Belum Diperiksa
Κυπριακή Δημοκρατία
Kypriakí Dimokratía (Yunani)
Kıbrıs Cumhuriyeti (Turki)
Bendera
Motto: —
Pemerintahan Republik
Kemerdekaan
Luas
- Total 9,250 4 km2 (162)
Penduduk
2. Republik Turki Siprus Utara (RTSU) menguasai wilayah utara dan memiliki
presiden tersendiri.
4. Area seluas 5.895 km² di wilayah selatan dan 3.355 km² di wilayah utara.
Republik Siprus adalah sebuah negara pulau di Laut Tengah bagian timur, ±113 km di sebelah
selatan Turki dan 120 km di sebelah baratSuriah. Ibu kotanya adalah Lefkosia (Nikosia). Kota penting
lainnya adalah Lemesos (Limassol), Larnaca, Paphos, Ammochostos (Famagusta), dan Kyrenia.
Semenjak tahun 1974, di bagian utara ada Republik Turki Siprus Utara, yang hanya diakui oleh Turki.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Sejarah
○ 1.1 Setelah
1945
○ 1.2 Anggota
Uni Eropa
• 2 Ekonomi
• 3 Lihat pula
• 4 Pranala luar
[sunting]Sejarah
[sunting]Setelah 1945
Siprus, ketika masih merupakan jajahan Britania Raya, akan diberikan kepada Yunani. Tetapi
minoritas Turki menolak. Akhirnya kompromi disepakati dan pada tahun 1959 didirikan negara Siprus
merdeka. Tetapi kedua belah pihak tidak puas dan akhirnya pada tahun 1974sebuah kelompok yang
menginginkan persatuan dengan Yunani mengadakan kudeta yang dibalas dengan invasi Turki. Semenjak
itu Turki menduduki wilayah utara.
[sunting]Ekonomi
Ekonomi tergantung pada ekspor produk pertanian (jeruk, kentang, anggur, tembakau) dan
penghasilan pariwisata. Sektor perikanan hampir tak ada artinya; perairan di sekeliling pulau kurang ikan.
Selain itu sektor pertambangan masih menguntungkan (tembaga, besi, marmer, dan gipsum).
Kata tembaga dalam banyak bahasa Eropa merupakan derivasi dari kata Siprus dalam bahasa
Yunani kupros, misalkan katacopper (bahasa Inggris) atau koper (bahasa Belanda).
[sunting]Lihat pula
Daftar negara-negara di dunia
Wikimedia
Commons memiliki galeri
mengenai:
Siprus
http://id.wikipedia.org/wiki/Siprus
Negara Cyprus
Pulau dan republik merdeka, dalam persemakmuran bangsa-bangsa, di sebelah timur
Laut Tengah; ± 60 km dan Turki. Euas 9.251 km2. Penduduk 633 ribu. Kepadatan
penduduk 68/km2. Ibu kota: Nieosia.
Bahasa-bahasa resmi: Yunani dan Turki.
Agama: Yunani Ortodoks dan Islam.
Satuan mata uang: pound Cyprus (1.000 mil).
BIOGRAFI
Dua pegunungan membentang dan timur-barat. Utara, Pegunungan Kyrenia; sampai
ke selatan termasuk Pegunungan Traados (dengan G. Olympus, tinggi 1.952 m).
Antara kedua barisan pegunungan terletak dataran Messaonia (Yun.: Messaria); ±
20% dan pulau tersebut berhutan.
IkliM
Mediteran. Musim hajan jatuh antara akhir Oktober sampai akhir April.
