Anda di halaman 1dari 20

Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

BAB III
PEMBANGUNAN KESEHATAN
KABUPATEN BINTAN

Sektor kesehatan termasuk prioritas utama dalam proses


pembangunan di Kabupaten Bintan. Pembangunan kesehatan
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap upaya
pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya. Pembangunan Kesehatan juga
merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia dan pembangunan ekonomi serta berperan penting terhadap
penanggulangan kemiskinan sehingga dikatakan pembangunan
kesehatan adalah suatu investasi bagi pembangunan masyarakat di
Kabupaten Bintan.

Mendukung terwujudnya “Indonesia Sehat 2010 “, maka


penerapan pembangunan berwawasan kesehatan melalui pendekatan
Kabupaten / Kota Sehat akan memberi dampak luas bagi kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat baik diperkotaan maupun
dipedesaan/kelurahan. Untuk itu perlu adanya persamaan persepsi
terhadap Pengertian “Kabupaten Sehat“, yaitu kesatuan wilayah
administrasi pemerintah yang terdiri dari desa/kelurahan yang
masyarakatnya secara terus menerus berupaya meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat yang didukung oleh lingkungan,
prasarana wilayah, askes, pelayanan sosial, ekonomi dan kesehatan
yang memadai, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

berperilaku sehat yang hidup di lingkungan yang aman, nyaman dan


sehat. Guna mewujudkan “Kabupaten Sehat “ tersebut di Kabupaten
Bintan , maka perlu adanya Visi, Misi dan Strategi pembangunan
kesehatan.

3.1. Visi

Visi pembangunan kesehatan di Kabupaten Bintan


sebagaimana telah ditetapkan dan dituangkan dalam rencana
strategis Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan
Tahun 2006 – 2010 adalah “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan
Bermutu yang Merata dan Terjangkau Menuju Kabupaten
Bintan Sehat”. Harapan berdasarkan Visi tersebut dapat dijelaskan
bahwa tujuan akhir yang ingin dicapai pada jangka waktu lima tahun
kedepan atau pada akhir tahun 2010 adalah terwujudnya pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan keluarga berencana bermutu yang
merata di seluruh wilayah Kabupaten Bintan, serta terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat dalam rangka pencapaian derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya menuju Kabupaten
Bintan Sehat .

3.2. Misi

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut diatas, maka Dinas


Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan, menetapkan
misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan dan memantapkan Manajemen dan Kinerja serta


Mutu Pelayananan Kesehatan dan Keluarga Berencana di semua
tingkat administrasi/Strata dan unit-unit pelayanan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan Promosi Kesehatan dan
Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
masyarakat.
3. Meningkatkan Kinerja dan memperkuat upaya-upaya Pengendalian
Penyakit dan mewujudkan lingkungaan sehat, serta
penanggulangan masalah gizi masyarakat.
4. Meningkatkan Kualitas Sistem Informasi Kesehatan (SIK).
5. Memantapkan Kemitraan Lintas Sekstor dan Pemberdayaan
masyarakat.

3.3. Arah Kebijakan

Dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan


menuju Visi terwujudnya Pelayanan Kesehatan bermutu yang merata
dan terjangkau menuju Kabupaten Bintan Sehat 2010, kebijakan
pembangunan kesehatan diarahkan pada :

1. Pengembangan dan Peningkatan Sumber Daya Kesehatan

Agar pembangunan kesehatan dapat terselenggara secara


berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan sumber daya

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

manusia/tenaga kesehatan yang bermutu, cukup jumlah dan jenisnya,


serta tersebar secara adil dan merata sesuai kebutuhan dan tuntutan
dan tantangan dimasa mendatang.

2. Pelaksanaan Upaya Kesehatan

Sesuai dengan paradigma, Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten


Bintan agar pembangunan kesehatan dapat terselenggara secara
berhasilguna dan berdaya guna, diperlukan sumber daya
manusia/tenaga kesehatan yang bermutu, cukup jumlah dan jenisnya,
serta tersebar secara adil dan merata sesuai kebutuhan dan tuntutan
dan tantangan dimasa mendatang.

3. Penanggulangan Kemitraan Lintas Sektor

Untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembangunan


kesehatan, diperlukan kerjasama lintas sektor yang mantap. Demikian
pula optimalisasi pembangunan berwawasan kesehatan yang
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.

