Anda di halaman 1dari 3

The Case for Foreign Direct Investment and Multinational Corporations

Dalam jurnal ini membahas mengenai hubungan MNC dan FDI yang meliputi hubungan timbal balik,
maupun peranan pemerintah didalamnya. Dalam inti utama sub bab ini akan ditunjukkan mengenai
argumen yang signifikan dan beralasan yang mendukung asumsi bahwa, masyarakat dan pemerintah
harus menekankan disiplinitas dan dorongan terhadap pasar untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dunia dan mengurangi kemiskinan. Dalam hal ini, dijelaskan bahwa, yang terbaik yang bisa
dilakukan oleh masyarakat terhadap kedatangan MNC adalah membiarkan MNC tersebut untuk
melakukan apa yang terbaik bagi dirinya (MNC), yakni mengalokasikan sumber daya alam secara efisien,
memproduksi barang produk sesuai dengan harga yang sepantasnya, membuka lapangan kerja,
memperkenalkan produk baru, dan meningkatkan kemakmuran masyarakat berikut stake holdernya.

Mengenai hubungan antara MNC dan FDI itu sendiri menyatakan, secara faktanya, hubungan antara
MNC dan FDI terlalu dilebih-lebihkan dan tidak tepat sasaran. Pernyataan yang mengungkapkan bahwa,
dengan adanya FDI yang disalurkan dari MNC kepada negara untuk mensejahterakan masyarakat negara
tersebut sangatlah utopis. Hal tersebut dikarenakan pada ujung-ujungnya MNC akan mengeksploitasi
negara tersebut dan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Hubungan antara MNC dan FDI
sangatlah utopis membawa dampak yang baik bagi negara.

FDI dari MNC tersebut juga telah membawa banyak kebaikan seperti misalnya, pengenalan produk
(barang dan teknologi) baru, pembukaan lapangan kerja, merangsang perluasan perusahaan negara, dll.
Semua itu merupakan kebutuhan negara yang merupakan kebutuhan primer bagi perkembangan
kesejahteraan masyarakat seiring dengan adanya arus globalisasi. Dengan penetrasi investasi MNC
kepada negara berupa FDI, maka hal tersebut diyakini dapat merangsang negara untuk merealisasikan
peningkatan kesejahteraan masyarakatnya.

Dalam hal ini, pemerintah juga memiliki peranan yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakatnya. Pemerintah mengatur dan memanagerial pasar domestiknya dengan pasar bebas (free
market). Dengan merangsang pertumbuhan ekonomi setiap individu masyarakatnya, maka pemerintah
yakin bahwa akumulasi kesejahteraan semua warga negaranya juga akan meningkat. Semua itu diatur
dalam sebuah sistem yang menekankan pada perlindungan, dorongan, dan akses-akses pada setiap
individu.

Didalam point dibawah ini akan dibahas tentang hubungan FDI dan negara yang memliki dampak baik
dan buruk.

FDI dalam istilah baik atau menguntungkan bagi negara host-country:

Keuntungan dari MNC tidak jauh-jauh dari hubungannya dengan negara-negara yang memiliki
perekonomian yang maju. Dalam hal ini, negara-negara maju dapat menarik FDI yang masuk ke
negaranya. Hal tersebut dikarenakan dengan perekonomian yang kuat, maka negara tersebut dapat
menjamin adanya sismbiosis mutualisme antara MNC dan negara maju itu sendiri, dimana keduanya
akan saling diuntungkan. Sedangkan di negara terbelakang sendiri, FDI dari MNC sulit untuk masuk. Hal
tersebut dikarenakan, MNC merasa akan merugi apabila ia menginvestasikan modalnya dinegara-negara
miskin, dikarenakan keuntungan yang didapat tidaklah sama seperti yang didapat dari investasi di
negara maju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa FDI yang di berikan dari MNC kepada negara
tergantung pada performance ekonomi negara itu sendiri. Dalam artian, MNC akan memandang
terhadap besar-kecilnya keuntungan yang akan didapatkannya.