EKONOMI
Terutama agraris. Lebih dari sepertiga jumlah rakyat prkrrja bermata pencaharian di
perkebunan/pertanian yang menghasilkan: sitrun, sayur/mayur, jewawut dan terigu,
dan lebih dan 50% hasilnya diekspor. Basis industri adalah pengolahan hasil-hasil
perkebunan/pertanian; juga terdapat produksi semen. Dekat Larnaca terdapat
penyulingan minyak. Cyprus kaya akan barang-barang tambang (besi pint, biji-biji
kuningan, gip, ashes, amber), tetapi persediaan-persediaan yang terpenting
(tembaga/kuningan) dalam beberapa decenium (masa 10 tahun) akan mengalami
kehabisan. Walaupun impor melebihi ekspor, neraca perdagangannya p0- sitif, kanena
pemasukan dan basis pasukan Inggenis dan tunjangan keuangan Turki untuk
orangorang Turki. Industni paniwisata sampai 1974 maju pesat, tetapi
pertumbuhannya berada di bawah pengawasan. Jalan-jalan kereta api kurang.
Pelabuhan-pelabuhan terpenting adalah Famagusta, Limassol, dan Larnaca; pelabuhan
udara internasional terdapat di Nicosia.
PENDUDUK
Sampai penyerbuan Turki, Jul 1974, (lihat sejarah) penduduk terdiri dari 77% bangsa
Yunani yang bertempat tinggal terutama di kota-kota; l8% bangsa Turki yang hidup di
desa-desa; Armenia dan Maronit merupakan kelompok minoritas. Setelah penyerbuan,
± 200 ribu orang Yunani-Cypriot terdesak, dan mencari jalan ke luar untuk meloloskan
diri. Penghuni Famagusta, Kyrenia dan Morphon diungsikan. Kota-kota tenpenting
(dengan jumlah penduduk sebelum Jul 1974): Nicosia (penduduk 116 nibu), Limassol
(penduduk 80 ribu) dan Famagusta (penduduk 39 ribu). Orang-orang Yunani adaiah
anggota gereja Ortodoks dan Cyprus (liturgi Byzantium), dan pemeluk agama Islam
(aliran sunni). Tiap kelompok rakyat memiliki sekolah sendini. Buta huruf 18%,
terutama di kalangan petani tua, karena biarpun tidak ada wajib belajar anak-anak
antara 6—14 tahun hampir semua mengikuti pendidikan sekolah. Pendidikan tinggi
tidak ada.
SEJARAH
± 1600 sebelum Masehi merupakan pusatperdagangan yang ramai di teluk L. Tengah
sebelah timur. Sesudah ± 1400 sebelum Masehi pulau itu dijadikan koloni bangsa
Achaea (Yunani); sesudah ± 800 sebelum Masehi oleh bangsa Fenicia; ± 7 10—670
sebelum Masehi oleh bangsa Assyria, lalu menyusul suatu masa kebebasan dan
pertumbuhan kebudayaan. Ahmozes II menggabungkan Cyprus ± 560 sebelum Masehi
pada Mesir, dan dengan demikian 525 sebelum Masehi dikuasai oleh Parsi. Iskandar
Agung, 333 sebelum Masehi mengakhiri kekuasaan Parsi. Lalu berturut-turut Cyprus
diperintah bangsa Ptolemaca, Kerajaan Romawi dan Kerajaan Byzantium. Pada waktu
perang salib Cyprus jatuh ke tangan turunan Perancis Lusignan. 1374, diperintah
bangsa Genoa setelah itu bangsa Venesia; 1570, ditaklukkan bangsa Turki. 1878,
Inggenis memerintah pulau itu meskipun secara resmi tetap Turki; 1914, menyusul
penggabungan secara resmi: 1925, menjadi “koloni mahkota”. Dalam Perang Dunia II
merupakan pangkalan penting bagi Sekutu. Sesudah 1w di kalangan orang-orang
Yunani Cyprus muncul aliran nasionalis deras yang bertujuan enosis (Yun. =
penggabungan dengan ibu pertiwi). Lebih-lebih sejak 1954 aliran itu meluap menjadi
aksi-aksi teror yang dilancarkan oleh tentara bawah tanah, FOKA, di bawah pimpinan
kolonel Yunani, Grivas. 1959, disetujui bersama oleh Britania Raya, Yunani dan Turki
bahwa Britania Raya tetap memiliki pangkalan militen di pulau itu; bahwa ketiga
negara tersebut akan menjamin kemerdekaan Cyprus; bahwa kepentingan-
kepentingan orang Turki sebagai masyarakat terkecil harus dipelihara; enosis tidak
diperbolehkan. 1960, Uskup Agung Makanios yang ortodoks menjadi pnesiden pertama
Republik Cyprus; Fadil KucUk, orang Turki, menjadi wakil presiden. Kompromi itu tidak
memberikan kepuasan sepenuhnya kepada siapa pun. 1963, insiden-insiden antara
bangsa Yunani dan Turki di
Cyprus merupakan corak suatu perang saudara. 1964, dimintakan campur tangan
Dewan Keamanan PBB, yang kemudian berhasil mengembalikan keseimbangan yang
rumit. Makarios terpilih kembali 1968 dan 1973. KUcuk digantikan 1973 oleh R.
