Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN MUTU PANGAN 1 Hari/Tanggal : Selasa, 30 Maret 2011

PJP : Arpah, Dr., Ir.,M.Si

DIAGRAM PARETO & BAR CHART


(Pembentukan Telur)
KELOMPOK SJMP B-P2

NAMA NIM
Arina Widya A. W. J3E110083
Fadli Aziz Zulfikar J3E110112
Mety Kurniasari J3E110039
Rani Novya J3E109121
Silvy Novianti J3E210131
Susi Afrianti Sripertiwi J3E110024

Supervisor Jaminan Mutu Pangan


Direktorat Program Diploma
Institut Pertanian Bogor
2011
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

a) DIAGRAM PARETO
Diagram pareto mepunyai ciri khas yaitu sumbu y merupakan persen terhadap
total reject dan penyajian data dalam grafik atau diagram sekaligus menampakkan baik
grafik batang dari nilai persentase masing-masing reject terhadap total reject maupun
grafik garis mengenai persen kumulatifnya.Oleh karena itu diagram pareto digunakan
untuk menunjukkan prioritas pada suatu masalah dimana kepada masalah dominan
tersebut dapat dilakukan penyelesaian yang terarah. Fokus penyelesaian terhadap
masalah tersebut kemudian akan dapat dilakukan dan dikembangkan lebih lanjut.
b) BAR CHART
Bar chart banyak digunakan untuk menolong visualisasi dan memudahkan
perbandingan data kategorik. Transformasi untuk visualisasi data dari check sheet yang
dilihat pada tabel halaman nanti .informasi yang dicari atau menjadi perhatian suatu bar
chart mencakup :
a) Bar yang tertinggi
b) Bar yang perubahan terendah
c) Perbadndingan tinggi diantara bar di dalam kategori
d) Perubahan tinggi bar ( naik-turun ), pada selang waktu tertentu.
A. Definisi dan Tujuan
➢ Definisi
Diagram pareto adalah distribusi frekuensi mengenai jumlah persen kejadian
yang disajikan bersama-sama dengan persen komulatif.
Barchart adalah grafik batang dari sejumlah data kategori yang memiliki sifat –
sifat yang sama , seperti skala-skala yang sama,periode pengumpulan yang sama serta
persamaan kondisilainnya sehingga kategori data tersebut dapat diperbandingkan.
➢ Tujuan
Pembuatan diagram pareto bertujuan untuk menunjukkan urutan prioritas dari
sejumlah problem yang biasanya terkonsentrasi hanya pada satu atau dua jenis masalah
utama saja, dari berbagai jenis masalah yang muncul selama pengamatan.
Pembuatan barchart bertujuan untuk memudahkan visualisasi dan pembacaan
data
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan pustaka
Analisis Pareto dikembangkan oleh Vilfredo Frederigo Samoso pada akhir abad
ke-19 merupakan pendekatan logic dari tahap awal pada proses perbaikan suatu situasi
yang digambarkan dalam bentuk histogram yang dikenal sebagai konsep vital few and the
trivial many untuk mendapatkan penyebab utamanya.
Analisis Pareto telah digunakan secara luas dalam kegiatan kendali mutu untuk
menangani kerangka proyek; proses program; kombinasi pelatihan, proyek dan proses,
sehingga sangat membantu dan memberikan kemudahan bagi para pekerja dalam
meningkatkan mutu pekerjaan.
Analisis Pareto merupakan metode standar dalam pengendalian mutu untuk
mendapatkan hasil maksimal atau memilih masalah-masalah utama dan lagi pula
dianggap sebagai suatu pendekatan sederhana yang dapat dipahami oleh pekerja tidak
terlalu terdidik, serta sebagai perangkat pemecahan dalam bidang yang cukup kompleks.
Diagram Pareto dibuat berdasarkan data statistik dan prinsip bahwa 20%
penyebab bertanggungjawab terhadap 80% masalah yang muncul atau sebaliknya. Kedua
aksioma tersebut menegaskan bahwa lebih mudah mengurangi bagian lajur yang terletak
di bagian kiri diagram Pareto daripada mencoba untuk menghilangkan secara sistematik
lajur yang terletak di sebelah kanan diagram. Hal ini dapat diartikan bahwa diagram
Pareto dapat menghasilkan sedikit sebab penting untuk meningkatkan mutu produk atau
jasa.
Keberhasilan penggunaan diagram Pareto sangat ditentukan oleh partisipasi
personel terhadap situasi yang diamati, dampak keuangan yang terlihat pada proses
perbaikan situasi dan penetapan tujuan secara tepat. Faktor lain yang perlu dihindari
adalah jangan membuat persoalan terlalu kompleks dan juga jangan terlalu mencari
penyederhanaan pemecahan

BAB IV
Tanggal : 22 maret 2011 PROSES : PEMBENTUKAN TELUR
Mesin : 1 east
Shift kerja : 1-3
Hari Kerja
No. Kategori rejeck
1 2 3 4 Jumlah
1. Warna Pudar III III IIII III 14
2. Tekstur kasar II IIII IIII IIII 15
3. Penampakan IIII IIII IIII I IIII I 21
4. Retak IIII IIII II IIII III IIII III 26
5. Bentuk I I I II 5
6. Kelebihan Berat II I I III 7
7. Cacat I III II I 7
8. Bau I II I I 5
Jumlah 100

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

No. Kategori rejeck Jumlah present present


rejek komulatip
4. Retak 26 26% 26%
3. Penampakan 21 21% 47%
2. Tekstur kasar 15 15% 62%
1. Warna Pudar 14 14% 76%
6. Kelebihan Berat 7 7% 83%
7. Cacat 7 7% 90%
5. Bentuk 5 5% 95%
8. Bau 5 5% 100%
Jumlah 100 100

Anda mungkin juga menyukai