TRANMISI TRAKTOR
2. Kopeling
• Pada kebanyakan pelat kopeling kering tunggal,
pelat tekan ditekan pada roda gila melalui
pegas-pegas.
• Antara pelat tekan roda gila, pelat kopeling itu
dikelem (akibat tekanan pegas).
• Untuk melepaskan hubungan dipakai suatu batang
ungkit yang menekan ring tekan (berbentuk
kollager atau cicin arang) ke arah roda gila pada
mana pelat tekan digerakkan terhadap pegas tekan
sehingga pelat kopeling dapat bebas bergerak.
• Gaya yang arahnya sepanjang poros engkol hanya
boleh sebentar saja diadakan karena bantalan aksial
yang kurang cukup kuat dan kemungkinan
pembebanan yang rendah saja pada ujung batang
ungkit (lidah).
• Material gesekan pada pelat kopeling disebut
Ferodo, terdiri dari campuran serat asbes dan kawat
tembaga merah yang diikat oleh bahan pengikat.
Transmisi Traktot - 3
3. Bak persneling
Persamaan daya berbunyi:
Transmisi Traktot - 6
Pe . π .D 2 .S.n.Z
Ne = 4
60 .75 .( 2)
pk apabila Pe diperlakuan sebagai
konstanta
60.75.(2).Ne
Pe =
π .D 2 .S.n.Z
4
• Untuk mesin tertentu berlaku Pe = C Nen dimana C
adalah konstanta.
• Kopel mesin ini adalah hasil kali gaya K pada
lengan L (kopel = L x K kg.m). Kopel ini pada n
putaran/menit menghasilkan daya Ne.
2.π.K.L.n
Ne =
60 .75
60 .75 Ne Ne
K.L = K.L = 716 ,2
2 n n
Ne
Kopel = C'
n (disini konstanta C' = 716,2)
Torque Converter
• Praktis seperti pada pembatasan atas suatu cairan
dimungkinkan pelaksanaan perbandingan
persneling dengan perantaraan alran minyak secara
Transmisi Traktot - 13
4. Rem
• Dalam sistem pengereman terdapat jenis tromol
rem dengan segmen dalam yang memuai dan jenis
rem keping.
• Traktor yang setelah melalui diferensial masih
mempunyai perlambatan (reduksi) maka rem harus
berada pada poros yang berputar cepat. Ini akan
membuat bentuknya tak terlalu besar dan terhindar
dari kotoran.