4. Pemberdayaan Masyarakat Swasta.

Dalam era reformasi yang sedang berjalan pada dewasa ini,


masyarakat termasuk swasta diharapkan berperan aktif dan
berkontribusi secara nyata dalam pembangunan kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan mendorong
masyarakat agar mampu secara mandiri menjamin terpenuhinya
kebutuhan kesehatan dan kesinambungan pelayanan kesehatan
melalui pelaksanaan subsidi silang dan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat ( JPKM).

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

5. Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas.

Pelaksanaan Program dan kegiatan Dinas Kesehatan


Kabupaten Bintan akan efektif dan efisien bila upaya pengawasan
internal secara terus menerus ditingkatkan intensitas dan kualitasnya
melelui pemantapan system dan prosedur pengawasan melekat dari
pimpinan kepada bawahan dan jajarannya secara berjenjang.
Pelaksanaan pengawasan dilakukan secara komprehensif dan berbasis
kinerja.

3.4. Strategi

1. Meningkatkan Alokasi Pembiayaan Pembangunan


Kesehatan dan Keluarga Berencana melalui APBD Kabupaten, APBD
Provinsi dan APBN serta PHLN.
2. Meningkatkan Jumlah, Jenis, Mutu dan Profesionalisme
Sumber Daya Tenaga Kesehatan.
3. Meningkatkan dan Memantapkan Peranan dan Fungsi
Pelayanan serta Manajemen Kesehatan.
4. Memantapkan dan Merealisasikan Komitmen Bersama
untuk Pembangunan Kesehatan umumnya, dan secara khusus
Meningkatkan Upaya Pelayanan Kesehatan dan Keluarga
Berencana Bermutu yang Merata dan Terjangkau.

3.5. Program-program Pembangunan Kesehatan

Untuk mengimpelementasikan arah kebijakan dalam upaya


meningkatkan derajat kesehatan tersebut, dijabarkan dalam 11
program pembangunan kesehatan Kabupaten Bintan (RPJMD) Tahun
2006 – 2010 sebagai berikut:

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

1. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Program promosi Kesehatan dan Pemberdayaan individu,


keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan kembangkan
perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengembangkan upaya
kesehatan bersumber masyarakat dengan melaksanakan kegiatan
pokok :

a. Peningkatan upaya promosi kesehatan dan


pengembangan media promosi kesehatan;

b. Pengembangan upaya kesehatan bersumberdaya


masyarakat (UKBM) dan generasi muda.

2. Program Peningkatan Lingkungan Sehat

Program ini bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan


hidup yang sehat melalui peningkatan dan pembinaan serta
penggalangan kemitraan untuk menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan dengan kegiatan pokok :

a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan;

b. Peningkatan dan pemantapan penyelenggaran


akselerasi desa sehat;

c. Peningkatan upaya pengawasan penyehatan


makanan dan minuman;

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

d. Peningkatan upaya penyehatan lingkungan daerah


wisata;

e. Peningkatan pembinaan dan pengembangan klinik


sanitasi;

f.Peningkatan pengawasan dan pengendalian dampak


pencemaran.

3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Program ini ditujukan untuk meningkatkan jumlah,


pemerataan, dan mutu pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan
jaringannya meliputi Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan
Bidan di Desa/Polindes.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain


meliputi:

a. Pelayanan kesehatan penduduk miskin dan daerah


terpencil di Puskesmas dan jaringannya;

b. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup


sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular dan pengobatan dasar.

4. Program Upaya Kesehatan Perorangan dan Rujukan.

Program bertujuan untuk meningkatkan akses,


keterjangkauan dan mutu pelayanan kesehatan perorangan
dan rujukan.

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi:

a. Pelayanan Kesehatan penduduk miskin yang dirawat inap


di Puskesmas;

b. Peningkatan mutu pelayanan rawat inap di Puskesmas


Perawatan;

c. Peningkatan dan Pengembangan pelayanan kesehatan


rujukan, kedokteran keluarga, peran serta sektor swasta dan UKP.

5. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit.

Tujuan program ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan,


kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak
menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah
malaria, DBD, TB.Paru, Diare, Polio, HIV/AIDS, Pneumonia, penyakit –
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Sedangkan penyakit
tidak menular dan degeneratif yang prioritas ditanggulangi adalah
penyakit jantung dan gangguan sirkulasi darah, diabetes mellitus, dan
penyakit – penyakit lainnya.

Kegiatan pokok program ini meliputi :

a. Peningkatan imunisasi;

b. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Malaria;

c. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit DBD;

d. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Filariasis;

e. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TBC;

f. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit IMS;

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

g. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare;

h. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA/Pneumonia;

i. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Kusta;

j. Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan Penanggulangan


Wabah/KLB;

k. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Degeneratif.

6. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran gizi


keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama
pada ibu hamil, bayi dan anak balita.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Peningkatan kemampuan tenaga penglola dan pelaksana


program gizi di Puskesmas dan jaringannya;

b. Penanggulangan masalah kurang energi protein (KEP),


Anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY),
kurang Vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya;

c. Penanggulangan masalah gizi lebih;

d. Peningkatan Surveilens gizi.

e. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga


sadar gizi.

Program Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman

Tujuan program ini untuk melindungi masyarakat dari


penyalahgunaan pemakaian sediaan farmasi dan alat-alat kesehatan,

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

serta produk makanan dan minuman yang beredar di masyarakat,


sarana kefarmasian, serta pelayanan kesehatan swasta lainnya.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Peningkatan pengetahuan dan wawasan bagi


produsen/pengedar makanan/minuman;

b. Meningkatkan pengawasan peredaran dan pemakaian


sediaan farmasi, obat-obatan, obat tradisional, alat
kesehatan, serta makanan dan minuman.

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.


Program ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan obat, mutu
pemerataan dan keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan
termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga dan
kosmetika.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Merencanakan dan melakukan pengadaan kebutuhan obat


dan perbekalan kesehatan untuk puskesmas dan jaringannya;

b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan.

Program Peningkatan Kesehatan Keluarga.

Tujuan program ini adalah untuk mendukung upaya menurunkan


angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi dan balita.

Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan adalah :

a. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak (bayi);

b. Peningkatan pelayanan kesehatan balita dan anak pra sekolah;

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

c. Peningkatan pelayanan kesehatan remaja;

d. Peningkatan pelayanan kesehatan usia subur;

e. Peningkatan pelayanan kesehatan usia lanjut (Usila).

0. Program Peningkatan dan Pembinaan Sumber Daya


Kesehatan.

Tujuan dari program ini adalah untuk mendukung


peningkatan jumlah, mutu, dan penyebaran tenaga kesehatan
serta sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan
pembangunan kesehatan.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan;

b. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga


kesehatan melalui pendidikan tenaga kesehatan dan
pelatihan tenaga kesehatan;

c. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan


karir tenaga kesehatan dan PNS;

d. Peningkatan, pengembangan dan pembangunan sarana


dan prasarana pelayanan kesehatan;

e. Peningkatan manajemen pembangunan sarana dan


prasarana kesehatan.

11. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan


Kesehatan.

Program ini ditujukan untuk mengembangkan kebijakan dan


manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

penyelenggaraan system kesehatan daerah dan system kesehatan


nasional.

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini meliputi :

a. Penyusunan kebijakan pembangunan kesehatan;

b. Penyusunan perencanaan dan penganggaran


pembangunan kesehatan;

c. Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan ( SIK);

d. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat


secara kapitasi dan pra-upaya, terutama bagi penduduk
miskin yang berkelanjutan;

e. Peningkatan dan pemantapan penataan organisasi dan


kelembagaan Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Kabupaten Bintan.

3.6. Sasaran Pembangunan Kesehatan ( RPJMD 2006 – 2010 ).

Sasaran Program

Sasaran pembangunan kesehatan Kabupaten Bintan sampai


akhir tahun 2010 adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
setinggi-tingginya melalui peningkatan jangkauan/akses pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan prioritas pada kelompok
sasarannya yaitu masyarakat/keluarga miskin, kelompok rentan ( bayi,
balita, ibu hamil, usila) dan masyarakat di daerah terpencil, dengan
sasaran program sebagai berikut :

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

a. Tersedianya berbagai kebijakan dan


pedoman, serta Peraturan Daerah yang menunjang
pembangunan kesehatan;

b. Terbentuk dan terselenggarakannya


system informasi manajemen keuangan daerah;

c. Tersedianya sarana dan prasarana upaya


pelayanan kesehatan yang memadai sesuai kebutuhan dan
tuntutan pelayanan di kecamatan sampai daerah terpencil.
Rasio sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Bintan
adalah :

• Rasio Puskesmas dengan penduduk (1 :


