Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS JARINGAN

JARINGAN himpunan titik-titik, himpunan


kurva-kurva yg menghubungan titik-

titik = simpul = node ; kurva = cabang = busur = sambungan

PEMBATASANN suatu pasangan simpul, dihubungkan


paling banyak 1 cabang

suatu jaringan dengan


B :
 5 simpul
(A, B, C, D & E)
 6 cabang C E
A
(kurva : AB, AC, AD, BC,
CD, DE)
D

cabang terorientasi (oriented curve) Þ


contoh : cabang AB B
 memiliki suatu arah, ditandai
dengan anak panah
C E
 setiap gerak, harus berawal dari A A
dan berakhir di B
 gerak dari B ke A tidak dibolehkan D

B Cabang Tersambung (connected curve)


 cabang AB & AC Þ disebut 2
cabang tersambung
A C E  krn 2 cabang tersebut memiliki titik
simpul yang sama (simpul A)
D
Cabang Tidak Tersambung (unconnected B
curve)
 cabang AB & CD Þ disebut 2 cabang
tidak tersambung A C E
 krn 2 cabang tersebut tidak memiliki
titik simpul yang sama
D

Lintasan (Path)
 deretan cabang tersambung, sehingga selang-seling simpul &
cabang tidak ada simpul yang diulangi
 contoh : ED, DA, AB Þ lintasan
 contoh : CA, AD, DC, CB Þ bukan lintasan (krn simpul C diulang
2x)

B B

C E A C E
A

D D

lintasan bukan lintasan

Jaringan Tersambung :
 tiap pasangan simpul (dlm jaringan) terdapat minimun 1 lintasan
yang menghubungkan pasangan simpul yang ditinjau

B B

C E A C E
A

D D

jaringan
jaringan tersambung
tersambung bukan lintasan
&&
bukan
sebuahpohon
pohon(tree)
(tree)
Sebuah Pohon (tree) :
 lintasannya unik (hanya satu) untuk tiap pasangan simpul
 jaringan tersambung dengan Þ Ssimpul = Scabang + 1

B B

C E A C E
A

D D

jaringan tersambung
tidak tersambungbukan lintasan
jaringan
& &
bukan
sebuah pohon
pohon (tree)
(tree)

PROBLEM RENTANG MINIMUM


(MINIMUM SPAN PROBLEMS)
Merupakan :
1. himpunan simpul & himpunan cabang (yg diusulkan), tak
satupun ada yg terorientasi
2. cabang yg diusulkan mempunyai suatu biaya tidak negatif
3. tujuan : menyusun jaringan tersambung yg mengandung
semua simpul (sebuah pohon/tree), dg jumlah biaya yg terkait
cabang adalah minimum

Contoh :
5 lokasi (A, B, C, D & E) akan dibuat jalan agar ke-5 lokasi tersebut dpt
terhubung, tentukan jalan yang harus dibuat agar biaya pembuatannya
minimum. Biaya pembuatan jalan ditunjukkan dalam tabel berikut :
A B C D E B
162
A . . . 71 195 191 257 71
132

191 D
B 71 . . . 83 162 132
C 195 83 . . . 181 52 83
A 181
D 191 162 181 . . . 172 195
E 257 132 52 172 . . . 257 C
172
E 52
Jawab : B
162
A B C D E 71 D
A . . . 71 1 195 191 257
83
B 71 . . . 83 2 162 132 A
C 195 83 ... 181 52 3
D 191 162 4 181 ... 172 C
E 257 132 52 172 ... E 52

1. dari A, ada 4 cabang pilihan (AB, AC, AD & AE), yang terkecil AB
2. dari A, masih ada 3 pilihan (AC, AD & AE),
dari B ada 3 cabang pilihan (BC, BD & BE), yang tekecil BC
3. dari A, masih ada 2 pilihan (AD & AE),
dari B ada 2 cabang pilihan (BD & BE),
dari C ada 2 cabang pilihan (CD & CE), yang tekecil CE
4. Simpul D yang belum tersambung, maka dari D, ada 4 pilihan (DA,
DB, DC & DE), yang tekecil DB
Solusi : biaya minimal adalah : Z* = 71+162+83+52 = 368

Contoh 2 :
A B C D E F
A . . . 71 1 195 191 257 150
B 71 . . . 83 162 132 80 2
C 195 83 . . . 181 52 4 75 3
D 191 162 181 . . . 172 100 5
E 257 132 52 172 . . . 125
F 150 80 75 100 125 . . .

