Anda di halaman 1dari 18

Vitamin dan Mineral

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Farmakognosi

Odi Saputra/10060309125
Ahmad Safi’i/10060309136
Akbar Hidayat R/11060309137
Tanggal pengumpulan : 31 Maret 2011

PROGAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN

Setiap orang memerlukan berbagai zat gizi, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Anak-anak sangat membutuhkan nutrisi untuk perkembangannya sedang orang dewasa
membutuhkannya untuk menjaga tubuh tetap sehat. Zat gizi adalah bahan-bahan kimia dalam
makanan yang memberikan energi bagi tubuh. Zat gizi dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu
makronutrisi dan mikronutrisi. Makronutrisi terdiri dari protein, lemak, karbohidrat dan beberapa
mineral yang dibutuhkan tubuh setiap hari dalam jumlah yang besar. Mikronutrisi adalah nutrisi
yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit (hanya dalam ukuran miligram sampai
mikrogram), seperti vitamin dan mineral (Anonim, 2009). Mineral adalah suatu unsur atau
senyawa yang dalam keadaan normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses
geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi (Anonim, 2008). Beberapa
mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak seperti kalsium, fosfat, natrium, klorida,
magnesium dan kalium, yakni sekitar (1-2 gram/hari).
Vitamin dan mineral penting untuk metabolisme. Vitamin merupakan senyawa organic
yang diperlukan tubuh dalam jumlah kecil untuk mempertahankan kesehatan dan seringkali
bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolism. Vitamin yang terdapat dalam lebih dari satu
bentuk kimia(misalnya piridoksin, piridoksal, piridoksamin)atau terdapat sebagai suatu precursor
(misalnya karoten untuk vitamin A) kadang-kadang dinamakan vitameter. Mineral merupakan
senyawa anorganik yang merupakan bagian penting dari enzim, mengatur berbagai fungsi
fisiologis, dan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan termasuk tulang.
Sumber vitamin dan mineral yang paling baik ialah makanan sehingga orang sehat yang
makanannya bermutu baik, sudah mendapat jumlah vitamin dan mineral yang cukup. Akan
tetapi, individu dengan diet rendah kalori (kurang dari 1200 kalori/hari) seringkali asupan
vitaminnya kurang dan memerlukan tambahan. Selain terdapat dalam makanan, vitamin juga
dapat diberikan dalam bentuk murni sebagai sediaan tunggal atau kombinasi. Sediaan untuk
tujuan profolaktik harus dibedakan dari sediaan untuk tujuan pengobatan defisiensi. Stabilitas
mineral selama proses dan penyimpanan ternyata mineral lebih resistan dalam proses pabrik
daripada vitamin. Factor-kaktor yang merugikan: panas, udara, cahaya, kelembaban (untuk
tembaga, besi, dan seng). Bioavailabilitas dari mineral yaitu tingkat yang menunjukkan jumlah
pencernaan nutrisi yang diabsorbsi dan tersedia untuk tubuh disebut bioaviabilitas.
Bioavailabilitas mineral dipengaruhi oleh:
 Elemen di dalam makanan yang dapat secara kimia mengikat mineral (contoh: oksalat pada
baying).
 Bentuk kimia mineral (contoh: sulfat besi lebih bio-aviabel daripada besi dasar).
 Keberadaan vitamin mempertinggi bioavailabilitas mineral (contoh: vitamin C
meningkatkan absorbsi besi, vitamin D mempertinggi absorbsi kalsium, fosfor, dan
magnesium).
 Bentuk mineral dari sumber hewani lebih mudah diabsorbsi daripada mineral yang
berasal dari tumbuhan (tumbuhan mengandung ikatan seperti phytates).