Denktasy. Ketegangan-ketegangan meningkat sejak 1970. 15 Juli 1974 perebutan
kekuasaan oleh sejumlah perwira Yunani yang diselundupkan ke dalam angkatan
perang Cyprus. Makarios menyingkir. 20 Juli bangsa Turki melakukan pendaratan dan
mengambil alih 40% dan pulau itu. Feb 1975 Dcnktasy mengumumkan suatu negara
federal Turki-Cyprus.
Cyrenaica. Provinsi terbarat Republik Libia, bertapal batas dengan Mesir, Afrika Utara.
Kota tenpenting dan pelabuhan utama di kawasan ini adalah Benghasi. Agak menjorok
ke Laut Tengah, sejajar dengan pesisir terdapat Pegunungan Jabel el Akhbar dengan
puncak tertinggi 876 m. Dikembangkan menjadi wilayah pertanian; salah satu cara
untuk mengairi wilayah pertanian di situ dengan membor sumber-sumber air tawar
dengan pompa-pompa hidrolik sampai kedalaman 750 m di wilayah padang pasir.
Produksi pertanian: kurma, gandum, sayur-mayur, zaitun, jeruk. Kurma diekspor
melalui pelabuhan Benghasi.
Reply With Quote
#2
Post: 4,459
Dipi76
Mod Provided
Answers: 33
Kirim Donasi Untuk Mensupport, atau ada Permintaan/Wish List
Pribadi ke Member ini :
Siprus merupakan nama sebuah pulau di Laut Mediterania Timur. Negara ini terkena]
sejak zaman kuno karena kekayaan mineral, anggur, dan keindahan alamnya. Siprus
terdiri atas pegunungan tinggi, lembah yang subur, dan pantai yang luas. Negara
yang terletak di Asia Tengah ini berada sekitar 40 mil (65 km) di selatan Turki, 60 mil
(100 km) sebelah barat Suriah, dan 480 mil (770 km) di tenggara Yunani. Ini adalah
pulau terbesar ketiga Mediterania setelah Sisilia dan Sardinia. Secara umum, luasnya
tidak lebih besar dari Jakarta. Bahkan, pada sensus 2006, penduduknya hanya
746.000 jiwa.
Orang-orang Siprus mewakili dua kelompok etnis utama Yunani dan Turki. Siprus
Yunani yang berjumlah empat per lima penduduk, berasal dari campuran penduduk
asli dan imigran dari Peloponnese yang terjajah sekitar 1200 SM.
Pemukim berasimilasi sampai abad ke-16. Sekitar seperlimanya adalah Siprus Turki,
keturunan para prajurit tentara Ottoman yang menaklukkan pulau itu pada 1571 dan
imigran dari Anatolia yang dibawa oleh pemerintahan sultan. Sejak 1974, tambahan
imigran dari Turki telah dibawa untuk bekerja di tanah kosong. Mereka meningkatkan
total angkatan kerja.
