Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN

MENARIK DIRI

A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Gangguan hubungan sosial adalah ketidakmampuan individu dalam
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan individu tersebut tidak
mampu mengembangkan hubungan interpersonal yang positif.
( Stuart and Sundeen, principles of nursing, 1995 hal 491 )

Kerusakan interaksi sosial adalah suatu keadaan dimana seorang individu


berpartisipasi dalam ketidakcukupan kualitas atau kelebihan kuantitas
atau ketidakefektipan kualitas pertukaran sosial (Mary C Townsend, 1998)

Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu atau kelompok mengalami


atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan
keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu membuat kontrak
( Lynda Jual carpenito, 1998 )

Perilaku menarik diri mrupakan percobaan untuk menghindari interaksi


dengan orang lain atau menghindari hubungan dengan orang lain
( Rawlis, 1993 )

2. Rentang Respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif

Solitude Kesepian Manipulasi


Otonomi Menarik diri Impulsif
Kebersamaan Ketergantungan Narkisisme
Saling ketergantungan
Respon adaptif adalah respon yang masih diterima oleh norma-norma
sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku, dengan kata lain bahwa
individu tersebut masih dalam batas – batas normal untuk menyelesaikan
masalah.
Respon adaptif meliputi :
a. Solitude (Menyendiri)
Respon yang dibutuhkan seseorang untuk mengungkapkan apa yang
telah dilakukan dilingkungan sosialnya dan suatu cara mengevaluasi
diri untuk menentukan langkah selanjutnya
b. Otonomi
Kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide-ide
pikiran, perasaan dalam hubungan sosial
c. Kebersamaan
Indivudu mampu saling memberi dan menerima
d. Saling ketergantungan (interdependen)
Saling ketergantungan antara satu dengan orang lain dalam membina
hubungan saling interpersonal

Respon antara adaptif dan maladaptif, meliputi :


a. merasa sendiri / kesepian
individu sulit untuk melakukan hubungan interpersonal dan sulit untuk
membicarakannya kepada orang lain atau dapat menimbulkan
kecemasan kepada orang lain atau seseorang merasa kosong, ditolah
dan sendirian.
b. menarik diri
seseorang menemukan kesulitan dalam membina hubungan secara
terbuka dengan orang lain
c. ketergantungan (dependen )
seseorang mengembangkan rasa percaya diri atau kemampuannya utuk
berfungsi secara sukses.
Respon maladaptif adalah respon yang diberikaan individu dalam
menjelaskan masalahnya, misalnya yang sudah menyimpang dari norma
sosial dan kebudayaan suatu tempat, meliputi :
a. Manipulasi, dimana oranglain diperlukan sebagai objek, hubungan
terpusat kepada masalah pengendalian, individu berorientasi pada diri
sendiri atau pada tujuan, bukan berorientasi pada orang lain.
b. Narkisisme, dimana harga diri yang rapuh secara terus menerus,
berusaha mendapatkan penghargaan dan pujian, bersifat egosentris,
pencemburu, marah jika orang lain tidak menSdukung
c. Infulsif, dimana klien tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak
mampu belajar dari pengalaman, penilaian yang buruk dan tidak dapat
diandalkan
3. Tanda dan Gejala
a. Data subjektif
Adalah menjawab dengan singkatdengan kata-kata “tidak”, “ya”,
“tidak tahu”, “tidak ada lagi yang dibicarakan”
b. Objektif
Dari hasil observasi yang dilakukan pada klien akan ditemukan
beberapa tanda dan gejala sebagai berikut :
1. Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
2. menghindar dari orang lain (menyendiri), klien tampak
memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada saat makan
3. komunikasi kkurang atau tidak ada, klien tidak tampak
bercakap-cakap dengan klien atau perawat
4. tidak ada kontak mata, klien lebih sering menduduk
5. berdiam diri dikamar atau tempat terpisah, klien kurang
mobilitasnya
6. menolak berhubungan dengan orang lain, klien memutuskan
percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap
7. tidak melakukan kegiatan sehari-hari seperti perawatan diri dan
kegiatan rumah tangga
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan
Sistem keluarga yang terganggu dapat menunjang perkembangan
respon sosial maladaptif. Beberapa orang mempunyai masalah
adalah orang yang tidak berhasil memisahkan dirinya dari orang
tua. Peran orang tua yang tidak jelas, orang tua pecandu alkohol
dan menganiaya anak juga dapat mempengaruhi seseorang
berrespon sosial maladaptif
2. Faktor biologis
Organ tubuh yang jelas mengalami perubahan adalah otak,
misalnya pada pasen scizoprenia terdapat struktur abnormal dari
organ tersebut seperti : atropi otak, penurunan berat otak secara
drastis, perubahan ukuran dan bentuk sel-sel dalam limbik dan
daerah kortikal (Depkes RI, 1994)
3. Faktor komunikasi dalam keluarga
Adanya komunikasi yang tidak jelas, anggota keluarga menerima
pesan yang saling bertentangan dalam waktu bersamaan, ekspresi
emosi yang tinggi dalam keluarga untuk berhubungan diluar
lingkungan keluarga
4. Faktor sosiokultural
Adanya norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang
lain atau tidak menghargai anggota masyarakat yang tidak
produktif seperti lansia, orang cacat, dan penyakit kronik. Isolasi
dapat terjadi karena menghadapi norma, perilaku dan sistem nilai
yang berbeda dari kelompok budaya mayoritas. Harapan yang
tidak realistis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang
berkaitan dengan gangguan jiwa
b. Faktor presipitasi
1. Stressor sosial budaya
Berpisah dari orang yang berarti dalam kehidupannya

