Anda di halaman 1dari 7

Sistem Pakar

Definisi
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil
keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang
pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak
komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan
keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat
diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan.

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah


penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang
diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua
hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam
proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.

Modul Penyusun Sistem Pakar


Suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul utama (Staugaard, 1987), yaitu :

1. Modul Penerimaan Pengetahuan Knowledge Acquisition Mode)


Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari
pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan
digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan
knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai
penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya

2. ModulKonsultasi(ConsultationMode)
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas
permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul
konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.

3. Modul Penjelasan(Explanation Mode)

Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem


(bagaimana suatu keputusan dapat diperoleh).

Struktur Sistem Pakar


Komponen utama pada struktur sistem pakar (Hu et al, 1987) meliputi:

1. Basis Pengetahuan (Knowledge Base)


Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa
representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas
fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau
situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari
fakta yang sudah diketahui. Menurut Gondran (1986) dalam Utami (2002),
basis pengetahuan merupakan representasi dari seorang pakar, yang
kemudian dapat dimasukkan kedalam bahasa pemrograman khusus untuk
kecerdasan buatan (misalnya PROLOG atau LISP) atau shell sistem
pakar (misalnya EXSYS, PC-PLUS, CRYSTAL, dsb.)

2. Mesin Inferensi (Inference Engine)


Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi
berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi,
berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin
inferensi terjadi proses untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah,
model, dan fakta yang disimpan dalam basis pengetahuan dalam rangka
mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam prosesnya, mesin inferensi
menggunakan strategi penalaran dan strategi pengendalian.
Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact Reasoning)
dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact reasoning
akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu
kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada
keadaan sebaliknya.
Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan
prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering
digunakan, yaitu forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari
kedua tehnik pengendalian tersebut.

3. Basis Data (Database)


Basis data terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta-fakta
tersebut digunakan untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam
sistem. Basis data menyimpan semua fakta, baik fakta awal pada saat
sistem mulai beroperasi, maupun fakta-fakta yang diperoleh pada saat
proses penarikan kesimpulan sedang dilaksanakan. Basis data digunakan
untuk menyimpan data hasil observasi dan data lain yang dibutuhkan
selama pemrosesan.

4. Antarmuka Pemakai (User Interface)


Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara pemakai
dengan sistem. Hubungan antar komponen penyusun struktur sistem
pakar dapat dilihat pada Gambar di bawah ini :

Teknik Representasi Pengetahuan


Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis
pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga
dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain.
Teknik ini membantu knowledge engineer dalam memahami struktur
pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya.
Terdapat beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan
dalam pengembangan suatu sistem pakar, yaitu :
1. Rule-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan
aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan

2. Frame-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan
frame

4. Object-Based Knowledge
Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek.
Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan metoda (proses)

5. Case-Base Reasoning
Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases)

(Untuk mengetahui lebih jelasnya, Anda dapat membaca buku :

• Management Information System (J.A. O'Brien)


McGraw Hill. Arizona.USA.
• Decision Support and Expert Systems; Management Support Systems (E.
Turban)
Prentice Hall. New Jersey.USA.
Buku-buku lain yang membahas tentang Sistem Pakar)

Sistem pakar adalah sistem yang mempekerjakan pengetahuan manusia


yang ditangkap dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya
membutuhkan keahlian manusia. Adapun komponen-kompenen yang mungkin
ada dalam sebuah sistem pakar adalah:

1. Subsistem akuisisi pengetahuan

2. Basis pengetahuan

Basis pengetahuan berisi pengetahuan penting untuk pengertian,


formulasi dan pemecahan masalah. Basis pengetahuan memasukkan dua
elemen (1) fakta (facts) seperti situasi masalah dan teori dari area masalah dan
(2) heuristic khusus atau rule-rule yang menghubungkan penggunaan
pengetahuan untuk pemecahan masalah spesifik dalam sebuah domain khusus.
Informasi dalam basis pengetahuan tergabung dalam basis pengetahuan
tergabung dalam sebuah program komputer oleh proses yang disebut dengan
representasi pengetahuan.
3. Mesin inferensi

4. Blackboard (Wilayah kerja)

5. User interface

Sistem pakar berisi bahasa prosesor untuk komunikasi yang bersahabat,


berorientasi pada masalah antara pengguna dan komputer. Komunikasi
ini dapat secara baik dibawa oleh natural language, dan dalam beberapa
kasus user interface ditambahkan dengan menu-menu dan grafik.

