Anda di halaman 1dari 5

Varian Molekular Defisiensi Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenase

Teresa Liliana Wargasetia


Bagian Biologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Pendahuluan G6PD pada seorang wanita akan


Defisiensi Glukosa-6-Fosfat diproduksi enzim normal sehingga wanita
Dehidrogenase (G6PD) adalah penyakit tersebut hanya seorang karier (pembawa
genetik terpaut kelamin yang telah sifat) dengan fenotipe normal. Pada pria
menyerang kurang lebih 400 juta orang di hanya terdapat satu kromosom X sehingga
seluruh dunia dan mempunyai frekuensi satu gen yang defektif pasti menyebabkan
yang tinggi di Afrika, Mediterranean, dan defisiensi G6PD.
populasi Asia yang merupakan wilayah Dari penelitian pada level DNA
endemik malaria (Gelehrter et al., 1998). diketahui bahwa gen G6PD pada manusia
Kelainan enzim yang pa1ing umum terjadi berukuran 18.500 pb, mempunyai 13 exon,
pada manusia ini menyebabkan bayi yang 12 'coding' exon, 2269 nukleotida mRNA,
baru lahir berwarna kuning, yang dapat dan 515 asam amino (WHO, 1989). Struktur
menyebabkan "kernicterus" dan kematian 3 dimensi yang lengkap dari enzim ini
atau kelumpuhan. Kelainan ini juga dapat belum dapat ditentukan. G6PD adalah
menyebabkan krisis hemolitik yang bentuk enzim yang aktif, terbentuk dari
mengancam jiwa penderita apabila dua atau empat subunit yang identik
berinteraksi dengan obat-obatan tertentu dengan berat molekular masing-masing
atau kacang "fava". subunit sekitar 59 kilo Dalton. Dari data
Lebih dari 400 varian alelik G6PD molekular di atas timbul pertanyaan,
telah dideskripsikan pada tingkat protein "Apakah penyebab defisiensi G6PD berada
(Gelehrter et al., 1998; Saha et al.,1995) di tingkat molekular?"
melalui identifikasi karakteristik secara Dewasa ini studi dalam penyakit
biokimiawi. Dewasa ini penelitian tentang G6PD memperlihatkan kerusakan
varian G6PD dilakukan pada tingkat molekular pada berbagai varian G6PD.
molekular dan terdapat 97 mutasi atau Perubahan dari A menjadi G pada
kombinasi mutasi pada berbagai lokasi nukleotida 376 pada exon 5 menyebabkan
sepanjang gen G6PD (Beutler et al., 1996) subtitusi dari asparagin menjadi asam
aspartat pada posisi asam amino 126.
Peru~ahan tersebut berkaitan dengan
Aspek genetik dan biologi molekular dari kecepatan elektroforesis yang lebih besar
Glukosa-6-fosfat Dehidrogenase pada varian A dan A- ( varian yang umum
Studi aspek genetik dari penyakit di Afrika) dibandingkan varian B (normal).
defisiensi G6PD penting untuk Mutasi kedua pada varian A- yaitu
menentukan apakah seseorang akan perubahan G menjadi A pada nukleotida
menderita penyakit ini. Gen G6PD terdapat 202 pada exon 4 yang melibatkan substitusi
pada lokus q28 kromosom X dan valine oleh methionine pada asam amino
merupakan penyakit genetik bersifat ke 28 dan diduga berkaitan dengan
resesif-terpaut kelamin yang lebih banyak penurunan kestabilan enzim G6PD
diderita oleh pria daripada wanita. (Gelehrter et al., 1998). Pada varian
Penyakit akibat defisiensi G6PD pada Mediterranean yang dapat menyebabkan
wanita akan muncul bila terdapat dua kopi anemia hemolitik terdapat adanya
gen yang defektif dalam genomnya. perubahan C menjadi T pada nukleotida ke
Selama terdapat satu kopi nor-mal gen
563 pada exon 6 dan substitusi serine men- metilasi dan 5-metilsitosin dapat menga-
jadi fenilalanin pada asam amino 188. Pe- lami deaminasi spontan menjadi thimidin
rubahan molekular ini menurunkan akti- Sifat fenotip dari mutasi-mutasi tersebut
vitas katalitik dan stabilitas enzim pada va- sangat bervariasi, sebagian besar adalah
rian Mediterranean yang mempunyai pre- asimtomatik, sebagian varian menyebab-
valensi di beberapa populasi Mediterrania kan anemia hemolitik kronis bahkan tanpa
dan Asia (Saha et al., 1994). dipicu oleh infeksi atau obat, sebagian
Lebih dari 90 mutasi telah dides- lainnya menyebabkan neonatal jaundis
kripsikan pada tingkat DNA dan sebagian yang berat serta kernikterus. Varian
besar mutasi dalam bentuk mutasi titik dengan akibat yang berat ini disebabkan
sedangkan sebagian lainnya dalam bentuk mutasi pada exon 10 di daerah yang ber-
delesi beberapa pasangan basa. Hal yang dekatan dengan tempat pengikatan NADP.
menarik adalah bahwa mutasi utama ada- Berbagai mutasi yang mengakibatkan
lah perubahan dari C menjadi T dengan di- penyakit G6PD dapat dilihat pada tabel 1.
nukleotida CpG, diduga mewakili. mutasi
"hot spot" karena sitosin sering mengalami
Keterangan: nama varian dalam tanda kutip belum sepenuhnya dikarakterisasi dengan teknik yang baku.
Berbagai varian dari defisiensi G6PD dikarakterisasi berdasarkan aktivitas G6PD pada sel
darah merah, kecepatan elektroforesis, konstanta Michaelis (Km), kecepatanrelatif penggunaan
2-deoksiglukosa-6-fosfat, dan stabilitas thermal. (WHO, 1967). (Beut1er E., 1996,
Hematologically Important Mutations: Glucose-6-phosphate Dehydrogenase, Blood Cells,
Molecules, and Diseases 29:49-56.)

