Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. TENAGA MANUSIA.
Di negara berkembang. sumber tenaga pertanian masih tenaga manusia dengan
tenaga fisik tertentu untuk melakukan kerja mekanis. Kebanyakan operasi pertanian
memerlukan tenaga manusia. Walaupun dengan menggunakan alat pembantu (ternak,
motor) tenaga manusia tetapi diperlukan.
dimana:
o
M = pengeluaran enersi dalam k.cal/menit
o
V = volume udara pernapasan dalam liter/menit
FO2 = oxygen content dari udara pernapasan (%)
Hasil pengukuran berbeda tergantung pada keadaan fisik pekerja, metode kerja,
alat yang digunakan dan sebagainya. Pengukuran ini harus dilakukan pada berbagai
pekerja, jika angka yang representatip diinginkan untuk suatu pekerjaan tertentu.
1
Enersi yang masuk per hari melalui makanan adalah 4500 kcal (18.8 MJ) per 24 jam.
Dari jumlah ini 50% digunakan untuk kerja, sisanya untuk santai dan tidur. Karena itu
kira-kira 4.6 kcal/menit (0.32 kW) tersedia selama 8 jam kerja sehari (total 2200 kcal
atau 9.4 MJ untuk 8 jam). Selama periode ini dilakultan pengukuran enersi sebagai
berikut: (Gambar 1).
- selama menjatuhkan pohon (2.7 jam) - 8.5 kcal/menit (0.60 kW);
- selama pekerjaan ringan (2.2 jam) - 3.5 kcal/menit (0.25 kW);
- selarna istirahat (3.1 jam) - 2.5 kcal/menit (0.18 kW).
Fig. 1. Total energy expenditure of a forest worker (4500 kcal 24 hours). (By Dr. van
Loon, LHW, Wageningen).
Gambar 2 dan 3: Pengeluaran enersi dan rata-rata heart rate selama bekerja dengan
traktor 2 roda (kecepatan traktor dapat ubah).
2
Fig. 2. Human energy expenditure in working with two-wheel tractors. (By Dr. van
Loon, LHW, Wageningen)
Fig. 3. Heart rate recordings during ploughing with a power-tiller in a sawah field.
Dari contoh di atas pengeluaran tenaga berkisar 0.4 - 0.7 kW. Dengan
memperhitungkan waktu istirahat selama 8 jam kerja, maka kebutuhan tenaga kira-kira
0.32-0.35 kW, atau kira-kira setengah enersi yang dikeluarkan selama 24 jam.
Dalam literatur ditentukan bahwa batas kemampuan kira-kira 6 kcal/menit atau 0.42
kW selama bekerja. Pencatatan sekitar 6 - 10 kcal/menit menunjukkan bahwa menebang
pohon dan mentraktor benar-benar suatu pekerjaan berat.
Batas kemampuan 6 kcal/menit sama dengan enersi 0.42 kilowatt (kW). Oleh karena
sebagian besar enersi ini dirubah menjadi panas, hanya 10% – 15% saja yang dapat
digunakan untuk kerja yaitu 0.04 kW. Dalam literatur sering disebutkan tenaga manusia
3
sebesar 0.07 kW. Dari studi ini diketahui bahwa hal tersebut benar untuk periode yang
singkat.
Di bawah ini adalah tabel klasifikasi beban kerja secara kasar disebut skala
CHRISTENSEN: (umur antara 20 - 50 tahun).
Energy expenditure (kW) Heart rate (beats/min.)
Very light work less than 0. 17 less than 75
Light work 0.17-0.33 75-100
Moderately heavy work 0.33-0.55 100-125
Heavy work 0.55-0.67 125-150
Very heavy work 0.67-0.84 150-175
Extremely heavy work more than 0.84 more than 175
Tabel Konversi
Enersi Tenaga atau Pengeluaran Enersi
● Calori (cal) adl panas yang perlu ● Kalori per satuan waktu (cal/detik,
menaikkan temperatur 1 kg air, 1 oC cal/menit)
● 1 kcal = 1000 cal
● 1 BTU (Britis Thermal Unit) panas yang
dibutuhkan menaikkan temperatur 1
pound, 1 oF.
● 1 BTU = 0, 252 cal.
● Joule = Watt. detik. ● Watt (J/detik) adlh tenaga yang
● kWh (kilo watt jam) = 3,6 x 106 J = 3.6 dihasilkan oleh gaya: 1 Newton
MJ sejarak 1 m dalam 1 detik atau W
● 1 Joule = 0, 24 cal = N.m/dt.