6. Subsistem penjelasan

7. Sistem penyaringan pengetahuan

Sedangkan konsep dasar dalam sistem pakar menurut Turban, 1993 adalah:
1. Keahlian (Expertise)

2. Pakar (Expert)

3. Transfer keahlian

4. Inferensi

5. Rule

6. Kemampuan memberikan penjelasanHYPERLINK "http://kmp.htm/" \t


"right"

Akuisisi Pengetahuan

Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan transformasi dari


keahlian pemecahan masalah dari beberapa sumber pengetahuan ke program
komputer untuk konstruksi atau perluasan basis pengetahuan. Sumber-sumber
pengetahuan potensial termasuk pakar manusia, textbook, database, laporan
penelitian khusus, dan gambar-gambar.

Pengakuisisian pengetahuan dari pakar adalah tugas kompleks yang sering


membuat kemacetan dalam konstruksi sistem pakar sehingga dibutuhkan
seorang knowledge engineer untuk berinteraksi dengan satu atau lebih pakar
dalam membangun basis pengetahuan.
Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu
atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali
dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan
diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu
program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya
diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta
analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga
mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan
koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan.

Sistem Pakar

Sistem Pakar
Oleh Faisal Akib

Sistem pakar (Expert System / ES) adalah sistem yang digunakan untuk menggantikan
peranan seorang pakar dalam memberi konsultasi kepada pimpinan dalam organisasi.
Pimpinan organisasi biasa mempekerjakan staff ahli yang memiliki ke-pakar-an dalam
bidang tertentu, misalnya dalam bidang keuangan, bidang pemasaran, bidang kesehatan,
bidang mesin produksi, dan sebagainya. Ketika pakar sulit diperoleh karena jumlahnya
sedikit atau terlalu sibuk dengan pekerjaan lain, maka diperlukan suatu sistem pakar
untuk menggantikan peranan-nya dalam organisasi.

Ketika suatu sistem pakar akan dibangun, maka seorang pengembang software (software
developer) bekerja bersama dengan seorang pakar, pengembang ini akan melakukan
serangkaian tanya-jawab (knowledge acquisition) untuk mengumpulkan dasar-dasar
pengetahuan (knowledge base) sang pakar. Dasar-dasar pengetahuan ini kemudian
dialihkan menjadi basis-pengetahuan sistem pakar dalam bentuk fakta dan aturan.
Kemudian pengembang membangun suatu mesin inferensi (inference engine) yang
merupakan pembuat keputusan dalam sistem pakar, mengumpulkan informasi dari user
melalui tanya jawab, dan membandingkan informasi ini dengan basis-pengetahuan,
kemudian memutuskan apa yang harus di-informasikan ke pengguna berdasarkan
data/informasi yang diberikannya.
Model Sistem Pakar

Ketika seorang pengguna memerlukan informasi dari sistem pakar, maka mesin inferensi
akan mengajukan serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh pengguna melalui
suatu user-interface (antarmuka pengguna). Jawaban yang dikumpulkan oleh mesin
inferensi kemudian dipakai untuk menemukan informasi dari basis-pengetahuan,
informasi ini kemudian diteruskan ke pengguna. Apabila pengguna ingin mengetahui
lebih rinci tentang informasi yang diperolehnya maka dapat melakukan klarifikasi
melalui fasilitas penjelas (explanation facility).

Contoh dialog sistem pakar dengan penggunanya adalah sebagai berikut:

Sistem : Halo, saya pakar buah, silahkan jawab pertanyaan saya, ya atau tidak.

Sistem : Apakah warnanya hijau?


User : Tidak

Sistem : Apakah warnanya ungu kemerahan?


User : Ya

Sistem : Apakah batangnya merambat?


User : Ya

Sistem : Apakah bentuknya bulat kecil?


User : Ya
Sistem : Buah yang anda maksud adalah ANGGUR

Agar tanya jawab ini bisa berlangsung dengan baik maka sistem pakar ini harus memiliki
basis-pengetahuan sebagai berikut:

Apel : – warna kuning atau merah

- batangnya adalah pohon


- bentuknya bulat sedang

Anggur : – warna ungu kemerahan

- batangnya merambat
- bentuknya bulat kecil

Jeruk : – warna oranye

- batangnya adalah pohon


- bentuknya bulat sedang

Ketika Sistem melakukan tanya jawab dengan User maka jawaban Ya akan dijadikan
basis untuk memeriksa knowledge-base, misalnya pada contoh diatas data masukan
adalah (ungu kemerahan, merambat, bulat kecil) dan data ini cocok dengan karakteristik
dari Anggur, maka jawaban dari sistem adalah: ANGGUR.

Anda mungkin juga menyukai