Z* = 71+80+75+100+52
= 378

PROBLEM RUTE TERPENDEK


Merupakan :
1. Jaringan tersambung dg biaya tak negatif dan dikaitkan dg tiap
cabang.
2. Satu simpul ditunjuk sbg sumber/asal (source) & simpul
lainnya sbg sunggap/tujuan (singk)
3. bukan berarti sbg jaringan terorientasi
4. tujuan : menentukan lintasan dari sumber ke sunggap dg
biaya-biaya tiap cabang minimum
Langkah 1 :
a. Bentuk suatu daftar induk dg mentabelkan dibawah tiap2
simpul dalam urutan biaya yg menurun, cabang2 yg masuk
ALGORITME
padanya.PEMECAHANNNYA
b. Tiap2 cabang dibawah suatu simpul tertentu, dituliskan dengan
simpul tadi sebagai simpul pertamanya.
c. Hilangkan dari daftar ini cabang2 yg mempunyai sumber sbg
simpul keduanya & sunggap sbg simpul pertamanya.
Langkah 2 :
a. Bintang(*)i sumbernya & tetapkan harga 0 untuk sumber ini,
tentukan letak cabang termurah yg masuk pada sumber &
lingkari cabang itu
b. Tentukan letak cabang termurah yg masuk pada sumber &
lingkari cabang itu
c. Beri * di simpul ke-2 dari cabang itu & tetapkan untuk simpul
ini suatu harga yg sama dg biaya dari cabangnya
d. Hilangkan dari daftar-induk, cabang2 lain yg memiliki simpul
yg baru dibintangi di atas sbg simpul ke-2
Langkah 3 :
a. Jika simpul yg diberi * merupakan sunggap, lanjutkan ke
langkah 5, jika tidak lanjutkan kelangkah 4
Langkah 4 :
a. Tinjau semua simpul yg diberi * yg memiliki cabang2 yg tidak
dilingkari dibawahnya dalam daftar-induk yg sekarang
b. Untuk tiap2 simpul ini, tambahkan harga yg ditetapkan pada
simpul ini dg biaya dari cabang termurah dibawahnya
c. Nyatakan jumlah terkecil dari jumlah2 ini dg M, & lingkari
cabang yg biayanya memberi sumbangan pada M
d. Beri * simpul ke-2 dari cabang ini & tetapkan baginya harga M
e. Hilangkan dari daftar-induk, cabang2 lain yg memiliki simpul
yg dibintangi di atas sbg simpul ke-2, lanjutkan langgkah 3
Langkah 5 :
a. z* adalah harga yg ditetapkan bagi sunggap
b. lintasan biaya-minimum diperoleh scr rekursif yg bermula dg
sunggap, dg menyertakan dlm lintasan ini tiap2 cabang yg
dilingkari yg simpul ke-2nya kepunyaan lintasan.
Contoh :
Tabel neto biaya operasional mesin Air Isi Ulang :
tahun 2007 2008 2009 2010 2011
(T1) (T2) (T3) (T4) (T5)
2007 (T1) ... 12 19 33 49
2008 (T2) ... 14 23 39
2009 (T3) ... 16 26
2010 (T4) ... 13

49
33
19
12 14 16 13
T1 T2 T3 T4 T5

23 26
38
artinya :
 mesin 2007 diperbaharui di 2008, dengan total biaya 12
 mesin 2008 diperbaharui di 2010, dengan total biaya 23, . . . dst
Tentukan suatu kebijakan penggantian yang akan meminimumkan biaya
operasional total mesin, selama kontrak (4 tahun) !!!
langkah 1 :  T1–T2, dipilih krn sebagai cabang terkecil (12)
 T2 (12), dipasang untuk diketahui bahwa ke T2 perlu biaya (12).
T1 *(0) T2 *(12) T3 T4 T5
T1 – T2, 12 T2 – T3, 14 T3 – T4, 16 T4 – T5, 13
T1 – T3, 19 T2 – T4, 23 T3 – T5, 26
T1 – T4, 33 T2 – T5, 38
T1 – T5, 49

langkah 2 :  T1–T3 Þ 19 lebih kecil dari T1–T2–T3, Þ 12+14=26


 T3 (19), dipasang untuk diketahui bahwa ke T3 perlu biaya (19),
dengan cabang T1–T3
 untuk daftar berikut,T2–T3 dihapus