Saat ini, kata siprus tidak selalu digambarkan sebagai Siprus. Kata ini lebih sering
digunakan bersama-sama dengan awalan Yunani atau Turki, sebagai pengakuan dari
dua kelompok etnis besar di Siprus. Siprus Yunani adalah komunitas Ortodoks Yunani
yang berbahasa Yunani, sedangkan Siprus Turki adalah komunitas Muslim yang
berbahasa Turki.
Ketika Siprus merdeka dari Inggris pada 1960, Konstitusi Republik mendefinisikan
Siprus Turki dan Siprus Yunani sebagai dua kelompok etnis yang terpisah. Pada saat
itu, para anggota dari kedua kelompok masih menghuni desa-desa dan kota, namun
sudah saling berbaur.
Pada kebanyakan kasus, keduanya hidup bersama dalam damai dan merayakan
perayaan hari besar juga secara bersama-sama. Sayangnya, peristiwa 1974
memisahkan Pulau Siprus Turki dan Siprus Yunani. Kedua kelompok masyarakat itu
tidak lagi hidup berdampingan selama lebih dari 30 tahun.
Agama Islam masuk ke Siprus sekitar tahun 649 Masehi, pada saat pemerintahan
Islam di Madinah dipimpin oleh Khalifah Usman bin Affan. Kendati masuk ke negara
tersebut lebih awal, sampai tahun 1974, kebanyakan pemeluk agama Islam berasal
dari orang-orang Siprus Turki. Jumlahnya mencapai 18 persen dari total penduduk.
Namun, saat ini jumlahnya mencapai 264.172 Muslim atau sekitar 10 persen dari total
penduduk. Sebagian besar tinggal di bagian utara.
Penduduk Siprus Turki mayoritas menganut ajaran Islam Suni. Berbeda dengan
kebanyakan pemeluk Muslim Suni lainnya, Muslim Siprus sangat kental dalam
pengaruh tasawuf, baik dalam kebudayaan maupun spiritualnya. Aliran tasawuf yang
berkembang adalah Naqsabandi Haqqani yang dipimpin oleh Nazim Al-Qubrusi dari
Larnaca.
Pada masa pemerintahan Ottoman (Turki Usmani) pada tahun 1572-1878, sebagian
besar umat Islam menetap di Siprus Turki. Selama abad ke-17, pemeluk Islam
tumbuh pesat. Sebagian merupakan imigran Turki, lainnya adalah orang keturunan
Yunani yang memeluk Islam.
Tekke atau Umm Masjid Haram Larnaca (dibangun pada abad ke-18), Masjid Lala
Mustafa Pasha, Selimiye Masjid, dan Masjid Haydarpasha.
Siprus merupakan semenanjung wilayah Islam yang dibebaskan oleh kaum Muslim
pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah setelah sebelumnya
dikuasai oleh pemerintahan Islam pada masa Usman bin Affan tahun 28 Hijriah.
Ketika terjadi Perang Salib, Inggris datang ke negeri ini pada 1191 M dan menduduki
Siprus selama Perang Salib. Kaum Muslim kemudian membebaskannya kembali dari
cengkeraman Inggris.
Inggris paham akan nilai strategis Siprus. Bahkan, mereka menjadikannya sebagai
pangkalan titik tolak menyerang negeri-negeri Islam. Karena itu, Inggris mengelabui
Daulah Usmaniyah pada 1878, dengan dalih menghadapi Rusia, sehingga bisa
menyewa pangkalan di Siprus. Inggris mendeklarasikan kependudukannya atas Siprus
pada Perang Dunia I tahun 1914.
Inggris mulai mendorong etnis Yunani Nasrani agar bermigrasi ke Siprus demi
mengubahnya menjadi semenanjung yang mayoritasnya non-Muslim. Inggris
membuat undang-undang yang berkaitan dengan masalah kependudukan, artinya
bebas dari kaum Muslim etnis Turki. Tujuannya untuk melemahkan eksistensi dan
kekuatan Turki di sana. Caranya dengan menetapkan syarat bahwa siapa saja yang
berkewarganegaraan Turki dilarang menjadi warga negara Siprus yang dikuasai
Inggris dan mereka tidak boleh tinggal di Siprus.
Sementara itu, Inggris memberi kemungkinan kepada orang Siprus etnis Yunani
untuk memerintah semenanjung dan mengontrol nasib kaum Muslim. Karena itu,
jumlah pemeluk Nasrani xii Siprus yang berasal dari luar makin meningkat,
sedangkan jumlah penduduk asli yang Muslim makin berkurang. Inggris
mengokohkan eksistensinya di Siprus dengan membangun dua pangkalan militer di
sana.
Pascakudeta dan intervensi Turki, secara militer, di Siprus pada 1974, semenanjung
terbagi menjadi dua bagian. Etnis Turki, di utara semenanjung pada 1983,
mendeklarasikan Republik Turki Siprus Utara (The Turkish Republic of Northern
Cyprus) dan berada di bawah kontrol negara Turki yang luasnya 37 persen dari luas
Kepulauan Siprus.
Wilayah ini oleh Turki diakui sebagai wilayah independen. Bagian selatan tetap berada
di bawah kontrol etnis Siprus keturunan Yunani, yakni Republik Siprus yang meliputi
59 persen luas Kepulauan Siprus dan masuk sebagai anggota Uni Eropa.
Karenanya, hingga kini. Siprus tetap terbagi menjadi dua wilayah Siprus Yunani dan
Siprus Turki. Bahkan, dalam budaya pun Siprus terbagi menjadi Turki di bagian utara
dan Yunani di selatan negara ini.
Sampai sekarang, agama Siprus Yunani masih kebanyakan milik otosefalus Gereja
Ortodoks Siprus (78 persen), sedangkan Siprus Turki merupakan Muslim (18 persen).
Agama-agama lain terwakili di pulau tersebut, termasuk Maronit dan Apostolics
Armenia (empat persen).
Sama halnya di Turki, gaya dan penampilan masyarakat Siprus Turki sudah sangat
Eropa. Namun, banyak juga perempuan yang mengenakan jilbab, walaupun tidak
sebanyak di Turki.
http://www.indonesiaindonesia.com/f/89764-budaya-negara-cyprus/
B U D I M U LY A N A ’ S
WEBLOG
S h a r i n g , F e e d b a c k a n d C o m m e n t
« FAKTA PENTING TENTANG KRISIS PALESTINA
AKSI MILITER TURKI DI UTARA IRAK »
Masukan ini dipos pada Februari 19, 2008 6:06 am dan disimpan padaTimur Tengah dengan
kaitan (tags) funisia, inggris, lebanon, prancis,sejarah, suriah, syam, turki. Anda dapat mengikuti
semua aliran responsRSS 2.0 dari masukan ini Anda dapat memberikan tanggapan,
Like
Be the first to like this post.
melalui surel.
http://hbmulyana.wordpress.com/2008/02/19/sejarah-mengenai-suriah-dan-
lebanon/
http://www.laardi.co.cc/2010/07/sejarah-mengenai-suriah-dan-lebanon.html
Peta lama
Sekurang-kurangnya ada tiga front dalam peta politik Timur Tengah. Pertama, koalisi
negara-negara Teluk pimpinan Arab Saudi. Dalam koalisi ini tergabung Arab Saudi, Qatar,
Bahrain, Oman, Emirat Arab dan Kuwait. Mereka menyebut diri Dewan Kerja sama Teluk
(GCC = Gulf Countries Council). Negara-negara kecil keemiran di Teluk ini
dari segi wilayah tidak begitu luas, namun dari segi kekayaan melebihi negara-negara di
sekitarnya.
