Anda di halaman 1dari 12

KEPUTUSAN YAYASAN PONDOK PESANTREN ATH-THOYYIBAH INDONESIA

PINANG LOMBANG KM 13 RANTAU PRAPAT


LABUHAN BATU
No./II/.../2011

Tentang:

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN LEMBAGA PENDIDIKAN


PONDOK PESANTREN ATH-THOYYIBAH INDONESIA
PINANG LOMBANG KM 13 RANTAU PRAPAT
LABUHAN BATU

Bismillahirrahmanirrahim

Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia

Menimbang : Bahwa untuk mengefektifkan mekanisme kerja Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah


Indonesia (PAI) Pinang Lombang, perlu menetapkan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang
Lombang

Mengingat : 1. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;


2. Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Pondok
Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang,
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
5. Surat Keputusan Menteri Agama No. .............. tentang Madrasah/Pondok
Pesantren
6. Surat Keputusan Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia
(PAI) Pinang Lombang, No. ………. tentang Pedoman Pengelolaan
Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang,
7. Surat Keputusan Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah
Indonesia (PAI) Pinang Lombang, No. ………. tentang Pedoman
Pengawasan, Tugas dan Wewenang Pengawas Pendidikan Pada Pondok
Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang;
8. Surat Keputusan Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah
Indonesia (PAI) Pinang Lombang No. ……….. tentang Pedoman
Pembangunan sarana dan prasarana fisik dan non fisik Pondok Pesantren
Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang;
9. Surat Keputusan Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah
Indonesia (PAI) Pinang Lombang No………….. tentang Pedoman
Pengembangan Ustadz/guru/Pegawai di Lingkungan Pondok Pesantren
Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang;.
10. Surat Keputusan Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah
Indonesia (PAI) Pinang Lombang No. …………. tentang Pedoman tentang
Alumni/Abituren Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang
Lombang;
11. Surat Keputusan Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah
Indonesia (PAI) Pinang Lombang No. …………. tentang Pedoman tentang
Dewan Penyantun/Kurator Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia
(PAI) Pinang Lombang;

Memperhatikan : Keputusan Rapat Kerja dan Worksop Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah


Indonesia (PAI) Pinang Lombang di Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah
Indonesia (PAI) Pinang Lombang KM 13 Rantau Prapat: Pada ………..

1
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN YAYASAN PESANTREN ATH-THOYYIBAH


INDONESIA (PAI) PINANG LOMBANG TENTANG STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) PENGELOLAAN PONDOK PESANTREN ATH-
THOYYIBAH INDONESIA (PAI) PINANG LOMBANG SEBAGAI BERIKUT:

Pasal 1
KETENTUAN UMUM

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:


1. Pimpinan Yayasan adalah Pengurus Harian Yayasan .
2. Pengurus Harian Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah terdiri dari Ketua/Wakil Ketua,
Sekretaris/Wakil Sekretaris, dan Bandahara
3. Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah adalah pemilik dan pembina Lembaga pendidikan
di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) Pinang Lombang KM 13
Rantau Prapat Labuhan Batu.
4. Pimpinan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah adalah penyelenggara lembaga pendidikan di
lingkungan Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah yang terdiri dari a. Madrasah
Tsanawiyah (M.Ts.) Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI)
b. Madrasah Aliyah (MA) Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI)
5. Pimpinan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) adalah lembaga pimpinan kolektif
yang bertindak untuk dan atas nama Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia
(PAI) Pinang Lombang dalam menyelenggarakan satuan-satuan pendidikan di lingkungan
Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) disebut pada ayat 4 diatas, selanjutnya
disebut “PIMPINAN PONDOK”.
6. Pimpinan Sekolah adalah pimpinan satuan-satuan pendidikan di lingkungan masing – masing
Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI), selanjutnya disebut “PIMPINAN
SEKOLAH”.
7. Guru dan karyawan adalah guru dan karyawan di lingkungan Pondok Pesantren Ath-
Thoyyibah Indonesia (PAI), selanjutnya disebut “USTADZ/GURU DAN KARYAWAN”.
8. Organisasi Otonom yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI)
adalah Dewan Pelajar Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI), selanjutnya disebut
“DEWAN PELAJAR”.
9. Standar Operasional Prosedur adalah Pedoman Kerja Pimpinan Yayasan dan Pimpinan
Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI)yang berlandaskan pada prinsip-prinsip
amanah, professional, adil, transparan, akuntabilitas, guna tercapanya efektifitas dan efisinsi
jalannya organiasi , selanjutnya disebut “SOP”.