Mineral dikelompokkan atas makromineral dan mikromineral (traceminerals). Makromineral


adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah besar di dalam tubuh. Kalsium dan fosfor adalah
dua dari makro-mineral yang kita perlukan. Trace mineral ditemukan dalam jumlah kecil di
tubuh kita dan sedikit diperlukan. Kita perlu memasukkan 9 trace mineral, yang mencakup besi
dan seng. Mineral dalam tubuh dibedakan atas mineral yang terdapat dalam jumlah relative
banyak (kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium, klorida, sulfur) dan trace element (fluor,
seng, selenium, iodium, besi, kromium, kobalt, tembaga, mangan, molybdenum).
Berikut ini tabel yang menunjukkan 16 mineral yang kita perlukan.
Lalu apa yang dilakukan mineral di dalam tubuh. Mineral bekerja melalui dua jalan di dalam
tubuh.
1. Mineral menyongkong sel dan struktur tubuh.
Sebagai contoh, kalsium dan fosfor membantu menguatkan tulang dan besi sebagai bagian
penting dalam sel darah merah.
2. Mineral juga berperan untuk mengatur banyak proses dalam tubuh kita.
Sodium dan potasium sangat penting bagi fungsi sistem nerves (nervous system). Krom
membantu menjaga kadar glukosa darah agar tetap normal. Trace mineral selenium bekerja
dengan vitamin E sebagai antioksidan: bebarapa menjaga sel dari kerusakan yang ditimbulkan
oksigen.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia,
hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan
vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Vitamin
dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1. Vitamin larut lemak: vitamin A, D, E, dan k
2. Vitamin larut air: vitamin B komplek dan vitamin C

Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan
tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek
kesehatan bagi tubuh. Seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, berbagai hal dan
penelusuran lebih mendalam mengenai vitamin pun turut diperbaharui. Garis besar sejarah vitamin dapat
dibagi menjadi 5 era penting. [6] Disetiap era tersebut, terjadi suatu kemajuan besar terhadap senyawa
vitamin ini yang diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. [3] Buah-buahan dan sayuran terkenal
memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin
lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.[3] Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan
dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat
mengalami suatu penyakit.[3] Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika
kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak
dapat digantikan oleh senyawa lain.[2] Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.[4]
BAB II
PEMBAHASAN

1. Vitamin Larut Air.

Vitamin larut air terdiri dari vitamin B kompleks dan vitamin C. Vitamin B kompleks mencakup
sejumlah vitamin dengan rumus kimia dan efek biologic yang sangat berbeda yang digolongkan
bersama karena dapat diperoleh dari sumber yang sama, antara lain hati dan ragi. Yang termasuk
dalam golongan vitamin ini adalah: tiamin (vitamin B1), riboflavin (viatamin B2), asam nikotinat
(niasin), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, kolin, inositol, asam para-amino
benzoate, asam folat dan sianokobalamin (vitamin B12). Asam para-amino benzoate (PABA)
merupakan bahan untuk sintesis asam folat, tetapi ini hanya terjadi pada bakteri. Manusia
memperoleh asam folat langsung dari makanan, sehingga PABA tidak essential untuk manusia
atau mamalia pada umumnya. Vitamin C (asam askorbat terutama didapatkan pada buah jeruk.
Flavonoid (misalnya rutin dan hesperidin) juga merupakan senyawa larut air dan semula
dinyatakan mempunyai aktivitas sebagai vitamin yang bermanfaat untuk beberapa jenis penyakit
pendarahan. Vitamin C (asam askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita.
Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan
[21]
protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas
dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal
bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko
timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.[22] Selain itu, vitamin
C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti
otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.[21] Melalui mekanisme inilah vitamin C
berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian.
Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan
saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.[21]
Asam Askorbat (vitamin C)

Sejarah dan Kimia.


Defisiensi vitamin C yang dinamakan skorbut atau scurvy telah dikenal semenjak tahun 1720.
Diketahui pula bahwa penyakit tersebut dapat dicegah dengan pemberian sayur-mayur atau
buah-buahan segar terutama golongan jeruk yang ternyata mengandung vitamin C. Asam
askorbat mula-mula dikenal sebagai asam heksuronat dengan rumus C 6H8O6. Karena berkhasiat
antiskorbut maka dinamakan asam askorbat atau vitamin C dengan rumus bangun berikut ini:

\
Struktur vitamin C.

Vitamin c bekerja sebagai suatu koenzim dan pada keadaan tertentu merupakan reduktor dan
antioksidan. Vitamin ini dapat secara langsung atau tidak langsung memberikan electron ke
enzim yang membutuhkan ion-ion logam tereduksi, dan bekerja sebagai kofaktor untuk prolil
dan lisil hidroksilase dalam biosintesis kolagen. Zat ini berbentuk Kristal dan bubuk putih
kekuningan, stabil pada keadaan kering. Dalam bentuk larutan di wadah terbuka, zat ini cepat
rusak.

Fisiologi Dan Farmakodinamik


Vitamin C berperan sebagai suatu kofaktor dalam sejumlah reaksi hidroksilasi dan amidasi
dengan memindahkan electron ke enzim yang ion logamnya harus berada dalam keadaan
tereduksi;dan dalam kondisi tertentu bersifat sebagai antioksidan. Dengan demikian vitamin C
dibutuhkan untuk mempercepat perubahan asam folat menjadi asam folinat, metabolisme obat
oleh mikrosom dan hidroksilasi dopamine menjadi norepinefrin. Asam askorbat meningkatkan
aktivitas enzim amidase yang berperan dalam pembentukan hormone oksitosin dan hormone
antidiuretik. Dengan mereduksi ion feri menjadi fero dalam lambung, vitamin C juga berperan
dalam pembentukan steroid adrenal. Pada jaringan, fungsi utama vitamin C ialah dalam sintesis
kolagen, proteoglikan zat organic matriks antarsel lain misalnya pada tulang, gigi, endotel
kapiler. Dalam sintesis kolagen selain berperan dalam hidroksilasi prolin vitamin C juga
nampaknya berperan untuk menstimulasi langsung sintesis peptida kolagen. Pada pasien skorbut
gangguan sintesis kolagen terlihat sebagai kesulitan penyembuhan luka, gangguan pembentukan
gigi dan pecahnya kapiler yang menyebabkan pendarahan seperti petekie dan ekimosis.
Pendarahan tersebut disebabakan oleh kebocoran kapiler akibat adhesi sel-sel endotel yang
kurang baik dan mungkin juga karena gangguan pada jaringan ikat perikapiler sehingga kapiler
mudah pecah oleh penekanan. Pemberian vitamin C pada keadaan normal tidak menunjukkan
efek farmakodinamika yang jelas. Tetapi pada keadaan defisiensi, pemberian vitamin C akan
menghilangkan gejala penyakit dengan cepat.
Farmakokinetik
Vitamin C mudah diabsorpsi melaui saluran cerna. Pada keadaan normal tampak kenaikan kadar
vitamin C dalam darah setelah diabsorpsi. Kadar dalam leukosit dan trombosit lebih besar
daripada dalam plasma dan eritrosit. Distribusinya luas ke seluruh tubuh dengan kadar tertinggi
dalam kelenjar dan terendah dalam otot dan jaringan lemak. Ekskresi melalui urin dalam bentuk
utuh dan bentuk garam sulfatnya terjadi jika kadar dalam darah melewati ambang rangsang
ginjal 1,4 mg%.

Manfaat Vitamin C :

 Antioksidan
 Pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
 Meningkatkan kekebalan
 Mencegah kanker
 Bersama vit E meningkatkan penyerapan zat besi.

Kekurangan

Kudis adalah avitaminosis dihasilkan dari kekurangan vitamin C, karena tanpa vitamin ini,
kolagen disintesis terlalu tidak stabil untuk melakukan fungsinya. Kudis mengarah pada
pembentukan bintik hati pada kulit, gusi spons, dan pendarahan dari semua selaput lendir.
Bintik-bintik yang paling berlimpah di paha dan kaki, dan orang dengan penyakit tampak pucat,
merasa tertekan, dan sebagian bergerak. Dalam lanjutan kudis ada terbuka, luka bernanah dan
kehilangan gigi dan, akhirnya, kematian. Tubuh manusia hanya bisa menyimpan sejumlah
vitamin C.

Efek Samping Vitamin C 

Relatif dosis besar vitamin C dapat menyebabkan gangguan pencernaan, terutama ketika diambil
pada waktu perut kosong. Ketika diambil dalam dosis besar, vitamin C menyebabkan diare pada
orang sehat.Dalam satu percobaan pada tahun 1936, dosis sampai dengan 6 gram asam askorbat
diberikan kepada 29 bayi, 93 anak usia prasekolah dan sekolah, dan 20 orang dewasa lebih dari
1400 hari. Dengan dosis yang lebih tinggi, manifestasi beracun diamati pada lima orang dewasa
dan empat bayi. Tanda-tanda dan gejala pada orang dewasa adalah mual, muntah, diare,
pembilasan dari, sakit kepala kelelahan wajah, dan tidur terganggu. Reaksi toksik utama dalam
bayi adalah ruam kulit. 