2. Faktor psikologis
Cemas yang berkepanjangan, berpisah dengan orang yang
terdekat, kegagalan oarng lain untuk memenuhi kebutuhan sebagai
ketergantungan sehingga menimbulkan kecemasan yang tinggi
3. Faktor hormonal
Gangguan dari fungsi bawah otak (Gland pituitary)
4. Hipotesa virus
Virus HIV akan menyebabkan tingkah laku psikotik
5. Hipotesa biologikal lingkungan sosial
Tubuh akan menggambarkan ambang toleransi seseorang terhadap
stress

c. Sumber koping
6. keterlibatan dalam hubungan yang luas dalam keluarga dan teman
7. hubungan dengan hewan pliharaan
8. gunakan kreativitas untuk mengekspresikan stress interpersonal
seperti kesenian, musik, atau tulisan

d. Mekanisme koping
1. koping yang berkaitan dengan kepribadian antisosial, meliputi :
proyeksi, pemisahan dan merendahkan orang lain
2. Koping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian, meliputi
pemisahan, reaksi formasi, proyeksi, merendahkan orang lain
4. Pohon Masalah

Penatalaksanaan Resiko tinggi Defisit


perawatan
regimen terapeutik inefektif perubahan sensori diri
Persepsi : Halusinasi…..

Koping keluarga tidak Isolasi sosial :


efektif : ketidakmampuan Menarik diri Kurang
motivasi/
keluarga merawat klien minat
di rumah
Gangguan konsep diri :
harga diri rendah

Berduka disfungsional

5. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi perubahan persepsi sensori : halusinasi b.d menarik diri
2. Isolasi sosial : menarik diri b.d harga diri rendah
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah b.d berduka disfungsional
4. Isolasi sosial : menarik diri b.d kurang motivasi
5. Defisit perawatan diri b.d kurang motivasi / minat
6. Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif b.d koping keluarga tidak
efektif

STRATEGI PELAKSANAAN
Rabu 03 Desember 2003

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds : Klien Mengatakan malas bergaul dengan orang lain
Do : Klien menyendiri, melamun dan bengong
Klien mudah tersinggung
Klien menghindari saat didekati
Klien menunduk dan tidak ada kontak mata

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perubahan sensorik persepsi : Halusinasi berhubungan dengan
menarik diri.

3. a. Tujuan Umum
Resiko perubahan sensori persepsi : halusinasi perabaan tidak terjadi
b. Tujuan Khusus
1) Klien mampu membina hubungan saling percaya.
2) Klein dapat menyebutkan penyebab menarik diri.

4. Tindakan Keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya.
- Salam terapeutik
- Perkenalkan diri dengan sopan
- Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal.
- Jelaskan tujuan pertemuan
- Tunjukkan sikap empati dn terima klien apa adanya.
b. Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
yang menyebabkan klien tidak mau bergaul atau menarik diri.
- Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik
diri dan tanda-tandanya.
- Berikan kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaannya penyebab menarik diri atau tidak
mau bergaul.
- Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik
diri, tanda-tandanya.