Pasal 2
PIMPINAN PONDOK
PONDOK PESANTREN ATH-THOYYIBAH INDONESIA (PAI)
1. Periodesasi Pimpinan Pondok di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI)
adalah (empat) tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali untuk satu pereode berikutnya.
2. Pimpinan Pondok berfungsi sebagai lembaga yang melaksanakan sebagian tugas pokok
Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) bidang pendidikan dan
pengelolaan Pondok di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI):
(1) Perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan, pengkoordinasian, dan pengawasan atas
pengelolaan satuan-satuan pendidikan dan kerja di lingkungan PAI;
(2) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga professional bidang pendidikan dasar dan
menengah di PAI.
(3) Peningkatan dan Pengembangan usaha bidang pendidikan dasar, menengah, dan perguruan
tinggi di PAI.
(4) Penyampaian masukan kepada Pimpinan Yayasan sebagai bahan pertimbangan dalam
penetapan kebijakan bidang pendidikan dan pengelolaan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah
Indonesia (PAI).
3. Pimpinan pondok bertugas melaksanakan kebijakan Pimpinan Yayasan bidang pendidikan dasar,
menengah, dan perguruan tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI):

2
(1) Merencanakan, mengorganisasikan, membimbing, mengkoordinasikan, dan mengawasi
pengelolaan satuan-satuan pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah
Indonesia (PAI).
(2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga professional bidang pendidikan dasar,
menengah, dan perguruan tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia
(PAI).
(3) Mengembangkan kualitas dan kuantitas amal usaha yang mendukung peningkatan bidang
pendidikan dasar, menengah, perguruan tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Ath-
Thoyyibah Indonesia (PAI).
(4) Menyerap dan Menyampaikan masukan kepada Pimpinan Yayasan sebagai bahan
pertimbangan dalam penetapan kebijakan bidang pendidikan dasar, menengah, dan tinggi di
lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI).
4. Pimpinan Pondok berwenang menentukan peraturan tentang pelaksanaan kebijakan Pimpinan
Yayasan dalam penyelenggaraan satuan-satuan pendidikan dan pengelolaan pondok di
lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI) dalam:
(1) Perencanaan, pengorganisasian, pembimbingan, pengkoordinasian, dan pengawasan atas
pengelolaan satuan-satuan pendidikan dan penglolaan pondok di lingkungan Pondok
Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI).
(2) Peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga professional bidang pendidikan dasar, menengah,
perguruan tinggi di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI).
(3) Pengembangan kualitas dan kuantitas santri/santriyah di lingkungan Pondok Pesantren Ath-
Thoyyibah Indonesia (PAI).
(4) Pengusulan pendirian dan pembubaran satuan pendidikan dan perubahan sistem
pengelolaan pondok di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI)
kepada Pimpinan Yayasan.
(5) Mengajukan nama-nama calon Pimpinan Sekolah di lingkungan Pondok Pesantren Ath-
Thoyyibah Indonesia (PAI) kepada Pimpinan Yayasan melalui Kepala Sekolah sesuai
AD/ART Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI)
(6) Mengusahakan, mengusulkan pengangkatan, dan menempatkan guru dan karyawan di
lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI).
(7) Membina dan meningkatkan suasana Keislaman di lingkungan Pondok Pesantren Ath-
Thoyyibah Indonesia (PAI).
(8) Mengusahakan, mengembangkan dan memelihara prasarana dan sarana Pondok Pesantren
Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI).
(9) Mengusahakan dan mengatur biaya pendidikan di lingkungan.
(10)Bersama Pimpinan Sekolah menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah
dan Pondok (RAPBSP) di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI).
(11)Membangun hubungan antara pondok dengan masyarakat serta bekerjasama dengan
pemerintah dan instansi lain untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di
lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI).
(12)Menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah
Indonesia (PAI).
(13)Melakukan monitoring dan penilaian terhadap pelaksanaan tugas Pimpinan Sekolah, guru dan
karyawan di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia (PAI).

5. Struktur organisasi Pimpinan Pondok sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut:


(1) Ketua (Kiai PAI)
(2) Sekretaris
(3) Bendahara
(4) Anggota Pimpinan Yayasan (ex officio)

Pasal 3
PEMBAGIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pimpinan Pondok merupakan pimpinan kolektif. Pembagian tugas di antara anggota Pimpinan Pondok
dimaksudkan untuk merinci dan memudahkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) anggota
Pimpinan Pondok. Oleh karena itu setiap anggota Pimpinan Pondok dalam menjalankan Tupoksinya
wajib melakukan dan memelihara hubungan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi secara terus-

3
menerus. Berikut ini adalah pembagian tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) anggota Pimpinan
Perguruan.

1. Ketua
(1) Memimpin dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan program Pimpinan
Yayasan.
(2) Mengarahkan, membimbing, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program dan
rencana kegiatan Pimpinan Yayasan.
(3) Mengkoordinasikan anggota Pimpinan P0ndok lainnya dalam melaksanakan tugas masing-
masing.
(4) Bertanggung jawab atas tugas Pimpinan Pondok ke dalam dan ke luar Pondok sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
(5) Melayani dan menyelesaikan masalah-masalah dengan guru, karyawan, orang tua
santri/santriyah dan lingkungan.
(6) Bersama Sekretaris menandatangani surat-surat Pimpinan Pondok ke dalam dan ke luar
pondok.
(7) Surat-surat rutin dan tidak prinsipil, Ketua dapat melimpahkan penandatanganan surat kepada
Wakil Ketua bersama Sekretaris.
(8) Bersama Bendahara menandatangani masalah keuangan pondok.
(9) Bersama Bendahara membuat laporan keuangan pondok baik laporan dua mingguan,
semesteran, maupun tahunan kepada Pimpinan Yayasan.
(10) Memimpin rapat-rapat Pimpinan Pondok.
(11) Bertanggung jawab kepada Yayasan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia
(12) Melaksanakan tugas lain dari Yayasan.

