Anda di halaman 1dari 2

Jumlah Penderita Stroke Meningkat

YOGYAKARTA- Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian


pertama di rumah sakit sejak 1996 hingga 1999. Data insiden
stroke di Indonesia hingga saat ini memang belum ada laporan
yang pasti dan representatif, karena masih merupakan laporan
insidensi pasien yang datang di rumah sakit.

Hal itu dikemukakan oleh dr Ismail Setyopranoto SpS ketika


berbicara pada simposium ''Meningkatkan Pengetahuan Tenaga
Kesehatan tentang Osteoporosis, Nyeri Rematik, dan Stroke dalam
Rangka Menyukseskan Indonesia Sehat 2010'' di Auditorium II
Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, kemarin.

Mengutip data Depkes, dr Ismail labih lanjut mengemukakan,


jumlah penderita stroke yang dirawat di rumah sakit meningkat dari
waktu ke waktu. Di Rumah Sakit Nasional Dokter Cipto
Mangunkusumo Jakarta, hingga 1995 rata-rata dirawat 726
penderita stroke dengan case fatality rate rata-rata 37,2%. Adapun
pada 2000, terdapat 1.000 pasien yang dirawat.

Di RSUP Djamil Padang, pada 1995 jumlah yang dirawat 37


penderita dan 1999 menjadi 279 penderita. Di RSUD Achmad
Mochtar Bukittinggi, pada 1995 penderita berjumlah 227 dan 1999
menjadi 830 penderita. Sementara itu, di RSUP Sanglah Bali pada
1999 terdapat 748 penderita.

Sumber data dari ASEAN Neurological Association (ASNA)


menyebutkan, selama kurun enam bulan, dari Oktober 1996 hingga
Maret 1997, terdapat 2.065 pasien stroke yang terdaftar di 28
rumah sakit yang wewakili daerah dengan populasi padat di
Indonesia, 13 rumah sakit berlokasi di Jawa, Sumatera, dan
Jakarta.

Dokter Ismail menjelaskan, stroke akibat adanya proses patologi di


otak yang didasari oleh berbagai faktor. Menurut EUSI 2003, stroke
adalah defisit neurologis mendadak susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh peristiwa iskemik atau hemoragik.

Konsensus nasional asosiasi stroke di Amerika Serikat


menyebutkan, stroke membutuhkan pemahaman dan penanganan
khusus baik oleh tenaga kesehatan maupun anggota masyarakat
dalam penatalaksanaannya.

Rumah sakit, lanjutnya, harus dapat memberikan pelayanan gawat


darurat yang cepat, tersedianya unit perawatan khusus stroke dan
pelayanan ICU. Perawatan khusus ini di banyak negara
diselenggarakan dalam bentuk perawatan terpadu pada unit stroke.
(P12-76j)

Anda mungkin juga menyukai