B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan.


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
Assalamu’alaikum bapak …..?
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ?
c. Kontrak
Baiklah bapak, sekarang kita akan berkenalan dan membicarakan
mengapa bapak tidak mau berhubungan dengan orang lain, waktunya
jam 08.30 – 08.45 di ruang tamu, bapak bersedia ?

2. Fase Kerja
- Perkenalkan nama saya Buder Abdul gafur, bapak bisa panggil saya
dengan panggilan gafur, mahasiswa dari Akper Karawang, saya akan
bertugas disini selama 2 minggu, kalau nama bapak siapa ? bapak suka
dipanggil apa ? dan berasal dari mana ?
- Sudah berapa lama bapak disini ? Siapa yang mengantar bapak kesini ?
- Bapak dari tadi saya melihat bapak sering menyendiri, boleh saya tahu
alasan apa bapak menyendiri ?
- Coba bapak ceritakan perasaan bapak tidak mau bergaul.
- Coba bapak sebutkan tanda-tanda orang yang tidak mau bergaul dengan
orang lain.
- Bagus, sekarang bapak dapat menceritakan perasaan bapak pada saya.

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif (respon klien)
Bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan dengan saya.
b. Evaluasi Obyektif
Coba bapak ulangi lagi kenapa tidak mau bergaul dengan orang lain.
c. Tindak lanjut.
Coba selama tidak bertemu dengan saya bapak ingat-ingat keuntungan
bergaul dan kerugian jika tidak bergaul nanti akan saya tanyakan.
d. Kontrak yang akan datang.
Baiklah sekarang bapak saya tinggal dulu, nanti jam 09.00 – 09.30 wib
kita bertemu lagi membicarakan tentang keuntungan bergaul dan
kerugian jika tidak bergaul diruang makan, bapak bersedia ?
STRATEGI PELAKSANAAN
Kamis 04 Desember 2003

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds : - Klien Mengatakan malas ngobrol dengan orang lain
- Klien mengatakan capai ngobrol dengan orang lain
Do : - Sering menyendiri dan melamun
- Kontak mata kurang
- Klien selalu menunduk

2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perubahan sensorik persepsi : Halusinasi berhubungan dengan
menarik diri.

3. a. Tujuan Umum
Resiko perubahan sensori persepsi : halusinasi perabaan tidak terjadi.
b. Tujuan Khusus
3). Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang
lain dan kerugian jika tidak berhubungan dengan orang lain.

4. Tindakan Keperawatan
a. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat atau keuntungan
berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian jika
tidak berhubungan dengan orang lain.
c. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan
orang lain.
d. Berikan reinforcement positif terhadap kemampuan
mengungkapkan perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan
orang lain.

B. Strategi Komunikasi dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamu’ alaikum bapak ?
b. Evaluasi / Validasi
Bagimana perasaan bapak Saat ini ?
c. Kontrak
Baiklah bapak sesuai janji kita, sekarang kita akan membicarakan
tentang keuntungan bergaul dan kerugian jika tidak bergaul, waktunya
jam 09.00 – 09.15 wib yang tempatnya diruang makan, bapak
bersedia ?

2. Fase Kerja
- Coba bapak ceritakan keuntungan bergaul dengan orang
lain ! Iya bagus ! Yang lainnya bapak ?
- Jaika kita tidak mau bergaul dengan orang lain, menurut
bapak dapat menyebabkan apa ? Yang lainnya bapak ?
- Bapak tau tidak manfaat berhubungan dengan orang lain ?
- Coba jelaskan ! Bagus, itu sudah betul.
3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol ?
b. Evaluasi Objektif
Coba bapak jelaskan kembali tentang keuntungan bergaul dengan
orang lain !

c. Tindak lanjut
Baiklah bapak nanti sebelum bertemu sama saya tolong bapak
mencoba bergaul dengan teman bapak nanti akan saya akan tanyakan
siapa saja teman bapak.
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah bapak kerena waktu kita habis, kita akhiri sampai disini dulu,
nanti siang jam 09.15 – 09.45 untuk membahas tentang cara
melaksanakan hubungan sosial secara bertahap, tempatnya diruang
makan, bapak bersedia ?
STRATEGI PELAKSANAAN
Jum’at 05 Desember 2003

