BUKU I
Oleh :
VICTOR SIAGIAN
SILABUS MATA KULIAH
EKONOMI MANAJERIAL
TUJUAN PENGAJARAN
1. Mengetahui dan mengenali berbagai konsep dan teknik
analisis dalam ekonomi manajerial.
2. Menguasai penerapan teori ekonomi untuk menganalisis
permasalahan bisnis yang dihadapi perusahaan dalam proses
pembuatan keputusan dan perumusan kebijakan bisnis yang
efektif dan efisien.
3. Memperkenalkan dimensi internasional dalam ekonomi
manajerial yang mencerminkan globalisasi selera, produksi
dan distribusi.
4. Menunjukkan bagaimana keputusan manajerial ditentukan
secara aktual dalam dunia nyata.
POKOK BAHASAN
1. Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial
Definisi Ekonomi Manajerial
Teori Perusahaan
Teori dan Fungsi Profit
Etika Bisnis
Kerangka Internasional Ekonomi Manajerial
Studi Kasus
3. Analisis Permintaan
Teori Permintaan
Estimasi Permintaan
Demand Forecasting
Studi Kasus
6. Struktur Pasar
Pasar Persaingan Sempurna
Monopoli
Monopolistic Competition
Maksimisasi Profit dengan Kalkulus
Studi Kasus
8. Penetapan Harga
Penetapan Harga Produk Majemuk
Diskriminasi Harga
Penetapan Harga Internasional danDumping
Transfer Pricing
Lima Kekuatan Persaingan
Studi Kasus
9. Regulasi
Eksternalitas dan Regulasi
Regulasi Utilitas Publik
Studi Kasus
MANAGERIAL ECONOMICS :
Aplication of economic theory
And decision science tools
To solve
Managerial decision problems
OPTIMAL SOLUTION
To
MANAGERIAL DECISION PROBLEMS
Managerial economics refers to the application theory and decision science tools to find the
optimal solution to managerial decision problems
I. RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL
2. Teori Perusahaan
Sebuah perusahaan adalah suatu oganisasi yang
mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya
(Constrained Optimization) yang di tunjukan untuk
memproduksi barang dan atau jasa untuk dijual. Perusahaan
eksis disebabkan terjadinya ketidak efisien para wirausahawan
untuk melakukan kontrak dengan pekerja dan pemilik modal
dan sumber daya lainnya dalam setiap langkah dari proses
produksi dan distribusi. Dengan kata lain, perusahaan eksis
dalam upaya untuk menghemat setiap biaya-biaya transaksi.
Fungsi dari perusahaan adalah untuk membeli sumber daya
atau input dan mentransformasikannya menjadi barang dan
jasa untuk dijual.
Tujuan dari perusahaan adalah memaksimasi nilai (Value)
perusahaan yaitu present value seluruh profit masa depan
n
t
yang diharapkan (Expected Future Profit) : PV (1 r )
t 1
t
2.2
1. Pendekatan TR & TC
Analysis Optimasi
Profit Masimum
1. = TR – TC
2. maksimum bila ’ = 0 → ’ = TR’ – TC’ = 0
’ = MR – MC = 0
MR = MC
MR = 100 – 20Q
MC = 3Q2 -14Q + 55
TC = Q3 -7Q2 + 55Q →
x + y – 12 = 0
80 x 20 x 2 xy 3 y 2 100 y ( x y 12)
0 80 4 x y 0
x
}
X=5
0 x 6 y 100 0
y Y= 7
λ = -53
0 x y 12 0
X + y = 12 kapasitas output
Bila (x+y) ↑ 1 unit = 13 unit → ↑ 53
Bila (x+y) ↓ 1 unit = 11 unit → ↓ 53
X Y Cost (Terkecil) x = 6 kg
A 2 8 28 y = 4 kg
B 6 4 24
C 14 0 24
D 0 12 36
½y
2 (kendala input C)
x, y 0
VA, VB, VC = shadow price of……..A, B, C
X, Y 0
FT. Maksimum : 14 V P 10 VM 6VV
Kendala : VP + VM + VV 2
2 VP+VM+1/2VV 3
} DUAL
VP, VM, VV 0
4. Learning Organization
→ Sedang trend
→ Proses pembelajaran terus menerus baik secara
individu/kelompok
→ menaikkan competitive advantage dalam era informasi ini.
