Anda di halaman 1dari 10

Senam Artistik

Pengertian senam

Senam Artistik merupakan sebuah sebuah disiplin dari olahraga senam merupakan
cabang yang sangat popular pada Olimpade .Pada hari pertandingan seorang pesenam
melakukan sebuah rangkaian gerakan singkat (bervariasi mulai dari 30 sampai dengan 90
detik) untuk setiap alat yang berebda, sementara untuk meja lompat membutuhkan waktu
yang lebih singkat. Senam artistik dibawahi oleh Federation Internationale de Gymnastique,
atau FIG. FIG menyusun manual penilaian dan regulasi untuk semua aspek dari kompetisi elit
internasional. Sementara dalam lingkup nasional, senam diatur oleh masing-masing federasi
nasional, seperti BAGA di Inggris raya, USA Gymnastics di Amerika Serikat, dan Persani di
Indonesia.

Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah,
senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam
memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin
berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai
dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation
International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :

1. Senam Artistik (Artistic Gymnastics)


2. Senam Ritmik (Modern Rhytmic)

Manfaat Senam untuk Kesehatan

Senam sangatkah bermanfaat untuk penyembuhan dan terapi beberapa jenis


penyakit.Dan penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan dengan senam dan pembahasannya
adalah seperti di bawah ini.

Menyembuhkan Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Dengan Senam Mata Untuk
Melenturkan Otot Mata Kaku. Orang kota bisa dibilang memiliki resiko lebih tinggi memiliki
cacat mata dibanding orang yang ada di desa. Faktanya adalah bahwa kebanyakan orang di
kota menghabiskan banyak waktu bekerja atau berada di tempat yang jarak pandang yang
tidak jauh. Contoh aktifitasnya adalah seperti bekerja di depan komputer, membaca buku,
bekerja di dalam ruangan tertutup yang sempit, dsb.

Hal tersebut justru dapat menyiksa mata kita karena terus-menerus harus melihat jarak
dekat tanpa banyak melihat jarak jauh. Alhasil mata kita yang tadinya tidak memiliki masalah
melihat jauh kini menjadi buram jika melihat benda yang jaraknya jauh. Melihat bintang di
langit yang tinggi pun jadi berpendar berbayang. Untuk itu seseorang harus memperhatikan
kesehatan matanya dengan menjaga keseimbangan jarak pandang kita antara yang jauh dan
yang dekat. Jaga jarak pandang dan segera istirahat mata jika sudah terlalu lama melihat
dekat agar otot mata kita tidak stress dan kaku. Di samping itu salah satu cara untuk menjaga
agar mata tidak memiliki penyakit cacat mata adalah dengan menghindar dari kegiatan yang
merusak mata

Senam Artistik serta perkembangannya di Indonesia

Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo
I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan
para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI
(Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang
menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat
diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet
senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-
pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah
mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia,
dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari
RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam.
Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh
karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC
harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih
Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam
artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya
cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON
VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap
penyelenggaraan PON

Senam Artistik

Senam Artistik adalah : senam yang menggabungkan aspek tumbling dan akrobatik

Senam  artistik dilakukan untuk anak putra dan putri.

Senam artistik putra menggunakan  6  alat , diantaranya  :

  Lantai                       
 Kuda – kuda pelana
 Gelang – gelang
 Kuda –kuda lompat
 Palang sejajar
 Palang tungal

Senam artisti putri menggunakan 4 alat, diantaranya :

 Kuda –kuda lompat


 Palang bertingkat
 Balok keseimbangan
 Lantai

Senam Kesegaran Jasmani

Pengertian Kesegaran Jasmani adalah : Kemampuan sesorang untuk melaksanakan tugas


sehari – hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memeiliki cadangan tenaga
untuk melaksanakan kegiatan yang lain.

Senam yang menggunakan atau diiringi musik disebut senam Irama

Yang termasuk senam irama adalah : SPI , SKJ  Senam Ayo Bersatu.
Nomor pertandingan putra

Lantai

Pesenam putra melakukan rangkaian gerakan pada sebuah permukaan dengan ukuran
12m x 12m. Sejumlah rangkaian tumbling passes dipertunjukkan untuk mendemonstrasikan
fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan. Pesenam juga harus mempertontonkan
keterampilan dalam hal kekuatan, termasuk gerakan memutar, keseimbangan, dan gerakan
handstand. Senam lantai umumnya mempunyai 4 rangkain passes dengan total waktu berkisar
antara 60-70 detik dan tanpa musik, tidak seperti pada senam lantai putri. Peraturan yang
berlaku meminta untuk setiap pesenam menyentuh setiap sudut paling tidak satu kali selama
rangkaian gerakannya.

Kuda-kuda Pelana

Gbr. Perlengkapan Senam Kuda-kuda Pelana


senam kuda-kuda pelana
Kuda Pelana merupakan nomor yang tersulit dalam senam artistik putra. Walaupun
sensasinya kalah jauh dibanding dua alat pertama, namun semua orang sepakat dalam hal
kesulitannya. Rangkaian gerakan dalam kuda pelana dirancang dari gerakan-gerakan di mana
bagian bawah tubuh membuat gerakan melingkar terus menerus di sekitar badan kuda, baik
pada pelananya maupun pada kulitnya (leather). Gerak melingkar ini terdiri dari dua macam,
yaitu flank atau double leg circle dan Thomas Flair, sedangkan bermacam-macam gerak yang
banyak pada alat ini adalah merupakan variasi dari kedua gerakan tadi, baik ditentukan oleh cara
pegangan, arah, atau teknik pergerakan yang berbeda.

Alat kuda pelana terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ujung kuda-kuda, pommel atau
pelana, serta bagian di antara kedua pelana. Dalam peraturan, ketiga bagian kuda pelana ini harus
mendapatkan porsi yang sama besar, diantaranya dengan adanya persyaratan khusus (special
requirement) yang mengharuskan setiap rangkaian perlu dilakukan di kedua ujung kuda-kuda dan
di atas pelana. Ciri utama pergerakan dalam kuda pelana adalah keseimbangan, di samping, tentu
saja, kekuatan. Keseimbangan ini ditentukan oleh kerja tangan. Karenanya, dalam alat ini
pesenam berhubungan dengan keseimbangan dinamis sebagai alat penjaga pusat berat badan di
atas titik tumpu. Dan titik tumpu dalam alat ini adalah tangan, tepatnya satu tangan. Hal ini
mengindikasikan bahwa setiap pergerakan akan melibatkan tumpuan satu tangan, walaupun
terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Semakin cepat gerak tangan dalam menerima dan
memindahkan berat badan, akan semakin

1. Front Support (Tumpu Depan). Tangan ditempatkan pada kedua pelana dengan pergelangan
tangan tepat di atasnya. Siku terkunci lurus, bahu ditekan sebawah mungkin. Tubuh lurus, kepala
tegak dan tungkai, dari paha sampai ujung kaki, diluruskan dengan kaki rapat. Paha bagian
depanadalah bagian tubuh yang menyentuh kuda-kuda, di samping kedua tangan yang bertumpu.
2. Rear Support (Tumpu Belakang). Tumpuan ini adalah kebalikan dari tumpuan front
support. Dalam tumpuan ini pesenam membelakangi kuda-kuda dan paha bagian belakang
kontak dengan kuda-kuda. Jagalah agar badan tetap lurus, dan tubuh, mulai dari bahu, perut,
paha, hingga ujung kaki membentuk garis lurus. (Catatan: Kedua jenis tumpuan di atas
dalam kuda pelana di sebut tumpuan samping (side support), karena dengan bertumpu
demikian pesenam menghadap ke samping. Side support ini biasanya dibedakan dengan
cross support (tumpuan silang) yang dicirikan dengan pelaksanaan tumpuan di ujung kuda-
kuda, sehingga pesenam menghadap ke ujung kuda yang lainnya.
3. Feint Support (Tumpuan Pura-pura). Feint secara leterlek berarti pura-pura. Tapi
tentunya yang dimaksud di sini dengan feint support tidak bisa diartikan benar-benar sebagai
tumpuan pura-pura.

Rangkaian rutin dari pertandingan Kuda-kuda pelana pada umumnya terdiri dari
gerakan menggunakan satu kaki maupun dua kaki. Keterampilan dengan menggunaka satu
kaki umumnya ditemukan pada gerakan gunting, sebuah elemen gerakan yang umum
dilakukan di kuda-kuda pelana. Gerakan dengan dua kaki, merupakan gerakan pokok dari
nomor ini. Pesenam berayun dengan kedua kaki dalam gerakan memutar (baik searah jarum
jam maupun berlawanan jarum jam tergantung keinginan) dan mempertontonkan sejumlah
keterampilan di semua bagian alat untuk membuat rangkaian gerakan lebih menantang,
pesenam biasanya akan memasukkan variasi dari keterampilan memutar yang biasa dengan
memutar (moores dan spindles) atau dengan membuka kaki mereka (Flares). Rangkain rutin
berakhir ketika pesenam melakukan dismount, baik dengan mengayunkan badannya melewati
kuda-kuda pelana atau mendarat setelah gerakan handstand

Gelang-gelang

Gelang-gelang diperdebatkan sebagai nomor yang paling menuntut kekuatan fisik.