Kemungkinan efek samping 

Seperti vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi, keracunan besi dapat menjadi masalah bagi
orang-orang dengan gangguan kelebihan zat besi langka, seperti hemokromatosis. Sebuah
kondisi genetik yang mengakibatkan tingkat memadai dari dehidrogenase glukosa-6-fosfat enzim
(G6PD) dapat menyebabkan penderita untuk mengembangkan anemia hemolitik setelah menelan
zat-zat oksidasi tertentu, seperti dosis yang sangat besar vitamin C. Ada kepercayaan lama di
antara komunitas medis mainstream bahwa vitamin C menyebabkan batu ginjal, yang didasarkan
pada ilmu pengetahuan sedikit. Walaupun studi terbaru sudah menemukan hubungan, hubungan
yang jelas antara asupan kelebihan asam askorbat dan pembentukan batu ginjal belum umumnya
didirikan. Beberapa laporan kasus yang ada untuk pasien dengan deposito oksalat dan riwayat
penggunaan dosis vitamin C tinggi. Diskusi dari link yang mungkin diberikan dalam artikel
seperti. Dalam penelitian yang dilakukan pada tikus, selama bulan pertama kehamilan, dosis
tinggi vitamin C dapat menekan produksi progesteron dari korpus luteum. Progesteron,
diperlukan untuk pemeliharaan kehamilan, diproduksi oleh korpus luteum selama beberapa
minggu pertama, hingga plasenta dikembangkan cukup untuk menghasilkan sumber
sendiri. Dengan menghalangi fungsi korpus luteum, dosis tinggi vitamin C (1000 + mg) adalah
teori untuk merangsang awal keguguran. Dalam kelompok secara spontan membatalkan
perempuan pada akhir trimester pertama, nilai rata-rata vitamin C secara signifikan lebih tinggi
pada kelompok batal. Namun, penulis lakukan negara: "Ini tidak bisa ditafsirkan sebagai bukti
hubungan sebab akibat." Namun, dalam studi sebelumnya 79 wanita dengan mengancam, aborsi
spontan, atau kebiasaan sebelumnya, Javert dan Stander (1943) memiliki 91% sukses dengan 33
pasien yang menerima vitamin C bersama-sama dengan bioflavonoid dan vitamin K (hanya tiga
aborsi), sedangkan semua dari 46 pasien yang tidak menerima vitamin dibatalkan. tikus terbaru
dan penelitian pada manusia menunjukkan bahwa menambahkan vitamin C suplemen untuk
program pelatihan olahraga dapat menyebabkan penurunan produksi mitokondria, menghambat
kapasitas daya tahan. 

Sumber Vitamin C

Sumber-sumber alam terkaya adalah buah dan sayuran, dan dari mereka, yang Kakadu plum dan
buah Camu Camu mengandung konsentrasi tertinggi vitamin. Hal ini juga hadir di beberapa
potongan daging, khususnya hati. Vitamin C adalah suplemen gizi yang paling banyak diambil
dan tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, minuman campuran, kristal dalam kapsul
atau kristal telanjang. Vitamin C diserap oleh usus menggunakan natrium-ion channel
tergantung. Hal ini diangkut melalui usus baik melalui mekanisme glukosa-sensitif dan glukosa-
insensitive.Kehadiran dalam jumlah besar gula baik di usus atau di darah dapat memperlambat
penyerapan.
Tanaman sumber

Sedangkan tanaman umumnya merupakan sumber vitamin C, jumlah dalam makanan yang
berasal dari tumbuhan tergantung pada: berbagai tepat dari tanaman, kondisi tanah, iklim di
mana ia tumbuh, lamanya waktu sejak dipetik, penyimpanan kondisi, dan metode
persiapan.Peranan vitamin C dalam tubuh

Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang


menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh
manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan
kecil, dan luka ringan.[6 Vitamin c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat
besi dan mempertajam kesadaran. [1] Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkanradikal
bebas di seluruh tubuh.[3] Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat meningkatkan
pembuangan feses atau kotoran.[1] Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker.
Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir
pencernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang
diberi vitamin C berkurang sampai 81%.[1] Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa
berakibat seriawan, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi
mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat
lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah
kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.[1]

Biosintesis

Sebagian besar hewan dan tumbuhan yang mampu mensintesis vitamin C sendiri, melalui urutan
empat langkah enzim-driven, yang mengubah glukosa menjadi vitamin C. Dalam reptil dan
burung biosintesis yang dilakukan di ginjal. Di antara binatang-binatang yang telah kehilangan
kemampuan untuk mensintesis vitamin C adalah simians (khususnya haplorrhini subordo, yang
meliputi manusia), babi guinea, sejumlah spesies burung passerine (tetapi tidak semua dari
mereka-ada beberapa saran bahwa kemampuan itu kehilangan secara terpisah beberapa kali pada
burung), dan banyak (mungkin semua) keluarga utama kelelawar, termasuk serangga dan
keluarga kelelawar besar pemakan buah. Hewan ini tidak semua-gulonolactone
oksidase L (Gulo) enzim, yang dibutuhkan dalam langkah terakhir sintesis vitamin C, karena
mereka memiliki bentuk cacat dari gen untuk enzim. Beberapa spesies (termasuk manusia) dapat
dilakukan dengan membuat tingkat yang lebih rendah yang tersedia dari diet mereka dengan
mendaur ulang vitamin C. Kebanyakan mengkonsumsi vitamin dalam jumlah 10 sampai 20 kali
lebih tinggi dari yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk manusia. Perbedaan ini
merupakan dasar banyak kontroversi pada saat ini tunjangan diet yang dianjurkan. Hal ini balas
dengan argumen bahwa manusia yang sangat baik untuk melestarikan makanan vitamin C, dan
mampu mempertahankan kadar vitamin C sebanding dengan simians lain, pada asupan makanan
jauh lebih kecil. Beberapa mikroorganisme seperti ragi Saccharomyces cerevisiae''''telah terbukti
untuk dapat mensintesis vitamin C dari gula sederhana.
2. Vitamin Larut Lemak.

Vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K) diabsorpsi dengan cara yang kompleks dan sejalan
dengan absorpsi lemak. Dengan demikian keadaan-keadaan yang menyebabkan gangguaan
absorpsi lemak seperti defisiensi asam empedu, ikterus dan enteritis dapat mengakibatkan
defisiensi satu atau mungkin semua vitamin golongan ini. Vitamin larut lemak mempengaruhi
permeabelitas atau transpor pada berbaggai membrane sel dan bekerja sebagai oksidator atau
reduktor, koenzim atau inhibitor enzim. Vitamin A dan D mempunyai ativitas mirip hormone.
Vitamin-vitamin ini disimpan terutama di hati dan diekskresi melalui feses. Karena
metabolismenya sangat lambat, dosis yang berlebihan dapat menimbulkan efek toksik.

Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi
paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam
tubuh sebagai senyawa antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning
telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain
kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan
yang berkepanjangan.[19]

Struktur molekul vitamin E

Vitamin E antara lain didapatkan pada telur, susu, daging, buah-buahan, kacang-kacangan dan
sayur-sayuran misalnya salada dan bayam. Terdapat 8 jenis tokoferol alam yang mempunyai
aktivitas vitamin E. RRR-a-tokoferol (dahulu disebut d—q-tokoferol) merupakan bentuk yang
paling penting karena merupakan 90% lebih aktif dari bentuk I. Senyawa sintetik merupakan d,
I-a-tokoferol. Struktur a-tokoferol hampir sama dengan koenzim Q yang terdapat di dalam
jaringan tubuh. Tokoferol akan rusak bila terkena udara atau sinar ultraviolet. Vitamin E
dipasarkan sebagai campuran tokoferol.