2. Sekretaris
(1) Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi dan dokumentasi Pimpinan
Pondok.
(2) Menampung dan mengendalikan segala informasi yang masuk dan ke luar yang diperlukan
Pimpinan Pondok.
(3) Mempersiapkan (agenda dan materi) dan menyelenggarakan rapat-rapat Pimpinan Pondok
serta menyelesaikan hasilnya sampai kepada risalah rapat dan/atau ditanfidzkan dan
mensosialisasikannya.
(4) Memimpin kegiatan sekretariat Pimpinan Pondok.
(5) Membantu Ketua dalam menyelenggarakan program-program Pondok.
(6) Melakukan pengawasan dan penilaian kinerja sekolah di lingkungannya .
(7) Membuat laporan tertulis dan melaporkan hasil pengawasannya kepada rapat Pimpinan
Pondok dan Pimpinan Yayasan minimal sekali dalam satu bulan.
(8) Dalam keadaan tertentu dapat menandatangani surat-surat dan menyelesaikan masalah-
masalah rutin dan mendesak.
(9) Mengkoordinasikan kegiatan administrasi yang dilakukan oleh`Satuan-satuan pendidikan
di lingkungan Pondok.
(10) Menghadiri Rapat Pimpinan.
(11) Menjadi notulis rapat-rapat Pimpinan Pondok.
(12) Bertanggung jawab kepada Pimpinan Yayasan
(13) Melaksanakan tugas lain dari Yayasan

3. Bendahara
(1) Bertanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran keuangan Pondok.
(2) Mempersiapkan dan menyusun RAPBS/P setiap tahunnya bersama Pimpinan Sekolah di
lingkungan Pondok paling lambat 4 (empat) bulan sebelum masuk tahun anggaran baru.
(3) Membuat realisasi RAPBS/P tahun berjalan minimal sekali setahun dan melaporkannya
secara tertulis dalam forum Rakerpim tahunan da Pimpinan Yayasan.
(4) Membuat laporan keuangan 2 mingguan, bulanan, semesteran, dan laporan tahunan
keuangan Pondok dan secara berkala (minimal sekali sebulan) melaporkannya secara
tertulis dalam rapat Pimpinan Pondok dan Pimpinan Yayasan.
(5) Memverifikasi laporan-laporan keuangan satuan-satuan pendidikan dan pengelolaan
pondok di lingkungan pondok
(6) Menyelenggarakan pembukuan, administrasi, dan mengendalikan keuangan Pondok

4
(7) Melaporkan tunggakan-tunggakan keuangan siswa sekali sebulan dan melaporkannya
secara tertulis dalam rapat Pimpinan Pondok sekaligus mensosialisasikannya kepada
satuan-satuan pendidikan di lingkungan pondok setiap bulannya.
(8) Mengkoordinasikan kegiatan Bagian Keuangan Pondok dan keuangan satuan-satuan
pendidikan dan satuan kerja lainnya.
(9) Mengendalikan pelaksanaan anggaran Pondok.
(10) Mencari sumber-sumber pendanaan lain di luar pondok yang halal dan tidak mengikat
untuk pengembangan perguruan setempat.
(11) Bersama Ketua menandatangani alur keluar masuk keuangan di tingkat pondok.
(12) Menghadiri Rapat Pimpinan.
(13) Bertanggung jawab kepada Pimpinan Yayasan.
(14) Melaksanakan tugas lain dari Yayasan

Pasal 4
PIMPINAN SEKOLAH

Pimpinan Sekolah adalah guru yang diberi amanat berupa tugas tambahan untuk memimpin satuan
pendidikan di lingkungan Pondok, terutama dalam hal Keislaman, Keimanan, Ketaqwaan, Penerapan
Disiplin Penggunaan harian Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris , kurikulum, tenaga guru dan karyawan,
kesiswaan, humas, sarana prasana serta pembinaan Dewan Pelajar dan Tapak Suci pada satuan
pendidikan masing-masing untuk periode 4 (empat) tahun. Pimpinan Sekolah di lingkungan Pondok
merupakan satu kesatuan kolektif dengan susunan sebagai berikut:

1. SMP / MTs. PAI :


(1) Kepala Sekolah : 1 (satu) orang
(2) Wakil Kepala Sekolah : 3 (tiga) orang atau sesuai kebutuhan
(1) Bidang Keislaman, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.
(2) Bidang Kurikulum, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Pengembangan.
(3) Bidang Kesiswaan, Husemas, dan Sarana Prasarana.
2. SMA / SMK / MA PAI
(1) Kepala Sekolah : 1 (satu) orang
(2) Wakil Kepala Sekolah : 3 (tiga) orang atau disesuaikan kebutuhah

(1) Bidang Keislaman, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.


(2) Bidang Kurikulum, Sumber Daya Manusia (SDM), dan Pengembangan.
(3) Bidang Kesiswaan, Husemas, dan Sarana Prasarana.

Pasal 5
GURU DAN KARYAWAN

1. Guru :
Adalah tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi sebagai pendidik baik sebagai guru kelas
maupun guru bidang studi di masing-masing Unit Satuan Pendidikan atas persetujuan
Yayasan

2. Karyawan :
Adalah tenaga Kependidikan yang diberi tugas oleh Pinpinan untuk melaksanakn tugas
untuk mendukung kelancaran proses kegiatan belajar mengajar di bidang :
(1) TU ( Tata Usaha ) bidang administrasi.
(2) TU ( Tata Usaha ) bidang keuangan
(3) Pustakawan
(4) Laboran
(5) Tenaga Kebersihan/Penjaga Sekolah,
(6) Dapur Umum.

3. Pembina :
Adalah Tenaga pembina yang diberi tugas dan wewenang sebagai pembina :
(1) Dewan Pelajar
(2) Pramuka/HW ( Hisbul Wathon )

5
(3) Tapak Suci, dll.
4. Status Pegawai
(1) Pegawai Tetap Yayasan*)
(2) Pegawai DPK ( PNS ) yang diperbantukan *)
(3) Pegawai Honorer Pondok *)

*) perlu dibuat peraturan pondok.


Pasal 6
PROSEDUR PENGANGKATAN DAN PEMBERHETIAN
PIMPINAN SEKOLAH

Pengangkatan dan Pemberhentian Pimpinan Sekolah berpedoman pada :


(1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan PAI
(2) Peraturan Yayasan tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Sekolah (perlu
dibuat)

Pasal 7
PROSEDUR PENGANGKATAN PEGAWAI

1. Prosedur pengangkatan calon pegawai baru:


(1) Kepala Sekolah/Atasan Langsung mengajukan surat permohonan pegawai baru kepada
Pimpinan Pondok disertai analisa kebutuhan pegawai.
(2) Berdasarkan surat itu, Pimpinan Pondok bersama pinpinan sekolah memproses dan
mennyeleksi calon pegawai melalu tahap :
(1). Seleksi berkas Lamaran.
(2). Tes Akademik Tertulis
(3). Tes lisan atau wawancara
(3) Tes praktek lapangan ( sesuai bidangnya )
(4) Pelamar yang di terima diangkat sebagai Calon Pegawai Pondok Sementara
( SPPS ) dengan masa percobaa 3 bulan
(5) Dalam masa percobaan Pimpinan Pondok dan Pimpinan Sekolah melakukan
Penilaian dengan fomat DP3, selanjutnya untuk diterima dan diangkat menjadi Pegawai
Tidak Tetap atau tidak diterima.
(6) Pimpinan Pondok meminta persetujuan dari Pimpinan Yayasan

1. Prosedur pengangkatan calon pegawai tetap:


(1) Kepala Sekolah/Atasan Langsung mengajukan calon pegawai tetap (GTP/KTP) kepada
Pimpinan Pondok disertai analisa kebutuhan pengawai tetap.
(2) Pimpinan Perguruan mengundang calon tersebut untuk diseleksi.
(3) Pimpinan Pondok bersama Pimpian Sekolah melakukan seleksi test calon pegawai tetap
(GTP/KTP) tersebut dengan tahapan sebagai berikut:
(1) Tahap I, test tertulis potensi akademik (TPA), yaitu calon pegawai tetap membuat dan
mempresentasikan makalah sesuai dengan bidang studi asuhannya (khusus bagi calon
guru tetap).
(2) Tahap II, interview test (TW), yaitu bagi calon pegawai yang lulus Tahap I (TPA) yang
berkaitan dengan Keislaman, Keimanan, dan Ketaqwaan (baca Al-Qur’an dan praktik
ibadah).
(3) Tahap III, calon yang lulus Tahap II (TW) dipanggil dan di SK-kan menjadi pegawai tetap
(GTP/KTP).

Pasal 8
STANDAR LAYANAN HARI KERJA

1. Hari Efektif ialah hari kerja yang diberlakukan bagi Pimpinan Pondok, guru, dan karyawan baik
dalam KBM, maupun di Kantor/Manajemen.
2. Pelayanan KBM di lingkungan Pondok Pesantren Ath-Thoyyibah Indonesia adalah 6 (enam)
hari sepekan disesuaikan dengan kondisi di masing Pondok atau 7 (tujuh) hari sepekan untuk
pimpinan pondok dan dapur umum.

6
3. Pelayanan Kantor/Manajemen adalah 6 (enam) hari sepekan, atau disesuaikan dengan kondisi
masing Pondok.
4. Pelayanan Satpam adalah setiap hari (efektif sebulan) diatur oleh Pimpinan Pondok.
5. Pelayanan Pesuruh (OB/Cleaning Service) adalah setiap hari (efektif sebulan) diatur oleh
Pmpinan Pondok.

Pasal 9
STANDAR JAM ISTIRAHAT

1. Jam istirahat kegiatan pembelajaran (KBM) pada satuan pendidikan diatur oleh satuan
pendidikan masing-masing.
2. Jam istirahat Kantor/Manajemen adalah selama 1 (satu) jam (untuk shalat berjema’ah, makan,
dan istirahat). Teknis pelaksanaannya diatur oleh Pimpinan Kantor/Atasan Langsung masing-
masing (diumumkan). Khusus Kasir, jam istirahat dilakukan secara bergiliran agar pelayanan
tetap berjalan efektif.

