Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTEK KDPK
DI RSUD RADEN MATTAHER
DI RUANG ANAK

D
I
S
U
S
U
N

OLEH
NAMA : LINDA WATI
NIM : 128.01.08

DOSEN PEMBIMBING : ISLAH WAHYUNI, SSiT

AKADEMI KEBIDANAN PRIMA JAMBI


TAHUN AJARAN
2008/2009
DIARE

A. Pengertian
 Diare adalah buang air besar (defekas) dengan tinja berbentuk cairan.
Dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal
yakni 100 ml sekali defekasi (Henderwan, 1999).
 Diare adalah buang air besar lebih encer cair lebih dari 3x sehari (Huho,
1980)

B. Etiologi
Diare adalah buang air besar yang cair atau encer terdapat beberapa penyebab
sebagai berikut :
 Faktor infeksi
 Bakteri
 Virus, bakteri, jamur
 Faktor mal absorsi
 Karbohidrat (intoleransi lama), lemak atau protein
 Faktor makanan
 Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan

C. Manifestasi Klinis
 Sering BAB dengan konsistensi tinja cair dan encer
 Terdapat tanda gejala dehidrasi, mata cekung, BB turun, lidah kering, kulit
me  serta suara serak.
 Demam
 Lemak
 Anorexia
 Mual dan muntal
 Pucat

D. Fatosifiologi
Menurunnya pemasukan atau hilangnya cairan akibat
- Muntah
- Diare
- Demam
Tiba-tiba dengan cepat cairan ekstra seluler hilang  ketidak seimbangan elektro
elektrolit  hilangnya cairan intra seluler  disfungsi seluler  syok hipovelemik 
kematian.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan tinja : makroskopis dan mikroskopis
PH dan kadar gula jika diduga ada toleransi kadar gula.
2. Pemeriksaan darah : darah feriker lengkap, analisa
gas darah dan elektrolit (terutama NaK dan P serum pada diare) disertai
kejang.
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatining darah
untuk mengetahui facil ginjal.

F. Penatalaksanaan
 Prinsip penatalaksanaan
Penatalaksanaan akut karena infeksi pada orang dewasa terdiri dari :
 Rehidrasi sebagai prioritas utama
terapi
 Tata kerja untuk mengidentifiaksi
penyebab infeksi
 Membuat terapi simformark
 Membuat terapi denitif

G. Komplikasi
- Kelainan elektrolit dan asam basa
- Kegagalan upaya rehidrasi oral
- Kejang
PENENTUAN DERAJAT DEHIDRASI

1. Dehidrasi Ringan
 Hous
- Oligutia ringan (N : 6,5 – 1 cc 1 kg BB jam)
- Kehilangan bb : 4-5%

2. Dehidrasi Sedang
- Tanda dehidrasi ringan, ditambah :
 Turgor kulit menurun
 ________ cekung
 Mata cekung
 Kehilangan bb : 6-9%

3. Dehidrasi Berat
- Tanda dehidrasi sedang + :
 Penurunan kesadaran
 Pernapasan kusmalil
 Syok
 Kehilangan bb > 10%
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perubahan volume cairan b/d output yang berlebihan b/d :


- BAB dan BAK lebih dari 5x sehari
Tujuan : volume cairan kembali normal
K/H : - BAB 2 x sehari
Intervensi : - Monitor intek dan output cairan
- Monitor TTV
- Berikan cairan elektrolit
- Kolaborasu dengan docter dalam pemberian obat
Rasional : - Untuk mengetahui masuk dan keluarnya cairan
- Untuk mengetahui keadaan umum
- Cairan elektrolit dapat mengembalikan volume dalam cairan tubuh
- Pemberian obat dapat membantu keseimbuhan OS

Gangguan Integritas kulit b/d dehidrasi


Tujuan : - Kulit tampak kembali normal
K/H : - Turgor kulit membaik
- Kulit terlihat lembab
Intervensi : - Monitor TTV
- Infeksi/falvasi keadaan umum
- Anjurkan minum yang banyak
- Berikan cairan elektrolit
Rasional : - Untuk mengetahui keadaan umum
- Untuk mengetahui keadaan kulit
- _____ yang banyak tidak lagi dehidrasi
- Elektrolit dapat menambah cairan dalam tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai