BEA
MATERAI Terkait dokumen perjanjian / transaksi
KEWAJIBAN BENDAHARA
PEMERINTAHAN
1. Menghitung
2. Memotong
3. Menyetor ke bank/k.pos
4. Melaporkan ke KPP
Pajaknya pihak yang menerima uang atau pendapatan
PPh Pasal 21
Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan
kegiatan
Penerimanya adalah Subyek Pajak Dalam Negeri dan
Orang Pribadi.
Dalam tahun takwim (Januari s.d Desember)
1. Pemberi kerja
2. Bendaharawan Pemerintah
3. Dana Pensiun
4. Badan yang membayar honorarium untuk
tenaga ahli
5. Perusahaan, badan dan penyelenggara
kegiatan.
Subjek Pajak Pasal 21
1. Pegawai Tetap ;
Pegawai yang memperoleh gaji berkala
Di atas Rp 500.000.000 30 30 %
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK
KETERANGAN PTKP PTKP
SETAHUN SEBULAN
Perbedaannya:
Biaya Pensiun Maksimal Perbulan sebesar Rp 200.000 per bulan dan
Maksimal pertahun yaitu sebesar Rp 2.400.000 per tahun
Biaya Pensiun untuk mantan karyawan yang dibayar secara bulanan,
sedangkan biaya jabatan untuk karyawan tetap yang masih aktif.
Klasifikasi PPh 21
Pegawai Tetap, Mendapatkan Pengurang Biaya Jabatan, PTKP
PKP = (Pengh. Bruto) – (biaya jabatan) – (iuran pensiun) – (PTKP)
Pegawai Tidak Tetap dengan upah harian, borongan, satuan, bulanan
Bukan Pegawai di pasal 3 (c) =
1. Penerima Tidak Berkesinambungan
PKP = P.Bruto
2. Penerima Berkesinambungan & Memiliki NPWP
PKP = P.Bruto – (PTKP)
2. 2% x P. Bruto
a. Sewa selain sewa tanah bangunan
b. Jasa lainnya yang ditentukan PMK
244/PMK.03/2008
TARIF PPH 23 =
2% X P. Bruto
• Jasa penilai (appraisal);
• Jasa aktuaris
• Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan
• Jasa perancang (design);
• Jasa pengeboran (drilling) di bidang penambangan minyak dan
gas bumi (migas), kecuali yang dilakukan oleh bentuk usaha tetap
(BUT);
• Jasa penunjang di bidang penambangan migas;
• Jasa penambangan dan jasa penunjang di bidang penambangan
selain migas;
• Jasa penunjang di bidang penerbangan dan bandar udara
• Jasa penebangan hutan;
• Jasa pengolahan limbah
• Jasa penyedia tenaga kerja (outsourcing services); dll
Contoh penghitungan
PPh Pasal 23, 2% x P.Bruto
PT. Jujurlah membayar jasa pemeliharaan
dan ban mobil, seharga Rp.2.000.000,
untuk pembelian ban 1.600.000 ke PT. A
(bukan PKP).
Maka PT Jujurlah harus Memotong PPh Pasal
23 sebesar 2% x Rp.400.000 = Rp.8.000
PPh 22 Bendaharawan
Atas setiap pembelian barang
yang dibebankan kepada
APBN/APBD
Sebesar
1,5 % X Harga pembelian
Contoh Pembelian
ATK/BAHAN/ PENGGANDAAN DAN LAIN-
LAIN
PPH PASAL 22 = 1,5% x NILAI PEMBELIAN (TIDAK TERMASUK PPN)
DALAM HAL PEMBELIAN < Rp 1.000.000 DAN JUMLAH TIDAK DIPECAH-
PECAH,
MAKA TIDAK DILAKUKAN PEMUNGUTAN
Pengadaan ATK
PPh Pasal 22
= 1,5% x Nilai Pembelian
= 1,5% x (100/110 x Rp22.000.000)
= 1,5% x Rp20.000.000
= Rp300.000