→ Peter Senge → ada 5 unsur :
1. Menaikkan mental model → perubahan dari cara berpikir
lama.
2. Personel mastery → banyak belajar dan mendengarkan dari
orang lain.
3. System Thinking → memahami bagaimana operasional
perusahaan.
4. Shared vision → strategi agar semua karyawan
berkontribusi.
5. Team learning → “yang terpenting" → bagaimana semua
karyaman dapat bekerja dan belajar bersama untuk
merealisasikan "shared vision" dan melaksanakan strategi
perusahaan.
Konsep ini tidak baru → yang penting bagaimana konsep
tersebut berkaitan dalam menciptakan "learning organization"
Konsumen
1. Teori Permintaan
2. Estimasi Permintaan
3. Demand Forecasting
1. Teori Permintaan
Analisis permintaan → salah satu aspek paling penting dalam
ekonomi manajerial → perusahaan tidak dapat bertahan tanpa
permintaan yang cukup terhadap produknya.
Permintaan Terhadap Produk
Qds = f (Px, I, Py, T) → Individual Demand
I = pendapatan konsumen
T = selera
Market demand : Qdx = f (PX, N, I, PY, T)
N = Jumlah konsumen di pasar
EP = Elastisitas Harga
2. Estimasi Permintaan
Identification Problem
Kurva permintaan tidak mudah diidentifikasi
Kurva permintaan terhadap suatu produk biasanya
diestimasi dari data pasar pada jumlah produk yang
dibeli pada harga dalam periode waktu. (time series data)
atau pada berbagai tingkat konsumsi pada waktu
tertentu (cross section data).
Analisis Regresi
Single Regression.
Multiple regression.
Masalah dan analisis regresi :
Multicolinearity → variabel bebas berkorelasi tinggi.
Hetero skdastisiti → keragaman error term konstan untuk
semua nilai variabel bebas (sering dalam cross section
data).
Otokorelasi (serial correletion) → residual berkorelasi
(sering dalam time series data; menggunakan Durbin -
Watson Statistic).
Qx=f (Px,I,Py,N,T,...)
Pengumpulan data dari variable
Spesifikasi persamaan permintaan :
Qx = 0 1 Px 2 I 3 Py 4 N 5T .......... ...
3. Demand Forecasting
Qualitative Forecast
Survei
Opinion Poll
Time series analysis:
1. Secular trend: ↑↓ dari seri data dalam longrun
2. Fiuktuasi siklis → industri mobil 5 - 10 th
3. Variasi musiman → tiap tahun karena perubahan iklim
atau social
4. Random influences → variasi seri data karena perang,
kerusuhan, bencana alam.
Smoothing Technique → Moving Average
Econometric model
Input - Output Forecasting
1. Fungsi Produksi
2. Fungsi Produksi dengan 1 Variabel Input
3. Penggunaan Input Variabel Optimal
4. Fungsi Produksi dengan 2 Input Variabel
5. Penggunaan Input Optimal
6. Return To Scale
7. Inovasi dan Persaingan Global
V. TEORI PERUSAHAAN
{ • Risiko
Ketidakpastian
Kepastian mengacu kepada situasi di mana hanya terdapat satu hasil
yang mungkin ter;adi dalam satu keputusan, contoh investasi SBI →
hasil (bunga). Risiko mengacu kepada situasi dimana terdapat > 1
kemungkinan dari satu keputusan dan peluang tiap hasil tersebut
dapat diestimasi, contoh peluang munculnya sisi A dari koin bila di
lempar adalah 1/2. Ketidakpastian adalah kasus dimana terdapat >1
hasil yangg mungkin terjadi namun peluang kemungkinan terjadinya
tidak diketahui, akibat kurangnya informasi. Contoh : pengeboran
minyak bila investor kurang cukup inforrnasi.