Gelang biasanya tergantung pada kawat kabel setinggi 5,8 meter dari permukaan lantai dan
disesuaikan dengan ketinggian sehingga pesenam mempunyai ruang untuk bergantung
dengan bebas dan berayun. Pesenam harus mempertontonkan sebuah rutin yang
mempertunjukkan keseimbangan, kekuatan, tenaga, dan gerakan dinamis dengan
menghindari gerakan berayun. Pesenam diwajibkan untuk melakukan paling tidak sebuah
gerakan statis yang membutuhkan kekuatan, tetapi beberapa pesenam melakukan dua atau
tiga. Sebuah rutin harus diawali dengan mount yang impresif, dan dan ditutup dengan
dismount yang impresif.

Palang Sejajar

Gbr. Peralatan palang sejajar

Pesenam putra tampil di dua buah paling yang sedikit lebih lebar dari lebar bahu dan
biasanya mempunyai tinggi 1.75 m sementara mengeksekusi sejumlah seri ayunan,
keseimbangan, gerakan pelepasan dari alat (release) yang membutuhkan kekuatan dan
keseimbangan yang baik.

Palang Tunggal

Sebuah palang baja tebal dengan diameter 2,4 cm dengan tinggi 2,5 m dari permukaan
merupakan alat yang harus digunakan oleh pesenam melalukan gerakan, keahlian release,
gerakan berputar (twist), dan perubahan arah. Dengan menggunakan semua momentum dari
dari rangkatian gerakan, dan tinggi yang cukup untuk menghasilkan dismount yang
spektakuler. Grips kulit biasanya digunakan untuk membantu pegangan di palang.Seperti
juga pada pesenam putri, pesenam putra juga dinilai untuk seluruh nomor mereka, eksekusi
mereka, tingkat kesulitan, dan keseluruhan penampilan skil

Ukuran alat

1. Bentuk putera ada 6 (enam) alat :

- Floor exercise (lantai)


Ukuran 12×12 m
- Pommel horse (kuda-kuda pelana)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m

- Rings (gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m

- Horse vault (kuda-kuda lompat)


Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m

- Parallelbar (palang sejajar)


Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m

- Horizontal bar (palang tunggal)


Panjang 2.40 m

Tinggi 2.55 m

2. Untuk puteri ada 4 (empat) alat :

- Horse vault (kuda-kuda lompat)


Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m

- Uneven bars (palang bertingkat)


Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m

- Balance beam (balok keseimbangan)


Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
- Floor exercise (lantai)
Ukuran 12 x 12 m

Peraturan Umum Senam Artistik

1. Kejuaraan beregu (Kompetisi I)

A. Setiap regu terdiri dari 6 (enam) pesenam putera/puteri.

B. Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6 (enam) alat,
puteri 4 (empat) alat.
Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak, dari jumlah
5 (lima) pesenam
terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian pilihan.

C. Nilai maksimum untuk putera adalah : 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib


dan pilihan) 6 nomor pertandingan x 50 = 300 (pilihan)

D. Nilai maksimum untuk puteri adalah : 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib


dan pilihan) 4 nomor
pertandingan x 50 = 200 (pilihan

2. Kejuaraan perorangan serba bisa (Kompetisi II)

A. Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari
jumlah peserta.

B. Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah

C. Hanya melakukan rangkaian pilihan :


* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat
D. Juara perorangan serba bisa (Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai
terbanyak dari nilai rata-rata pada Kompetisi I (wajib & pilihan), ditambah dengan
nilai kompetisi II pada seluruh alat.

E. Nilai maksimum untuk putera = 120

F. Nilai maksimum untuk puteri = 80

3. Kejuaraan perorangan per alat (Kompetisi III)

A. Peserta finalis diambil dari 8 (delapan) pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada
alat tersebut.

B. Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat yang boleh
diikuti oleh
seorang pesenam

C. Hanya melakukan rangkaian pilihan :


* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat

D. Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai
terbanyak dari nilai rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan
nilai kompetisi III pada
masing-masing alat Nilai maksimum untuk putera maupun puteri = 20.

Anda mungkin juga menyukai