Pasal 10
STANDAR LIBUR

1. Libur KBM ditetapkan oleh Pimpinan Pondok bersama Pimpinan Sekolah sesuai dengan kalender
pendidikan Pondok dengan mempertimbangkan kebijakan hari libur yang ditetapkan oleh
pimpinan yayasan dan pemerintah.
2. Waktu libur Kantor/Manajemen ditetapkan oleh Pimpinan Pondok/Pimpinan Sekolah/Atasan
Langsung mengikuti libur KBM dengan catatan 2 (dua) hari sebelum hari efektif KBM masuk,
Kantor/Manajemen sudah buka kembali.

Pasal 11
STANDAR DISIPLIN

1. Aparatur penegakan disiplin:


(1) Pendisiplinan Pimpinan Pondok oleh Pimpinan Yayasan
(2) Pendisiplinan Kepala Sekolah oleh Pimpinan Pondok
(3) Pendisiplinan Wakil Kepala Sekolah oleh Kepala Sekolah masing-masing.
(4) Pendisiplinan Guru dan Karyawan satuan pendidikan oleh Pimpinan Sekolah masing-masing.
(5) Pendisiplinan ruang guru oleh Pimpinan Sekolah masing-masing.
(6) Pendisiplinan ruang administrasi/TU, Perpustakaan,m laboratoriumn, UKS dll oleh Pimpinan
Sekolah masing-masing.
(7) Pendisiplinan ruang kelas oleh guru kelas/wali kelas/guru bidang studi.
(8)Pendisiplinan Asrama, Dapur umum, Masjid dan izin santri/santriwati oleh Pimpinan Pondok
(9) Pendisiplinan siswa oleh satuan pendidikan masing-masing.
(10) Pendisiplinan karyawan kantor Perguruan oleh Pimpian Pondok.
(11) Pendisiplinan Pintu Gerbang dan lapangan/lingkungan oleh Pimpinan Pondok
.
Pasal 12
STANDAR PELAYANAN ISLAMI

1. Visi pelayanan di lingkungan Pondok adalah pelayanan ideal dan Islami


2. Standar pelayanan ideal dan Islami adalah ikhlas, cerdas, jujur, benar, terbuka, disipilin ramah.

Pasal 13
ORGANISASI OTONOM PONDOK PESANTREN ATH-THAYYIBAH (PAI)

1. Organisasi Otonom (ortom) yang ada di lingkungan PAI adalah Dewan Pelajar (DP), Hizbul
Wathan (HW)/Pramuka, dan Tapak Suci.
2. Pimpinan Pondok dan Pimpinan Sekolah berkewajiban membina, memfasilitasi, dan membantu
eksistensi Ortom tersebut dengan mengangkat guru pembina khusus.
3. DP adalah organisasi kesiswaan pada satuan pendidikan di lingkungan Pondok.

7
4. HW/Pramuka adalah wadah kepanduan yang menjadi Ekstrakurikuler (Ekskul) wajib pada satuan-
satuan pendidikan di lingkungan Pondok.
5. Tapak Suci adalah wadah seni bela diri pada satuan pendidikan lingkungan PAI yang merupakan
intra kurikuler/muatan lokal (Mulok).

Pasal 14
KOPERASI GURU DAN KARYAWAN

1. Koperasi Guru dan Karyawan adalah satu-satunya koperasi yang berada di lingkungan PAI,
dikelola oleh pimpinan pondok sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) Koperasi tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
2. Semua pegawai yang sudah di-SK-kan di lingkungan PAI diwajibkan menjadi anggota Koperasi
Guru dan Karyawan PAI.
3. Pegawai yang keluar dari lingkungan PAI otomatis gugur menjadi anggota Koperasi Guru dan
Karyawan PAI.
4. Mengelola kantin, dapur umum, dan unit usaha sekolah di lingkungan PAI.

Pasal 15
TATA HUBUNGAN

1. Pimpinan Yayasan sebagai pembina PAI.


2. Pimpinan Yayasan mengawasi penyelenggaraan seluruh civitas PAI.
3. Pimpinan Pondok mengelola Sekolah-sekolah agar pendidikannya sesuai dengan visi dan misi
Yayasan PAI.
4. Ketua Yayasan memimpin secara umum penyelenggaraan PAI dan satuan-satuan pendidikannya.
Oleh karena itu, Ketua bertanggung jawab atas sinkronisasi dan koordinasi Pimpinan Pondok dan
Pimpinan Sekolah
5. Pimpinan Pondok, Pimpinan Sekolah adalah satu kesatuan kolektif, dan dalam pengambilan
keputusan/kebijakan dilakukan melalui musyawarah/rapat resmi Pimpinan Pondok dan
bertanggung jawab kepada Yayasan PAI.
6. Apabila Ketua berhalangan atau tidak melaksanakan tugasnya, maka fungsi Ketua dapat
dilaksanakan oleh Wakil Ketua dan/atau Sekretaris.
7. Sekretaris adalah penampung dan pengendali segala informasi yang masuk dan ke luar yang
diperlukan Pimpinan Pondok. Oleh karenanya Sekretaris bertanggung jawab atas kelancaran arus
informasi ke semua pihak.
8. Bendahara bekerja di bawah Ketua adalah penanggung jawab pengadaan, pengendalian,
penggunaan dana, dan pelaporan keuangan Pondok sesuai ketentuan yang berlaku.
9. Apabila Ketua dan/atau Bendahara berhalangan maka pengelolaan dan pengendalian keuangan
sehari-hari dapat dilakukan oleh Wakil Ketua dan Bendahara atau Wakil Ketua bersama
Sekretaris.
10. Kepala Sekolah adalah satu kesatuan yang utuh dalam menjalankan tugasnya dan dilaksanakan
secara kolektif. Apabila Kepala Sekolah berhalangan melaksanakan tugasnya, maka fungsi
Kepala Sekolah dapat dilaksanakan oleh Wakil Kepala Sekolah sesuai bidangnya.
11. Guru dan Karyawan berada di bawah koordinasi Kepala Sekolah, berfungsi melaksanakan tugas-
tugas khusus yang diberikan oleh Kepala Sekolah masing-masing.
12. Pelaksanaan program-program di Satuan Pendidikan dilakukan dengan membentuk Panitia
Pelaksana yang personilnya dengan melibatkan guru dan karyawan pada satuan pendidikannya
secara bergiliran agar terjadi proses distribusi keadilan dan perkaderan.
13. Pimpinan Ortom bekerja sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan
Pai. Dan karena berada di lingkungan Pondok, maka Pimpinan Pondok dan Pimpinan Sekolah
berkewajiban membina Ortom yang ada di satuan pendidikan masing-masing dalam hubungan
kemitraan dan koordinatif.
14. Pengurus Koperasi Guru dan Karyawan Pondok bekerja sesuai dengan AD dan ART Koperasi
dan hubungan dengan Pimpinan Pondok dan Pimpinan Sekolah adalah hubungan pembinaan
dan koordinatif.

Pasal 16
KANTOR

8
1. Kantor Pimpinan Yayasan/Pimpinan Pondok adalah pusat penyelenggaraan kegiatan Pondok.
2. Kantor Pimpinan Yayasan beralamat di ....................... dan di PAI Pinang Lombang KM 13 Rantau
Prapat Kecamatan NA IX-X Labuhan Batu Utara.
3. Kantor Pimpinan Pondok beralamat di ....................... dan di PAI Pinang Lombang KM 13 Rantau
Prapat Kecamatan NA IX-X Labuhan Batu Utara.

Pasal 17
SURAT-SURAT

1. Surat-surat yang masuk dan ke luar dicatat dengan tertib melalui sekretariat.
2. Surat-surat yang masuk disampaikan oleh pihak Sekretaris untuk didisposisi oleh Ketua dan
kemudian disampaikan dan dilaksanakan oleh bidang terkait. Masalah umum dilaksanakan oleh
Ketua/Wakil Ketua/Bendahara/Sekretaris.
3. Surat-surat Pimpinan Pondok ditandatangani oleh Ketua bersama Sekretaris.
4. Surat-surat Pimpinan Pondok mengenai keuangan ditandantangani oleh Ketua bersama
Bendahara. Dalam hal Bendahara berhalangan, surat-surat masalah keuangan dapat
ditandatangani oleh Ketua bersama Sekretaris.
5. Surat-surat keluar ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Pimpinan Pondok.
6. Surat-surat yang dikeluarkan oleh Pimpinan Pondok kepada pihak lain baik ke dalam maupun ke
luar Pondok, disertai tembusan kepada Yayasan PAI.
7. Surat-surat yang dikeluarkan oleh Pimpinan Sekolah kepada pihak internal dan eksternal satuan
pendidikannya harus ditembuskan kepada masing-masing Pimpinan Pondok. Sedangkan surat-
surat yang dikeluarkan oleh Pimpinan Sekolah yang berkenaan dengan masalah pendanaan,
keuangan, dan sejenisnya harus diketahui/ditandatangai oleh Pimpinan Pondok, dan disertai
tembusan kepada Pimpinan Yayasan PAI.
8. Surat pengajuan RAPBS satuan-satuan pendidikan dan kerja lainnya sudah harus diajukan oleh
Pimpinan Sekolah san satuan kerja masing-masing kepada Pimpinan Pondok paling lambat 2
(dua) bulan sebelum masuknya tahun anggaran baru. Berdasarkan surat tersebut Pimpinan
Pondok cq. Bendahara mengkompilasinya menjadi RAPBS Pondok untuk dibahas di Rakerpim
tahunan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
9. Dalam pelaksanaan program-program di pondok dan satuan-satuan pendidikan dan kerja
dilakukan oleh panitia pelaksana yang dibentuk oleh atasan langsung secara resmi (dengan SK
atau surat tugas).

Pasal 18
KEUANGAN

1. Pengelolaan keuangan di lingkungan Pondok dilakukan satu atap atas kesepakatan pimpinan
yayasan dan Pimpinan Pondok. Untuk itu PAI membuat sistem sentralisasi keuangan.
2. Secara periodik (minimal 2 kali sebulan) Pimpinan Pondok cq. Bendahara melaporkan secara
tertulis pengelolaan keuangan Pondok kepada Pimpinan Yayasan.
3. Secara periodik (minimal dua kali sebulan) Pimpinan Pondok cq. Bendahara melaporkan secara
tertulis realisasi keuangan bulanan Pondok kepada Rapim Pondok.
4. Panitia Pelaksana suatu program sudah melaporkan secara tertulis laporan hasil kegiatan dan
laporan keuangan kegiatan (LKK) kepada Atasan Langsung/Kepala Sekolah paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah selesainya kegiatan tersebut.
5. Atasan Langsung/Kepala Sekolah sudah melaporkan secara tertulis laporan hasil kegiatan dan
laporan keuangan kegiatan (LKK) kepada Pimpinan Pondok paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
setelah selesainya kegiatan tersebut.
6. Pengajuan anggaran kegiatan (AK) berikutnya dapat dilakukan setelah diterimanya LKK seperti
ayat (4) dan (5) Pasal ini tersebut di atas.
7. Secara periodik (minimal sekali persemester) Pimpinan Pondok cq. Bendahara melakukan
pembinaan dan verifikasi keuangan yang dikelola oleh satuan-satuan pendidikan dan kerja serta
melaporkan secara tertulis hasil pembinaan dan verifikasinya kepada Rapim Pondok pada akhir
semester berjalan.
8. Semua bentuk dan besaran pungutan yang dilakukan oleh satuan-satuan pendidikan kepada
pihak lain harus sesuai RAPBS/P dan dengan keputusan Rapat Pimpinan Pondok.
9. Kepala Sekolah mengajukan paling lambat 5 hari sebelum tanggal pembayaran Gaji dan upah
Guru dan Karyawan kepada Pimpinan Pondok.

9
10. Piimpinan Pondok paling lambat tanggal satu bulan berikutnya sudah membayar gaji dan Upah
Guru dan karyawan.

Pasal 19
RAPAT - RAPAT

Rapat-rapat Pimpinan Pondok terdiri dari:


(1) Rapat Kerja Pimpinan
(2) Rapat Kerja Pendidikan
(3) Rapat Pleno
(4) Rapat Majelis Guru
(5) Rapat Pimpinan Pondok
(6) Rapat Pimpinan Sekolah
(7) Rapat Koordinasi
(8) Rapat Dengar Pendapat

a. Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim)


adalah rapat yang diadakan dan dipimpin oleh Pimpinan Pondok, dihadiri oleh unsur Pimpinan
Yayasan, Pimpinan Pondok, Pimpinan Sekolah, dan Kepala-kepala UPT di lingkungan
Pondok, diadakan sekali setahun paling lambat 2 (dua) bulan sebelum masuknya tahun
ajaran baru, dengan agenda:
(1) Laporan dan evaluasi tahunan Pimpinan Pondok (realisasi program
Rakerpim sebelumnya, kendala, dll).
(2) Laporan keuangan tahunan pondok dan mensahkan realisasi RAPBS/P pondok tahun
berjalan.
(3) Merumuskan program kerja tahunan, program jangka menengah, dan program jangka
panjang Perguruan.
(2) Menetapkan RAPBS/P tahun anggaran yang akan datang..
(3) Dan lain-lain yang sifatnya prinsipil.

b. Rapat Kerja Pendidikan (Rakerdik) adalah rapat yang diadakan dan dipimpin oleh Pimpinan
Sekolah, dihadiri oleh guru-guru lingkungan satuan pendidikan masing-masing, diadakan
sekali setahun setelah Rakerpim paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum masuknya tahun ajaran
baru, dengan agenda:
(1) Laporan dan evaluasi tahunan Pimpinan Sekolah (realisasi program Rakerdik sebelumnya,
kendala, dll).
(2) Laporan keuangan tahunan sekolah dan mensahkan realisasi RAPBS tahun berjalan.
(3) Merumuskan program kerja tahunan, program jangka menengah, dan program jangka
panjang (Renop dan Renstra) sekolah sesuai hasil Rakerpim.
(4) Menetapkan RAPBS tahun anggaran yang akan datang.
(5) Pengesahan SOP sekolah.
(6) Dan lain-lain yang sifatnya prinsipil.

c. Rapat Pleno adalah rapat lengkap yang diadakan dan dipimpin oleh Pimpinan Pondok,
dihadiri oleh unsur Pimpinan Yayasan, Pimpinan Pondok dan Pimpinan Sekolah di lingkungan
Pondok, diadakan sekali sebulan atau menurut keperluan, dengan agenda:
(1) Laporan dan evaluasi bulanan Pimpinan Pondok.
(2) Laporan dan pengesahan realisasi keuangan bulan Pondok bulan sebelumnya.
(3) Merumuskan program perguruan bulan berikutnya.
(4) Finalisasi dan pengesahan keputusan Rakerpim.
(5) Finalisasi RAPBS/P hasil Rakerpim dan pembahasan dan pengesahan
RAPBSP Perubahan (RAPBSP) Pondok.
(6) Pemecahan masalah mendasar di lingkungan Pondok.
(7) Pengesahan keuangan yang akan dipungut oleh satuan-satuan pendidikan kepada orang
tua/pihak lain untuk membiayai program rutin/tertentu sesuai ketentuan.
(8) Penentuan sikap Pimpinan Pondok yang prinsipil.

10
d. Rapat Majelis Guru adalah rapat dinas guru lengkap yang diadakan dan dipimpin oleh
Pimpinan Sekolah, dihadiri oleh guru-guru pada satuan pendidikan masing-masing, diadakan
sekali sebulan atau menurut keperluan, dengan agenda:
(1) Laporan dan evaluasi bulanan Pimpinan Sekolah.
(2) Laporan dan pengesahan realisasi keuangan bulanan Sekolah bulan sebelumnya.
(3) Merumuskan program pembelajaran bulan berikutnya.
(4) Pemecahan masalah yang muncul di lingkungan satuan pendidikan.
(5) Sosialisasi kebijakan-kebijakan sekolah, pondok, Yayasan, Kemenag dan Kemendiknas.
(6) Merumuskan usulan yang akan dibawa pada Rapim Pondok, Rapat Pleno Pondok,
Rakerdik atau Rakerpim

e. Rapat Pimpinan Pondok adalah rapat rutin Pimpinan Pondok yang dipimpin oleh Pimpinan
Pondok dan dihadiri oleh unsur Pimpinan Yayasan, Pimpinan Pondok dan Kepala-kepala
Sekolah di lingkungan Pondok, diadakan sekali sepekan atau menurut kebutuhan, dengan
agenda:
(1) Membahas surat-surat masuk.
(2) Evaluasi terhadap hasil RPP sebelumnya.
(3) Laporan keuangan Pondok bulan sebelumnya (Rapim pekan pertama setiap bulan).
(4) Laporan pekanan Pimpinan Podokn (SDM, keuangan, sarana, dll) dan evaluasi
pelaksanaannya dalam satu pekan.
(5) Laporan pekanan Kepala Sekolah (KBM, SDM, kesiswaan, keuangan, sarana, dll) dan
evaluasi pelaksanaannya dalam satu pekan pada satuan pendidikan masing-masing.
(6) Penetapan rencana program Pondok dan Satuan-satuan pendidikan untuk satu pekan
berikutnya.
(7) Merumuskan masalah yang akan diajukan dalam Rapat Pleno.

6. Rapat Pimpinan Sekolah adalah rapat rutin sekolah yang dipimpin oleh Pimpinan Sekolah dan
dihadiri oleh Wakil-wakil Kepala Sekolah di lingkungan Pondok, diadakan sekali sepekan setelah
RPP atau menurut kebutuhan, dengan agenda.
(1) Sosialisasi dan tindaklanjut hasil RPP.
(2) Membahas surat-surat masuk.
(3) Evaluasi terhadap hasil RPS sebelumnya.
(4) Laporan pekanan Kepala Sekolah (KBM, SDM, kesiswaan, keuangan, sarana, dll) dan
evaluasi pelaksanaannya dalam satu pekan pada satuan pendidikan masing-masing.
(5) Penetapan rencana program sekolah untuk satu pekan berikutnya.
(6) Merumuskan masalah yang akan diajukan dalam RPP.

7. Rapat Koordinasi (Rakor) adalah rapat yang dipimpin oleh Pimpinan


Pondok/Kapus/Korbid/Pimpinan Sekolah/Atasan Langsung dan dihadiri oleh Pimpinan Sekolah,
Kepala-kepala UPT-UPT dan/atau pihak terkait lainnya di lingkungan Perguruan, diadakan
menurut keperluan, dengan agenda:
(1) Teknis pelaksanaan program pada bidang tertentu.
(2) Evaluasi pelaksanaan program pada bidang tertentu.
(3) Merumuskan usulan khusus yang dihadapi oleh bidang tertentu yang akan diajukan pada
RPS (tingkat sekolah) atau RPP (tingkat perguruan).

8. Rapat Dengar Pendapat adalah rapat silaturrahim dan audiensi yang diadakan dan dipimpin
oleh Pimpinan Pondok dan dihadiri oleh guru dan karyawan dan/atau perwakilan orang tua/majelis
sekolah di satuan pendidikan masing-masing dan/atau pihak lainnya di lingkungan Pondok,
diadakan sekali sebulan (dengan satuan pendidikan) atau menurut kebutuhan (di luar satuan
pendidikan), dengan agenda:
(1) Dengar pendapat atau audiensi (silaturrahim) antara Pimpinan Pondok dengan guru dan
karyawan di masing-masing satuan pendidikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
(2) Dengar pendapat atau audiensi (silaturrahim) antara Pimpinan Pondok dengan
guru/karyawan pada pusat/bidang atau UPT tertentu, guru/karyawan khusus (pembina, dll),
pengelola kantin, antar jemput, dan sebagainya, sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan.

11
(3) Dengar pendapat atau audiensi (silaturrahim) antara Pimpinan Pondok dengan perwakilan
orang tua siswa/majelis sekolah, pimpinan Ortom, ta’mir masjid, pengurus koperasi
dan/atau dengan pihak lainnya, guna meminta masukan untuk dipertimbangkan dalam
pengambilan kebijakan.

Pasal 20
LAIN – LAIN

1. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini menjadi pengganti tata kerja atau sejenisnya yang
selama ini berlaku di lingkungan Pondok.
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) ini menjadi pedoman dalam membuat SOP pada satuan-
satuan pendidikan di lingkungan Pondok.

Pasal 21
KHATIMAH

Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan kemudian dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Keputusan ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :
Bertepatan :

12

Anda mungkin juga menyukai