Dalam "Managerial Decision Making" yang memasukkan unsur risiko,
terdapat konsep :
"Strategi, State of Nature dan Pay Off Matrix".
Strategi adalah memilih salah satu dari beberapa alternatif oleh
pengambil keputusan, contoh pemilikan pabrik berkapasitas tinggi
atau rendah untuk memaksimumkan value.
State of nature mengacu kepada kondisi yang akan datang yang
mungkin memiliki akibat yang signifikan terhadap derajat
keberhasilan/kegagalan dari tiap strategi dan manager tidak
memiliki kemampuan untuk mengendalikan. Contoh : manager
tidak memiliki pengendalian terhadap perekonomian yang akan
datang : booming/normal/resesi → tergantung pengetahuan
manager terhadap state of nature.
Booming
Pabrik kapasitas rendah
...? Profit {
Normal
Resesi
{
Booming
Normal
Resesi
2. Pengukuran Risiko.
Ada 5 cara dapat dilakukan dalam mengatasi resiko, antara
lain:
a. Menghindari resiko (risk avoidance)
b. Mengurangi resiko (risk reduction)
c. Retensi resiko (risk retention)
d. Membagi resiko (risk shaving)
e. Mentransfer resiko (risk transfer)
a. Menghindari resiko :
Untuk menghindari resiko jangan, melakukan kegiatan
apapun yang memungkinkan terjadinya peluang rugi
Contoh : perusahaan kontruksi gagal membangun gedung
karena takut gempa bumi, tsb.
b. Mengurangi resiko
Memungkinan rugi tidak dihilangkan akan tetapi sedapat
mungkin diperkecil kemungkinan terjadinya. Pengurangan
resiko dapat dilakukan dengan 2 cara: 1. Mengurangi
peluang terjadinya kerugian. 2. Mengurangi jumlah kerugian
yang mungkin terjadi. Contoh: alarm penyemprot pemadam
kebakaran otomatis pada gedung kantor tidak
menghilangkan resiko kebakaran tetapi meminimalkan
resiko.
c. Retensi Resiko
Resiko ini kerap disebut voluntary yaitu resiko tetap ada
secara financial tetapi nilainya kecil atau bahkan tidak
menyebabkan kerugian apapun
Contoh : hilangnya sandal atau topi dalam sebuah
perjalanan
d. Membagi resiko :
Membagi resiko kepada pihak lain, maka potensi kerugian
tdak ditanggung semua
Contoh : seorang berencana membuka usaha tetapi takut
gagal maka ia mengajak temannya untuk bekerja sama.
e. Mentrasfer resiko :
Memindahkan resiko kerugian kepada pihak lain, biasanya
kepada perusahaan asuransi yang bersedia dan mampu
memikul beban resiko, pemindahan ISO dapat berupa resiko
spekulatif maupun resiko murni
Contoh : pak budi baru memabangun rumah mewah, lalu ia
membeli polis asuransi xy2, jadi sewaktu-waktu, rumahnya
terbakar, maka akan diganti oleh asuransi xyz
Cirri resiko yang bias diasuransikan, antara lain :
1. Dapat dinilai dengan uang
2. Serupa dan dalam jumlah memadai
3. Harus bersifat murni
4. Kerugian terjadi dengan kebetulan bahan kesengajaan
5. tidak bertentangan dengan kepentingan umum
6. Premi yang dikenakan cukup wajar
7. Pihak yang mengasuransikan harus memiliki insuvable
interest
Minimax Regret
Memilih strategi yang meminimumkan penyesalan yang
maksimum atau opportunity cost dari keputusan yang salah
tanpa memperhatikan state of nature yang terjadi. Manager
memilih strategi dengan nilai regret terkecil. Nilai regret untuk
strategi terbaik adalah nol (No regret)→ Tabe113.6 -13.7
Metode lain untuk menghadapi ketidakpastian :
1. Menambah informasi.
2. Berupaya memperoleh monopoli.
3. Diversifikasi → menurunkan risiko.
4. Minta saran dari institusi yang relevan.
VII. APLIKASI MASALAH MANAJERLAL
→ P = C (1+m)
Contoh :
Misalkan sebuah perusahaan menentukan 80% dari kapasitas
produksinya (125 unit) sebagai normal output. TVC = 1000 dan
overhead cost = 600, pada tingkat normal output. Perusahaan
menentukan 25% mark up terhadap biaya.
