Batubara di Kaltim
(Dibuat sebagai bahan diskusi dengan Ibu Lidya/PT EME Jakarta
By Setia Wirawan
Profit Kita yang
Merencanakan dan Kita
Yang Menentukan
Coal Global
Dunia Masih Tergantung Pada Energy Fossil
120
100
quadrillion Btu/year
80
60
40
20
0
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030
Liquids Natural Gas
Coal Nuclear
Hydropower Renewable excluding Hydro
Sumber : Energy Information Administration, Annual Energy Outlook, 2010 Early Release
Global Market
Tahun 2003 terjadi pergeseran konstelasi produksi dan konsumsi minyak (oil).
Dimana terjadi titik pertemuan antara tingkat produksi dan konsumsi. Padahal
sebelum tahun 2000 meski produksi minyak terus mengalami penurunan
namun tingkat konsumsi energi minyak bumi masih dibawah tingkat produksi.
Dan diperkirakan pada tahun tahun selanjutnya produski minyak Indonesia
akan terus mengalami penurunan yang signifikan. Dan menjadi pengimpor
utama minyak dunia bukan mustahil akan semakin didepan mata.
Hal serupa terjadi pada komuditas gas alam cair (LNG), secara faktual
Indonesia masih terkendala pada persoalan belum ditemukannya cadangan
cadangan migas yang baru dan potensial dikembangkan, namun disisi lain
Indonesia termasuk negara produksen terbesar gas alam cair.
Dalam kontek ini tentunya saja sumber energi primer lainnya, seperti
batubata, geothermal dan lainnya menjadi sangat vital bagi Indonesia dalam
rangka pememuhan kebutuhan energi nasional
Power Plan Andalkan Batubara
• 1907 : Indonesische
Minjnwt 1907
• UU Pertambangan No 37
Prp Tahun 1960
• UU Pertambangan No 11
Tahun 1967
• UU Minerba no 4 Tahun
2009
Kewajiban Pemegang IUP dan IUPK Terkait dengan
Pendapatan Negara dan Daerah
Pajak pajak yang menjadi 1.Iuran Tetap, 2. Iuran Eksplorasi, 3. Pajak Daerah, retribusi daerah dan
kewenangan pemerintah sesuai UU Iuran Produksi. 4. Kompensasi data pendapatan lain sesuai aturan yang
perpajakan dan Bea masuk dan Informasi. Besarnya iuran produksi berlaku.
cukai tergantung dari skala tambang, level
produksi dan harga komoditis. Selain
itu khusus untuk pemegang IUPK
wajib membayar sebesar 4 persen ke
pemerintah pusat dan 6 persen ke
pemerintah daerah dari keuntungan
bersih sejak berproduksi.
Diberikan kepada Badan usaha, koperasi Badan usaha berbadan Perseorangan, kelompok Ketentuan lain yang
dan perseorangan hukum Indonesia masyarakat dan koperasi mengikat para
(BUMN, BUMD dan pemegang ijin Usaha
swasta). Badan Usaha adalah DMO (Domestik
Negara dan Daerah Market Obligation)
mendapat prioritas
dalam mendapatkan
IUPK
Luasan WIUP Pemegang IUP 1 WIUPK tahap Satu Ijin Usaha
Eksplorasi 5000 – eksplorasi Pertambangan baik
50.000 Ha. maksimal 50.000 IUP maupun IUPK
Pemegang IUP Ha. 1 WIUPK hanya boleh untuk
Produksi WIUP tahap produksi satu ijin satu
maksimal 15.000 maksimal 15.000 perusahaan.
Ha Ha Kecuali perusahaan
yang sudah go
public boleh
memilih 2 ijin
usaha
pertambangan
Cara Mendapatkan Lelang Badan Usaha swasta Pemohon Pemegang IUP dan
Ijin yang berminat bisa menyampaikan surat IUPK eksplorasi
mengikuti lelangg permohonan kepada dijam in
WIUPK untuk bupati atau walikota. mendapatkan IUP
mendapatkan IUPK Setelah sebelumnya dan IUPK Produksi
pemerintah daerah sebagai kelanjutan
menetapkan WPR dari kegiatan usahya
yang diumumkan di pertambangan
kantor
desa/keluarahan.
Peraturan Terkait dengan Tambang Batubara
• Legalitas IUP
• Legalitas Infrastruktur tambang (pelabuhan/jety)
• Pengurusan dokumen ekspor
• SKAB (Surat Keterangan Asal Barang)
• Jaminan Reklamasi
• Pengawasan tambang (inspeksi)
• Dan lain lain
Stigma Umum Usaha Pertambangan di Kaltim
• 1. Pra Tambang
• Perijinan
• Mapping dan boring.
• Pembebasan lahan
• Design Tambang
• Sosialisasi Mayarakat
• Market riset
• 2. Kegiatan Penambangan (Produksi)
• 3. Barging
• 4. Penjualan
• 5. Reklamasi
• 6. Pasca Tambang (Reklamasi final, sosialisasi, PHK karyawan)
Dilakukan KP Owner (ideal)
• Pra Produksi
• Explorasi
• Study Kelayakan
• Pembebasan lahan
• Market Riset (Penelitian pasar)
• Rehabilitation (rahabilitasi)
• Lingkungan Hidup
Dilakukan Kontraktor/Mitra Kerja (ideal)
Waste Removal
(pemindahan/Pembuangan)
• Land Clearing (pembersihan tanah)
• Top Soil Removal (Pemindahan Top
Soil)
• Drill and Blast (penggalian dan
peledakan)
• Overburden Excavation
• Overburden Disposal
Coal Recovery
• Coal Clearing (pembersihan
batubara)
• Coal Excavation (Pemuatan
batubara/Coal Getting)
• Coal Hauling (pengangkutan
batubara)
Pit Services
• Pumping (pompa)
• Road Contruction (kontruksi
jalan)
• Lighting (lampu penerangan)
• Infrastucture
Rehabilitation
• Reshaping
• Top Soil Spreading
Coal Delivery
• Coal hauling (pengangkutan
batubara)
• Barge/Ship Loading
• Coal Hauling
Biaya Pemilik Tambang
Rata - rata
• Depresiasi dan bunga bank 3%
• Mine Overheads 6%
• Kontraktor 73%
(Mining, coal hauling. Barging)
• Coal Prosecing 3%
• Coal Sharing/Tak/Royalty 15%
Biaya Kontraktor
Rata-rata
• Man Power 8%
• Depreciation (penurunan) 13 %
• Fuel and Oil 30 %
• Consumables 35 %
• Tryee 2%
• Drill and eksploitasi 4%
• Spare path 29 %
• Overheads 14%
Penekan Cost Produksi
• BBM
• Lahan
• Pajak
• Masa perjanjian.
