Anda di halaman 1dari 12

PAPER

GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO

Bentang Alam fluvial:


Penanganan Sungai Citarum Harus Komprehensif

DISUSUN OLEH :
NAMA : M. Imam Agadinata W
NIM : 21100110120008

LABORATORIUM GEOMORFOLOGI DAN


GEOLOGI FOTO
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
MARET 2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud
 Mempelajari bentang alam fluvial secara nyata
 Mengetahui karakteristik sungai di daerah
 Mempelajari permasalahan keberadaan bentang alam fluvial
 Mengetahui potensi positif dan negatif bentang alam fluvial yang ada
di daerah
1.2 Tujuan
 Mengenali bentuk bentang alam fluvial secara nyata
 Mengenali permasalahan bentang alam fluvial
 Mengenali dampak positif dan negative bentang alam fluvial.
 Mengetahui solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
 Mengetahui penggunaan lahan pada bentang alam fluvial.
BAB II
ARTIKEL
Penanganan Sungai Citarum Harus Komprehensif
(http://udhnr.blogspot.com/2009/02/b Penanganan Sungai Citarum Harus Komprehensif.htm)

Senin, 21/02/2011 - 17:56


SOREANG,(PRLM).- Bupati Bandung Dadang M. Naser mengakui biaya yang
dibutuhkan untuk mengelola Sungai Citarum cukup besar. Bahkan menurut dia,
biaya tersebut bisa mencapai triliunan rupiah. Hal ini dikarenakan, penanganan
Sungai Citarum tidak bisa dilakukan secara parsial, namun harus komprehensif
mulai dari hulu sampai hilir yang dititikberatkan kepada aspek tehnis dan sosial
ekonomi.
Menurut perhitungan Bupati, biaya yang dibutuhkan untuk menangani aliran
Sungai Citarum mencapai Rp 2 hingga 3 triliun. Dengan biaya sebesar itu, ia
yakin penanganan Sungai Citarum bisa dilakukan secara maksimal. “Menangani
Citarum bukan hanya memperlebar atau mengeruk kedalaman sungainya saja, tapi
juga harus diupayakan penanganannya dari hulu hingga hilir” katanya kepada
wartawan, Senin (21/2).
Seperti diketahui hulu sungai Citarum berada di seputar Situ Cisanti, Kecamatan
Kertasari, Kabupaten Bandung. Dadang menambahkan, dana pengelolaan Sungai
Citarum yang saat ini masih berkisar senilai Rp 300 miliar dinilainya tidak akan
mencukupi untuk membiayai pengelolaan sungai Citarum secara maksimal.
Sehingga tidak heran kondisi sungai Citarum pada musim hujan terus meluap dan
membanjiri rumah penduduk khususnya yang berada di wilayah Kecamatan
Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. "Adapun upaya Pemkab Bandung
dalam menangani Banjir akibat luapan sungai Citarum yakni dalam waktu dekat
akan segera membangun sejumlah danau buatan atau embung yang tersebar di
beberapa lokasi untuk menampung sebagian aliran sungai Citarum. Mudah-
mudahan dengan cara ini luapan sungai Citarum yang sering membanjiri rumah
penduduk bisa diminimalisasi atau dikurangi,” tuturnya.
Danau buatan ini juga, lanjutnya, bisa digunakan untuk kepentingan pabrik atau
industri yang membutuhkan pasokan air. "Dan pada musim kemarau, air yang
tertampung di danau buatan ini bisa digunakan untuk kepentingan pabrik atau
industri yang membutuhkan pasokan air cukup banyak,” kata Dadang.
Ia berharap, upaya penanganan sungai Citarum ini juga bisa mengikutsertakan
masyarakat untuk tetap peduli terhadap lingkungan minimal dengan tidak
membuang sampah sembarangan ke aliran sungai. Ia pun mengajak masyarakat
untuk rajin menanam pohon-pohonan agar kondisi kesehatan lingkungan tetap
nyaman. "Mari kita sama-sama menanam pohon agar lingkungan kita hijau,
sehingga akan membuat kehidupan kita tetap nyaman,” tambahnya.(A-194/A-
88)***
BAB III
PEMBAHASAN

Sungai adalah salah satu contoh bentang alam fluvial dimana air
permukaan bergerak sesuai dengan alur yang terbentuk akibat proses fluviatil
,proses berubahnya permukaan lempeng yang diakibatkan oleh adanya aktivitas
erosi ,transportasi dan sedimentasi sehingga terbentuklah sebuah alur atau system
yang dapat meregenerasi air permukaan , aliran sungai tercipta dari dataran tinggi
ke dataran yang lebih rendah dikarenakan oleh efek dari gravitasi dimana sesuai
dengan sifat gravitasi yang selalu menari benda kearah pusat bumi dan air selalu
bergerak kea rah ultimate base level yaitu laut dimana semua proses sedimentasi
telah mencapai titik maksimalanya.