Kedua, koalisi antara Irak, Yaman, Yordania dan Mesir. Koalisi ini semula sangat kuat
namun mendapat cobaan sangat berat dengan manuver politik Mesir di bawah Presiden
Anwar Sadat tahun 1979. Akibat manuver itu Mesir dikucilkan negara-negara Arab lainnya
karena dianggap mengkhianati kesepakatan negara-negara Arab mengenai Palestina dan
Israel. Bahkan lebih tragis lagi, manuver itu langsung atau tidak langsung membawa maut
bagi Sadat. Ia dibunuh tentaranya sendiri saat berlangsungnya suatu parade militer.
Namun Mesir yang memang karena luasnya wilayah, padatnya populasi dan pengaruh
intelektualnya, kembali muncul sebagai salah satu negara leading di Timteng. Dalam Liga
Arab, kewibawaan Mesir tampaknya kembali pulih. Pesan Presiden Hosni Mubarak dalam
mendorong pembentukan pasukan multinasional Arab ketika krisis Teluk, mendapat
sambutan cukup luas. Ini memperlihatkan bahwa jejak masa lalu, ketika Mesir sempat
tersisih, tidak lagi tampak. Mesir kembali ke penampilan puncak dalam peta politik Timur
Tengah.
Daya kohesi koalisi ini memperoleh puncaknya awal tahun 1980-an. Presiden Irak
Saddam Hussein, Raja Hussein dari Yordania, Presiden Mubarak dan Presiden Yaman,
sangat kompak. Secara tak langsung koalisi ini mendapat perimbangan dari GCC yang
memadukan kekuatan ekonomi dengan politik.
Ketiga, koalisi negara-negara Magribi seperti Tunisia, Sudan, Marokko, Aljazair dan
Libya. Memang ada kontroversi apakah negara-negara Afrika ini wajar dimasukkan dalam
kancah politik Timur Tengah. Namun identitas Arab yang melekat di negara-negara ini
menyebabkan pemisahan itu kurang relevan.
Salah satu perbedaannya bahwa isu Palestina maupun isu-isu Arab lainnya tidak terlalu
ketat mempengaruhi percaturan politik dalam negeri. Bahwa isu itu tidak terlalu melekat di
negara-negara ini banyak dipengaruhi faktor geografis semata-mata. Jauhnya wilayah ini dari
pusat pergolakan menyebabkan gemanya tidak terlalu besar. Hanya patut diberi catatan,
negara itu mengidentifikasikan diri sebagai negara Arab. Bila dilacak di masa lalu pada
jaman keemasan Islam, maka kultur negara itu dapat dipahami bila disebut “Arab”.
Ada satu negara yang tidak dapat dipisahkan dari medan politik Timur Tengah namun
bukan termasuk rumpun bangsa Arab adalah Republik Islam Iran. Semula AS menaruh
kepercayaan kepada Iran di bawah pimpinan Shah Reza Pahlevi, namun skenario yang
diinginkan AS itu berantakan dengan pecahnya revolusi di Iran.
AS semula ingin Teheran berperan sebagai polisi Timur Tengah sesuai dengan
kepentingannya. Rencana itu kini sulit dialihkan ke negara lain. Kecewanya AS dengan
rencana itu menyebabkan Washington mendorong negara-negara Arab menyokong Irak
dalam perang melawan Iran. Ijin bebas kepada Irak mempersenjatai diri melawan Iran telah
menjadi bumerang bagi AS. Delapan tahun masa perang melawan Iran telah memberi
peluang untuk memiliki persenjataan modern lewat Barat.
Tiga koalisi Arab ini bergabung dalam forum yang lebih besar,yakni Liga Arab.
Persaingan dalam liga ini pun bukan hal yang ringan. Untuk memperoleh pengaruh dalam
liga, setiap kelompok maupun negara secara individual mencari dukungan terhadap peranan
masing-masing. Seperti diungkapkan sebuah sumber di Arab Saudi, “Di Liga
Arab ini banyak crazy leaders.”
