan aktifitas yang baik sekalipun.

7. Memiliki integritas diri. Kekuatan utama bagi penyeru kebaikan terletak pada kekuatan
integritas, yaitu kesatuan antara ucapan, statement tertulis dan tindakan kita.

Sedangkan untuk aspek pemahaman dan keterampilan, barangkali beberapa langkah


berikut bisa Anda usahakan:

1. Milikilah catatan/referensi materi dan agenda yang rapi.

2. Siapkan materi yang akan disampaikan. Naik panggung tanpa persiapan, maka turun
panggung penuh dengan kehinaan.

3. Bacalah buku-buku referensi, ini sangat membantu meningkatkan pemahaman.

4. Milikilah hafalan yang baik. Orang berbicara mengandalkan apa yang diingat.

5. Ambillah selalu kesempatan untuk tampil dimuka umum kapan saja. Sebagai latihan
melancarkan kemampuan bicara dan kontrol diri.

6. Ikutilah beberapa pelatihan, semisal pelatihan Training for Trainer, atau sejenis pelatihan
untuk pelatih dan fasilitator yang membekali skill mengajar.

Dengan kecakapan dalam bidang pemahaman dan keterampilan, ditambah kemauan yang
keras, insya Allah usaha perbaikan, mengajak manusia ke jalan yang diridhai Allah akan
punya hasil dan rentang usia yang panjang.
Sumber : http://beranda.blogsome.com/

Membangun Rasa Percaya Diri 


Percaya diri adalah bagian dari alam bawah sadar dan tidak
terpengaruh oleh argumentasi yang rasional. Ia hanya
terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat emosional dan
perasaan. Maka untuk membangun percaya diri diperlukan
alat yang sama, yaitu emosi, perasaan, dan imajinasi.

Emosi, perasaan dan imajinasi yang positif akan


meningkatkan rasa percaya diri. Sebaliknya emosi, perasaan
dan imajinasi yang negatif akan menurunkan rasa percaya
diri. Bagaimana caranya supaya diri kita selalu dikelilingi oleh
energi positif yang maksimum? Simak kiat-kiat berikut ini :

1. Menghilangkan pengaruh negatif.


Sejak lahir dan sepanjang hidup kita mengalami rangsangan
positif dan negatif dari lingkungan silih berganti. Orang yang sepanjang hidupnya menerima
rangsangan negatif relatif akan memiliki kadar percaya diri yang rendah. Rangsangan
negatif dapat berasal dari lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, kantor atau lingkungan
pekerjaan, sekolah dan sebagainya.

Apabila kita terperangkap dalam suatu kondisi hubungan antar manusia yang sangat buruk,
segera cari solusi. Cara pertama adalah dengan berdamai atau berkompromi dengan
lingkungan. Terima kondisi dengan ikhlas. Tapi kalau tidak membawa hasil positif, lebih baik
keluar saja dari lingkungan tersebut apapun resikonya.

2. Pengakuan dan Penghargaan


Pengakuan dan penghargaan orang lain terhadap keberadaan, perbuatan atau prestasi kita,
akan sangat meningkatkan rasa percaya diri. Masalahnya tidak banyak orang lain yang
melakukan hal itu. Hanya orang-orang positif yang mau melakukan hal itu.

Solusinya adalah bergabunglah dengan kelompok orang-orang yang positif. Cara lain, kita
bisa memulai dengan melakukan pengakuan dan penghargaan pada diri kita sendiri. Sekecil
apapun perbuatan positif yang kita lakukan, akui dalam diri kita, atau beri hadiah kecil-
kecilan.

3. Pujian
Sama seperti halnya pengakuan, pujian dapat meningkatkan rasa percaya diri kita. Siapa
yang tidak senang kalau ada yang memuji penampilan, kepintaran atau keahlian kita.
Pujian pun jarang diberikan pada lingkungan orang yang mayoritas berpikiran negatif.

4. Memanjakan diri
Memanjakan diri itu penting dan perlu. Karena dengan begitu, kita akan merasa sebagai
manusia yang berharga dan bisa menghargai orang lain.
5. Beranggapan baik terhadap diri sendiri
Ini cara yang paling mudah untuk meningkatkan percaya diri kita, karena dapat dilakukan
kapan saja dan di mana saja.