Kegunaan

Vitamin E berguna untuk:

 meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres, meningkatkan kesuburan,


meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner[3].
 berperan sangat penting bagi kesehatan kulit, yaitu dengan menjaga,
meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi
kulit dari kerusakan akibat radiasisinar ultraviolet, serta mempercepat proses
penyembuhan luka[3].
 sebagai Antioksidan. Semua vitamin E adalah antioksidan dan terlibat dalam banyak
proses tubuh dan beroperasi sebagai antioksidan alami yang membantu melindungi
struktur sel yang penting terutama membran sel dari kerusakan akibat adanya radikal
bebas. [4]. Dalam melaksanakan fungsinya sebagai antioksidan dalam tubuh, vitamin E
bekerja dengan cara mencari, bereaksi dan merusak rantai reaksi radikal bebas[1]Y. Dalam
reaksi tersebut, vitamin E sendiri diubah menjadi radikal[1]. Namun radikal ini akan segera
beregenerasi menjadi vitamin aktif melalui proses biokimiayang melibatkan senyawa lain[1].
 melindungi sel darah merah yang mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh dari
kerusakan[5]. Selain bisa melindungi dari akibat kelebihan vitamin A dan melindungi vitamin
A dari kerusakan, vitamin ini juga bisa melindungi hewan dari akibat berbagai obat, bahan
kimia, dan logam yang mendukung pembentukan radikal bebas. [1]
Sumber vitamin E

Vitamin E mudah didapat dari bagian bahan makanan yang berminyak atau sayuran. Vitamin E
banyak terdapat pada buah-buahan, susu, mentega, telur, sayur-sayuran, terutama kecambah[1].
Contoh sayuran yang paling banyak mengandung vitamin E adalah minyak biji gandum, minyak
kedelai, minyak jagung, alfalfa, selada, kacang-kacangan, asparagus, pisang, strawberry,
biji bunga matahari,buncis, ubi jalar dan sayuran berwarna hijau[1]. Vitamin E lebih banyak
terdapat pada makanan segar yang belum diolah[3].
Satu unit setara dengan 1 mg alfa-tocopherol asetat atau dapat dianggap setara dengan 1
mg. [1] Selain itu ASI juga banyak mengandung vitamin E untuk memenuhi kebutuhan bayi. [1]

Dalam perkembangannya, Vitamin E diproduksi dalam bentuk pil, kapsul, dan lain-lain


sebagaimana vitamin-vitamin yang sudah terlebih dahulu ada[1]. Vitamin yang sudah dikemas
dalam berbagai bentuk ini banyak dijual bebas di pasaran serta dianggap berguna. [1]

Kekurangan

Kekurangan vitamin E akan menyeabkan sel darah merah terbelah. Proses ini disebut hemolisis
eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E.[1]

Akibat lain kekurangan vitamin E adalah[1]:

 perubahan degeneratif pada sistem saraf dan otot


 kelemahan dan kesulitan berjalan
 nyeri pada otot betis
 gangguan penglihatan
 anemia
 retensi cairan (odem)
 kelainan kulit

Pada bayi, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kelainan yang mengganggu


penyerapan lemak pada bayi yang prematur dan kekurangan gizi.[6] Namun kekurangan vitamin
E sesungguhnya sangat jarang terjadi karena vitamin ini banyak terdapat dalam makanan,
terutama dalam minyak sayur.[6] Pada manusia kekurangan vitamin E bisa disebabkan
karena diet yang sangat buruk dalam jangka waktu lama.[6]