80%
Normal output = x125 unit = 100 unit
100
1000
AVC = 10
100
600
Average overhead cost = 6
100
... C = 16 dan P = 16 (1+0,25) = 20.
20 16
m= 0,25
16
mark up 25% sering digunakan dalam industri otomotif, elektronik
dengan tujuan mencapai target rate of return dari investasinya.
Menentukan m optimal dapat dihitung sebagai berikut :
1
MR = P 1 ; EP elastisitas permintaan dari harga.
EP
MR Ep
P MR
1 Ep 1
1
EP
Ep
Profit maksimum : MR = MC → P = MC Ep 1 . dalam normal output
Ep
m 1
Ep 1
Contoh :
1) Perusahaan Telkom, ada biaya langganan dan biaya
pemakaian
2) Perkumpulan golf, ada biaya anggota dan pembayaran
tiap main golf.
Prestige Pricing
Konsumen yang berorientasi prestis, bersedia membeii prod uk
yang akan meningkatkan prestisnya. Contoh, membeli mobil
mewah.
Price Lining
Perusahaan menentukan target tingkat harga, kemudian
mengembangkan produk yang dapat memaksimalkan profit
pada tingkat harga tersebut. Contoh, PT. TAM memproduksi
mobil dan menentukan harga sesuai dengan tingkat daya beli
konsumen.
Skimming
Penentuan tingkat harga yang tinggi bila suatu produk
diperkenalkan dan secara bertahap harganya diturunkan.
Banyak dilakukan untuk barang-barang durabel seperti
kulkas, mesin cuci dan PC. Alasan kebijakan harga ini karena
seringkali sulit menentukan kekuatan permintaan pada saat
produk diperkenalkan. Dengan harga awa1 yang tinggi
memungkinkan perusahaan menjual kepada konsumen vang
memiliki kemampuan antuk membeli harga yang tinggi.
Setelah profit meningkat, perusahaan menurunkan harga.
Skimming juga.
Skimming juga diterapkan pada perusahaan yang awal kapasitas
produksinya terbatas. Pada saat perusahaan yakin dapat
menjual dalam jumlah yang besar dengan harga yang lebih
rendah, maka kapasitas ditingkatkan pada harga yang lebih
rendah.
Value Pricing
Menjual produk yang berkualitas sebanyak pada tingkat harga
yang lebih rendah.
Contoh, Toyota melakukan "redesigned" mobil yang harganya
terendah. Mc Donald's melakukan "value menu" yaitu
meningkatkan kualitas dengan harapan penjualan meningkat
pada harga yang rendah.
Price Matching
Strategi penentuan harga, dimana perusahaan memasang iklan
bahwa pada harga tertentu untuk produk/jasanya, menjanjikan
harga yang lebih rendah daripada yang ditawarkan oleh
perusahaan pesaingnya. Perusahaan dapat menentukan harga
yang lebih rendah karena konsumen ditantang bahwa tidak ada
produk lain yang lebih murah. Kebijakan harga ini banyak
digunakan dalam industri mobil dan elektronik.
Electronic Scanners
Meningkatkan biaya namun pelayanan lebih cepat dan dapat
dilakukan oleh "unskilled labor", banyak digunakan di
supermarket.
Auction Pricing
Penentuan harga melalui internet untuk memesang
tiket/hotel/makanan. Kelemahannya, konsumen tidak dapat
memilih produk/jasa yang dibeli. Konsumen mengirimkan
tingkat harga produk/jasa yang mereka inginkan