Anda di halaman 1dari 11

II.

PELAKSAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan praktek kerja industry (PRAKERIN)

dilaksanakan selama dua bulan dua puluh empat

hari. Adapun lokasi dan waktu dilaksanakannya

kegiatan PRAKERIN, antara lain :

PT. YUDHA WAHANA ABADI Di

KAmpung Merapun Kecamatan Kelay

PRAKERIN dilaksanakan pada tanggal 04 februari

s/d 30 april 2011.

B. Kegiatan PRAKERIN di PT. YUDHA WAHANA ABADI

Di KAmpung Merapun Kecamatan Kelay

Kegiatan praktek kerja industri yang

dilaksanakan di lokasi PT. YUDHA WAHANA

ABADI Di KAmpung Merapun Kecamatan Kelay,

antara lain :

1. Menyiapkan lahan / LC (Land Clearing)


Menyiapkan lahan tanaman baru

biasanya dilakukan di kawasan hutan

primer, skunder dan hutan semak belukar.

1. Membuat teras

Pembuatan teras berdasarkan derajat

kemiringan lahan. Pembuatan teras ini

menggunakan alat berat seperti bulldozer,

dengan lebar 2,5 meter. Pembuatan teras

harus disesuaikan dengan jarak tanam.

2. Blocking (Bikin Batas)

Pembuatan batas dengan membuat

patokan agar mengetahui jarak antara

tanaman dan rumpukan yang akan ditanami

kelapa sawit nanti.

Untuk membikin batas (bocking) kita

harus mempunyai alat seperti :

 GPS : yaitu alat untuk

menentukan koordinat dan dapat

mengetahui bentuk laha dan

berapa luas lahan

 Laser : berfungsi untuk

meluruskan patokan yang satu


dengan yang lain agar tidak

bengkok.

 Kompas : untuk mengetahui arah-

arah mana saja yang hutannya

harus di terobos.

Jika ketiga alat ini tidak ada kita

tidak dapat membikin batas (blocking)

dan kita akan mengalami kesusahan.

3. Under Brushing

Under Brushing yaitu pengolahan

lahan karna sama untuk

membersihkan gulma dan pohon-

pohon .

4. Service Rumpukan

Service Rumpukan yaitu

mengukur kembali rumpukan yang

telah di ukur agar benar-benar pas

ukurannya. Agar rumpukan tersebut

menjadi benar dan dilat rapi .

Rumpukan yang benar yaitu

31, 20 meter itu antara AS rumpukan,

kemudian dikurangi panjang jolr 5, 70,


jadi antara panjang jarak antara

tanaman dengan rumpukan yaitu 1,

50 meter.

5. Mengukur Lahan

Mengukur lahan dengan cara

member patok / tanda pada pohon

agar dapat mengetahui lahan

perusahaan.

Penandaan pada pohon

dengan menggunakan cat agar kita

tau yang mana milik perusahaan dan

milik orang lain dan agar

memudahkan nanti pembersihan

lahan.

Mengukur lahan dengan

menggunakan GPS.

2. Pembibitan Kelapa Sawit

Pembibitan Double Stage

1. Pre Nursery ( Pembibitan Awal )

Yaitu penanaman benih kelapa sawit

pada umur 0 – 4 bulan.


 Persyaratan lokasi bibitan :

1. 1.Dekat dengan sumber air

2.Kondisi / Bibit air cukup

2. 1.Lokasi relative datar (bebas banjir)

2.Lokasi aman dari gangguan

hewan ternak

3. 1.Tersedia media tanam yang baik

(Perbandingan Lempung Liat

Berpasir )

4. 1.Tersedia tenaga yang cukup

Di harapkan lokasi di tengah-

tengah kebun untuk

memudahkan suplay bibit

kelapangan

5. 1. Tersedia akses jalan yang

memadahi

 Langkah Pembibitan kelapa sawit

1. Pembuatan Layout bibitan ( Peta

atau gambar )

– Layout di buat seluas

kebutuhan dan dibuat petak-


petak dengan ukuran 100 m

X 100 m = 1 ha.