T1 (0) T2 (12) T3 (19) T4 T5


T1 – T2, 12 T2 – T3, 14 T3 – T4, 16 T4 – T5, 13
T1 – T3, 19 T2 – T4, 23 T3 – T5, 26
T1 – T4, 33 T2 – T5, 38
T1 – T5, 49

langkah 3 :  pilihan ke T4 :
o T1 – T4 Þ 33 (dipilih)
o T1 – T2 – T4 Þ 12+23=35
o T1 – T3 – T4 Þ 19+16=35
 pilih terkecil : T1 – T4
 untuk daftar berikut, T3–T4 & T2–T4 dihapus

T1 (0) T2 (12) T3 (19) T4 (33) T5


T1 – T2, 12 T3 – T4, 16 T4 – T5, 13
T1 – T3, 19 T2 – T4, 23 T3 – T5, 26
T1 – T4, 33 T2 – T5, 38
T1 – T5, 49

langkah 4 :  pilihan ke T5 :
o T1 – T5 Þ 49
o T1 – T2 – T5 Þ 12+38=50
o T1 – T3 – T5 Þ 19+26=45 (dipilih)
o T1 – T4 – T5 Þ 33+13=46
 terpilih Jalur : T1– T3 ; T3 – T5, dengan biaya 45

T1 (0) T2 (12) T3 (19) T4 (33) T5 (45)


T1 – T2, 12 T4 – T5, 13
T1 – T3, 19 T3 – T5, 26
T1 – T4, 33 T2 – T5, 38
T1 – T5, 49

kesimpulan :
lintasan optimal untuk mendapatkan biaya netto minimal adalah T1–
T3 ; T3 – T5 artinya : membeli mesin di Tahun ke-1 (T1), ditukar-
tambahkan di tahun ke-3 (T3), dan dijual di tahun ke-5 (T5),
19

T1 T2 T3 T4 T5

26
Contoh :
Tabel biaya perjalanan dari RS Dr. Oen solo baru (A) ke UNS (E) :
jala A B C D E
n
A ... 12 ... 32 ...
B 12 ... 14 22 ...
C ... 14 ... 17 18
D 32 22 17 ... 13
E ... ... 18 13 ...

A
B 12

14
22 32
C
18
17
E D
13

Tentukan rute perjalanan dari RS Dr. Oen Solo Baru (A) ke UNS (E)
pulang-balik dengan biaya minimum !!!
langkah 1 :  Susun daftar induk, tentukan A sebagai sumber.
 simpul A diberi * & biaya 0,
 A–B, dipilih krn sebagai cabang terkecil (12)
 simpul B diberi * & biaya 12,
 Susun daftar induk baru

A *(0) B *(12) C D E
A-B, 12 B-C, 14 C-D, 17 D-E, 13
A-C, --- B-D, 22 C-E, 18
A-D, 32 B-E, ---
A-E, ---

langkah 2 :  pilihan ke C :
 A–B–C Þ 12+14=26, (dipilih)
 A–C Þ tidak ada rutenya
 simpul C diberi * & biaya 26,
 untuk daftar-induk berikut, A–C dihapus

A *(0) B *(12) C *(26) D E


A-B, 12 B-C, 14 C-D, 17 D-E, 13
A-C, --- B-D, 22 C-E, 18
A-D, 32 B-E, ---
A-E, ---

langkah 3 :  pilihan ke D :
 A–D Þ 32 (dipilih)
 A–B–D Þ 12+22=34
 A–B–C–D Þ 12+14+17=42
 simpul D diberi * & biaya 32,
 untuk daftar-induk berikut, B–D, C–D dihapus