Kelebihan

Pada umumnya vitamin E dianggap sebagai bahan yang cukup aman. [3] Dalam beberapa kasus,
kelebihan vitamin E menimbulkan gangguan pada kinerja sistem
imun terhadap infeksi[7]. Gejala yang akan dirasakan adalah sakit kepala, lemah dan selalu lelah,
serta pusing yang disertai gangguan penglihatan[3]. Untuk itu, jumlah vitamin E
dalam tubuh harus berada dalam batasan yang ketat.[3]
Sifat-sifat vitamin E
Stabilitas kimia vitamin E mudah berubah akibat pengaruh berbagai zat alami. Minyak
tak jenuh, seperti minyak hati ikan cod, minyak jagung, minyak kacang kedele, minyak biji
bunga matahari, semuanya mempertinggi kebutuhan vitamin E. Hal ini terjadi jika minyak-
minyak tersebut mengalami ketengikan oksidatif dalam makanan. Bila minyak-minyak tersebut
tengik sebelum makanan dimakan, maka berarti telah terjadi kerusakan vitamin E dalam minyak
dan dalam makanan yang mengandung minyak tersebut. Garam-garam besi, seperti feriklorida,
kalium ferrisianida bersifat mengoksidasi tokoferol. Nitrogen klorida dan klor dioksida pada
konsentrasi yang biasa digunakan untuk memutihkan tepung akan merusak sebagian besar
tokoferol yang terdapat dalam tepung. Pembuatan tepung menjadi roti akan merusak 47%
tokoferol yang terdapat dalam tepung.
Metabolisme Vitamin E
Vitamin E lebih mudah diserap usus, apabila terdapat lemak dan dalam kondisi tubuh
yang mempermudah penyerapan lemak. Tokoferol dari makanan diserap oleh usus digabungkan
dengan kilomikron dan ditransportasikan ke hati melalui sistim limfatik dan saluran darah. Di
hati, tokoferol disebarkan ke sel-sel jaringan tubuh melalui saluran darah. Di dalam plasma
darah, tokoferol bergabung dengan lipoprotein, terutama VLDL ( Very Low Density
Lipoprotein). Kira-kira 40 – 60% tokoferol dari makanan yang dikonsumsi dapat diserap oleh
usus. Peningkatan jumlah yang dikonsumsi akan menurunkan persentase yang diserap. Vitamin
E disimpan terutama dalam jaringan adiposa, otot dan hati. Pada orang yang sehat, jumlah
vitamin C cadangan cukup digunakan dalam beberapa bulan. Secara normal, kadar vitamin E
dalam plasma darah adalah antara 0,5 – 1,2 mg/ml. Asam lemak tidak jenuh ganda (PUFA/ Poly
Unsaturated Fatty Acid), dapat menurunkan penyerapan dan penggunaan vitamin E. Hal ini
berkaitan kemungkinan dengan kecenderungan vitamin E bersifat mudah teroksidasi. Oleh
karena itu kebutuhan vitamin E akan bertambah seiring dengan semakin bertambahnya konsumsi
PUFA. Dengan demikian, peningkatan konsumsi PUFA yang tidak diikuti dengan prningkatan
asupan vitamin E akan menimbulkan penurunan secara gradual α-tokoferol dalam plasma. Di
dalam hati, α-tokoferol diikat oleh α-TPP (α-tokoferol transfer protein). Setelah menjalankan
fungsinya sebagai antioksidan, tokoferol dapat teroksidasi menjadi tokoferil (tokoferol bentuk
radikal) bentuk radikal ini dapat direduksi kembali menjadi tokoferol oleh kerja sinergi dari
antioksidan yang lain, misalnya vitamin C dan glutation. Kelebihan vitamin E dalam tubuh akan
disimpan dalam beberapa organ, antara lain hati, jaringan adiposa, otak dan lipoprotein. Vitamin
E diekskresikan dari tubuh bersama dengan empedu melalui feses, sebagian lagi melalui urin
setelah diubah lebih dahulu menjadi asam tokoferonat dan tokoferonalakton yang dapat
berkonjugasi dengan glukoronat.
3. Kalsium
Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh,
penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot.
Sumber-sumber
Kalsium adalah logam metalik, unsur kelima terbanyak di kerak bumi. Unsur ini merupakan
bahan baku utama dedaunan, tulang belulang, gigi dan kerang dan kulit telur. Kalsium tidak
pernah ditemukan di alam tanpa terkombinasi dengan unsur lainnya. Ia banyak terdapat sebagai
batu kapur, gipsum, dan fluorite. Apatite merupakanflurofosfat atau klorofosfat kalsium.
Manfaat bagi manusia

Berikut beberapa manfaat kalsium bagi manusia:

 Mengaktifkan saraf
 Melancarkan peredaran darah
 Melenturkan otot
 Menormalkan tekanan darah
 Menyeimbangkan tingkat keasaman darah
 Menjaga keseimbangan cairan tubuh
 Mencegah osteoporosis (keropos tulang)
 Mencegah penyakit jantung
 Menurunkan risiko kanker usus
 Mengatasi kram, sakit pinggang, wasir, dan reumatik
 Mengatasi keluhan saat haid dan menopause
 Meminimalkan penyusutan tulang selama hamil dan menyusui
 Membantu mineralisasi gigi dan mencegah pendarahan akar gigi
 Mengatasi kering dan pecah-pecah pada kulit kaki dan tangan
 Memulihkan gairah seks yang menurun/melemah
 Mengatasi kencing manis (mengaktifkan pankreas)

