Spesies (Selain H2O) Terdapat dalam Air

analisis kimia hampir semua sampel air tawar mengungkapkan bahwa "air" - bahkan air yang telah
dibersihkan dan diperlakukan ketat - benar-benar merupakan larutan yang mengandung banyak spesies
terlarut. Solusi adalah sistem homogen (sebuah sistem yang seragam di seluruh) mengandung lebih dari
satu substansi. Solusi yang H2O merupakan pelarut dikenal sebagai larutan berair. Selain H2O (yang
merupakan pelarut), contoh air mungkin termasuk:

    * Ion (misalnya, Na +, Ca2 +, F-, dan HSO4-)

    * Terlarut gas (misalnya, O2 dan CO2)
    * Lain dilarutkan molekul alam (misalnya, produk organik oleh-daun membusuk)
    * Molekul terlarut dari aktivitas manusia (misalnya, industri dan limbah pertanian)

Bagaimana spesies terlarut yang tercantum di atas masuk ke dalam pasokan air? Banyak dari spesies ini
berasal sebagai padatan yang dilarutkan dalam air untuk menghasilkan spesies air dalam larutan. Untuk
memahami bagaimana larut padat di pasokan air, kita harus mempertimbangkan peristiwa mikroskopis
yang terjadi saat larut padat.

Sedimentation

Other suspended (insoluble) particles, such as sand and dirt, are small enough to pass easily through the
screens. These particles must be removed from the water by another process known as sedimentation
(Figure 5). When water is allowed to sit, heavy suspended particles (e.g., sand) will settle to the bottom
over time because they are denser than water. The water, now free of the suspended impurities, can be
collected from the top without disturbing the layer of sediment at the bottom (which is eventually
discarded).

Kadang-kadang partikel larut terlalu kecil untuk menyelesaikan keluar cukup cepat untuk
menggunakan sedimentasi sendirian. Dua proses, yang dikenal sebagai flokulasi dan koagulasi,
yang digunakan untuk membuat partikel yang lebih besar yang akan menyelesaikan dengan cepat
ke bawah. Dalam flokulasi, partikel kecil dengan permukaan non-kaku dibuat untuk
menggumpalkan dengan mencampurkan air (dan dengan demikian membawa partikel ke dalam
kontak dengan satu sama lain sehingga permukaan dapat menjadi menempel). Ketika aglomerasi
partikel mendapat cukup besar, agregat dapat menetap di masih air dengan sedimentasi. partikel
lain tidak menggumpal baik oleh flokulasi. Untuk menghilangkan partikel-partikel dari air,
koagulasi harus digunakan. Koagulasi adalah proses pengumpulan partikel ke dalam cluster atau
tetes, sering dicapai dengan penambahan bahan kimia khusus yang dikenal sebagai koagulan.
Yang koagulan yang paling umum digunakan di fasilitas pengolahan air adalah aluminium sulfat
(tawas, Al2 (SO4) 3). Lainnya Al dan garam Fe, termasuk poli-aluminium klorida, ferri klorida,
dan besi sulfat, dapat digunakan juga. Garam-garam ini bereaksi dengan ion alami yang
ditemukan dalam air untuk menghasilkan endapan padat (Persamaan 2). Seperti ini membentuk
endapan, partikel lainnya ditangkap di padat, membentuk suatu massa yang akan menyelesaikan
ke bawah melalui sedimentasi
FILTRASI

Seringkali, partikel-partikel yang dihasilkan oleh reaksi pengendapan yang dijelaskan di atas terlalu kecil
untuk menyelesaikan efisien oleh sedimentasi. Salah satu strategi yang sering digunakan untuk
menghilangkan padatan adalah filtrasi gravitasi (Gambar 7) Pada proses ini, air yang mengandung
kotoran padat (misalnya, presipitat dari pelunakan air) dilewatkan melalui media berpori, biasanya
lapisan pasir dan kerikil.. Gaya gravitasi digunakan untuk mendorong air melalui medium. Molekul air
kecil melalui lubang antara pasir dan potongan kerikil. Namun, padatan (dari curah hujan) terjebak
dalam lubang, dan karena itu disimpan dalam media berpori. Air yang melewati bagian bawah filter
tidak lagi berisi orang-kotoran padat.

filter Gravity di pabrik pengolahan air memiliki makan pipa ke saluran di bawah, lapisan bawah di mana
air bersih dikumpulkan. Dengan menambahkan air ke filter melalui pipa ini, air bersih dapat dipaksa ke
atas melalui filter untuk menghilangkan padatan yang telah dikumpulkan dalam saringan. Proses ini
digunakan untuk membersihkan filter.