Anda di halaman 1dari 13

Psikologi Agama

Presentasi pada Training


Kader Penjaga Kemerdekaan
Oleh:
Ahmad Y. Samantho
Di Wisma Tempo Sirnagalih, Mega Mendung,Bogor
Selasa,6 Desember 2005,
LSM Garda Kemerdekaan
Latar:

1. Munculnya fenomena beragama yang “bermasalah”


seperti:
– Inkonsistensi antara nilai-nilai prinsip agama dengan
perilaku umat beragama: split personality,
opportunism (kemunafikan), kezaliman/ketidakadilan
& kemungkaran
– Ekstrimisme & fanatisme buta (“Fundamentalism”):
• Literalisme Neo-Khawarij + Wahabisme  Terorisme
• Konflik antar umat beragama & intern umat seagama
• Gejala Pubertas (=ketidakdewasaan) beragama: Monopoli
Kebenaran, Gerakan Keagamaan Sempalan (Cult). dll.
Latar
2. Krisis Kemanusiaan, Krisis Eksistensial
(External Crisis of Sciences) :

Military Mass Destruction,


Enviromental Degradation,
Social Fragmetation,
Psychological Alienation,
External Crisis of Science 3
Social Fragmetation

Industrialization

Urbanization

Fragmentation
External Crisis of Science 4
Psychological Alienation

• Natural
• Social
• Technical
• Psikologi adalah salah satu di antara ilmu
yang memusatkan perhatiannya pada
perilaku manusia, psikologi seharusnya
berkepentingan dengan agama, yang
disepakati sangat mempengaruhi manusia.
Tetapi sejalan dgn hubungan antara ilmu
dan agama, dalam sejarahnya psikologi
pernah berperang dengan agama, sehingga
agama pun menyambutnya dengan
perlawanan yang gencar.
(Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Agama)
Krisis Kemanusiaan akibat
Sains &Psikologi Modern (Sekuler):
• Kosmologi Copernicus:
– Manusia tidak hidup di pusat alam semesta,
• Biologi Darwinian:
– manusia tidak bersifat Ilahi, ia hanyalah binatang yang
berevolusi,
• Psikologi Freudian/Psikoanalisis:
– Manusia tidak menguasai jiwanya sendiri,ia dikuasai
libidonya. Psikologi (manusia) kehilangan kesadarannya
• Psikologi Behaviorisme:
– Manusia kehilangan jiwanya, hanya punya perilakunya.
• “Ilmu (Science) dapat memurnikan agama
dari kekeliruan dan takhayul; agama dapat
membersihkan ilmu dari keberhalaan dan
kemutlakan palsu. Masing-masing menarik
yang lainnya ke dunia yang lebih luas,
dunia tempat keduanya bisa tumbuh subur.
Kita saling memerlukan agar kita menjadi
apa yang harus dan dipanggil untuk
menjadi.” (dari The Eternal Conflik:
Famous Quotes on Religion and Science,
Paus John Paul II)
• “Sains memberi kita kekuatan &
pencerahan, keimanan memberikan cinta,
harapan dan kehangatan. Sains menciptakan
teknologi, keimanan menciptakan tujuan.
Sains memberi kita momentum, keimanan
memberi kita arah. Sains berarti
kemampuan dan keimanan adalah kehendak
baik. Sains menunjukkan kepada kita apa
yang ada di sana, sementara keimanan
mengilhami kita apa yang mesti kita
kerjakan. Sains adalah revolusi eksternal
dan keimanan adalah revolusi internal.”
Sains menjadikan dunia tampak ramah bagi
kita, keimanan membangkitkan ruhani kita.
Sains memperluas manusia secara
horisontal, keimanan meningkatkannya
secara vertikal. Baik sains maupun
keimanan memberi kekuatan, keindahan
kepada kemanusiaan… Sains dan keimanan
memberi manusia kepastian atau penawar
bagi kegelisahan, kesepian, ketakberdayaan
dan absurditas.” (Muthahhari, 1994: 75)
Pendekatan Psikologi kepada
Agama, Kecenderungan Posmo

• Humanisme memberikan Nilai-nilai


• Eksistensialisme menyumbangkan Makna
• Psikologi Transpersonal mengembalikan
“Ruh” kepada psikologi.
• Paradigma Holistik: Psikologi
Transpersonal Ken Wilber : “The Marriage
of Sense and Soul”
Tokoh Psikolog Pro Integrasi
dengan Agama:
• William James (Psikologi Humanistik)
• CG Jung (Psikologi Humanistik)
• Ken Wilbur (Psikologi Transpersonal)
• Thomas Agosin
Penelitian Agama
dan Kesehatan Mental
Koenig (The Healing Power, 1999) melaporkan hasil
penelitiannya bahwa keluarga yang religius umumnya:
1. punya keluarga yang lebih bahagia
2. punya gaya hidup yang lebih sehat
3. dapat mengatasi stress
4. dapat melindungi diri dari dan menyembuhkan depresi
5. hidup lebih lama dan lebih sehat
6. terlindungi dari penyakit kardiovaskular
7. punya sistem imun yang lebih kuat
8. jarang ke rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai