Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segenap tubuh dan pikiran menghaturkan pujian yang tidak akan pernah
cukup kepada-Nya. Kepada Dia, pemilik alam semesta. Kepada Dia, Sang Semesta.
Pada-Nya segala perbuatan suci ditujukan. Pada-Nya, setiap kata-kata suci dialunkan.
Atas kehendak-Nya, semua perbuatan dapat dijalankan. Terima kasih untuk setiap
detik waktu, untuk sempurnanya ruang, untuk kontradiktifnya hidup, untuk
imajinatifnya persepsi, untuk indahnya kasih sayang, untuk semunya indra yang telah
Kau anugerahkan. Dalam pelukan-Nya syukur ini disampaikan. Untuk-Nya yang
berada di atas sana, atas yang absurd. Atau mungkin di bawah sana, sana yang juga
masih kabur, terima kasih.
Salawat dan salam kepada pemuka dan junjungan, Muhammad, nabi yang
Ummi. Yang namanya disebutkan dalam setiap firman suci, yang kelahirannya telah
dijanjikan sebelum Saturnus dan Yehemoth saling menjauh. Semoga shalawat tetap
atasnya.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KUKERTA-
PPM) merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler wajib dalam perguruan tinggi
yang memberikan pengalaman belajar dan bekerja pada mahasiswa dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. Kegiatan KUKERTA merupakan wadah penerapan dan
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu,
mekanisme kerja, dan persyaran tertentu.
Kegiatan KUKERTA Gelombang ke-I tahun 2011 Universitas Riau, telah
memilih Desa Sai Putih, Kabupaten Kampar. Desa Sai Putih merupakan daerah yang
memiliki potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang cukup tinggi.
Tim mahasiswa KUKERTA yang diamanatkan bertugas di Desa Sai Putih,
Kabupaten Kampar sangat beruntung dapat bekerjasama dengan pemerintah dan
masyarakat yang ramah dan responsif terhadap kegiatan-kegiatan yang program
KUKERTA yang telah dilakukan.
Tim Mahasiswa KUKERTA mengucapkan terimakasih kepada Bapak Camat,
KepalaDesa, Tokoh masyarakat, Niniak Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, dan
seluruh masyarakat di Desa Sai Putih dan Kecamatan Kampar yang telah memberikan
sumbangsihnya dan partisipasi aktif terhadap kegiatan KUKERTA yang telah
dilakukan. Tim Mahasiswa KUKERTA desa Sai Putih juga mengucapkan
terimakasih kepada Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Riau dan
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah bekerja keras demi kelancaran
kegiatan KUKERTA. Tim mahasiswa KUKERTA Desa Sai Putih secara umum
mengucapkanterima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
kelancaran kegiatan KUKERTA ini.
Sai Putih , 01 Mei 2011

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Desa Sei Putih adalah salah satu desa yang berda di wilayah Kecamatan
Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau..
Jarak antara Desa Sai Putih dengan ibukota kecamatan adalah 30 km dengan
waktu tempuh 30 menit kendaraan bermotor, sedangkan jarak dengan ibukota
kabupaten adalah 100 KM dengan waktu tempuh 120 menit kendaraan bermotor.
Jarak Desa Sai Putih dengan Ibukota propinsi 40 KM dengan waktu tempuh 45 jam
kendaraan bermotor.
Kegiatan KUKERTA PPM di Desa Sai Putih diharapkan dapat membantu dan
mempercepat perkembangan Desa Sai Putih dari semua aspek.

1.2 Analisis Situasi


Geografis : Tinggi tempat dari permukaan laut 186 m, curah hujan rata-
rata pertahun 3000-4000 mm, dan keadaan suhu rata-rata
20- 32C.

Pemerintahan : Desa Sai Putih terdiri 17 RT, 6 RW yang merupakan bagian


dari Desa Sai Putih, Kabupaten Kampar.

Penduduk dan tenaga kerja : terdiri dari 3 Dusun dengan jumlah penduduk 1916 jiwa.

Sosial : Kesehatan ; terdapat 1 puskesmas pembantu dan 1 posyandu, Pendidikan ;


terdapat 1 TK, 1 SD, 1 SLTP, 1 SMU, dan 1 MDA.