Dalam pengertiannya, FDI lebih dari sekedar transfer uang dari MNC ke suatu negara. Walaupun
didalam buku The Economist, telah dijelaskan bahwa FDI memiliki pengertian ”modal belaka”, namun
FDI juga dapat berupa transfer teknologi, pengetahuan managerial skill, dan jaringan komunikasi, serta
berhubungan dengan pendapatan perusahaan domestik, dimana apabila perekonomian perusahaan
domestik suatu negara telah bersinergis tinggi, maka keuntungan yang didapat MNC dari FDI nya akan
semakin tinggi pula. Dengan demikian pengertian FDI sangat melekat sekali dengan penyaluran dan
akulturasi pengetahuan yang meliputi teknologi, skill, komunikasi, dsb, serta sinergis pertumbuhan
perekonomian pasar domestik suatu negara.

Dalam hal ini, FDI menyediakan jaringan manfaat yang penting bagi host country dimana host country
tersebut akan terangsang untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya. Dalam artian FDI dapat
memberikan rangsangan pertumbuhan bagi setiap negara untuk mengejar pertumbuhan ekonominya.
Rangsangan tersebut berasal dari dalam (pasar domestik) yang kemudian membawa dampak pada
pertumbuhan ekonomi negara tersebut secara keseluruhan. FDI tersebut akan merangsang
perkembangan industrialisasi disetiap negara dimana FDI tersebut masuk.

FDI selalu dideskripsikan sebagai subsidi asing yang notabene telah menyalurkan barang-barang baru
dengan kualitas yang tinggi dengan harga yang relatif rendah. Oleh karena itu, FDI bukan hanya sekedar
penyaluran modal saja, melainkan istilahnya telah berkembang secara luas, yakni mulai dari transfer
teknologi, managerial skill, pengetahuan umum, barang-barang, dsb, yang semua itu dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari host country itu sendiri.

The Case Against Foreign Direct Investment and Multinational Corporations

Dalam hal ini, FDI telah dirasa membawa dampak yang buruk bagi Negara host country, baik dalam
sector ekonomi maupun sosial. Melalui FDI-nya MNC dirasa telah mencari banyak keuntungan
dibandingkan memberikan manfaat yang baik bagi host country itu sendiri. Dalam menanggapi hal
tersebut, pemerintah harus melakukan apa yang seharusnya dia lakukan, seperti menyelamatkan
perekonomian negara, mengeleminasi hal-hal yang buruk yang didapat dari dampak MNC kepada
negaranya, serta memberikan batasan-batasan gerak kepada MNC itu sendiri demi mengurangi gerak-
gerak negative dari MNC itu sendiri. Dalam sub bab ini si penulis menganjurkan bahwa, yang terbaik
yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah memastikan distribusi pendapatan dari sector public agar
gerak-gerak MNC yang negative dapat diminimalisir. Dalam hal ini, FDI dari MNC yang notabene dirasa
telah memberikan dampak positif, hal tersebut dianggap sebagai hal yang utopis. Berkaitan dengan
transfer terhadap teknologi, managerial skill, dan pengetahuan umum, hal tersebut dirasa telah
membawa efek yang malah memperburuk perekonomian. Melalui FDInya, MNC akan mengeksploitasi
keuntungan dari sektor domestik negara tersebut. Dengan demikian, FDI merupakan sebuah alat dari
MNC untuk menguasai pasar domestik suatu negara.

Secara faktanya, MNC melalui FDInya tidak dapat menjamin kemajuan perekonomian domestik suatu
negara. Kepentingan mereka sangatlah tidak kompatibel. Pemaksimalan keuntungan suatu MNC telah
melekat dengan pemaksimalan efisiensi MNC itu sendiri dan bukan melekat dengan pemaksimalan
sosial ekonomi negara host country. Dengan demikian, maka MNC selalu ingin mencapai keuntungannya
sendiri dibandingkan memberikan keuntungan pada pihak yang lain.

FDI telah memberikan sangat sedikit pertumbuhan terhadap perekonomian negara host country dan
tidak dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi host country tersebut, sehingga simbiosis
mutualisme tidak dapat terjadi antara keduanya (MNC dan negara). Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa adanya FDI dari MNC tidak memberikan pengaruh banyak kedalam pertumbuhan ekonomi
negara host country dan yang ada hanyalah pencapaian kepentingan ekonomi MNC belaka.

Anda mungkin juga menyukai