Penelitian defisiensi G6PD di Indonesia hasil pemotongan merupakan inti dari


Dari beberapa penelitian didapat- penelitian. Dari penelitian tersebut,
kan adanya korelasi positif antara freku-
ensi defisiensi G6PD dengan endemisitas
penyakit malaria (Nagel R.L., 1988). Daftar Pustaka
Berdasarkan kenyataan bahwa Indonesia Beuler, E., Vulliamy T., Luzatto, L.,1996,
pernah menjadi daerah endemik malaria Hematologically Importartant
maka diduga bahwa frekuensi defisiensi Mutations: Glucose-6-Phosphate
G6PD di Indonesia cukup tinggi. Menurut Dehydrogenase, Blood Cells,
Molecules, and Diseases 22(4):49-56.
Saha (1995) defisiensi G6PD mempunyai
Gelehrter, T.D.,Collins,F.S.,GinsburgD., 1998,
prevalensi di hampir semua popu1asi di Principles of Medical Genetics, 200! ed,
Asia Tenggara. Dari WHO Technical Re- Williams & Wilkins
port (1967), tercatat bahwa persentase Saha, N., Saha, A., Tay, ].S.H., ]eyaseelan, K.,
defisiensi G6PD di Indonesia adalah 1,1 %. Basair, .J.B., Chew, S.E., 1994, Molecular
Penelitian varian molekular G6PD di Characterisation of Red Cell Glucose-6-
Indonesia telah dilakukan Soemantri dkk. Phosphate Dehydrogenase Deficiency
(1995), mempelajari karakter molekular in Singapore Chinese, American Journ.
dari defisiensi G6PD di daerah Jawa of Hematology 47:273-277.
Tengah. Penelitian dilakukan pada tempat Soemantri, A.G. , Saha, A., Saha N., Tay, J.S.H.,
1995, Molecular Variants of Red Cell
pemotongan oleh enzim restriksi, kebe-
Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase
radaan atau menghilangnya tempat pemo- Deficiency in Central Java, Indonesia,
tongan enzim restriksi, ternyata berlawan- Human Heredity 45:346-350.
an dengan keadaan pada gen normal. WHO Working Group, 1989, Glucose-6-
Keadaan ini menandakan adanya mutasi phosphate dehydrogenase deficiency.
pada posisi tertentu. Identifikasi dengan Bull WHO 67:601-611.
menggunakan teknik Polymerase Chain WHO Technical Report Series, 1967,
Reaction dan elektroforesis dari produk Standardization of procedures for the
Study of Glucose-6-Phosphate
Dehydrogenase, WHO, Geneva.

Anda mungkin juga menyukai