A *(0) B *(12) C *(26) D *(32) E


A-B, 12 B-C, 14 C-D, 17 D-E, 13
B-D, 22 C-E, 18
A-D, 32 B-E, ---
A-E, ---

langkah 4 :  pilihan ke E :
 A–E Þ tak ada jalur
 A–D–E Þ 32+13=45
 A–B–C–E Þ 26+18=44 (dipilih)
 simpul E diberi * & biaya 44,
 Jalur terpilih, A–B–C–E dengan biaya 44

A *(0) B *(12) C *(26) D *(32) E *(44)


A-B, 12 B-C, 14 D-E, 13
C-E, 18
A-D, 32 B-E, ---
A-E, ---

kesimpulan :
lintasan optimal untuk mendapatkan biaya perjalanan minimal adalah :
jalur A–B; B–C; C–E pulang-pergi dengan biaya 44.
A
B 12

14

C
18

E D
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PROYEK
DENGAN
PERT - CPM

MANAJEMEN PROYEK
Perencanaan, Penjadualan, Koordinasi
dari :
SEJUMLAH KEGIATAN
(yg saling berdekatan)

diselesaikan dg : TEKNIK JARINGAN KERJA (berkembang sejak 1950), prosedur

PERT : Program Evaluation & Review Techniques


CPM : Critical Path Method

APLIKASI SISTEM jenis-PERT :


awalnya : evaluasi penjadualan program penelitian & pengembangan.
juga untuk : mengukur & mengendalikan kemajuan pada sejumlah proyek khusus un

contoh :
 program pembangunan,
 pemrograman komputer,
 persiapan dlm penawaran & proposal
TUJUAN sistem - PERT :
 perencanaan pemeliharaan
membantu dlm perencanaan & pengendalian (tidak harus melibatkan optimasi s
 instalasi sistem komputer
menentukan peluang suatu pertemuan memenuhi batas akhir yg ditetapkan,
mengidentifikasi kegiatan2 yg biasanya macet (shg harus diadakan suatu usaha a
evaluasi perubahan dlm program (evaluasi pengaruh pemindahan suatu sumber
sistem-PERT :
menggunakan jaringan kerja proyek untuk memberikan gambaran scr grafis keterka
penyajian jaringan kerja dari rencana proyek menunjukkan seluruh hubungan yg hrs d

Jaringan kerja menunjukkan :


 penggalian harus dilakukan sebelum
mulai melakukan fondasi
1  mengerjakan dinding kasar harus setelah
selesai fondasi
galian  setelah dinding kasar, ada 3 kegiatan paralel
(instalasi listrik, instalasi pipa luar &
2 pembuatan atap)
 penghalusan dinding luar, setelah Perlengkp.
fondasi
bag. luar & Instalasi pipa luar selesai
 kegiatan boneka (dummy activity) : waktu 0
3 (nol) Þ busur 5®8
dinding
kasar

4 Atap
6
Instalasi
Perlengkp.
pipa luar
Instalasi bag. luar
listrik 5 Dummy
8
Instalasi
pipa dalam Penghalusan
dinding luar
7
Papan 10
dinding

Buat 9 Ngecat
lantai dalam
Ngecat
11 12 luar
Dummy
Perlengkpn.
dalam 13
Selesai

Gambar : Jaringan Kerja Proyek Awal untuk Pembangunan Rumah


Aturan umum pembentukan jaringan proyek :
2 simpul dapat dihubungkan scr
langsung oleh satu busur saja
bila ternyata 2 simpul terdapat 2 busur,
Þ tambahkan busur dummy

(0, 0)
1 PENDUGAAN
2, GALIAN WAKTU

2 (2, 2)
4, FONDASI
waktu paling awal waktu paling akhir
3 (6, 6)

10
(16, 16)
4 6, Atap
6 (22, 26)
Instalasi
4
pipa luar 7 Perlengkp.
7 (20, 20) bag. luar
5 0
8 (29, 33)
5, Inst. Pipa dalam
9 Penghalusan
dinding luar
7 (25, 25)
10 (38, 42)
8
(33, 33)
9
4 5
(38, 38) 2
11 12
0
(37, 38) 6
13 (44, 44)

Gambar : Jaringan Kerja Proyek Akhir Proyek Pembangunan Rumah


Waktu paling awal suatu kejadian
adalah (dugaan) waktu dimana
kejadian akan terjadi jika
kegiatan sebelumnya dimulai
seawal mungkin

Tabel : Perhitungan Waktu Paling Awal


kejadia
kejadian waktu terawal + waktu paling
n
sebelumnya waktu kegiatan awal
(simpul)
1 – – 0
2 1 0+2 2
3 2 2+4 6
4 3 6 + 10 16
5 4 16 + 4 20
6 4 16 + 6 22
23
25
8 5 20 + 0 20
6 22 + 7
pilih yang 29
9 7 25 + 8
terbesar 33
10 8 29 + 9 38
11 9 33 + 4 37
12 9 33 + 5 38
11 37 + 0 37
13 10 38 + 2 40
12 38 + 6 44
Waktu paling lambat suatu kejadian
adalah (dugaan) waktu terakhir dimana
kejadian akan terjadi, tanpa penundaan
waktu penyelesaian proyek, diatas waktu
paling awalnya

Tabel : Perhitungan Waktu Paling Lambat


kejadia kejadian waktu terlambat waktu paling
n sesudahnya – waktu kegiatan lambat
13 – – 44
12 13 44 – 6 38
11 12 38 – 0 38
10 13 44 – 2 42
9 12 38 – 5 33
11 38 – 4 34
33
7 9 pilih yang33 – 8 25
6 8 terkecil 33 – 7 26
5 8 33 – 0 33
7 25 – 5 20
4 7 25 – 7 18
6 26 – 6 20
5 20 – 4 16
3 4 16 – 10 6
2 3 6–4 2
1 2 2–2 0
Kelambanan (slack) suatu kejadian :
waktu paling lambat dikurangi waktu paling awal

Kelambanan (slack) suatu kegiatan (i, j):


(waktu paling lambat kejadian j) dikurangi (waktu paling awal
kejadian i + waktu dugaan kegiatan)

Tabel : Perhitungan Kelambanan (Slack)


Kejadia
kegiatan
n kelambanan kelambanan
(path)
(simpul)
1 0–0=0 1, 2 2 – (0+2) = 0
2 2–2=0 2, 3 6 – (2+4) = 0
3 6–6=0 3, 4 16 – (6+10) = 0
4 16 – 16 = 0 4, 5 20 – (16+4) = 0
4, 6 26 – (16+6) = 4
4, 7 25 – (16+7) = 2
5 20 – 20 = 0 5, 7 25 – (20+5) = 0
5, 8 –
6 26 – 22 = 4 6, 8 33 – (22+7) = 4
7 25 – 25 = 0 7, 9 33 – (25+8) = 0
8 33 – 29 = 4 8, 10 42 – (29+9) = 4
9 33 – 33 = 0 9, 11 38 – (33+4) = 1
9, 12 38 – (33+5) = 0
10 42 – 38 = 4 10, 13 44 – (38+2) = 4
11 38 – 37 = 1 11, 12 –
12 38 – 38 = 0 12, 13 44 – (38+6) = 0
13 44 – 44 = 0

Lintasan kritis (critcal path) suatu proyek adalah lintasan dalam


jaringan kerja yang memiliki kegiatan dengan kelambanan nol

(semua kegiatan & kejadian yang memiliki kelambanan nol akan


terdapat dalam lintasan kritis, namun lainnya tidak)

dari tabel tersebut diatas :


LINTASAN KRITIS : 1 ® 2 ® 3 ® 4 ® 5 ® 7 ® 9 ® 12 ® 13

 Kegiatan kritis harus dilaksanakan dengan jadual yang ketat.


 Suatu jaringan dapat memiliki lebih dari 1 lintasan kritis.

waktu paling awal, waktu paling lambat, kelambanan (slack) &


lintasan kritis ÞÞ penting bagi pengelola proyek
MODEL dari DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM :
kejadian terawal (Earlist Event Time / EET)
Nomor Simpul (Node number) 2
2
2
kejadian terlambat (Latest Event Time / LET)

IKHTISAR CARA ANALISA :


Untuk “lingkaran2 kejadian” yang secara umum
mempunyai sejumlah kegiatan2 yang masuk maupun
yang keluar mempunyai peraturan2 untuk menganalisa
waktunya yang digambarkan sbg berikut :

untuk menentukan waktu terawal / EET :

perhitungan ke depan : kegiatan2 yang masuk “lingkaran kejadian”


