Anda di halaman 1dari 16

BAB 7

AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI


Semakin kuatnya tekanan bisnis sekarang ini
menuntut perusahaan untuk lebih cerdas
menjalankan operasinya secara lebih
efisien,fleksibel,produk tepat waktu di pasar
dan standard kualitas sesuai keinginan
pelanggan.
Industri sebagai sistem mengintegrasikan
empat hal penting, yaitu :
1. Riset pasar
2. Desain produk
3. Proses produksi
4. Pemasaran produk
• PENGERTIAN

Audit produksi dan operasi melakukan penilaian


secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi
produksi dan operasi untuk menentukan apakah
fungsi ini telah berjalan secara ekonomis,efektif dan
efisien.

• MANFAAT AUDIT
1. Dapat memberikan gambaran
2. Dapat memberikan informasi
3. Dapat menentukan area permasalahan
4. Dapat menilai kekuatan dan kelemahan
• TUJUAN AUDIT
Tujuan yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui :
1. Apakah produk yang dihasilkan mencerminkan kebutuhan
pasar.
2. Apakah strategi dan rencana produksi dan operasi sudah
menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan sumber daya
dan fasilitas perusahaan.
3. Apakah strategi dan rencana telah mempertimbangkan
kelemahan internal,ancaman eksternal dan peluang
perusahaan.
4. Apakah proses transformasi berjalan efektif dan efisien.
5. Apakah penempatan fasilitas produksi dan operasi telah
mendukung berjalannya proses ekonomis,efektif dan efisien.
6. Apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan
operasi berjalan sesuai jadwal dan mendukung produk yang
dihasilkan sesuai dengan kualitas,kuantitas dan tepat waktu
7. Apakah setiap bagian yang terlibat telah melaksanakan
aktivitasnya sesuai ketentuan dan aturan perusahaan.
• PRINSIP-PRINSIP UMUM
Prinsip ini dapat memberiakn panduan dan dijadikan
sebagai pedoman auditor dalam menjalankan tugas
profesionalnya. Antara lain :
1.Tujuan utama audit adalah untuk menentukan
apakah proses produksi sudah sesuai kriteria
2.Aditor harus objektif dan sistematis dalam
mengumpulkan dan menganalisis data yang cukup
dan relevan
3.Auditor harus mengklarifikasi ketidaksesuaian
antara aktivitas operasi dan produksi dengan
standar
• TAHAP – TAHAP AUDIT
1. AUDIT PENDAHULUAN
Audit ini diawali perkenalan antara pihak auditor
dengan auditee, tujuannya untuk menginformasi
scope audit, mendiskusikan rencana
audit,penggalian informasi,objek yang
diaudit,mengenal kondisi dan prosedur perusahaan.
Selanjutnya akan dilakukan overview perusahaan
secara umum sehingga auditor dapat
memperkirakan kelemahan fungsi produksi dan
operasi perusahaan. Hasil ini dirumuskan dalam
bentuk tujuan audit sementara ( tentative audit
objective ).
2. REVIEW DAN PENGUJIAN PENGENDALIAN

Tahap ini dilakukan review dan pengujian terhadap


beberapa perubahan pada perusahaan sejak audit
terakhir. Berdasarkan review dan pengujian,auditor
mendapatkan keyakinan tentang dapat diperolehnya
data yang cukup dan kompeten serta tidak
menghambat akses untuk pengamatan lebih dalam
terhadap tujuan audit sementara yang sudah
ditetapkan dalam tahap audit sebelumnya. Sehingga
auditor dapat menetapkan tujuan audit
sesungguhnya ( definitive audit objective ).
3. AUDIT LANJUTAN ( TERINCI)
Di tahap ini audit dilakukan lebih dalam dan
pengembangan temuan terhadap
fasilitas,prosedur,catatan (dokumen) yang berkaitan
dengan produksi dan operasi. Untuk mendapatkan
informasi yang lengkap,relevan,dan dapat
dipercaya,auditor menggunakan daftar pertanyaan
(audit checklist) yang ditujukan keberbagai pihak
yang berwenang dan berkaitan dengan masalah
yang diaudit.