15.000)
• Rasio Puskesmas Pembantu dengan penduduk (1 :
1.500)
• Rasio Pondok Bersalin Desa dengan penduduk (1 :
1.000)
• Rasio Posyandu dengan anak Balita (1 :
100)

d. Tersedianya sumber daya tenaga kesehatan yang


bermutu, jumlah mencukupi, komposisi sesuai kebutuhan
tenaga kesehatan Kabupaten Bintan adalah :

• Rasio Dokter dengan penduduk (1 : 3.000)


• Rasio Perawat dengan penduduk (1 : 1.000)
• Rasio Bidan dengan penduduk (1 : 1.200)
• Puskesmas yang memiliki tenaga dokter (100 %)

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

e. Tersedianya pembiayaan kesehatan dengan jumlah


yang mencukupi, teralokasi secara adil dan merata, dan
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya-guna.

f. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam


rangka pemberdayaan masyarakat dan pengembangan serta
membudayakan perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

g. Terselenggaranya system surveilan epidemiologi


penyakit menular dan tidak menular serta sistem
kewaspadaan dini, penanggulangan kejadian luar biasa ( KLB)
dan wabah.

h. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang


aman, bermutu dan bermanfaat, serta terjangkau oleh
masyarakat.

i. Ketersediaan obat esensial-generik disarana


pelayanan kesehatan 90%.

i. Cakupan pengawasan : 100 % (pada


seluruh satuan kerja di lingkungan Kantor Dinas Kesehatan
dan KB, di Puskesmas, Pustu dan Polindes).

j. Terwujudnya keluarga kecil berkualitas


pada tahun 2015.

2. Sasaran Pembangunan Kesehatan ( RPJMD 2006 – 2010)

Dengan sasaran-sasaran program yang akan dicapai Dinas


Kesehatan Kabupaten Bintan pada tahun 2010, dan kontribusi pelaku
pembangunan kesehatan lainnya , diharapkan sasaran keluaran
pembangunan kesehatan berikut ini dapat tercapai :

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

Meningkatnya persentase rumah tangga ber PHBS menjadi 65 %;


b. Meningkatnya persentase Posyandu
Purnama 80 % dan mandiri menjadi 40 %;
c. Meningkatnya persentase keluarga
menghuni rumah sesuai syarat kesehatan menjadi 80 %,
persentase keluarga menggunakan air bersih : 80 %,
menggunakan jamban memenuhi syarat kesehatan menjadi
80 %;
d. Tempat-tempat umum memenuhi
syarat kesehatan menjadi 80 %;
e. Sarana Air Bersih yang diawasai
menjadi 80 %;
f. Jumlah institusi yang dibina menjadi
100 %;
g. Cakupan rawat jalan menjadi 15 %;
h. Cakupan persalinan yang ditolong
tenga kesehatan menjadi 90 %;
i. Cakupan pelayanan antenatal ( K4) 90
%, cakupan kunjungan neonatus ( KN2) menjadi 90 %, dan
cakupan kunjungan bayi menjadi 85 %;
j. Pelayanan Kesehatan GAKIN secara
Cuma-Cuma di Puskesmas dan Rumah Sakit sebesar 100 %;
k. Cakupan rawat inap 1,5 %;
l. Puskesmas yang melaksanakan
pelayanan gawat darurat : 100 %, Puskesmas Perawatan
yang melaksanakan pelayanan Obstetri dan neonatal

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

emergensi komprehensif 100 , dan jumlah puskesmas yang


terakreditasi 100 %;
m. Desa yang mencapai Universal Child
Immunization ( UCI) : 100 %;
n. Angka Case Detection Rate penyakit TB
: 80 %, dan angka keberhasilan pengeobatan TB diatas 85 %;
o. Penemuan kasus Acute Flaccid
Paralysis ( AFP) : >/100.000 anak usia < 15 tahun;
p. Penderita DBD yang ditangnani : 100
%;
q. Penderita Malaria yang diobatai : 100
%.
r. Case Fatalyti Rate ( CFR) Diare pada
saat KLB < 1,2 %;
s. Orang dengan HIV AIDS ( ODHA)
mendapat pengobatan ART:100 %;
t. Persentase Bumil yang mendapat
tablet Fe : 95 %;
u. Persentase bayi yang mendapat ASI
ekklusif : 80 %;
v. Balita yang mendapat Vitamin A : 100
%;
w. Balita gizi kurang dan gizi buruk yang
ditangani : 100 %;
x. Bumil KEK yang ditangani : 100 %;
y. Sekolah yang melaksanakan UKS : 100
%;
z. Cakupan peserta/akseptor KB minimal
70% PUS.