Kompas 21-2-1998
Sungai citarum merupakan salah satu sungai besar di daerah provinsi
jawabarat sungai ini memilki prestasi yang cukup baik di mata dunia yaitu
termasuk 10 besar sungai terkotor versi walhi. Hingga saat ini warna air sungai
citaru tidak ada yang dapat mengalahkan kepekatan warna airnya yang telah
tersuspensi oleh larutan baik limbah pabrik maupun limbah rumah tangga.
Kompas 3-11-1998
Hanya ada satu sungai yang panjangnya hanya setengah sungai citarum
tetapi memilki kepekatan hamper sama dengan sungai citarum yaitu sungai
ciliwung yang terletak di provinsi DKI Jakarta padahal jika diteliti lebih lanjut
sungai-sungai tesebut pada masa lalunya memiliki fungsi yang penting sebagai
sarana transportasi dan fungsi penting lainnya tetapi serining bergulirnya zaman
mengakibatkan pola hidup masyarakat berubah sehinga memilki budaya
membuang segala benda yang sudah tak terpakai ke sungai padahal jika perilaku
tersebut dihilangkan sungai-sungai di Indonesia sangatlah indah dan tidaklah
kalah dengan sungai-sungai yang ada di Negara maju seperti singapura dan
Malaysia dimana di kota mereka sungai dimanfaatkan sebagai sarana wisata
transportasi air dan hal tersebut dapat menambah devisa Negara dan dapat
mengurangi kemecetan dan kepenatan di ibukota.
Kompas 12-3-1998
Sungai selain dapat digunakan sebagai sarana transportasi sungai pun
memilki potensi sebagai sumber pertambangan batu pasir yang sangat berguna
sebagai bahan banguan dan dapat dijadikan sebagai peluang untuk membuka
usaha baru dan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia yang
hingga saat ini masih mencapai jumlah yang cukup mencengangkan dan hal ini
mempengaruhi perekonomian bangsa Indonesia.
Konservasi sungai harus segera dilaksanakan dikeranakan sungai selain
memiliki sisi positive tetapi juga memiliki sisi negative dimana sungai dapat
menjadi bom waktu yang siap menyapu pemukiman penduduk baik diperkotaann
maupun pedesaan walaupun hal ini tidak dapat di hindari tetapi hal ini dapat di
minimalisir oleh karena itu konservai perairan terutama sungai harus dilakukan
sesegera mungkin agar hal yang tidak diinginkan dapat di minimalisir
kerugiannya.
Hingga saat ini konservasi masih tersendat dalam pendanaanya
dikarenakan dana yang dibuthkan tidaklah sedikit dan seperti yang dikatakan
dalam artikel di atas konservasi tidak dapat dilaksanakan secara parsial tetapi
harus menyeluruh agar hasil yang diinginkan dapat tercapai oleh karena itu agar
dapat memenuhi kebutuhan dana tersebut potensi dari sungai tersebut haruslah
dimanfaatkan secara optimal.
BAB IV
SOLUSI