6. Dapatkan input positif melalui panca indra


Input positif dapat diperoleh lewat kisah-kisah heroik, kisah sukses, kisah yang motivatif
dan emosional dari tokoh atau pebisnis yang sukses. Kisah-kisah tersebut dapat memotivasi
kita untuk berpikir dan bertindak positif. Kita bisa mendapatkan input tersebut dari buku,
kaset, dan tv.

7. Biasakan bersikap positif


Mulailah bersikap positif dari diri sendiri dengan melakukannya pada kehidupan sehari-hari.
Pastikan memori kita hanya menyimpan peristiwa positif. Pandang orang lain secara imbang
dengan diri kita. Selalu berbuat jujur. Dan tunjukan bahwa kita memang punya rasa
percaya diri.

- Dirangkum dari harian Indo Pos.

Kiat Sukses Membangun Kepercayaan Diri


 
Banyak ahli menilai, percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara
sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik
membangkitkan rasa percaya diri.

Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi, tidak semua orang tahu
bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan. Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan
adalah milik orang-orang yang ber-IQ tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih spesialisasi yang paling
terkenal.

Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus melihat fenomena yang lebih luas,
bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ
tinggi, lulusan sekolah terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang
kesuksesan.

Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam memprediksi kesuksesan
seseorang; itulah yang kita sebut, antusiasme, hasrat, ketekunan, kerja keras, serta kebulatan tekad
seumur hidup yang dimilikinya.

Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan pribadi seseorang sangat
dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan
kesadaran bahwa apa yang dicita-citakannya akan mudah diraih.

Di sisi lain, meraih kesuksesan jelas bukanlah perkara gampang. Ketika kita berusaha untuk meraih apa
yang kita inginkan, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar,
tetapi tidak sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup
menghadapi tantangan yang ada di depannya.

Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa
percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal.
Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan
rasa percaya diri. Berikut ini adalah beberapa kiat guna membangun percaya diri.

Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D., direktur The Institute of Effective
Thinking, pernah mengadakan penelitian terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel
menyimpulkan bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer yang
memiliki kinerja tinggi.

Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang mendorong mereka untuk tampil "sempurna" tanpa
peduli pada hambatan apapun yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan
gagal mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada siapa saja.

Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan semakin cepat manakala kita
mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri. Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu
cara untuk mengembangkan nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang
mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia menganjurkan membuat
peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya,
mengganti kata, "Saya tidak bisa," menjadi, "Saya bisa!"

Ketiga, bacalah potensi diri. Segeralah lacak, gali, dan eksplorasi potensi sukses yang ada pada diri kita.
Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang terdekat. Termasuk juga mengikuti psikotes dan
mendatangi para ahli seperti psikiater, dokter bahkan kiai untuk melacak potensi kita. Karena bisa jadi
sangat banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali.

Keempat, berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko ini penting, sebab daripada
menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah
menerima tantangan, kendati terasa menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak
mungkin.

Dengan melakukan hal ini, kita akan mendapat banyak peluang yang tak ternilai harganya. Namun
jangan lupa, ketika mencoba sesuatu kita harus siap dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan
keinginan.

Kalau hasilnya tak sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Allah Azza wa Jalla.
Kalau kita sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah orang yang
tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kelima puluh harus diawali dengan tangga
pertama?

Kelima, tolaklah saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita memberikan dorongan,
dukungan, dan bersikap positif pada kita. Sebagian dari orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran
negatif. Hal inilah yang tak jarang malah melunturkan rasa percaya diri kita dengan mempertanyakan
kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi kita.

Dengan demikian, mungkin ada baiknya jika kita sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila
ada pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri kita. Keenam, ikuti saran positif. Rasa
percaya diri merupakan sifat "menular". Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara
pandang positif, bersemangat, optimis, dsb, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat
tersebut.

Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi kita untuk sukses. Kita harus mulai senang bergaul
dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orang-orang yang
percaya diri akan berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul dengan
orang-orang yang percaya diri, Insya Allah semangatnya akan menular kepada diri kita.

Ketujuh, jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-saat dalam kehidupan yang
dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri.
Saat itulah kita harus mulai mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan.
Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan kembangkan pancaindera.
Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu
secara tegas dan efektif.

Sesudah perhitungan kita matang, selanjutnya kepercayaan diri akan bertambah dengan memperkokoh
ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat mengundang pertolongan Allah. Semakin kokoh ibadah
kita, shalat kita, makin kuat doa-doa kita, dan keyakinan kita dengan pertolongan Allah, maka itu bisa
meningkatkan percaya diri.