Ekonomi : sebagian besar penduduk Desa Sai Putih bekerja sebagai petani sawit.
BAB II
KONDISI YANG ADA (DAS SEIN)

2.1 Keadaan umum desa


2.1.1. Keadaan Umum Wilayah Desa
Desa Sei Putih merupakan salah satu desa yang dipilih oleh LPM UNRI untuk
melaksanakan KUKERTA.
Desa Sai Putih terdiri dari tiga dusun sebagai berikut :
- Dusun 1
- Dusun 2
- Dusun 3

Luas Wilayah dan Potensi Desa


Secara total Desa Sai Putih memilki luas 16.000 Ha. Lahan terdiri dari
pemukiman, fasilitas umum, sekolah, ladang atau tegalan, perkebunan, hutan, dan
perikanan. Luas wilayah sesuai dengan penggunaan lahan (land use) dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 1. Tata Guna Lahan (land use) Desa Sai Putih
NO Penggunaan Luas (Ha)
1 Permukiman 327
2 Fasilitas Umum :
Perkantoran 2
Sekolah 3
Pertokoan 2
Pasar 2
Tempat Ibadah 2
Makam 2

Jalan 8

Lain-lain 4

3 Pertanian

Sawah Perairan Teknis 80

Sawah Perairairan Setengah Teknis 20

Sawah Tadah Hujan 15

4 Ladang/ Tegalan 6

5 Perkebunan

Perkebunan Rakyat 450

Perkebunan Swasta 400

6 Padang Rumput/ Ladang Pengembalaan 1


7 Hutan

Hutan Milik Warga Masyarakat (suku) 2000

Hutan Lindung 500

8 Rekreasi dan Olahraga

Lapangan Bola Kaki 1

Lapangan Volly dan Badminton 1.5

9 Perikanan (kolam) 8

10 Daerah Tangkapan Hujan (catchmant area) 3000

11 Rawa 50

Jumlah

Topografi dan Bentang Alam


Tabel 2. Kedaan Bentang alam Desa Sai Putih
No Bentang Alam Luas (Ha)
1 Dataran 10.000
2 Perbukitan 6000

Kondisi Geografis
Tabel 3. Kondisi Geografis Desa Sai Putih
No Kondisi Geografis Keterangan
1 Tinggi Tempat Dari Permukaan laut 186 m
2 Curah hujan rata-rata per tahun 3000-4000 mm
3 Keadaan suhu rata-rata 20-32 C

2.1.2. Pemerintahan daerah


Pemerintah desa dipimpin oleh Kepala Desa dan dibantu Aparatur Desa.
Sistem pemerintahan di Desa Sai Putih memiliki struktur sebagai berikut :
Aparatur Desa
Kepala desa : Darmadji
Sekretaris desa : Warsita
Kepala Urusan Pembangunan : Riadi
Kepala Urusan Umum : Vivi Sumanti
Kepala Urusan Keuangan : Barjo
Kepala Dusun 1 : Sadinron
Kepala Dusun II : Ramus
Kepala Dusun III : Safri
2.1.3. Orbitasi, Waktu Tempuh, dan Letak Desa
Jarak antara Desa Sai Putih dengan perekonomian (kota) disekitarnya meliputi
:
 Ibukota kecamatan 30 km
 Ibukota Kabupaten 100 km
 Ibukota propinsi 25 km
Pada umumnya masyarakat sai Putih memiliki mobilitas yang cukup tinggi.
Mobilitas ini ditunjukkan dengan banyaknya masyarakat yang keluar dan masuk baik
dari maupun ke Desa Sai Putih setiap hari. Mobilitas penduduk ini sangat didukung
oleh aksibilitas wilayah yang cukup baik ke kecamatan, kabupaten dan propinsi.
Jarak tempuh dari Desa Koto Tuo ke pusat administrasi daerah antara lain :
 Ibukota kecamatan (Tapung) 30 menit
 Ibukota kabupaten (Kampar) 120 menit
 Ibukota propinsi (Pekanbaru) 45 menit
Mobilitas penduduk baik ke Ibukota kecamatan, kabupaten, dan propinsi
didukung oleh armada angkutan umum berupa minibus tipe L-300. Waktu
operasional minibus adalah setiap hari kecuali malam hari. Selain itu aksebilitas
masyarakat Sai Putih didukung juga oleh kendaraan pribadi baik roda empat maupun
roda dua.