Koalisi baru
Jalan ke arah pembentukan koalisi ini sudah terjadi melalui Perang Teluk. Koalisi pertama
jelas akan lebih kuat dibandingkan sebelumnya. Keenam negara itu meningkat
kekompakannya. Kekompakan itu tidak hanya dalam soal-soal politik, namun lebih dalam
bentuk kebersamaan.
Hampir semuanya berbentuk monarki atau monarki republik, semuanya memiliki
kekayaan minyak, jumlah penduduknya tidak besar dan kekuatan militer tak begitu kuat.
Nasib yang sama diantara keenam negara Teluk ini jelas akan mempertebal kerbersamaan
mereka.Kebersamaan sudah tampak di awal pembentukan GCC, terlihat dari banyakya
pertemuan dan kerja sama.
Apalagi kasus Kuwait yang diduduki Irak dengan klaim sejarah, akan mempertajam daya
pengawasan mereka terhadap potensi ancaman dari luar. Sebenarnya ancaman terhadap
Kuwait dari Irak sudah terjadi beberapa kali, ancaman itu sekarang lebih besar karena
didukung persenjataan lengkap.
Mesir memasuki koalisi ini meskipun tidak bergabung ke dalam GCC. Ini karena semata-
mata soal geografis. Namun nama Mesir diantara keenam negara itu akan diingat selalu,
khususnya saat penyelesaian isu Kuwait. Nama seperti Marokko, Pakistan, Banglades dan
Suriah juga tidak akan hilang begitu saja dalam format politik baru nanti.
Ada hal yang unik sebenarnya berkaitan dengan Suriah. Negeri
itu memang tidak dapat disangkal lagi pemimpinnya, Hafez Assad, tokoh yang bersaingan
secara pribadi dengan Saddam. Suriah juga tidak begitu dekat dengan beberapa negara Teluk,
namum berkat soal Kuwait ini kehadirannya sangat terasa.
Nama Suriah kembali disebut disamping Mesir dalam pengaturan keamanan di Teluk.
Fenomena ini memperlihatkan akses Suriah memasuki pentas politik Arab semakin besar. Di
sisi lain kecurigaan terhadap Suriah sebagai eksponen pengekspor gerakan teroris, berkurang.
Suriah memanfaatkan dengan baik momentun terjadinya Perang Teluk. Ketika sedang
hangat-hangatnya krisis, Suriah menggempur posisi Jederal Michel Aoun di Lebanon. Assad
juga mengukuhkan kehadirannya di Lebanon dengan mendukung pemerintah yang berkuasa.
Lewat tangan Suriah inilah, milisi bersenjata setiap faksi yang menguasai Beirut dipaksa
ditarik mundur. Suara Suriah menerima gagasan untuk berunding dengan Israel adalah salah
satu ciri format baru politik di Timur Tengah.
Kolisi kedua tentu saja pecah karena Mesir sulit diajak duduk dengan Irak saat ini. Tetapi
di pihak lain, Irak, Yordania dan Yaman akan semakin kuat pula daya lekatnya. Nasib di
Perang Teluk memperjelas posisi mereka. Selama ini Yordania dengan jelas memihak Irak,
sedangkan Yaman tidak begitu tampak. Akan tetapi banyak pihak menilai Yaman adalah
negara pro-Irak.
Koalisi ketiga tidak begitu jelas. Kebanyakan menjaga jarak dengan situasi di Timur
Tengah. Libya sama sekali tidak banyak manuvernya menangani soal Teluk kecuali
mengecam Irak dan pada saat bersamaan mengecam kehadiran pasukan AS dan Barat.
