PEDOSFER
4. Tanah kapur adalah tanah yang berasal dari batuan kapur yang umumnya
terdapat di daerah pegunungan kapur berumur tua. Tanah ini tidak subur,
tetapi masih dapat ditanami pohon jati.
5. Tanah vulkanis adalah yang berasal dari pelapukan batuan-batuan vulkanis
baik dari lava atau batuan yang telah membeku (effusif) maupun dari abu
vulkanis yang telah membeku (efflata).
6. Tanah pasir adalah tanah yang berasal dari batuan pasir yang telah
melapuk. Tanah ini sangat miskin dan kadar air di dalamnya sangat
sedikit.
7. Tanah humus (bunga tanah) adalah tanah yang terjadi dari tumbuh-
tumbuhan yang telah membusuk. Tanah ini mengandung humus bersifat
sangat subur dan umumnya berwarna hitam.
8. Tanah laterit adalah tanah yang banyak mengandung zat besi dan
aluminium, karena tua sekali, maka tanah ini sudah tidak subur lagi. Tanah
ini berwarna merah muda sehingga disebut tanah merah.
4. Tanah mati, berciri unsur hara yang terkandung di dalamnya sudah sangat
sedikit bahkan hampir habis. Tanah ini sangat tidak subur.
Kelas IV : Dengan ciri tanah terletak pada wilayah yang miring sekitar 15 –
30% dengan sistem pengairan yang buruk tapi masih dapat
dijadikan lahan pertanian.
Kelas V : Dengan ciri tanah terletak di wilayah yang datar atau agak
cekung, seringkali tergenang air sehingga tingkat keasaman
tanahnya tinggi, tidak cocok untuk lahan pertanian, tapi sesuai
ditanami rumput.
Kelas VI : Dengan ciri ketebalan tanahnya tipis dan terletak di daerah yang
agak curam dengan kemiringan sekitar 30% - 45%, mudah
tererosi, sesuai untuk padang rumput.
Kelas VII : Dengan ciri terletak di wilayah yang sangat curam dengan
kemiringan antara 45% - 65%, tanahnya sudah mengalami erosi
berat, dan lebih sesuai ditanami tanaman keras/tahunan.
Kelas VIII : Dengan ciri terletak di daerah dengan kemiringan diatas 65%,
butiran tanah kasar dan mudah lepas dari induknya, sangat
rawan terhadap kerusakan.
2. Lahan Potensial
Adalah lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan jika
diolah akan mempunyai nilai ekonomi yang besar karena tingkat
kesuburan yang tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan
manusia. Lahan potensial merupakan modal dasar dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di daerah di luar Jawa banyak
memiliki daerah produktif yang sangat potensial tetapi belum atau tidak
dimanfaatkan sehingga daerah ini dikenal dengan daerah yang sedang
tidur.