2.3. Keadaan Penduduk


Jumlah penduduk
Jumlah total penduduk Desa Sai Putih adalah 1916 jiwa, berjenis kelamin
laki-laki sebanyak 945 jiwa dan perempuan 971 jiwa. Desa Sai Putih memiliki 496
Kepala Keluarga.
Tabel 4. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur
No Kelompok Umur (tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah
1 0–4 116 98 214
2 5 – 14 153 146 299
3 15 – 60 613 683 1296
4 Diatas 60 63 44 107
Jumlah 945 971 1916

Tabel 4. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan


No Kelompok Umur (tahun) Jumlah Persentase
1 Tidak Sekolah 6 1.3%
2 Tidak Tamat SD 1 0,2%
3 Tamat SD 205 43,8%
4 Tamat SLTP 128 27,4%
5 Tamat SLTA 106 22,6%
6 PT/D.III 22 4,7%
Jumlah 468 100%

Struktur Mata Pencaharian


Desa Sai Putih dapat digolongkan kepada tipe Desa Perkebunan (DPB). Hal
ini dapat dilihat dari mata pencaharian masyarakat yang sebahagian besar di bidang
perkebunan. Selain itu juga terdapat sektor perekonomian potensial antara lain sektor
perikanan meliputi perikanan kolam, keramba, dan perikanan tangkap (waduk).
Sektor peternakan meliputi ayam kampung, itik, dan peternakan sapi.
Sektor pertanian yag menonjol di Desa Sai Putih adalah pertanian padi dengan
teknik irigasi sederhana (non-teknis), Selain itu terdapat juga pertanian holtikultura
seperti bayam, kacang panjang, mentimun, jagung, buah-buahan. Sektor industri lain
uyang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat Sai Putih meliputi industri
meubel, dan beberapa industri kayu olahan.
Tabel 6. Struktur Mata Pencaharian Penduduk
NO Status Mata Pencaharian Jumlah (orang)
1 Subsektor Pertanian Tanaman Pangan
Pemilik Tanah sawah 48
Pemilik Tanah Tegalan/Ladang -
Penyewa Penggarap -
Penyakap -
Buruh Tani 300
2 Subsektor Perkebunan atau Perladangan
Pemilik Tanah Perkebunan 450
Buruh Tani Perkebunan 150
3 Subsektor Peternakan
Peternak Sapi 8
Peternak Kambing 5
Peternak Ayam 25
4 Subsektor Perikanan
Pemilik Sampan 15
Pemilik Kolam 57
Pemilik Keramba -
Sektor Perikanan Lainnya 16
5 Subsektor Industri Sedang/Besar
Pemilik Usaha Industri Besar -
Pemilik Usaha Industri Sedang 4
Buruh Industri Sedang/Besar 10
6 Subsektor Perdagangan
Pedagang Pasar 20
Pedagan Warung 12
Pedagang Kios 4
7 Subsektor Jasa
Pegawai Negri Sipil
Guru 28
Pegawai Pemerintah/TNI/POLRI 2
Mantri Kesehatan/Perawat -
Bidan 2
PNS lain 2
Jasa Komunikasi dan angkutan
Angkutan tak bermotor 10
Angkutan sepeda motor 7
Mobil angkutan umum 5

Tingkat Kesejahteraan Penduduk


Salah satu indikator yang umum digunakan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan penduduk adalah ukuran berdasarkan pengukuran BKKBN yaitu
jumlah keluarga yang dikelompokkan kepada prasejahtera, sejahtera Kl 1, sejahtera
Kl 2, Sejahtera Kl 3, Sejahtera Kl 3+. Berikut ini komposisi Kepala Keluarga
berdasarkan indikator tersebut :
Tabel 7. Tingkat Kesejahteraan Penduduk
No Kategori Jumlah KK
1 Prasejahtera 113
2 Sejahtera Kl 1 241
3 Sejahtera Kl 2 45
4 Sejahtera Kl 3 16
5 Sejahtera Kl 3+ -
Jumlah 415

2.4. Sarana Umum Desa


2.4.1. Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi yang terdapat di Desa Sai Putih masih sebatas sarana
komunikasi berupa media elektronik anatara lain Radio, Televisi, dan Antena
Parabola. Semenjak Bulan Desember 2005 Desa Sai Putih telah dapat menikmati
komunikasi seluler (handphone) dengan provider Telkomsel dengan jaringan (signal)
yang belum merata.