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds : - Klien Mengatakan malas ngobrol dengan orang lain
- Klien mengatakan capai ngobrol dengan orang lain
Do : - Sering menyendiri dan melamun
- Kontak mata kurang
- Klien selalu menunduk

2. Diagnosa keperawatan
Resiko perubahan sensorik persepsi : Halusinasi berhubungan dengan
menarik diri.

3. a. Tujuan Umum
Resiko perubahan sensori persepsi : halusinasi tidak terjadi.
b. Tujuan khusus
4) Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap

4. Tindakan keperawatan
a. Kaji kemampuan klien dalam membina hubungan dengan orang
lain.
b. Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain
secara bertahap, K – P, K – P – P lain, K – P – P lain, K – kelompok /
keluarga – K lain.
c. Beri reinforcement terhadap keberhasilan yang telah dicapai.
d. Bantu klien untuk mengevaluasi manfat berhubungan orang lain.
e. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien untuk
membagi waktu.
f. Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan.
g. Beri reinforcemen atas kegiatan klien.
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam terapautik
Asalamu’alaikum bapak ?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan bapak saat ini ?
c. Kontrak
Baiklah bapak sekarang kita akan membicarakan tentang melaksanakan
hubungan sosial secara bertahap, kita mulai jam 09.15 – 09.45 wib
tempatnya di ruang makan, bapak bersedia ?

2. Fase kerja
- Coba bapak ceritakan perasaannya setelah berkenalan
dengan yang lain ?
- Bapak sudah kenal dengan teman siapa saja teman yang ada
disini ? bapak mau coba berteman ?
- Iya .... bagus
- Bapak baik saya akan contohkan cara berkenalan dengan
teman bapak yang ada disini ¡
- Coba bapak perkenalkan yang disebelah bapak, coba bapak
sebutkan suster yang sudah bapak kenal !
- Bagus, coba bapak berkenalan dengan kelompok lain !

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif.
Bagaimana perasaan bapak setelah berkenalan dengan teman bapak ?
b. Evaluasi Objektif
Coba bapak ulangi sekali lagi cara memperkenalkan diri !

c. Tindak lanjut
Baiklah bapak, selama bapak tidak ketemu saya, bapak harus
mengingat-ngingat kembali tentang nama teman bapak yang sudah
bapak kenal nanti saya akan tanyakan kembali.
d. Kontrak yang akan datang
Baiklah bapak, besok kita ketemu untuk membicarakan perasaan
bapak setelah berhubungan dengan orang lain, bagai mana kalau nanti
jam 11.00 – 11.15 wib, bapak setuju ?
STRATEGI PELAKSANAAN
Jum’at 05 Desember 2003

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds : - Klien Mengatakan malas berkenalan dengan orang lain
- Klien mengatakan capai takut diejek jika berkenalan.
Do : - Sering menyendiri dan melamun
- Kontak mata kurang
- Klien selalu menunduk

2. Diagnosa keperawatan
Resiko perubahan sensorik persepsi : Halusinasi berhubungan dengan
menarik diri.

3. a. Tujuan Umum.
Resiko perubahan sensori persepsi : halusinasi tidak terjadi.
b. Tujuan khusus
5) Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan
dengan orang lain..

4. Tindakan keperawatan
- Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan setelah
berhubungan dengan orang lain.
- Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan
dengan orang lain.
- Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan
perasaannya, manfaat berhubungan dengan orang lain..

B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan


1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalaamu’alaikum bapak ?
b. Evaluasi atau validasi
Bagaimana perasaan bapak Saat ini ?
c. Kontrak
Sekarang kita bicarakan tentang perasaan bapak setelah bergaul
dengan orang lain, kita mulai jam 11.00 – 11.15 wib, di ruang
tamu, bapak setuju ?

2. Fase kerja
- Bapak tadi sudah berkenalan dengan teman, perawat lain,
bagaimana perasaannya ?
- Apa yang bapak rasakan setelah berkenalan dengan teman ?
Coba ceritakan, menurut bapak senang tidak kalau kita punya teman
untuk ngobrol ?
- Menurut bapak senang tidak kalau kita punya teman untuk
ngobrol ?

