Anda di halaman 1dari 10

KTK

Nama Kelompok : Fazhar Bachari


Fiqhi Maulana
Jery Ba’ru
Reza Hafifin
Temmy Hadinata Wiranegara
ALAT MUSIK KOLINTANG
• Sebuah kolintang mempunyai 14-21 bilah kayu
yang panjangnya sekitar 30-100 cm. Kayu yang
lebih pendek menghasilkan tangga lagu
(not) yang tinggi, sebaliknya kayu yang panjang
menghasilkan not yang rendah. Kayunya adalah
kayu lokal seperti, kayu telur, bandaran, wenang,
kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak
ringan tapi cukup padat dan serat kayunya
disusun agar membentuk garis sejajar). Dalam
perkembangannya saat ini, kayu yang bagus
digunakan adalah kayu waru gunung dan kayu
cempaka.
• Permainan musik kolintang tidaklah individual. Dibutuhkan
minimal 6 orang pemain musik, lebih lengkapnya
dibutuhkan 9 orang. Satu set kolintang terdiri dari: melodi
(kolintang 1), pengiring  kecil (banjo kolintang), pengiring
menengah (ukulele kolintang), pengiring besar 1 (gitar
kolintang 1), pengiring besar 2 (gitar kolintang 2), bas kecil
(sello kolintang), bas normal (bas kolintang), selain itu juga
dilengkapi kotak dan pemukul serta tutup
kolintang.Perkembangan kolintang tampil sebagai alat
musik tradisional Indonesia di dunia cukup baik. Banyak
kelompok musik yang memainkan kolintang di luar seperti
Singapura, Australia, Belanda, Jerman, Amerika Serikat,
Inggris, dan beberapa negara lainnya. Pemesanan terhadap
kolintang pun banyak berdatangan dari luar seperti
Australia, Cina, Korea Selatan, Hong Kong, dan lain-lain.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ALAT MUSIK
KOLINTANG
• Kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa (Sulawesi Utara) yang mempunyai
bahan dasar yaitu kayu yang jika dipukul dapat mengeluarkan bunyi yang cukup
panjang dan dapat mencapai nada-nada tinggi maupun rendah seperti kayu telur,
bandaran, wenang, kakinik atau sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup
padat dan serat kayunya tersusun sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).  
• Kata Kolintang berasal dari bunyi : Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang
(nada tengah). Dahulu Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain
kolintang: "Mari kita ber Tong Ting Tang" dengan ungkapan "Maimo Kumolintang" dan
dari kebiasaan itulah muncul nama "KOLINTANG” untuk alat yang digunakan bermain.   
• Pada mulanya kolintang hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakkan
berjejer diatas kedua kaki pemainnya dengan posisi duduk di tanah, dengan kedua kaki
terbujur lurus kedepan. Dengan berjalannya waktu kedua kaki pemain diganti dengan
dua batang pisang, atau kadang-kadang diganti dengan tali seperti arumba dari Jawa
Barat. Sedangkan penggunaan peti sesonator dimulai sejak Pangeran Diponegoro
berada di Minahasa (th.1830). Pada saat itu, konon peralatan gamelan dan gambang
ikut dibawa oleh rombongannya. 
• Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat
Minahasa, seperti dalam upacara-upacara ritual sehubungan dengan pemujaan arwah
para leluhur. Itulah sebabnya dengan masuknya agama kristen di Minahasa, eksistensi
kolintang demikian terdesak bahkan hampir menghilang sama sekali selama ± 100th.
MANFAAT/KEGUNAAN ALAT MUSIK
KOLINTANG
• Ritual Adat
• Pagelaran-pagelaran Seni
• Pesta Pernikahan
• Upacara Penyambutan
• Peresmian
• Pengucapan Syukur
• Acara Pertandingan
• Pendidikan Alat Musik
• Dan Lain-lain
Terima Kasih
Sampai Jumpa

Anda mungkin juga menyukai