● 1 kWh = ± 860 kcal ● 1 kilo watt (kW) = 860 kcal/ jam =
14,3 kcal/menit
● 1 kcal/menit = 0.07 kW.
2. TERNAK TARIK.
Tenaga yang dapat diberikan oleh ternak sangat tergantung pada jenis, umur, berat
dan sebagainya. Studi umum tentang tenaga ternak menunjukkan bahwa untuk waktu
yang lama besarnya tenaga yang tersedia untuk kerja hanya 10% dari total enersi dalam
makanannya. Terlihat bahwa ternak hanya efisien jika makan cukup. Besar tenaga ini
dapat lebih besar dalam periode yang singkat, tapi ternak cepat lelah jika sering
mengeluarkan tenaga yang besar.
Catatan: Untuk manusia juga sekitar 10%, sedang untuk
motor bakar efisiensi sekitar 20 - 30%.
Meluku dengan berbagai pasang ternak dalam waktu yang lama per hari (Afrika).
Weight Power
5
Average
Maximum Working Number of
tract.
(kg) effort speed (kg.m/s) (kW) effective work-
effort
(kg) (km/h) ing hours/day
(kg)
657 90 170 2,2 54 0,55 5,5
800 80 215 2,0 44 0,45 4,0
650 80 150 2,5 56 0,57 4,7
790 100 175 2,5 72 0,74 4,2
1060 147 310 2,4 97 1,00 4,4
1110 150 360 2,9 120 1,25 3,4
3. PERALATAN BERMOTOR.
Dalam bab ini dibahas motor bakar Internal sebagai sumber tenaga untuk
mesin-mesin pertanian. Juga dibicarakan uraian khusus tentang tenaga yang dihasilkan
motor dan besarnya tenaga yang dibutuhkan untuk menggerakkan mesin-mesin
pertanian.
6
3.1. URAIAN RINGKAS TENTANG MOTOR BAKAR INTERNAL.
▪ Semua bentuk enersi dapat saling merubah bentuk dan enersi dalam suatu sistem
tertutup dan terisolir adalah konstan.
▪ Benda gas dapat ditekan dan volumenya berbanding terbalik dengan tekanan asal
temperaturnya tidak berubah (Hukum Boyle).
▪ Perubahan temperatur suatu gas akan mengakibatkan berubahnya volume dan tekanan
(Hukum Charles).
▪ Terutama dalam motor diesel, kebenaran hukum ini jelas terlihat: (Gambar 5).
1. Intake stroke;
2. Compression stroke;
3. Powerstroke;
4. Exhauststroke;
7
Fig. 6. P-V Diagram of a diesel engine (4-stroke cycle), illustrating positive and negative
work done in a cylinder.
Tenaga yang dapat digunakan, tergantung juga pada efisiensi mekanis dari motor,
yaitu gesekan dan kehilangan tenaga pompa (piston rings, bearings, oil pump, kipas
pendingin, generator). Pada umumnya efisiensi mekanis kira-kira 70%.
Efisiensi keseluruhan (brake thermal efficiency) untuk motor bensin 4-langkah
menjadi 19 - 28%. Sedang untuk motor disel 4-langkah menjadi 30 - 35%.
Dari segi ini, motor bakar adalah pengubah enersi yang paling tidak efisien.
3.2. TENAGA TERSEDIA SUATU MOTOR: Pengukuran dan perhitungan tenaga motor di
dalam silinder.
8
Tenaga efektip (brake Power) adalah tenaga yang tersedia pada roda gila
(flywheel), dan dengan memperhatikan tenaga untuk mengatasi gesekan.
Pe = efisiensi mekanis x Pi (b)
Efisiensi ini sekitar 70%. Kehilangan tenaga (Pe - Pi) ini disebut friction Hp dari
motor dan dapat diukur dengan Electric Dynamometer yang menjalankan motor
tersebut.
Tabel Konversi.
▪ Unit tenaga yang sekarang dianjurkan adalah kilo Watt (kW).
9
1 kW = tenaga yang dihasilkan gaya 1000 Newton bergerak 1 m/detik (N. m /s).
▪ Unit Horsepower mempunyai arti yang berbeda:
a. Eropa, Affica dan Asia:
1 Hp = gaya 75 kg pada kecepatan 1 m/detik = 75 kg.m/s.
1 Hp = 0.736 kW, atau 1 kW = 1,36 Hp.
b. U.S.A. dan United Kingdom.
1 Hp = gaya 550 lb pada kecepatan 1 ft/min. = 550 lb ft/min.
1 Hp = 75,9 kg m/s (75,9 x g) kg m/s atau
1 kW = 1,34 Hp.