Senyawa
Senyawa alami dan senyawa buatan kalsium banyak sekali kegunaannya. Kapur mentah (CaO)
merupakan basis untuk tempat penyaringan kimia dengan banyak kegunaan. Jika dicampur
dengan pasir, ia akan mengeras menjadi campuran plester dengan mengambil karbon dioksida
dari udara. Kalsium dari batu kapur juga merupakan unsur penting semen. Senyawa-senyawa
penting lainnya adalah: karbid, klorida, sianamida, hipoklorida, dan sulfida.

Penyakit akibat kekurangan kalsium

Seperti yang disebutkan diatas, kekurangan kalsium bisa menyebabkan 200 jenis penyakit.
Beberapa penyakit yang mungkin timbul diantaranya adalah:

Nyeri otot tulang

Kekurangan kalsium menyebabkan pergerakan yang tidak normal pada seluruh otot licin dan otot
jantung, sehinga tubuh kehilangan kelincahan, pengendalian keseimbangan, gerakan dan
kemampuan koordinasi. Gerakan tubuh ditentukan oleh stimulasi otot tulang, sementara
rangsangan otot tulang timbul karena peran kalsium yang sangat penting. Jika asupan kalsium
dalam tubuh tidak memadai, maka akan terjadi nyeri pada otot tulang.

Keropos tulang/osteoporosis

Kalsium dalam tubuh berperan sebagai elemen ang memberi kekerasan pada tulang. Oleh karena
itu, kalsium mampu membentuk kerangka yang mampu menanggung berat badan. Jika dalam
tulang tidak terdapat endapan kalsium yang cukup, maka akan terjadi kekacauan dalam
metabolisme sel tulang, hingga volume tulang berkurang.

Kekebalan tubuh berkurang

Kekuranan kalsium mampu memicu terjadinya penurunan kekebalan tubuh. Karena dengan
kekurangan imunitas tubuh terhadap serangan penyakit, maka dengan sangat mudah terjangkit
berbagai penyakit yang seharusnya bisa ditangkal oleh system kekebalan tubuh.
Daya ingat berkurang

Ion kalsium berperan penting dalam proses pengeluaran dan pengiriman sinyal syaraf.
Rangsangan pada syaraf otak besar berhubungan erat dengan transmisi ion kalsium di dalam dan
diluar neuron. Ketika organisme kekurangan kalsium, dendosignal syaraf juga mengalami
hambatan mekanisme rangsangan dalam tubuh manusia juga mengalami kerudakan. Gejala pada
anak anak mudah kaget, menangis di malam hari, resah, sulit tidur dan super aktif.

Ganguan dalam jantung

Jantung mengemban tugas untuk mempertahankan nyawa. Meski hanya sebesar kepalan tangan,
jantung mampu mengantarkan darah setiap saat kesetiap sel dalam tubuh. Kemampuan ini
berasal dari konstraksi otot jantung secara terus menerus. Padahal konstraksi dan ekspansi
jantung serta penyimpanan dan pengunaan energinya tidak lepas dari pengaruh kalsium. Akibat
kekurangan kalsium dapat menimbulkan bebrapa penyakit seperti disebutkan di atas. Maka dari
itu mulailah menkonsumsi kalsium demi menjaga tubuh anda dari penyakit. Anda dapat
memperoleh kalsium tidak hanya dari susu saja, sayuran hijau seperti bayam, brokoli dam sawi,
ikan teri kering udang kering, tahu kacang-kancangan, salmon, sardine merupakan makanan
yang mengandung kalsium yang berguna bagi tubuh anda.
DAFTAR PUSTAKA

 Ganiswara SG, Setiabudy, Frans D Suyana, dan Purwantyastuti. 1995. Farmakologi dan
Terapi. Edisi 4. FK UI, Jakarta.
 www.scribd.com
 yoyoke.web.ugm.ac.id/downloawwww.indonesiaindonesia.com

Anda mungkin juga menyukai