Definisi:
Bentuk dari fascitis nekrotikan yang terdapat di sekitar genitalia eksterna pria.
Penyebab:
1. Kelainan atau infeksi kolorektal (13-50%), misalnya: abses perianal, perirektal, atau isiorektal, dan
perforasi karena kanker kolon, atau divertikulitis.
2. Infeksi urogenitalia (17-87%).
3. Trauma lokal atau infeksi kulit di sekitar genitalia.
Gambaran Klinis:
1. Demam (dapat tinggi sampai toksemia), syok, delirium.
2. Keadaan penis, skrotum, dan kulit sekitarnya tampak bengkak, nyeri, teraba hangat, dan
kemerahan (erythema).
3. Jika ada krepitasi, berarti ada infeksi kuman pembentuk gas (misalnya: Clostridium spp.)
4. Pada fase lanjut, terjadi gangren dengan nekrosis luas, plak berwarna hitam dan hijau, dan sekret
sangat berbau.
Penatalaksanaan:
1. Terapi suportif untuk memperbaiki keadaan umum pasien.
2. Pemberian antibiotik berspektrum luas (penisilin, klindamisin, atau aminoglikosida).
3. Debridement dengan membuang jaringan nekrosis.
4. Pemberian madu yang belum diproses untuk membersihkan jaringan nekrosis, mensterilkan luka,
mengurangi bau.
5. Terkadang perlu dilakukan diversi urin melalui sistostomi atau diversi feses melalui kolostomi.
6. Pemberian oksigen (O2) hiperbarik masih kontroversial.
Tahukah Anda?
1. Penyakit ini merupakan kedaruratan urologi karena onset (mula penyakitnya) berlangsung sangat
mendadak, cepat berkembang, dapat menjadi gangren yang luas, dan menyebabkan septicaemia
(bakteri atau toksinnya beredar di dalam aliran darah).
4. Mortalitas (kematian) dipengaruhi oleh faktor-faktor: usia lanjut, penyakit yang sudah menjalar
luas, syok atau sepsis, kultur darah menunjukkan bakteremia dan uremia.
Referensi:
Purnomo BB. 2003. Dasar-dasar Urologi. Edisi Ke-2. CV. Sagung Seto. Jakarta. Hlm. 50-51.