Karena itu ada faktor konversi sebesar 1.014 diantara dua nilai tersebut.
- Klasifikasi DIN-Hp (Standard Jerman Barat), SAE-Hp (Society of Automotive
Engineers-USA), dan OECD-Hp (Eropah), digunakan oleh berbagai Testing Center
berbagai negara dengan prosedur testing yang sedikit berbeda (misalnya ada
bagian-bagian mesin yang dilepas)
Biasanya 1 DIN-Hp sama dengan 1,10 – 1,15 SAE-Hp. Karena SAE, mendasarkan
testingnya pada motor terlepas. Karena itu dalam praktek 1 SAE-Hp hanya = 0,660
kW.
3.3.1. ALAT PENGUKUR PTO Hp.
Dibedakan dua jenis dynamometer. Brake (torsion) dynamometer dan Absorption
(transmission) dynamometer.
a. Absorption dynamometer, mengukur besarnya tenaga, sementara itu merubahnya ke
enersi bentuk lain biasanya panas.
1. Prony Brake (lihat Gambar 7a, b), adalah bentuk yang paling sederhana, dimana roda
gila atau pulley direm dengan ajustable brake band. Rem ini menahan pulley agar
tidak berputar lebih jauh, oleh suatu tangan yang dihubungkan dengan alat pengukur
gaya (Gaya F dalam Newton). Dengan radius tangan torsi (R dalam m) dan jumlah
putaran per menit (N), rumus tenaga menjadi:
F x N x 2π R M x N x 2π
PTO - Hp = =
60 60
Dimana: M = torsi (F x R)
Biasanya tangan torsi R, sedemikian rupa, sehingga konstanta 2πR/60
menjadi baik untuk digunakan.
10
Fig. 7b. Prony brake with 2-wheel tractor.
3. Air brake, bekerja dengan prinsip sama dengan point 2, tenaga dialihkan ke udara oleh
kipas, dan tergantung pada besarnya kipas dan jarak kipas dari as. Alat ini harus
dikalibrasi dan ketelitiannya kurang sekali.
d. Torsion dymamometer.
11
Torque meter strain gauge type. Strain gauge elektris tersedia dalam berbagai
bentuk untuk mengukur torsi PTO. Alat ini disambungkan pada PTO traktor. As lain dari
mesin yang ditest dihubungkan dengan ujung lain dari alat. Semua torsi disalurkan ke
alat, dan suatu alat pengukur digunakan untuk mengukur torsi.
12
adalah 5 kg/jam. Untuk perkiraan: Kebutuhan bahan bakar untuk 40% dari tenaga
maksimum (rated Brake Hp) adalah 1 lt per jam per 10 rated brake Hp. Dalam hal ini
(50 kW = 50 x 1.36 = 67.5 Hp) konsumsi 6.75 liter/jam atau 5 kg/jam.
Ini adalah perbandingan drawbar horespower dengan input hp pada gear box atau
final drive dari roda. Efisiensi ini menyangkut konversi enersi dan tergantung pada
rolling resistance dan slip roda dengan gesekan dan defleksi alat tarik. Kebutuhan tenaga
suatu mesin terdiri dari kebutuhan fungsinya (drawbar power) dan tenaga untuk
mengatasi rolling resistance dan kehilangan tenaga karena slip.
dimana:
Brake Hp = tenaga yang dihasilkan enjin, yang tersedia pada roda gila;
Hp gear box = kehilangan tenaga pada gear box dan final drive dari traktor;
Hp rolling res = tenaga yang hilang karena rolling resistance roda;
%s = % slip dari roda penarik.
Drawbar Hp
Efisiensi Tenaga Tarik = x 100%.
Brake Hp
Efisiensi Tenaga mekanisasi pada permukaan berbatu, tanah keras dan tanah
olahan adalah masing-masing 85% -75% dan 45% (lihat gbr. 10). Keadaan ini adalah
pada penggunaan 2/3 drawbar pull maksimum. Untuk penggunaan drawbar pull yang
lebih besar, efisiensi akan berkurang karena terjadi slip. (gbr. 11).
Tractive Efficiency
14
ρ = koefisien gesekan antara ban dan tanah.
