Laporan Biokim 2010 November, Erik, Ones.
Laporan Biokim 2010 November, Erik, Ones.
ABSTRAK
Batang dan kulit kenanga diekstrak menggunakan metode maserasi dengan dua fraksi, yaitu fraksi etanol
dan etil asetat dengan tujuan menentukan fraksi yang efektif dalam penghambatan bisa ular menggunakan
metode phospholipase dan procoagulant activity. Protein dari bisa ular diukur dengan metode Lowry.
Protein diukur pada crude, fraksi 0 – 25%, 25 – 40%, 40 – 60%. Masing - masing fraksi kemudian diuji
dengan metode in vitro (procoagulant activity) untuk menentukan fraksi aktivasi dari protein bisa ular.
Pengaruh lemak pada ekstrak etanolik diperiksa karena ditemukan bahwa ekstrak memberikan hasil
negatif ketika lipid dipisahkan terlebih dahulu dari ekstrak (delipidisasi). Lipid yang diperoleh dipisahkan
berdasarkan fraksinya menjadi netrallipid, fospolipid, dan glikolipid. Setiap fraksi dicampur dengan fraksi
etanol dan kemudian diuji kembali dengan metode in vitro (procoagulant activity).
ABSTRACT
Stems and skins cananga odorata extracted using maceration method with two fractions, ethanol and ethyl
acetate, with the aim of determining the fraction that is effective in the inhibition of snake venom use
phospholipase and procoagulant activity methods. Proteins from snake venom was measured by Lowry
method. Protein was measured on crude, fraction 0-25%, 25-40%, 40-60%. Each fraction then tested with
the in vitro method (procoagulant activity) to determine the fraction of activation of snake venom
proteins. Effect of fat in the extract etanolic examined because it was found that the extract gave a
negative result when the lipid extract is separated first from (defatization). Lipid fractions obtained are
separated by a netrallipid, fospolipid, and glycolipid. Each fraction was mixed with ethanol fraction and
then tested again with the in vitro method (procoagulant activity).
PB - - - - -
S - - - - -
P + - + - -
PB= Pure
Keterangan: Blood Gambar 4. Penambahan netral lipid (dari kiri ke kanan :
darah lengkap, plasma darah, serum dimana pada bagian
S= Serum kana pada masing-masing gambar merupakan kontrol
negatif).
P= Plasma
Fraksi (%) 0 – 25 25 – 40 40 – 60
Gambar 5. Penambahan Phosfolipid (dari kiri ke kanan :
Massa (x 10-3 g/l) 0.5 1.095 0.31 darah lengkap, plasma darah, serum dimana pada bagian
kana pada masing-masing gambar merupakan kontrol
Tabel 8 Lipid dari batang kenanga (32.69 gram) negatif).
Lemak Netral
Jenis lemak Kasar lipid
0.46
Jumlah (g) 0.65
(70.77%)
Phospolipi
Jenis Lemak Glikolipid
d
0.14 0.05 Gambar 6. Penambahan glikolipid (dari kiri ke kanan :
Jumlah (g) darah lengkap, plasma darah, serum dimana pada bagian
(21.54%) (7.69%)
kana pada masing-masing gambar merupakan kontrol
negatif).
Ekstrak etanol yang diperoleh setelah
delipidisasi sebesar 2.43% Tabel 9 Hasil Uji Procoagulant Activity pada
Berbagai fraksi Lipida yang Ditambahkan pada
Efek Penambahan Fraksi Lipida Terhadap Anti Bisa
Aktivitas Anti Bisa Ular yang Mengalami
Anti Bisa Hasil
Delipidisasi
Delipidisasi -
Delipidisasi + Netral Lipid -
Delipidisasi + Posfolipid +
Delipidisasi + Glikolipid +
PEMBAHASAN Mekanisme kerja dari anti bisa ular ekstrak
Batang dan kulit kenanga diekstrak batang kenanga berdasarkan percobaan yang
menggunakan metode maserasi dengan dua dilakukan adalah menghambat koagulasi pada
fraksi, yaitu fraksi etanol dan etil asetat dengan darah yang terkena bisa ular. Koagulasi pada
tujuan menentukan fraksi yang efektif dalam umumnya terjadi dikarenakan prothrombin,
penghambatan bisa ular menggunakan metode yang tersekresi dalam plasma darah karena
phospholipase dan procoagulant activity. Hasil stimulasi dari tromboplastin dan ion kalsium,
yang diperoleh menunjukkan bahwa fraksi berubah menjadi thrombin dimana thrombin
etanol dari batanglah yang efektif dalam akan mengubah fibrinogen menjadi benang-
penghambatan aktivitas bisa ular. benang fibrin pada saat terjadi luka.