Kita harus benar-benar menyadari bahwa Allah menciptakan kita benar-benar dengan perhitungan dan
pertimbangan Yang Mahacermat. Seperti di firmankan Allah SWT dalam Quran surat at-Tiin ayat 4, "La
qad khalaqnal insaana fii ahsani taqwiim" (Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya). Wallahu a`lam.n deny riana/mqp

Sumber : http://www.republika.co.id/

Tips Kalau Anda Mau Percaya Diri


Jakarta, Kompas
Oleh: SAMUEL MULIA, Penulis Mode dan Gaya Hidup

Kalau banyak dari kita membeli barang-barang mahal nan mewah, sebut saja tas mahal,
mobil mahal, sepatu mahal, bahkan punya rumah mahal di daerah kelas atas, maka dari
sejuta alasan yang akan diberikan, jika Anda menanyakan mengapa mereka membelinya,
pasti saya yakin ada saja yang mengatakan bahwa semua itu akan menambah kepercayaan
diri.

Saya adalah salah satu korban pemikiran semacam itu. Tanpa mengurangi rasa hormat dan
syukur --karena saya sebetulnya sangat menghormati dan bersyukur-- kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Pencipta langit dan bumi dan makhluk di dalamnya, saya terlahir dengan fisik
sederhana dan biasa-biasa saja. Kecil, kurus, dan... hidup, itu kata teman saya.

Ganteng? Itu tak herlaku untuk saya. Waduh... dibandingkan dengan pria-pria lainnya, saya
tidak masuk hitungan. Kalau dimisalkan sebuah lomba, mau masuk semifinal saja mungkin
saya harus perlu katebelece. Bahkan, kalaupun ada 100 atau bahkan 500 pria terganteng,
saya pun juga tak akan masuk ke dalamnya. Nomor 499 saja pun masih jauh rasanya.

Karena saya jauh dari sosok seperti Marcellino Lefrand atau Ari Wibowo, bahkan Tora
Sudiro, maka dalam perjalanan hidup ini saya pernah mempunyai periode tak percaya diri.
Dulu saya tak pernah memikirkan ini bakal terjadi. Dan waktu itu terjadi dan saya
menyadarinya, hati ini sempat tidak menerima. Kok pendeklah, kok jeleklah, kok ini, kok
itu, dan seterusnya, dan seterusnya.

Kalau fisik saya tak seberapa, keadaan finansial dan karier saya boleh dikatakan lumayan.
Dengan keadaan itu, saya mulai mengenal enaknya bisa beli barang-barang mahal, mulai
dari tas, kemudian sepatu, kemudian baju. Jadwal perjalanan saya melintasi benua juga
menambah kepercayaan diri saya. Bayangkan saja, pria yang tadinya biasa-biasa saja, fisik
yang sama sekali tidak menarik, tiba-tiba bisa terbang ke sana kemari, beli jas Armani, dan
sepatu John Lobb.

Seperti narkoba

Semua itu membuat saya kemudian merasa barang-barang mahal ini adalah sarana agar
saya bisa terus merasakan hadirnya percaya diri. Harus diakui keadaan itu sangat nikmat
dilakoni. Saat itu saya herterima kasih di dunia ini ada barang bermerek. Barang yang
ternyata membantu saya menepis, paling tidak, kesedihan saya sebagai manusia yang
fisiknya dilahirkan biasa-biasa saja, bahkan tak ada geregetnya, untuk dapat sejenak
merasa senang bisa membuat orang menoleh kepada saya yang tidak saya dapatkan dari
keadaan lahir.

Akhirnya saya sering melarikan diri bersembunyi, dan memeluk barang-barang mahal itu
sebagai senjata untuk memesona orang lain, untuk menerima hormat orang lain dan untuk
dapat diakui.

Semua itu seperti narkoba. Saya seperti tak lagi bisa memercayai kemampuan saya sebagai
manusia, tetapi malah menggantungkannya pada harang-barang itu. Saya tidak malah
mencoba memesona orang dengan kepribadian saya, tetapi justru dengan menyodorkan
barang-barang itu ke hadapan mereka. Saya menjadi senang dibicarakan orang karena
barang-barang itu ketimbang saya yang punya otak sedikit encer.

Dengan waktu yang bergulir dan kematangan jiwa, kini saya berpikir bagaimana mungkin
saya bisa percaya diri dengan bantuan benda-benda mati itu? Bagaimana mungkin saya
mencari kepercayaan diri di balik logo-logo barang mahal itu? Bagaimana mungkin
kepercayaan diri saya cuma seharga barang mahal itu?

Itu bukan kepercayaan diri yang saya dapatkan, itu cuma ego yang terpuaskan yang
membuat saya malah cenderung menjadi sombong. Dan saat saya merasa punya
kepercayaan diri dengan benda mati mahal itu, saat itu justru saya sedang benar-benar
dalam keadaan tidak percaya diri. Itu sebuah rasa percaya diri yang semu.

Saya tak akan berhenti membeli barang-barang mahal karena sejujurnya saya tak mampu
berhenti terpukau. Tetapi, kini saya tahu, saya membeli hanya untuk kesenangan ego
semata, bukan membeli karena saya mencari tempat perlindungan. Sepengetahuan saya
juga, butik bernama Prada, Dior, dan nama-nama lainnya hanya menjual tas, baju, dan
sepatu. Di etalase mereka pun tak pernah tertulis: Di sini menjual kepercayaan diri buatan
Perancis.

Tips Kalau Anda Mau Percaya Diri

1. Sadarilah sejak awal bahwa kata percaya diri itu berarti Anda yang percaya kepada diri
Anda. Percaya diri tak berarti percaya pada sebuah benda, sebuah logo, atau sebuah
merek, tetapi Anda titik. Jadi, kalau percaya diri yang mau ditingkatkan, yang harus naik
kelas itu Anda, yang ditingkatkan itu Anda, bukan benda-benda mati, mahal nan mewah itu.
Itu namanya bukan percaya diri, tetapi percaya benda mati.
2. Mau menambah percaya diri tak bisa hanya bermodalkan keadaan lahiriah semata.
Apalagi kalau lahiriahnya seperti saya. Kepala Anda juga mesti diisi dengan berbagai
macam pengetahuan dan informasi. Kalaupun Anda bisa nyerocos dalam tujuh bahasa—di
luar bahasa daerah—tetapi apa yang Anda bicarakan hanya berkisar berlian dan membedah
isi majalah People, sebaiknya Anda tak usah bangga dahulu.

3. Bergaul. Bersosialisasilah seluas-luasnya, bukan sebanyak-banyaknya. Luas itu artinya


Anda bergaul di berbagai macam kalangan, tanpa punya prasangka dan batasan apa pun.
Semua kalangan memiliki keunikannya sendiri. Anda akan menjadi manusia yang lebih
terbuka dengan mencoba menyelami aneka rupa kalangan ini. Tak perlu banyak-banyak
yang Anda kenal, nanti malah jadi arisan.

4. Jangan biasakan bersembunyi di balik orang lain untuk menjadi percaya diri. Kalau Anda
memang hanya kenal adiknya Titi DJ, bilang saja, ”Oh gue kenal tuh sama Samuel.” Tak
perlu mengatakan, ”Oh gue kenal sama adiknya Titi DJ.” Yang Anda kenal Samuel, adiknya
Titi DJ. Anda tak kenal Titi DJ, bukan? Jadi jangan membuat orang berasumsi Anda kenal
dengan Titi DJ seolah-olah pergaulan Anda begitu hebatnya.

Atau suatu hari teman Anda mengajak pergi dan kebetulan dia mengenal Dian Sastro dan
mengajaknya pergi bersama. Ketika ditanya apa yang Anda lakukan kemarin, Anda bilang
saja pergi ke Ancol. Tak perlu mengatakan, ”Kemarin gue sama Dian Sastro ke Ancol.” Yang
kenal Dian dan mengajaknya pergi itu teman Anda dan bukan Anda. Oke?

5. Biasakan menjadi pribadi yang sederhana, rendah hati, dan tak perlu petantang-
petenteng. Percaya diri itu bukan artinya Anda membeberkan kehebatan pribadi Anda.
Ingat akan pepatah yang mengatakan, padi yang makin berisi itu makin merunduk.*

MENGUBUR RASA MINDER DI TENGAH PERSAINGAN GLOBAL


Bagi sebagian orang tidaklah mudah melawan rasa minder, tapi bagi sebagian yang lain
minder adalah sebuah penyakit yang Maha besar dan mampu menjadikan manusia budak di
hadapan budak yaitu budak bagi manusia. Buku yang ditulis oleh kiyai yang lagi naik daun
di tengah masyarakat kita,yang biasa di panggil dengan nama akrab 'Aa'Gim. Tulisan dalam
buku Aa'sangat menarik dan sederhana.

Pada dasarnya kita tahu bahwa minder itu sangat berbahaya bagi diri kita. Banyak peluang
yang tidak bisa kita peroleh,lantaran kita punya penyakit yang satu ini 'MINDER'. Tidak
hanya itu,minder dapat membuat kita kalah bersaing dengan orang-orang di sekitar kita.
Sebab rasa PD kita sebagai manusia telah terpupus dengan adanya minder,padahal sejak
awal kita telah menjadi pemenang. Bayangkan,anda dan saya adalah pemenang.! Ketika
ribuan bahkan jutaan sperma yang berebutan dapat masuk membuahi telur pada rahim
ibu,maka hanya satu yang menang menebus semuanya dan mengalahkan yang lain,yaitu
kita. Kita sudah menang mengalahkan sperma yang hanya bisa bertahan hidup di tengah
jalan.
Saya pribadi telah mengubur rasa minder sejak saya banyak membaca dan merenungi
berbagai macam romantika kehidupan yang saya lewati. Banyak hal yang membangkitkan
saya agar saya bisa tampil PD di mana pun saya berada. Diantaranya dengan membaca
kehidupan kita lebih dalam, biarkan pikiran anda mengubur rasa minder demi menghadapi
persaingan global
yang lebih dinamis dengan cara membaca buku Aa'Gim atau dengan cara menjelajahi kisah
masa kecil kita yang tidak pernah kenal minder.Meskipun ditertawakan dan terjatuh
berulang
kali....kita terus berdiri dengan sangat PD ditengah tepukan tangan orang-orang yang kita
cintai.

Segera kubur rasa minder anda dengan membaca buku ini atau membaca buku lainnya.
Anda juga dapat mengubur rasa minder dengan sering terlibat dalam suatu organisasi.
Karena dengan berorganisasi,secara tidak langsung kita sedang belajar untuk
mengorganisasikan diri kita untuk tampil lebih PD dan mandiri.

Setelah anda bisa membunuh rasa minder dengan membaca buku da'i muda ini,Buku ini
ditulis dnegan bahasa yang mudah dicermati dan sederhana.Bahasanya menyentuh siapa
pun yang membaca. Karena gaya bahasanya tidak bertele-tele.Tulisannya membuat kita
seolah sedang membaca sebuah karya pertuangan yang kita gemari.
Silakan anda nikmati rasa PD yang kelak akan mengantarkan anda menjadi manusia yang
punya arti di hadapan Tuhan maupun manusia lainnya.

Sumber : pintuner.com

Rahasia Bisnis Orang Jepang


Oleh : Ann Wan Seng

Belajar dari :
Langkah Raksasa Sang Nippon Mengusai Dunia

14. Disiplin Kerja Bangsa Jepang

Faktor keberhasilan dan kehebatan bangsa Jepang


terletak pada disiplin kerja yang tinggi.

PADA DASARNYA, etos dan budaya kerja orang Jepang tidak jauh berbeda dengan bangsa Asia lainnya.
Jika bangsa Jepang disebut pekerja keras, maka bangsa Cina, Korea, dan bangsa Asia lainnya juga pekerja
keras. Namun, mengapa bangsa Jepang yang lebih berhasil dan maju dibandingkan bangsa Asia lainnya?
Kejayaan tersebut memposisikan mereka sejajar dengan bangsa Barat. Jika dilihat dari segi fisik, tubuh
orang Jepang lebih kecil dibandingkan bangsa Asia Iainnya. Bahkan, ukuran fisik mereka tidak sebanding
dengan ukuran fisik orang Barat. Meskipun demikian, bangsa Jepang adalah bangsa yang maju.

Dari segi makanan, tidak ada perbedaan yang mencolok antara bangsa Jepang dengan bangsa lain di
wilayah ini. Bangsa Jepang makan nasi. Begitu juga dengan bangsa Cina dan Melayu. Bahkan, nasi yang
dimakan bangsa Cina dan Melayu lebih banyak daripada bangsa Jepang. Jika dinilai dan segi kepintaran
dalam bisnis, bangsa Cina lebih hebat berbisnis dibandingkan orang Jepang. Jadi, apakah sebenarnya
faktor yang menyebabkan bangsa Jepang menjadi bangsa yang hebat dan dikagumi masyarakat dunia?
Apakah kelebihan dan keistimewaan bangsa Jepang?
Apakah ciri khas mereka sehingga menjadi bangsa yang pintar?

