Anda di halaman 1dari 2

Hitung Sampai 10

2 Samuel 19:15-23
19:15 Lalu berangkatlah raja pulang dan sampailah ia ke tepi sungai Yordan. Sementara itu orang
Yehuda telah sampai ke Gilgal untuk menyongsong raja dan untuk membawa raja menyeberang sungai
Yordan.
19:16 Juga Simei bin Gera, orang Benyamin yang dari Bahurim itu, cepat-cepat datang bersama-sama
dengan orang-orang Yehuda untuk menyongsong raja Daud.
19:17 Juga ada seribu orang dari daerah Benyamin bersama-sama dengan dia. Dan Ziba, hamba keluarga
Saul, dan kelima belas anaknya laki-laki dan kedua puluh hambanya bersama-sama dengan dia datang
tergesa-gesa ke sungai Yordan mendahului raja,
19:18 lalu menyeberang dari tempat penyeberangan untuk menyeberangkan keluarga raja dan untuk
melakukan apa yang dipandangnya baik. Maka Simei bin Gera sujud di depan raja, ketika raja hendak
menyeberangi sungai Yordan,
19:19 dan berkata kepada raja: "Janganlah kiranya tuanku tetap memandang aku bersalah, dan
janganlah kiranya tuanku mengingat kesalahan yang dilakukan hambamu ini pada hari tuanku raja
keluar dari Yerusalem; janganlah kiranya raja memperhatikannya lagi.
19:20 Sebab hambamu ini tahu bahwa hamba telah berbuat dosa; dan lihatlah, pada hari ini akulah yang
pertama-tama datang dari seluruh keturunan Yusuf untuk menyongsong tuanku raja."
19:21 Lalu berbicaralah Abisai, anak Zeruya, katanya: "Bukankah Simei patut dihukum mati karena ia
telah mengutuki orang yang diurapi TUHAN?"
19:22 Tetapi Daud berkata: "Apakah urusanku dengan kamu, hai anak-anak Zeruya, sehingga kamu pada
hari ini menjadi lawanku? Masakan pada hari ini seorang dihukum mati di Israel! Sebab bukankah aku
tahu, bahwa aku pada hari ini adalah raja atas Israel?"
19:23 Kemudian berkatalah raja kepada Simei: "Engkau tidak akan mati." Lalu raja bersumpah
kepadanya.

---------------------------------------------------------

Amsal 10:31
10:31 Mulut orang benar mengeluarkan hikmat, tetapi lidah bercabang akan dikerat.

Bacaan FT : 2 Samuel 19:15-23

Ayat Mas : Amsal 10:31

Seorang pelayan toko sedang menjawab pertanyaan pelanggan, “Iya, Bu. Tetapi itu sudah lama tidak
ada.” Manajer toko yang kebetulan lewat terkejut, dan segera berkata kepada si pelayan, “Apa? Sudah
lama tidak ada? Maaf, Bu, ia salah. Pasti ada. Ia karyawan baru di sini. Ia tidak tahu bahwa toko kami
menyediakan semua kebutuhan.

Ini toko serbaada, Bu. Jadi jangan khawatir, kami pasti punya persediaannya di gudang. Sekarang, saya
sendiri yang akan mengambilkannya untuk Ibu. Apa yang menurutnya sudah lama tidak ada?” Ibu itu
menjawab, “Kucing liar.”

Cerita di atas pesannya sederhana, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan (jump to conclusion).
Bertindak tanpa berpikir panjang hanya akan menciptakan masalah baru. Lebih dari itu, tindakan
emosional tidak jarang malah memperlihatkan kebodohan dan kelemahan kita sendiri. Selain bisa
mencelakakan orang lain, bisa juga mencelakakan diri kita sendiri.

Itulah yang terjadi pada Simei bin Gera, salah seorang kerabat Saul. Tanpa berpikir panjang ia telah
mengutuki Daud (2 Samuel 16:5-14). Tampaknya Simei membenci Daud karena menyangka Daud telah
mengkhianati Saul. Untungnya ketika itu Daud tidak melayaninya.

Di kemudian hari rupanya Simei menyadari kekeliruannya. Ia menyambut kedatangan Daud dan
memohon ampun kepadanya (ayat 19,20). Sekali lagi ia beruntung karena Daud memaafkannya.

Jadi, baiklah kita mengingat ungkapan sederhana ini, “Sebelum mengomentari sesuatu, hitunglah
sampai sepuluh”. Artinya, pikirkan baik-baik sebelum mengambil kesimpulan atau mengutarakan
sesuatu. Kalau tidak ingin menyesal kelak.

BERBICARA TANPA BERPIKIR HANYA AKAN MENIMBULKAN PENYESALAN

Damai dari Tuhan Yesus menyertaimu .

Penulis: Ayub Yahya

Anda mungkin juga menyukai