Perubahan pola hubungan ini tergantung dari banyak perkembangan di Teluk yang akan
terus berjalan. Setidaknya daya ikat dan longgar antarsejumlah negara yang bertahan kurang
dari satu dekade. Dengan kata lain pengucilan Irak dan eksponennya mungkin akan berangsur
hilang dalam sepuluh tahun mendatang, kecuali ada insiden yang mengubah secara drastis
misalnya perang baru.
Namun, seperti diungkapkan seorang diplomat Indonesia di Mesir, dunia Arab kadang-
kadang pecah, kadang-kadang bersatu. Dengan demikian tidak perlu heran ada perpecahan
seperti sekarang karena akan kembali kepada kestabilan semula. Setiap negara Arab pada
dasarnya berkeinginan bersatu lagi seperti sediakala.
Keinginan itu tidak selalu terwujud karena adanya faktor luar yang ikut mempengaruhi
jalannya percaturan politik Timur Tengah. Dapat disebutkan disini faktor itu antara lain
negara-negara besar seperti AS, Inggris, Uni Soviet dan Israel. (Asep Setiawan)
Sumber: Kompas 6/8/91
http://theglobalpolitics.com/?p=26
Sejarah Iran
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Sejarah Iran
Kekaisaran Persia (Iran)
• Peradaban Proto-Elam (3200–2700 SM)
• Peradaban Jiroft (3000–l.k. abad ke-5 SM)
• Dinasti Elam (2700–539 SM)
• Kerajaan Mannai (abad ke-10–l.k. abad ke-7 SM)
• Kekaisaran Media (728–550 SM)
• Kekaisaran Akhemeniyah (648–330 SM)
• Kekaisaran Seleukus (330–150 SM)
• Kekaisaran Parthia (250 SM– 226 M)
• Kekaisaran Sassania (226–650)
• Penaklukan Islam (637–651)
• Kekhalifahan Umayyah (661–750)
• Kekhalifahan Abbasiyah (750–1258)
• Dinasti Tahiriyah (821–873)
• Dinasti Alawiyah (864–928)
• Dinasti Saffariyah (861–1003)
• Dinasti Samaniyah (875–999)
• Dinasti Ziyariyah (928–1043)
• Dinasti Buwayhiyah (934–1055)
• Dinasti Ghaznavi (963–1187)
• Kesultanan Seljuk Raya (1037–1187)
• Kekaisaran Khwarezmia (1077–1231)
• Dinasti Ilkhanat (1256–1353)
• Dinasti Muzaffariyah (1314–1393)
• Dinasti Chupaniyah (1337–1357)
• Dinasti Jalayiriyah (1339–1432)
• Dinasti Timuriyah (1370–1506)
• Turkoman Qara Qoyunlu (1407–1468)
• Turkoman Aq Qoyunlu (1378–1508)
• Dinasti Safawiyah (1501–1722/1736)
• Dinasti Pashtun Hotaki (1722–1736)
• Dinasti Afshariyah (1736–1802)
• Dinasti Zand (1750–1794)
• Dinasti Qajar (1781–1925)
• Dinasti Pahlevi (1925–1979)
• Revolusi Iran (1979)
• Pemerintahan Sementara (1979–1980)
• Republik Islam Iran (1980–sekarang)
Kotak ini: lihat • bicara • sunting
Sejarah awal Iran meliputi negara Iran dan juga negara-negara tetangganya yang mempunyai
persamaan dalam kebudayaan dan bahasa. Ketika itu, negara-negara ini diperintah oleh
kekaisaran-kekaisaran seperti Media dan Akhemenid. Sassania adalah kekaisaran Persia
terakhir sebelum kedatangan Islam. Kemudian Persia bergabung menjadi sebagian khilafah
Islam awal. Sejarah Iran khusus pula dimulai dengan dinasti Zand pada abad ke-16.
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Kekaisaran Persia
• 2 Kedatangan Islam
• 3 Zaman Pertengahan
• 4 Zaman Modern
• 5 Perang Dunia
• 6 Revolusi Islam
• 7 Perang Iran-Irak
• 8 Rujukan