2. Traktor: berat, penyebaran berat, besar roda, type profil dan keadaannya tekanan
ban, extensi roda dan sebagainya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi parameter
W dan A.
catatan: Tenaga yang tersedia pada enjin biasanya kurang penting dalam soal traction,
karena tenaga tersebut tidak membatasi drawbar pull.
misalnya:
Tractor on concrete road (5% slip) ------- 0,66 traction coefficient
on gravel road (5% slip) ------- 0,36 ,,
Tractor on dry clay soil (16% slip) ------ 0,55 ,,
on sandy loam soil (16% slip) ------ 0,50 ,,
on dry fine sand (16% slip) ------ 0,36 ,,
misalnya:
size of wheel 8 – 32 traction coefficient of 0,53 (28% slip);
9 – 36 ,, 0,58 ,,
15 – 30 ,, 0.64 ,,
Drawbar pull efektif dipengaruhi oleh rolling resistance (tarikan yang dibutuhkan
untuk menagerakkan traktor di atas suatu permukaan):
▪▪ ban karet mempunyai rolling resistance yang lebih kecil dari ban besi
- ban ber diameter besar mempunyai rolling resistance yang lebih kecil dibanding
dengan ban kecil
15
- rolling resistance meningkat, jika ban semakin terbenam
- rolling resistance pada permukaan keras (tidak terbenam); hanya tergantung pada
internal friction dari roda dan ini akan berkurang jika tekanan ban bertambah. (gbr.
12).
Koefisien rolling resistance didefinisikan sebagai rolling resistance dibagi dengan
beban dinamis pada roda.
Nilai kasar dari koefisien rolling resistance adalah:
0,3 to 0,4 for wet and heavy. clay soils (sinkage)
0,2 to 0,3 for plowed sandy loam field
0, 1 to 0,3 for loose sand (depending on tire profile and lug design)
0,05 - 0,1 for firm and dry stubble fiel
0,01 - 0,04 for concrete.
4.3.2.4. SLIP.
Walaupun traktor tanpa beban, slip juga terjadi pada roda. Slip bertambah dengan
meningkatkan drawbar pull. (gbr. 13).
n1 - n 2 d -d
Slip (%) = = 1 2 × 100%
n1 d1
dimana
n1 = jumlah putaran roda pada jarak tertentu dalarn keadaan menarik.
d1 = jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu dalam keadaan menarik.
n2 = jumlah putaran roda pada jarak tertentu jika traktor tanpa beban.
d2 = jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu jika tidak menarik.
Drawbar pull masih dapat ditambah dengan jalan menambah slip sampai 30%
maksimum. Dalam literatur % slip optimum adalah 16%, berarti dengan slip 16% efisiensi
traction mencapai maksimum (efisiensi konversi enersi). (lihat gbr. 13).
Fig. 14. Contact area between traction device and the soil surface.
Track layers enabling higher drawbar pull, especially on soft, loose
soils;dengan
- Dibanding however increased
traktor roda,rolling
bekerjaresistance as compared
paling efektif to wheels.
pada drawbar pull maksimum
pada tanah lembek dan remah.
- Rolling resistance lebih besar karena internal resistance yang lebih tinggi.
17
Fig. 15. Weight transfert to rear wheels of a tractor because of drawbar pulling
a trailer.
Weight of trailer: 3000 kg:
- 3/4 x 3000 = 2250 kg on trailer-wheels (Wt);
- 1/4 x 3000 = 750 kg on tractor hook (Wh).
Dynamic load on tractor wheels: pulling the trailer (Pull 500 kg):
Pompa hydrolik traktor dapat merubah tenaga mekanis dari enjin menjadi tenaga
hydrolik dalam bentuk sirkulasi oli dengan tekanan dan kecepatan aliran tertentu.
Tenaga hydrolik
Kebutuhan Hp = dalam kW.
efisiensi pompa dsb
Efisiensi pompa traktor biasanya sekitar 85%. Tekanan oli dalam sistem hydrolik
traktor biasanya berkisar antara 70 -180 kg/cm2 (bar) atau (x 105 N/m2) dan kecepatan
aliran antara 0,15 - 0,5 liter/dt. Aliran tersebut dengan tekanan tertentu, mampu
mengangkat implemen (plow) atau trailer. (gbr. 17).
19
Fig. 17. The use of the hydraulic pump of a tractor for tipping a trailer.
3.6. TENAGA HYDROLIK POMPA AIR YANG DIGERAKKAN OLEH ENJIN:
Tenaga yang dibutuhkan dalam proses ini tergantung pada efisiensi pompa misal:
70%. Pada gambar 18 dan 19 disajikan characterics performance curves dari sebuah
pompa centrifugal, (three stages high pressure pump).
20
Fig. 19. Influence of the speed of the pump and the output of the pump, and
efficiency curves. (n = normal speed of the pump).
CONVERSION UNITS.
21