Pada mulanya semua yang diciptakan oleh YME adalah anugrah ,tetapi
tergantung dari manusia lah bagaimana cara manusia memperlakukannya karena
semua anugrah akan selalu menjadi anugra jika manusia mengerti cara
merawatnya dan cara memanfaatkan setiap potensinya , hanya hingga saat ini
manusia belum mengerti bagaimana cara merawatnya dan hanya mengerti
bagaimana cara memanfaatkannya oleh karena itu semua yang dapat dikatakan
sebagai anugrah pada awalnya menjadi bom waktu yang mengintai manusia itu
sendiri, hal ini terjadi kepada semua bentang alam termasuk fluvial dimana pada
dawal deakde 70-an sungai-sungai di Indonesia terlihat hingga kedasar sungainya
tetapi semenjak revolusi industry pada tahun 1980-an dimulailah era disfungsi
perairan sungai yang membuat bercampurnya suspense limbah berbahaya kepeda
air sungai ,saat ini jangan kan melihat dasarnya untuk melihat aitnya pun
terkadang susah dikarenakan tertutupnya muka perairan oleh limbah pabrik
maupun limbah rumah tangga selain itu banyak muka sungai yang mengalami
penyempitan dikarenakan adanya pembangunan yang tidak sadar lingkungan di
bantaran kali yang membuat sedimentasi point bar mengalami perubahan
keseimbangan dan hal ini terjadi berkesinambungan menganggu proses
sedimentasi di tengah sungai yaitu chanel bar sehingga banjir atau luapan air
menghantui warga baik diperkotaan maupun di pedesaan
Hanya ada satu solusi dari semua masalah periran yaitu mengubah
paradigma sungai bukan tempat sampah dan pemberian penjelasan mengenai
manfaat sungai agar warga sadar akan betapa berharganya sungai bagi kehidupan
manusia selain hal positif perlu ditekankan pula hal negative yang dapat menyapu
semua yang ada di daerah sekitar sungai tersebut yaitu banjir bandang dan hal ini
berpotensi menimbulkan kerugian baik materi maupun korban jiwa.
www.walhi.org.id
setelah di beri penyuluhan bukan hanya pemerintah yang bekerja dalam
perbaikan perairan tetapi warga sekitar bantaran pun turut berpartisipasi agara
pemerintah dan warga merasi memilki akan aliran sumber kehidupan yaitu air dan
harapannya setelah warga merasa memilki maka hal tersebut akan memberikan
dampak norma social yang tegas dan saling mengingatkan antara warga agar
memlihara sungai tersebut dikarenakan sungai telah member merka kehidupan
dengan cara membawa sumber kehidupan yaitu air
setelah hal tersebut dilakukan langkah selanjutnya adalah perelokasian
rumah penduduk yang berada dibantaran kali agar ekosistem sungai yang
terganggu akibat adanya penyempitan muka sungai yang mengakibatkan pada
proses sedimentasi dan proses transportasi terganggu menjadi kembali normal
pada proses selanjutnya adalah pengembalian bantaran sungai menjadi
daerah resapan air dengan cara penanaman pohon kembali agar banjir yang akan
terjadi dan proses erosi dapat diminimalisir

www.walhi.org.id
setelah semua proses rekonstruksi ekosistem selesai selanjutnya adalah
pemberian tindakan tegas kepada para perusahaan yang membung limbah ke
sungai harus melalui IPAL(instalasi pengolahan air limbah) yang sesuai standar
agar pencemaran lingkungan dapat dminimalisir
inilah proses terpenting yaitu penegasan kepada aparat pengawas agar para
perusahaan nakal diberi sangsi yang tegas dan diupayakan bahwa setiap aparat itu
anti korupsi aga tidak terjadi penyalahgunaan wewenang yang pada awalnya
perencaanaan telah berjalan lancara tetapi Karena buruknya mental membuat
semua usaha-usaha tahapan-tahapan menjadi sia-sia dan tidak ada gunanya.
BAB V
KESIMPULAN

 Kesalahan yang mebuat rusaknya perairan sungai buka berasal dari alam
melainkan berasal dari tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dalam
perawatan alam
 Semua yang ada di dunia ini berjalan sesuai fungsinya sebelum dijamah oleh
manusia tetapi dikarenakan adanya eksplorasi besar-besaran membuat
disfungsi sungai yang ada diindonesia
 Yang harus dirubah bukanlah alam melainkan manusia yang menggunakannya
 Yang harus ditingkatkan bukanlah kualitas sungai tetapi seharusnya kualitas
manusia terlebih dahulu yang ditingkatkan
 Penyamarataan tingkat pendidikan harus segera dilakukan agar semua warga
dapat memahami secara lebih jauh tentang potensi alam yang ada disekitar
kita bagaimana cara memanfaatkannya dan bagaimana cara merawatnya.
DAFTAR PUSTAKA

 http://andiazimuth.multiply.com/journal/item/5.html
 http://udhnr.blogspot.com/2009/02/PenangananSungaiCitarumHarus
Komprehensif i.htm
 http://www.walhi.org.id
 http://www.ristek.go.id
 http://www.vsi.esdm.go.id/sungaiindonesia/sungai citarum/geologi
 http://www.wikipedia.org.id

Anda mungkin juga menyukai