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak saat ini ?

b. Evaluasi Objektif
Coba bapak berkenalan dengan teman bapak, setelah ini coba bapak
ceritakan perasaan bapak !
c. Tindak lanjut
Selama tidak bertemu dengan saya, coba bapak identifikasi
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

d. Kontrak yang akan datang


Baiklah bapak, besok kita akan membicarakan tentang sejauhmana
keluarga bapak memberikan dukungan dan mengembangkan
kemampuan berhubungan dengan orang lain, besok jam 08.30 –
08.45 wib, di teras depan, bapak setuju ?
STRATEGI PELAKSANAAN
Sabtu 06 Desember 2003

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Ds : - Klien mengatakan malu ngobrol dengan yang lain karena takut
diejek belum menikah.
Do : - Klien selalu menunduk
- Kontak mata kurang
- Selalu melamun dan tidak mau mengikuti kegiatan ruangan.
- Selalu menutupi tangannya dengan baju.

2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : menarik diri b.d harga diri rendah.
3. Tujuan khusus
1) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.

4. Tindakan keperawatan
1. Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki.
2. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien, jika
tidak mampu maka perawat yang menjelaskan.
3. Setiap bertemu klien hindarkan memberi penilaian negatif, beri
pujian yang ralitis.
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalaamu’alaikum bapak?
b. Evaluasi atau validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ?
c. Kontrak
Bapak bersedia ngobrol dengan saya, mengidentifikasi aspek
positif yang dimiliki bapak ? Bagaimana kalau didepan teras
sambil duduk dan waktunya jam 10.00 – 10.15 wib, bagaimana
bapak setuju ?

2. Fase kerja
- Coba bapak sebutkan kemampuan dan kebiasaan yang bapak
senangi saat ini ?
- Menurut bapak, yang bapak lakukan baik atau tidak ?
- Setelah bapak menyebutkannya, coba sekarang bapak lakukan !
- Bagus bapak, bapak telah melakukannya .

3. Fase terminasi
a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak setelah ngobrol dengan saya ?
b. Evaluasi objektif
Coba bapak sebutkan kembali nama bapak siapa ?
Asal dari mana ?
Coba sebutkan kemampuan yang bapak miliki !
c. Tindak lanjut
Pertemuan kali ini kita cukupkan dulu dan nanti selama saya ada
diruang perawat bapak coba pikirkan lagi kemampuan apalagi yang
bapak miliki selain yang tadi disebutkan, nanti saya akan datang lagi
dan menanyakan lagi sama bapak.
d. Kontrak yang akan datang
Topik : Pertemuan kita sudah 15 menit, sesuai kontrak kita
sedahi dulu, bagaimana kalau nanti kita
membicarakan tentang bagaimana cara menilai
kemampuan bapak ?
Waktu : bapak mau jam berapa ? Bagaimana kalau jam 16.30
– wib ?
Tempat : bapak mau kita ngobrol dimana ? bagaimana kalau
ditempat ini lagi, bapak setuju ?
STRATEGI PELAKSANAAN
Sabtu 06 Desember 2003

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Ds : - Klien mengatakan takut diejek jika berkenalan dengan orang
lain.
- Klien mengatakan malu karena klien merasa jelek
Do : - Klien selalu menunduk
- Kontak mata kurang
- Selalu melamun dan tidak mau mengikuti kegiatan ruangan.
- Selalu menutipi tangannya dengan baju.

2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial : menarik diri b.d harga diri rendah.

3. Tujuan khusus
2. Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.

4. Tindakan keperawatan
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat digunakan.
a. Melakukan olah raga.
b. Merapikan diri sendiri.
c. Self care.
d. Manari sesuai irama.
e. Menyampaikan perasaan secara terbuka.
2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan.

B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan


4. Orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi bapak ?
b. Evaluasi atau validasi
Apa yang bapak rasakan saat ini ?
bapak masih ingat pembicaraan kita tadi pagi ?
Coba sebutkan kembali kelebihan dan kekurangan yang dapat
bapak miliki, bapak masih ingat ?
c. Kontrak
Topik : Sesuai janji kita, sekarang kita mau membicarakan
apa ?
Sekarang kita akan membicarakan cara menilai
kemampuan yang dapat digunakan.
Waktu : Berapa lama kita akan bicara ? Bagai mana kalau 15
menit.
Tempat : Bagaimana kalau diteras, bapak setuju ?