– Kapasitas bibit 1 ha =

11.000 bibit ( Jarak 80 X 80

X 80 cm segitiga sama sisi )

2. Perhitungan kebutuhan instalasi

penyiraman

3. Pengisian beby polybag

4. Pemasangan instalasi penyiraman

– Buat Bedeng

– Susun

– 10 X 150 = 1500 isi satu

bedeng

– Tanam KKS ( Kecambah

Kelapa sawit )

Setelah tanam pemasangan

mulsa pada permukaan

polybag untuk mengurangi

penguapan pada tanah

kecambah.

Penyiraman :
1. Penyiraman dilakukan 2 kali

seharii selama 15 – 30 menit

( Alat penyiram berupa kirico

tube )

2. Penyiraman dilakukan 2 hari

sebelum penanaman

kecambah. Penyiraman tidak

dilakukan apabila curah hujan

lebih dari 5 milii liter.

 Rawat Bibit

Terdiri dari :

1. Penyiraman

2. Pemupukan Urea

Pemupukan urea dilakukan hanya

1 kali dalam pembibitan

selanjutnya tidak lagi diberika.

Pupuk urea di berikan pada umur

1 setengah bulan. Pemberiannya

yaitu di cairkan, dosisnya yaitu

300 gram dalam satu tangki.

1 tangki berisi 15 liter air.

3. Pemupukan NPK 15 : 15 : 64
Pemberiannya di cairkan

didalam tangki, dosis dalam

tangki yaitu 600 gram. Pupuk

NPK di berikan seminggu

sekali. Dalam satu tangki bisa

mendapat 10 - 11 Petak.

4. Konsulidasi ( Pembenahan )

Jika tanahnya kurang di

tambahkan tanah , kalau miring

ditegakkan

5. Penyiangan (Widing ) secara manual

6. Seleksi

Dilakukan bibit berumur 2 - 3

Bulan, bibit yang diseleksi / bibit

akhir yaitu :

1. Daun seperti rumput

2. Bibit tumbuh Memutar

3. Daun bergulung

4. Kerdil

5. Bibit sakit

2. Mainnusery

1. Pemanjangan
2. Pengisian Polybag

3. Transplanting ( Pemindahan bibit dari

penkemn )

4. Perawatan terdiri dari :

1. Penyiraman

2. Penyiangan manual (dalam polybag )

dan penyiangan Jhemis ( diluar

Polybag )

3. Pemupukan

Dilakukan dua minggu sekali

yang umurnya 6 – 8 Bulan,

dosisnya 15 gram / pohon dan

jika umurnya 9 – 12 Bulan

memupuknya bisa 3 minggu

sekali atau bisa juga 1 bulan

1 kali, dosisnya 30 gram per

pohon.

Pupuk yang di berikan yaitu

pupuk NPK 12 yang berbentuk

butiran berwarna coklat.

4. Seleksi bibit

1. Daun tidak terbuka ( Jupenil )


2. Daun Memendek ( short

Intermode )

3. Daun tumbuh tegak

4. Anak daun rapat

5. Anak daun jarang

6. Tajuk tertulai ( Jrondeaseas )

7. Sudut anak daun tajam ( Vi )

8. Bibit kerdil

Seleksi MN dilakukan pada

umur 6 – 9 bulan seleksi

dilakukan dengan tepat agar

mendapatkan bibit yang unggul.

5. Pengendalian hama penyakit

tanaman :

1. Hama

Pengendalian hama

dengan sepin - 85 s

2. Penyakit

Penyakit yang utama di

pembibitan kelapa sawit

yaitu fungi ( jamur )

pengendaliannya bibit
disemprot dengan

ditehane - M.45

6. Pengamatan fisik bibit Bertujuan

untuk mengetahui tingkat

pertumbuhan bibit terdiri dari

pengukuran, tinggi, diameter batang

dan jumlah daun. Pembuatan

lubang drainase / Parit bertujuan

untuk menglirkan air yang

menggenang dalam lokasi

pembibitan.

3. LCC ( Lekume cover crop ) / Tanam kacang -

kacangan

Anda mungkin juga menyukai