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

Dengan demikian diharapkan sasaran-sasaran dampak


pembangunan kesehatan jangka menengah di Kabupaten Bintan
sampai dengan akhir tahun 2010 dapat dicapai , yaitu :

a. Meningkatnya umur harapan hidup dari 66, 2 tahun


menjadi 70,6 tahun;

b. Menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi


kurang dari 26 per 1.000 kelahiran hidup;

c. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari


307 menjadi kurang dari 226 per 100.000 kelahiran hidup;

d. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita


menjadi < 5,0 %; dan

e. Terkendalinya laju pertumbuhan penduduk menjadi


≤ 2%.

3.7. Permasahalan dan Isu Strategis

1. Pemerataan dan keterjangkauan upaya pelayanan kesehatan dan


keluarga berencana yang bermutu belum optimal. Terutama akses
pelayanan kesehatan dan keluarga berencana bagi keluarga miskin
dan daerah terpencil masih perlu mendapatkan perhatian dan
penanganan secara sungguh-sungguh. Termasuk dukungan
pendaya-gunaan SDM tenaga kesehatan di tingkat provider.
2. Sistem perencanaan dan penganggaran Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana belum optimal. Salah satu sebabnya Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) sebagai pendukung utama manajemen
pembangunan kesehatan belum terlaksana dengan baik,

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

berdampak pada kurangnya dukungan informasi dan ketersediaan


data yang memadai. Akibatnya sistem perencanaan program dan
kegiatan tidak optimal, yang akhirnya berpengaruh terhadap peng-
alokasian pembiayaan. Pembiayaan Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana masih relatif kecil untuk menjalankan seluruh program
dan kegiatan termasuk pembangunan sarana dan prasarana serta
fasilitas kesehatan yang berkualitas.
3. Penanggulangan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada balita
dan ibu hamil belum terlaksana dengan baik, hal tersebut berkaitan
dengan masih lemahnya pelaksanaan Sistem Kewaspadaan Pangan
dan Gizi (SKPG) dan Sistem Kewaspadaan Dini (SKD). Akibatnya
adalah ketidak mampuan dalam merumuskan tindakan-tindakan
yang bersifat antisipatif untuk penanggulangan masalah gizi kurang
dan buruk.
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum membudaya di
kehidupan masyarakat. Upaya promosi kesehatan dan kampanye
PHBS belum terlaksana dengan optimal, akibat dari keterbatasan
anggaran operasional serta sarana dan prasarana. Penerapan
PHBS pada lima tatanan yaitu : Tatanan Rumah tangga, Tempat-
tempat umum, Sarana Kesehatan, Institusi Pendidikan serta
Tempat Kerja secara terus menerus dan berkesinambungan
mestilah tetap dilaksanakan agar membudaya dalam segala aspek
kehidupan masyarakat.
5. Penyakit-penyakit menular berbasis lingkungan dan berpotensi
wabah masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, antara
lain Penyakit Malaria, DBD, Diare, TB.Paru, HIV/AIDS dan
sebagainya, sementara disisi lain penyakit-penyakit tidak menular
(degeneratif) cenderung meningkat. Selain itu pelaksanaan
Surveilans Epidemiologi belum optimal, Cakupan Imunisasi perlu

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

dipertahankan, serta penanggulangan masalah kesehatan keluarga


termasuk kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, usila dan
kelompok remaja/usia sekolah perlu mendapatkan perhatian
khusus.

3.8. Indikator Kesehatan

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan


diperlukan indikator-indikator. Indikator bidang kesehatan yang
digunakan meliputi :

1. Indikator Derajat Kesehatan ( sebagai hasil akhir )


terdiri dari :

a. Indikator Mortalitas.

b. Indikator Morbiditas.

c. Indikator Status Gizi.

2. Indikator Hasil Antara, yang terdiri dari :

Indikator Kesehatan Lingkungan.

Indikator Perilaku Hidup.

Indikator Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan.

3. Indikator Proses dan Masukan, yang terdiri dari :

a. Indikator Pelayanan Kesehatan.

b. Indikator Sumber Daya Kesehatan.

c. Indikator Manajemen Kesehatan.

d. Indikator kontribusi Sektor Terkait.

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan

2
Profil Kesehatan Kabupaten Bintan Tahun 2007 5

Anda mungkin juga menyukai