(dari kiri ke kanan)
yang diperhatikan

yang dipakai : nilai terbesar 21

15

10

untuk menentukan waktu terlambat / LET :

2
perhitungan ke
yang diperhatikan belakang
: kegiatan (darikeluar
yang
2. kanan“lingkaran
ke kiri) kejadian”

16
yang3.dipakai : nilai terkecil
21

15
Contoh lengkap untuk : network proyek sederhana

1 D
9 3
A H
4 7
C 6 5
0 E 5
B
G
8 3
2 F
5 4

menentukan EET, LET & LINTASAN KRITIS

4 D
1
4 15
9 3
15 H
A
4 7
0 C 6 22
0 E 5
0 22
5
B
G
8 10 F 3
2 15
10 5 4
19

kegiatan slack
A 4–4–0=0
B 10 – 8 – 0 = 2
C 10 – 6 – 4 = 0
D 15 – 9 – 4 = 2
E 15 – 5 – 10 = 0
F 19 – 5 – 10 = 4
G 22 – 3 – 15 = 4
H 22 – 7 – 15 = 0

critical-path :
kegiatan2 : A, C, E, H Þ dengan waktu : 4 + 6 + 5 + 7 = 22 hari
tabel berikut melengkapi contoh tsb diatas :
kegi- durasi durasi ter- biaya pelaks dengan kenaikkan biaya
atan biasa cepat max durasi biasa (tdk setiap “1 hari”
(hari) (hari) dipercepat), (Rp) dipercepat, (Rp/hr)
A 4 3 210 70
B 8 6 400 80
C 6 4 500 50
D 9 7 540 30
E 5 2 500 200
F 5 4 150 90
G 3 3 150 -
H 7 6 600 150
Jumlah : 3.050

dengan pekerjaan biasa (tidak dipercepat), proyek ini selesai dalam


waktu 22 hari dengan biaya Rp. 3.050,-

durasi biasa & durasi tercepat didapat dari pengalaman & hasil
penelitian

PELAKSANAAN DENGAN DIPERCEPAT (di setiap kegiatan) :

1 D
7 3
H
A
3 6
0 C 4
0 E 5
0 2
B
G
6 F 3
2
4 4

critical-path, jadi : A, D, H Þ dengan waktu : 3 + 7 + 6 = 16 hari


dengan biaya, tiap kegiatan sebagai berikut :
kegiatan A :
 dikerjakan biasa (tidak dipercepat) butuh waktu 4 hari dengan
biaya Rp. 210,-
 bila dipercepat, maksimum (paling cepat) 3 hari, dengan
kenaikkan biaya Rp 70,- / hari
 biaya kegiatan A Þ Rp. 210,- + (4–3)x Rp 70,- = Rp 280,-

dengan cara yang sama :


 biaya kegiatan B Þ Rp. 400,- + (8–6)x Rp 80,- = Rp 560,-
 biaya kegiatan C Þ Rp. 500,- + (6–4)x Rp 50,- = Rp 600,-
 . . . . dst
 seluruh biaya kegiatan A s/d H Þ Rp. 4280,-

PERTANYAAN :
benarkah untuk mempercepat waktu pelaksanaan suatu proyek,
kita harus mempercepat pelaksanaan semua kegiatan ?

JAWABNYA : Þ tidak !!! kenapa ?

karena percepatan waktu juga harus mempertimbangankan biaya


(yang minimum).

SCR TEORI :
mempercepat waktu proyek, tidak perlu mempercepat semua
kegiatan, namun cukup di lintasan kritisnya saja.
tentu dgan memperhatikan adanya kemungkinan perubahan
lintasan kritisnya.

didapat LINTASAN OPTIMAL, DENGAN BIAYA MINIMAL :

1 D
7 3
H
A
3 6
0 C 4
0 E 5
0 3
B
G
7 F 3
2
4 4

critical-path, jadi :
A, D, H Þ dengan waktu : 3 + 7 + 6 = 16 hari
A, C, E, H Þ dengan waktu : 3 + 4 + 3 + 6 = 16 hari
B, E, H Þ dengan waktu : 7 + 3 + 6 = 16 hari
dengan biaya pelaksanaan proyek : Rp. 3.910,-

Anda mungkin juga menyukai