• Kondisi-kondisi pelanggaran
kontrak
• Kondisi-kondisi pemutusan
kontrak
• Tanggung jawab setelah
pemutusan kontrak
• Beban pajak-pajak
• Target produksi
• Kewajiban pasca tambang
(reklamasi dan lain-lain)
• Investasi yang akan ditanamkan
Problem Take Over (TO)
• Cukup banyak investor baik lokal maupun asing yang membeli (Take Over) dengan
pemilik KP Palsu. Untuk kasus seperti ini biasanya investor terkecoh dengan sikap
pemilik KP yang ramah dan menawarkan KP dengan harga sangat murah dengan
potensi yang luar biasa.
• Di Kaltim tidak sedikit pemerintah daerah setempat tetap menerbitkan KP
Penambangan Eksplorasi, eksploitasi dan bahkan KP Penjualan dan Pengakutan
(IUP Produksi) meskipun di kawasan tersebut jelas-jelas masuk kawasan hutan
lindung, kawasan perkebunan sawit bahkan pemukiman masyarakat.
• Cukup banyak kerjasama (Joint Operation) di Kaltim yang tidak berjalan optimal
sebagai akibat dari konflik internal yang berkepanjangan antar pemilik saham
konsesi. Investor terlanjur berinvestasi tetapi penambangan tak kunjung bisa
dilakukan.
• Relatif banyak investor di dalam dan luar negeri yang mengalami kerugian besar
setelah mengambil alih (take over) tambang di Kaltim, akbat kekurang-cermatan
dalam menganalisa data teknis dan kurang jeli dalam melakukan pengecekan
ulang potensi.
Meminimalisir Potensial Lost
• Membekali diri dengan pengetahuan pengurusan perijinan dan kegiatan-kegiatan
teknis yang menyertainya di daerah yang akan dituju sebagai sasaran investasi.
• Melakukan pengecekan dokumen dengan hati-hati dan teliti
• Membekali diri dengan hasil pemetaan kawasan terhadap karateristik masyarakat
disekitar tambang.
• Jangan mengabaikan Instuisi
• Membuat acuan standar (SOP) khusus proyek kerjasama (Joint Operational / JO)
yang isinya meliputi, antara lain:
• Standar baku untuk melakukan kerjasama penambangan dengan pihak lain. Standar baku
meliputi pemeriksaan dokumen legalitas KP, legalitas perusahaan dan data-data
lainnya, termasuk data data tehnis.
• Segera melakukan pengecekan ulang ke dinas terkait bila ada kejanggalan dan bila
terbukti terdapat kejanggalan maka langsung proses negoisasi dihentikan.
• Bila setelah pengecekan dokumen legailtas KP, ternyata ijin sah maka langkah selanjutnya
adalah cek lokasi.
• Dari hasil cek lokasi, kemudian dibuat nota kesepahaman yang isinya para pihak sepakat
untuk saling mengingatkan diri untuk proses pengecekan (due diligent).
Masalah Lahan Tambang
Kondisi Actual
KEBISINGAN,
PENERANGAN,
KONDISI MASALAH SPESIFIK
TERJATUH TEMPERATUR,
RESIKO KEDARURATAN DARI PENANGANAN
VENTILASI DAN
RADIASI
MENGGUNAKAN MENGURANGI
ORANG YANG LEBIH
BIAYA ALAT DENGAN BAHAN YANG PENERANGAN
BAIK
LEBIH EFEKTIF TERBUANG
PENATAAN DAN
MOTIVASI YANG
VENTILASI YANG
LEBIH BAIK
LEBIH BAIK
BAGAIMANA BAGAIMANA BAHAN PENATAAN, PENERANGAN
MENGURANGI
MENGURANGI DITANGANI DENGAN LEBIH HOUSEKEEPING YANG
KEHILANGAN JAM KERJA
KERUSAKAN ALAT EFISIEN LEBIH BAIK
KUALITAS MENINGKATKAN
SELEKSI DAN APAKAH AKAN MEMBANTU
PEMERLIHARAAN
PENEMPATAN DAN UNTUK MEMBUAT
UNTUK KUALITAS
PETUNJUK YANG LEBIH PEMERIKSAAN KUALITAS
PERALATAN YANG
BAIK BAHAN YANG LEBIH SERING
LEBIH BAIK
BAGAIMANA
APA POTENSI BAHAYA BAGAIMANA
APA POTENSI BAHAYA MENINGKATKAN
YANG DAPAT MENGURANGI
YANG DAPAT HOUSEKEEPING UNTUK
MENGAKIBATKAN ALAT KETERPAPARAN TERHADAP
MEMBAHAYAKAN ORANG MENGENDALIKAN
RUSAK, MELEDAK BAHAYA
KECELAKAAN