4. PELAPORAN
Hasil keseluruhan tahapan audit sebelumnya
diringkas dalam kertas kerja audit (KKA). Laporan
audit disajikan dengan format :
I.Informasi Latar Belakang
II.Kesimpulan Audit dan Ringkasan Temuan Audit
III.Rumusan Rekomendasi
IV.Ruang Lingkup Audit

5. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut (perbaikan) yang dilakukan merupakan
bentuk komitmen manajemen untuk menjadikan
organisasiny menjadi lebih baik dari sebelumnya.
•RUANG LINGKUP AUDIT
Ruang lingkup audit produksi dan operasi
meliputi:
1. RENCANA PRODUKSI DAN OPERASI
Suatu rencana induk memuat tentang :
 Jadwal induk produksi
Jadwal produksi utama membuat spesifikasi
tentang apa yang dibuat dan kapan akan dibuat
sesuai dengan rencana produksi. Jadwal produksi
yang akurat dapat meminimumkan biaya
persediaan dan set up mesin.
 Penilaian atas penggunaan kapasitas produksi
Rencana induk produksi harus meminimalkan
terjadinya kapasitas menggangur, untuk
menjadikan operasi berjalan secara efektif dan
efisien.
 Tingkat Persediaan
Untuk apa dan berapa besaran persediaan
dibentuk, harus secara tegas terdeskripsikan
dalam kebijakan persediaan perusahaan.
Sehingga proses produksi berjalan sangat efektif
dan efisien.
 Perencanaan Keseimbangan Lintas Produksi
Bertujuan untuk memperoleh suatu arus produksi
yang lancar guna memperoleh optimalisasi
penggunaan fasilitas, tenaga kerja,dan peralatan
tinggi dengan penyeimbang work station.
2. PRODUKTIVITAS DAN PENINGKATAN NILAI
TAMBAH
Kebijakan dan praktik produksi secara maksimal
mengoptimalkan penggunaan sumber daya
perusahaan untuk meningkatkan keunggulan
bersaingnya,kebijakan dan praktik meliputi :
Penghapusan persediaan (zero inventory)
Metode ini menggunakan just in time dalam
menurunkan persediaan dan pemborosan yang
disebabkan oleh persediaan tersebut. Sehingga
efisiensi proses operasinya meningkat.
 Tingkat cacat no (zero defect)
Persiapan proses produksi dilakukan dengan
lebih matang untuk mencegah kegagalan dalam
menghasilkan produksi sesuai standar kualitas
yang ditetapkan.
 Meminimalkan kebutuhan tempat (Areal)
Upaya meminimalkan jarak tempuh dapat
menghemat kebutuhan tempat tanpa menggangu
jalannya proses produksi.
 Kemitraan dengan pemasok
Membina hubungan baik dengan pemasok dapat
memenuhi kebutuhan bahan baku baik dari segi
kualitas,kuantitas dan waktu pasokan yang
dibutuhkan perusahaan.
 Meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai
Perusahaan yang menerapkan metode
ini,meminimalkan aktivitas yang tidak berguna baik
bagi perusahaan maupun bagi pelanggan.
 Pengembangan angkatan kerja
Metode ini dapat mengembangkan angkatan kerja
dengan secara terus menerus melakukan perbaikan
kerja.
 Menciptakan tantangan dalam bekerja
Pemberdayaan dan pelibatan karyawan dalam
perusahaan menimbulkan tantangan tersendiri dan
mendorong karyawan untuk lebih bertanggung
jawab dan berprestasi.
3. PENGENDALIAN PRODUKSI DAN OPERASI
Tujuan utama dari pengendalian produksi dan
operasi meliputi :
1. Maksimumkan Tingkat Pelayanan
Pengendalian harus menjamin bahwa pelayanan
telah diberikan secara tepat baik pelanggan
eksternal maupun internal.
2. Meminimumkan Investasi pada Persediaan
Pengendalian yang baik akan mencapai arus
produksi yang mulus (smooth production flow)
dengan persediaan yang minimum dan waktu
tunggu yang pendek.
3.Efisiensi Produksi dan Operasi
Efisiensi produksi dan operasi adalah hal mutlak
dan harus menjadi budaya kerja pada setiap bagian
yang terlibat dalam proses produksi dan operasi.
Pengendalian harus semaksimal mungkin mampu
menekan pemborosan yang terjadi. Pengendalian
secara rinci meliputi hal-hal berikut :
 Pengendalian Bahan Baku
 Pengendalian Peralatan dan Fasilitas Produksi
 Pengendalian Transformasi
 Pengendalian Kualitas
 Pengendalian Barang Jadi
THANKS
FOR YOUR
ATTENTION

BYE-BYE ^^

Anda mungkin juga menyukai