5. Fase kerja
- Coba ceritakan kemampuan bapak apa saja ?
- Bapak bisa melakukan olah raga ?
- Kalau bisa apa saja yang biasa lakukan ?
- Menurut bapak olah raga itu baik tidak ?
- Bapak bisa melakukan kemampuan bapak itu ?
- Bagus, ternyata bapak bisa melakukannya.
- Bapak sudah mandi, gosok gigi, pakai sabun, keramas ?
- Bagus, kalau bapak sudah mandi terlihat rapi.
- Bapak bisa nari ?
- Coba sekarang lakukan dengan irama ?
- Bagus, ternyata bapak bisa melakukan.
- Apa yang bapak rasakan sekarang ?
- Coba bapak lanjutkan kemampuan yang dapat bapak lakukan.
6. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien
Ds : Bagaimana perasaan bapak setelah memulai kemampuan yang
bapak miliki ?
Do : Klien terlihat senang setelah mengungkapkan / memulai
kemampuannya.

b. Tindak lanjut
Selama tidak bertemu dengan saya, coba pikirkan kembali apa yang
sudah kit bicarakan tadi.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Pertemuan kita sudah 15 menit, sesuai kontrak kita
sedahi dulu.Pertemuan selanjutnya kita akan
membicarakan tentang menetapkan / merencanakan
kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Waktu : Bapak mau jam berapa ? Bagaimana kalau jam 08.30
– 08.45 wib, setuju bapak ?
Tempat : Bapak mau dimana ? bagaimana kalau di kursi ini
lagi, bapak setuju ?
STRATEGI PELAKSANAAN
Senin 08 Desember 2003

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds : - Klien mengatakan takut diejek jika berkenalan dengan orang lain.
- Klien mengatakan malu karena klien merasa jelek
Do : - Selalu menunduk.
- Kontak mata kurang.
- Sering melamun dan tidak mau mengikuti kegiatan ruangan
- Selalu menutupi tangan dengan baju.
2. Dx Keperawatan
Isolasi sosial : menarik diri b.d harga diri rendah
3. Tujuan Khusus
3. Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai kemampuan
yang dimiliki.
4. Tindakan Keperawatan
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakan setiap
hari sesuai kemampuan.
b. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi / motivasi klien.
c. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan
sesuai kemampuan.

B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi.
a. Salam terapeutik
Selamat siang bapak ?
b. Evaluasi / Validasi
Bagaimana perasaan bapak setelah memulai kemampuan yang bapak
miliki.

c. Kontrak
Topik : Sesuai janji kita, bagaimana kalau kita ngobrol diteras
sambil duduk dikursi sambil membicarakan tentang
membuat rencana kegiatan sesuai kemampuan yang bapak
miliki.
Waktu : Berapa lama kita berbincang-bincang, bagaimana kalau 15
menit dari jam 08.30 – 08.45 wib, bapak setuju ?
Tempat : Bagaimana kalau di sini lagi saja.
2. Fase Kerja.
a. Selamat siang bapak, bagaimana
kalau sekarang kita ngobrol, bapak masih ingat dengan janji kita tadi ?
b. Sekarang kita bisa mulai bapak,
untuk membuat rencana kegiatan sehari-hari seperti mandi, olah raga,
bersih-bersih, bapak setuju ?
c. Bapak, bagaimana kalau kegiatan
tersebut bapak tulis supaya bapak tidak lupa.
d. Mulai hari ini bapak sudah bisa
mengikuti jadwal harian yang kita buat bersama, bak bisa
melaksanakannya.
e. Baiklah bapak, perbincangan kita
sudahi dulu tolong direncanakan kembali kemampuan yang bapak
miliki.
f. Bagus bapak, bapak sudah dapat
melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang bapak miliki.
3. Fase terminasi.
a. Evaluasi respon klien.
Ds : Bagaimana perasaan bapak setelah melakukan kegiatan sesuai
dengan rencana ?
Do : Klien dapat membuat rencana kegiatan harian.
b. Tindak lanjut.
Selama tidak bertemu dengan saya, saya harap bapak bisa membuat
rencana kegiatan bapak sendiri.
c. Kontrak yang akan datang.
Topik : Kontrak kita selanjutnya 15 menit kita sudahi dulu, untuk
pertemuan selanjutnya kita akan membicarakan kegiatan
yang dapat bapak lakukan, sesuai kondisi dan kemampuan
bapak.
Waktu : Bagaimana jam 10.00 – 10.15, bapak bersedia.
Tempat : Di sini lagi saja.

Anda mungkin juga menyukai