Anda di halaman 1dari 12

PENGENDALIAN INTERN

• Istilah resmi dari IAI mulai tahun 2001 (sebelumnya : Sistem Pengendalian Intern, Sistem
Pengawasan Intern, Struktur Pengendalian Intern)
• Berdasarkan Standar Pekerjaan Lapangan yang Kedua (IAI, 2001:150.1) “Pemahaman
memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat dan lingkup pengujian yang dilakukan”

Pengertian Pengendalian Intern


1. IAI (2001:319.2) :
“suatu proses yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Manajemen dan personel lain
entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian
tiga golongan tujuan berikut ini : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektifitas
dan efisiensi operasi dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku”
2. Konrath (2002:205) :
”The process effected by an entity’s board of directors, management and other
personnel designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of
objectives in the following categories :
 Operations controls – relating to the effective and efficient use of the entity’s
resources
 Financial reporting controls – relating to the preparation of reliable published
financial statement
 Compliance controls – relating to the entity’s compliance with applicable laws and
regulations
PENGENDALIAN INTERN

Komponen Pengendalian Intern


(AICPA Profesional Standard)
1. Lingkungan Pengendalian (control environment)
Adalah : menetapkan corak suatu organisasi,
mempengaruhi kesadaran pengendalian
orang-orangnya.
 Merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian
intern, menyediakan disiplin dan struktur.
 Terdiri dari :
1. Integritas dan nilai etika
2. Komitmen terhadap kompetensi
3. Partisipasi dewan komisaris dan komite udit
4. Struktur organisasi
5. Pemberian wewenang dan tanggungjawab
6. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
PENGENDALIAN INTERN

2. Penaksiran Resiko (Risk Assessment)


Adalah : identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang
relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana resiko harus dikelola
Relevan dengan pelaporan keuangan, yang mencakup peristiwa dan
keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif
mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas
dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam
laporan keuangan.
 Keadaan yang menimbulkan resiko :
1. Perubahan dalam lingkungan operasi
2. Personel baru
3. Sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki
4. Teknologi baru
5. Lini produk, produk atau aktivitas baru
6. Restrukturisasi korporasi
7. Operasi luar negeri
8. Standar akuntansi baru
PENGENDALIAN INTERN

3. Aktivitas Pengendalian (Control Activities)


Adalah : kebijakan dan prosedur yang membantu
memastikan bahwa tindakan yang
diperlukan untuk menanggulangi risiko
dalam pencapaian tujuan entitas, sudah
dilaksanakan
 Harus relevan dengan kebijakan dan prosedur:
1. Review terhadap kinerja
2. Pengolahan informasi
3. Pengendalian fisik
4. Pemisahan tugas
PENGENDALIAN INTERN

4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)


Adalah : pengidentifikasian,penangkapan dan pertukaran informasi dalam
suatu bentuk dan waktu yangmemungkinkan orang melaksanakan
tanggung jawab mereka
 Ditekankan pada kualitas sistem informasi yang relevan dengan tujuan pelaporan
keuangan (meliputi sistem akuntansi, terdiri dari metode dan catatan untuk mencatat,
mengolah, meringkas dan melaporkan transaksi entitas dan untuk akuntabilitas
aktiva, utang dan ekuitas)
 Komunikasi mencakup penyediaan suatu pemahaman tentang peran dan
tanggungjawab individual berkaitan dengan pengendalian intern terhadap laporan
keuangan
 Pemahaman auditor tentang sistem informasi yang relevan dengan laporan
keuangan :
1. Golongan transaksi yang signifikan
2. Bagaimana transaksi tersebut dimulai
3. Catatan akuntansi, informasi pendukung,dan akun tertentu dalam pengolahan
dan pelaporan transaksi
4. Pengolahan akuntansi sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukan
kedalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk
mengirim, memproses, memelihara dan mengakses informasi
PENGENDALIAN INTERN

5. Pemantauan (Monitoring)
Adalah : proses yang menentukan kualitas
kinerja pengendalian intern sepanjang
waktu
Mencakup penentuan desain dan operasi
pengendalian tepat waktu dan pengambilan
tindakan koreksi
Aktivitas pemantauan dapat mencakup
penggunaan informasi dan komunikasi dengan
pihak luar seperti keluhan customer dan
komentar dari badan pengatur
PENGENDALIAN INTERN