Sebenarnya, keberhasilan dan kehebatan bangsa Jepang terletak pada disiplin kerja mereka yang tinggi.
Disiplin itulah yang membentuk sikap dan semangat kerja keras pada bangsa Jepang. Disiplin juga
menjadikan mereka patuh pada perusahaan dan mau melakukan apa pun demi keberhasilan
perusahaan mereka. Orang Jepang sanggup berkorban dengan bekerja lembur tanpa mengharapkan
bayaran. Bagi orang Jepang, jika hasil produksi meningkat dan perusahaan mendapat keuntungan besar,
secara otomatis mereka akan mendapatkan balasan yang setimpal. Dalam pikiran dan jiwa mereka,
hanya ada keinginan untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Mereka mencurahkan seluruh
komitmen pada pekerjaan.

Disiplin dikaitkan dengan harga diri. Jika mengalami kegagalan, maka bukan organisasi dan perusahaan
yang menanggung malu, melainkan para pekerja yang akan merasa malu dan kehilangan harga diri. Jadi,
untuk menjaga harga diri nama, dan citra diri yang baik, mereka harus memastikan keberhasilan
organisasi dan perusahaan. Oleh karena itu, tidak heran orang Jepang sanggup bekerja mati-matian
untuk memajukan perusahaan dan organisasinya. Mereka senang jika disebut sebagai pekerja keras.
Mereka merasa dihargai jika diberikan pekerjaan dan tugas yang berat. Sebaliknya, mereka merasa
terhina dan tidak berguna jika tidak diberikan suatu pekerjaan yang menantang. Orang Jepang rela
menghabiskan waktu mereka di tempat kerja daripada pulang lebih cepat ke rumah.

Keadaan ini sangat berbeda dengan budaya kerja orang Indonesia yang biasanya selalu ingin pulang
lebih cepat. Sebagian dari kita menganggap pulang bekerja lebih cepat merupakan suatu cerminan
status sosial yang lebih tinggi. Hal itu berbeda dengan pandangan orang Jepang. Di Jepang, orang yang
pulang lebih cepat dianggap sebagai pekerja yang tidak penting dan tidak produktif. Ukuran nilai dan
status orang Jepang didasarkan pada disiplin kerja dan jumlah waktu yang dihabiskannya di tempat
kerja.

Hal itu berbeda dengan budaya kerja kebanyakan orang di Negara-negara lain. Biasanya, para pekerja itu
hanya bersedia bekerja lembur jika diberikan bayaran dan insentif lainnya. Jika tidak, maka mereka tidak
bekerja dengan sungguh-sungguh. Keadaan seperti itu tidak terjadi di Jepang. Di sana, setiap pekerja
memberi perhatian penuh dan fokus pada pekerjaan mereka. Jika tidak diawasi pun mereka bekerja
dengan baik dan tidak malas. Setiap pekerjaan dilakukan dengan penuh disiplin dan dedikasi.

Namun, bukan berarti orang Jepang tidak mempunyai masa bersantai. Mereka bersantai setelah selesai
bekerja. Yang mengherankan adalah orang Jepang selalu datang ke tempat kerja tepat waktu meskipun
pada malam harinya mereka bersenang-senang di tempat hiburan dan terkadang minum sampai mabuk.
Mereka selalu datang tepat waktu dan bekerja seperti biasa.

Sebenarnya, sikap disiplin bangsa Jepang tidak ada bandingannya. Mereka golongan pekerja yang paling
disiplin. Orang yang tidak memiliki disiplin tinggi dianggap tidak layak bekerja dengan mereka. Orang
Jepang tidak bisa berkompromi dengan hal yang berkaitan dengan disiplin. Hal itu mirip dengan
sebagian masyarakat Indonesia yang tidak bisa berkompromi dengan hal yang berkaitan dengan adat.

[Fakta Menarik]

Manfaat disiplin :

• Membentuk sikap dan semangat bekerja yang kuat


• Menjadikan mereka patuh pada perusahaan
• Mau melakukan apa saja demi perusahaan

___

Orang Jepang sanggup berkorban


dengan bekerja tanpa mengharapkan bayaran
___

Ukuran nilai dan status orang Jepang


didasarkan pada disiplin kerja dan
jumlah waktu yang dihabiskannya di tempat kerja
___

Anda mungkin juga menyukai