Protein dari bisa ular diukur dengan metode Bisa ular mengandung enzim pengaktivasi
Lowry. Protein diukur pada crude, fraksi 0 – prothrombin (tabel 9) dimana enzim ini akan
25%, 25 – 40%, 40 – 60%. Konsentrasi terbesar mengaktifkan prothrombin secara berlebih yang
dari bisa ular didapatkan dari fraksi 25-40. menyebabkan penggumpalan darah menjadi
Masing - masing fraksi kemudian diuji dengan tidak terkendali sehingga pada akhirnya terjadi
metode in vitro (procoagulant activity) untuk penyumbatan aliran darah yang berujung pada
menentukan fraksi aktivasi dari protein bisa kematian. Enzim ini tebagi menjadi Grup A dan
ular. Berdasarkan hasil pengujian ditemukan B yang merupakan aktivator protrombin
bahwa fraksi aktif dari protein bisa ular ini yaitu metaloproteinase dan mengkonversi
pada fraksi 25 – 40%. Hal ini dikarenakan hanya prothrombin untuk meizothrombin (Rosing dan
pada fraksi tersebut dapat menggumpalkan Tans 1992) serta Grup C dan aktivator
plasma darah, sementara pada fraksi lainnya protrombin D adalah proteinase serin dan
tidak menggumpalkan darah. Berdasarkan kedua mengkonversi prothrombin untuk thrombin
data di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas (Kini, 2008). Anti bisa dari batang kenanga ini
protein pada bisa ular terjadi pada fraksi 25-40% berfungsi sebagai inhibitor enzim pengaktivasi
dimana konsentrasi protein pada fraksi tersebut prothrombin tersebut.
merupakan konsentrasi tertinggi dari semua Tabel 10 Kandungan dalam Bisa Ular
fraksi yang diteliti. Enzymes Phospholipase A2
(lecithinase), 5¢-nucleotidase,
Pengaruh lemak pada ekstrak etanolik diperiksa collagenase, L-amino acid
karena ditemukan bahwa ekstrak memberikan oxidase,
hasil negatif ketika lipid dipisahkan terlebih proteinases,hyaluronidase,
dahulu dari ekstrak (delipidisasi). Lipid yang acetylcholine esterase*,
diperoleh dipisahkan berdasarkan fraksinya phospholipase B*,
menjadi netrallipid, fospolipid, dan glikolipid. endopeptidase , kininogenase†,
†
Setiap fraksi dicampur dengan fraksi etanol dan Factor X†, prothrombin
kemudian diuji kembali dengan metode in vitro activating enzyme†
(procoagulant activity) menggunakan Nonenzyme Polysynaptic (a) neurotoxin
perbandingan antara bisa ular fraksi 25 – 40% polypeptides (α- bungarotoxin and
dan anti bisa 1 : 4. Hasil pengujian menunjukan cobrotoxin), presynaptic (b)
fraksi fospolipid dan glikolipid memberikan neurotoxin (β- bungarotoxin,
hasil positif menghambat aktivitas bisa ular. crotoxin, and taipoxin)
cardiotoxin, crotamine
Pengujian terhadap fraksi – fraksi lipid tanpa Peptides Pyroglutamylpeptide
ditambahkan ekstrak etanolik dari batang Nucleosides Adenosine, guanosine, inosine
kenanga masih belum dilakukan. Pengaruh Lipids Phospholipids, cholesterol
lipida terhadap penghambatan bisa ular sendiri
Amines Histamine, serotonin, spermin
masih belum diketahui serta memerlukan
penelitian lebih lanjut. Metals Copper, zinc, sodium,
magnesium
*
In Elapids
†
In Vipers
Sumber : J Emerg Trauma Shock. 2008 Jul–Dec;
1(2): 97–105.
DAFTAR PUSTAKA