Hubungan Pengendalian Intern Dengan Ruang


Lingkup (Scope) Pemeriksaan
• Pengendalain intern lemah (tidak berjalan dengan
efektif ) :
 Kemungkinan terjadinya kesalahan, ketidakakuratan dan
kecurangan yang besar
 Resiko yang dihadapi auditor juga besar (risiko untuk
memberikan opini tidak sesuai dengan kenyataan) karena
auditor kurang hati-hati dan tidak cukup bukti yang
mendukung pendapatnya
 Auditor harus memperluas scope pemeriksaan pada waktu
melakukan substantive test (misal : jumlah konfirmasi
piutang yang dikirimkan harus lebih banyak, pada saat
observasi dan stock opname harus melakukan test
perhitungan phisik persediaan yang lebih banyak)
• Pengendalain intern berjalan efektif :
– Scope pemeriksaan pada saat substantive test dipersempit
PENGENDALIAN INTERN

Pemahaman dan Evaluasi atas Pengendalian Intern


• Pemahaman komponen pengendalian intern  didokumentasikan untuk
merencanakan audit
• Bentuk dan isi dokumentasi  tergantung ukuran,kompleksitas, sifat
pengendalian intern entitas
• Semakin kompleks pengendalian intern dan luas prosedur yang
dilaksanakan  semakin luas dokumentasi pemahaman pengendalian
intern
• Baik buruknya pengendalian intern berpengaruh pada :
 Keamanan harta kekayaan perusahaan
 Dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan
 Lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan
 Tinggi rendahnya audit fee
 Jenis opini dari akuntan publik
• Cara melakukan pemahaman dan evaluasi pengendalian intern (lihat Exhibit
4-1) :
1. Internal Control Questionnaires
2. Flow Chart
3. Narrative
PENGENDALIAN INTERN

• Cara melakukan pemahaman dan evaluasi


pengendalian intern (lihat Exhibit 4-1) :
1. Internal Control Questionnaires (ICQ)
 Sederhana dan Praktis  banyak digunakan KAP
 1 set ICQ standar jawaban Ya (ciri internal control
yang baik), Tidak (internal control yang lemah) dan
TR (pertanyaan tidak relevan dengan perusahaan)
 Auditor menanyakan langsung kepada staf klien
dan mengisi sendiri jawabannya
 Untuk repeat engagement (penugasan berikutnya)
ICQ harus yang terbaru
 Kecenderungan klien memberikan jawaban yang
baik-baik  Auditor harus melakukan Compliance
Test (menilai efektifitas pengendalian intern klien)
PENGENDALIAN INTERN

 Dikekompokkan menjadi (lihat Exhibit 4-2 dan 4-3) :


 Umum  struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung jawab,
akte pendirian, keadaan perusahaan secara umum
 Akuntansi  proses pembukuan manual/computerized, jumlah dan
kualifikasi pegawai akuntansi
 Siklus Penjualan-Piutang-Penerimaan Kas  sistem dan prosedur
siklus penjualan tunai/kredit, piutang dan penerimaan kas
 Siklus Pembelian-Utang-Pengeluaran Kas  sistem dan prosedur
siklus penjualan tunai/kredit, utang dan pengeluaran kas
 Persediaan  sistem dan prosedur penyimpanan dan pengawasan
phisik persediaan, sistem pencatatan dan metode penilaian
persediaan dan stock opname
 Surat Berharga (securities)  otoisasi pembelian dan penjualan
surat berharga
 Aktiva Tetap  sistem dan prosedur penambahan dan pengurangan
aktiva tetap, pencatatan dan penilaian aktiva tetap
 Gaji dan Upah  kebijakan personalia, sistem dan prosedur
pembayran gaji dan upah
PENGENDALIAN INTERN

2. Flow Chart (bagan arus)


 Menggambarkan arus dokumen dalam sistem dan
prosedur akuntansi
 Setelah flow chart  walk through (mengambil dua
atau tiga dokumen untuk mentest apakah prosedur
yang dijalankan sesuai dengan apa yang
digambarkan dalam flow chart)
 Contoh flow chart prosedur pembelian, utang dan
pengeluaran kas (lihat Exhibit 4-4)
3. Narrative
 Auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem
dan prosedur akuntansi
 Biasa digunakan pada klien kecil dengan pembukun
yang sederhana
PENGENDALIAN INTERN

Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas


• Pengendalian intern  hanya memberi keyakinan
memadai bagi manajemen dan dewan komisaris
berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian
intern entitas
• Keterbatasan bawaan yang melekat dalam
pengendalian intern :
 Pertimbangan manusia dalam pengambilan keputusan dapat
salah
 Pengendalian intern dapat rusak karena kekeliruan dan
kesalahan
 Pengendalian tidak efektif karena adanya kolusi
 Manajemen mengesampingkan pengendalian intern
 Biaya pengendalian intern entitas tidak boleh melebihi
manfaat yang diharapkan

Anda mungkin juga menyukai