2.4.2. Sarana Kebersihan


Desa Sai Putih tidak memiliki tempat pembuangan sampah umum sehingga
masyarakat membuang sampahnya dengan cara masing-masing.
2.4.3. Sarana Transportasi
Mobilitas penduduk Desa Sai Putih didukung oleh armada angkutan umum
berupa minibus tipe L-300. Angkutan umum ini pada dasarnya adalah angkutan yang
melayani akses penduduk desa ke ibukota kecamatan dan propinsi. Angkutan umum
ini beroperasi setiap hari yaitu pagi dan sore hari. Selain itu aksebilitas penduduk
Desa Sai Putih juga didukung oleh kendaraan pribadi.
2.4.4. Sarana Kesehatan
Desa Sai Putih hanya memiliki sebuah sarana kesehatan berupa puskesmas
pembantu dengan pelayanan dan fasilitas yang terbatas. Umumnya masyarakat
menggunakan pelayanan puskesmas kecamatan yang terletak di Samping Balai Desa
Sai Putih. Selain itu Desa Sai Putih belum memiliki Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu) sehingga untuk sementara kegiatan posyandu dilaksanakan di aula kantor
desa.
2.4.5 Sarana Pendidikan
Desa Sai Putih memiliki beberapa sarana pendidikan sebagai berikut :
Tabel 8. Jumlah Sarana pendidikan Desa Sai Putih
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 Taman Kanak-kanak 1
2 Sekolah Dasar (SD) 1
3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 1
4 Sekolah Menengah Atas (SMA) 1
5 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) 1

2.5. Sarana Umum Desa


2.5.1. Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi yang terdapat di Desa Sai Putih masih sebatas sarana
komunikasi berupa media elektronik anatara lain Radio, Televisi, dan Antena
Parabola. Semenjak Bulan Desember 2005 Desa Sai Putih telah dapat menikmati
komunikasi seluler (handphone) dengan provider Telkomsel dengan jaringan (signal)
yang belum merata.
2.5.2. Sarana Air bersih
Desa Sai Putih mempunyai sarana air bersih yang mencukupi dan terjaga
kualitasnya sehingga masyarakat tidak terlalu membutuhkan PAM.

2.5.3. Sarana Transportasi


Mobilitas penduduk Desa Sai Putih didukung oleh armada angkutan umum
berupa minibus tipe L-300. Angkutan umum ini pada dasrnya adalah angkutan yang
melayani akses penduduk desa ke ibukota kecamatan dan propinsi. Angkutan umum
ini beroperasi setiap hari yaitu pagi dan sore hari. Selain itu aksebilitas penduduk
Desa Sai Putih juga didukung oleh kendaraan pribadi.
2.5.4. Sarana Kesehatan
Desa Sai Putih hanya memiliki sebuah sarana kesehatan berupa puskesmas
pembantu dengan pelayanan dan fasilitas yang terbatas. Umumnya masyarakat
menggunakan pelayanan puskesmas kecamatan yang terletak di Belakang Balai Desa.
Selain itu Desa Sai Putih belum memiliki Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
sehingga untuk sementara kegiatan posyandu dilaksanakan di aula kantor desa.
Kegiatan Posyandu dilakukan sekali seminggu diakibatkan karena kurangnya waktu
disiang hari bagi masyarakat Sai Putih yang sibuk bertani dari pagi sampai siang hari.
2.5.5 Srana Pendidikan
Desa Sai Putih memiliki beberapa sarana pendidikan sebagai berikut :

Tabel 8. Jumlah Sarana pendidikan Desa Sai Putih


No Sarana Pendidikan Jumlah
1 Taman Kanak-kanak 1
2 Sekolah Dasar (SD) 1
3 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 1
4 Sekolah Menengah Atas (SMA) 1
5 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) 1

2.6. Kondisi Fisk Permukiman (Perumahan)


Sai Putih merupakan daerah tempat tinggal para transmigran yang mempunyai
lahan perkebunan sawit di daerah ini . Desa Sai Putih saat ini telah berusaha untuk
memperbaiki keadaan pemukiman penduduk sampai menjadi rumah permanen. Saat
ini sebahagian besar masyarakat Desa Sai Putih sudah memiliki rumah semi-
permanen.
Tabel 10. Tipe Rumah Pemukiman Penduduk Desa Sai Putih
NO Tipe Rumah Jumlah KK
1 Gubuk papan/ lantai semen 77
2 Rumah semi permanen 306
3 Permanen 32
4 Rumah tradisional (asli) -
Jumlah 415

BAB III
KONDISI YANG DIINGINKAN (DAS SOLLEN)

3.1. Peningkatan Pelayanan Pemerintahan


a. Penyelenggara desa harus selaras dan seimbang dengan perwujudan sistem
penyelenggara pemerintah secara nasional dan harus berorientasi pada tujuan,
yaitu terciptanya mekanisme pemerintahan berdasarkan UUD 1945 dan GBHN.
b. Perlu ditingkatkan penyelenggara dalam urusan pembangunan maupun
masyarakat dan lain sebagainya.
c. Perlu menata ulang berkas-berkas kantor desa dan melengkapi berkas-berkas
desa (terutama data kependudukan) yang kurang lengkap agar keseluruhan
masyarakat dapat menyaklurkan aspirasinya dan mengurangi diskriminasi sosial.

3.2. Peningkatan Pelayanan Kesehatan


a. Pelayananm kesehatan harus selaras dan seimbang dengan perwujudan sistem
penyelenggara yang terstruktur dengan baik.
b. Perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kesehatan individu
dan keluarga serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang ada di desa.
c. perlu ditingkatkan penyelenggara dalam urusan pembangunan fasilitas kesehatan
dan penataan ulang berkas-berkas kesehatan warga terutama data posyandu.
3.3. Kondisi Ekonomi yang Membaik
a. Peningkatan waktu pelayanan Lembaga Ekonomi Desa (LED) yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakanakan jasa LED
demi kemajuan perekonomian.
b. Peningkatan mutu pelayanan petugas LED agar masyarakat merasa terbantu
dengan adanya LED.
c. Peningkatan penataan berkas-berkas masyarakat di bidang ekonomi agar tidak
ada pihak yang dirugikan di antara masyarakat dan pemerintahan desa.

3.4. Kondisi Sosial Masyarakat Yang Membaik


a. Pengaktifan kembali organisai kemasyaraktan terutam pemuda yaitu Ikatan
Pemuda Desa Sai Putih (IPDS) yang sempat vakum.
b. Peningkatan kesadaran masyarakat terutama pemuda untuk melakukan aktivitas
kelembagaan pemuda dan masyarakat agar terciptanya desa yang aktif dan
berprestasi.
c. Peningkatan kinerja lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa Sai Putih.

BAB V
MASALAH YANG DITEMUI DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN KKN

Masalah adalah sesuatu yang bersifat parasit terhadap realisasi segala


sesuatuv yang diinginkan oleh subjek yang bersangkutan dan masalah bukanlah hal
tang irrasional untuk di atasi dalam runag lingkup sosial.
Pelaksanaan kegiatan KUKERTA yang dilakukan di Desa Sai Putih selama
lebih kurang dua bulan, kami banyak menemukan masalah sehingga untuk
merealisasikan program kerja yang pada awalnya telah tersusun rapi menjadi tertunda
pelaksanaanya. Kendati demikian masalah yang kami hadapi bukanlah merupakan
hambatan utama dalam melaksanakan kegiatan KUKERTA.
Adapun masalah yang kami temui dalam melaksanakan kegiatan KUKERTA
di Desa Sai Putih terbagi atas empat faktor yaitu sebagai berikut :
1. Faktor alam
 Keadaan alam Desa Sai Putih yang memiliki curah hujan yang tinggi
menyebabkan kegiatan harian KUKERTA menjadi terkendala, seperti
wirid pengajian, melengkapi administrasi desa dan mengajar
kesekolah.
 Jarak antar dusun yang jauh mengakibatkan pelaksanaan kegiatan
KUKERTA menjadi terkendala.

2. Faktor Manusia
 Kurangnya ilmu pengetahuan masyarakat
 Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat sehingga kegiatan
KUKERTA terkesan hanya untuk anggota KUKERTA dan kurangnya
respon dari masyrakat
3. Faktor Sosial dan Ekonomi
 Aktifitas masyarakat untuk bekerja pada pagi sampai siang hari
mengakibatkan kurangnya waktu untuk mengikuti kegiatan mahasiswa
KUKERTA yang dilaksanakan pada pagi dan siang hari.
 Tingkat kesejahteraan masyarakat dan mahasiswa KUKERTA yang
dapat digolongkan rendah mengakibatkan pelaksanaan kegiatan
KUKERTA menjadi agak terkendala
4. Faktor Transportasi
 Jarak antara posko dan sentra kegiatan KUKERTA atau masyarakat
menjadi kendala dalam merealisasikan program kerja KUKERTA.

BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
6.1. Kajian Teoritis
Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan oleh Mahasiswa KUKERTA di
Desa Sai Putih secara teoritis dapat dijabarkan melalui faktor penyebab masalah yang
telah dikemukakan sebelumnya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka kami
mengambil langkah sebagai berikut :
1. Faktor Alam
 Melakukan pendekatan yang intensif dengan warga yang memiliki
mobil dan menumpang sampai ketempat pelaksanaan kegiatan harian
KUKERTA.
2. Faktor Manusia
 Melakukan sharing tentang organisasi dengan metode komparasi
organisasi masyarakat dengan organisasi kampus.
 Melakukan sosialisasi yang intensif dengan masyarakat terutama
pemuda dengan metode pengaktifan kembali kegiatan Ikatan Pemuda
Desa Sai Putih (IPDS) dan bekerjasama dalam merealisasikan program
kerja mahasiswa KUKERTA (mutualistic relation).
 Melakukan konsultasi dengan pemuka masyarakat, pemuda dan
aparatur pemerintahan untuk mencari alternatif jalan keluar dari
kurangnya kesadaran masyarakat.
3. Faktor Sosial Ekonomi
 Melakukan konsultasi dengan kepala desa dan aparatur desa untuk
mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan KUKERTA
dan mencari sokongan dana.
 Mengajukan proposal kegiatan kepada Perintahan Daerah Kampar,
perusahaan swasta, dan donatur-donatur di desa Sai Putih sebagai
sumberdana primer.
4. Faktor Transportasi
 Mahasiswa melakukan usaha primer dengan cara membawa kendaraan
pribadi ketempat KUKERTA pada minggu ke-3 berlangsungnya
KUKERTA.
 Melakukan usaha sekunder dengan metode intensif approach dengan
pemuda setempat untuk melancarkan akses transportasi mahasiswa
KUKERTA.

Secara umum dapat dikatakan bahwa alternatif yang dilakukan dapat


mengatasi segala permasalahan yang dihadapi. Hal ini tentu mengakibatkan tidak
adanya permasalahan yang sangat sulit untuk diatasi.

6.2. Rekomendasi Model


1. Pengaktifan kegiatan Ikatan Pemuda Desa Sai Putih (IPDS) yang sempat
vakum.
2. Sharing mingguan dengan ketua pemuda Desa Sai Putih dan pemuka
masyarakat
3. pengaktifan kembali kegiatan PKK di Desa Sai Putih.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan
Desa Sai Putih adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan
Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Kegiatan KUKERTA yang dilakukan di Desa Sai Putih pada umumnya
diterima baik oleh seluruh komponen masyarakat dan mendapatkan respon yang baik.
Kegiatan KUKERTA juga menemukan kendala atau hambatan, namun hal tersebut
dapat diatasi dengan menjalin kerjasama yang baik dengan masyarkat Desa Sai Putih.
Hal ini tentu akan berakibat baik demi kelancaran semua program kerja yang telah
disusun. Arti kata semua program kerja yang telah disusun Alhamdulillah dapat
dilaksanakan.

7.2. Saran
Proses sosialisasi merupakan hal yang sangat fundamental dalam pelaksanaan
kegiatan KUKERTA. Sosialisasi sesama anggota kelompok dan dengan masyarakat
harus dibangun sebaik mungkin sehingga program kerja yang telah disusun dapat
direalisasikan tepat waktu. Keberhasilan mahasiswa untuk bersosialisasi akan
berdampak luas pada dukungan masyakat dalam pelaksaan kegiatan di lapangan.
Segala sesuatu kendala yang dihadapi dapat diselesaikan jika sosialisasi dengan
masyarakat berhasil dan koordinasi sesama anggota KUKERTA dan Masyarakat
berjalan lancar.
Segala kekurangan dari segi apapun bukanlah menjadi sesuatu hal yang vital
dalam merealisasikan kegiatan. Kekurangan tersebut dapat diatasi bersama-sama
dengan masyarakat.

Nama Kelompok Desa Sai Putih :


1. Vina Irmayani (FEKON)
2. Widya Rahmi Tanjung (FEKON)
3. Hilda Mayriza (FISIP)
4. Fetty Rusilla (FKIP)
5. Rika (FKIP)
6. Ilham Amal (FKIP)
7. Hendriko(FKIP)
8. Evi (FKIP)
9. Hendrizal (FKIP)
10. Mazlan (FKIP)
11. Roy (FKIP)
12. Azni (FKIP)
13. Wibi Juliandra (FEKON)
14. Alpan Wasudi (FMIPA)

Anda mungkin juga menyukai