Anda di halaman 1dari 8

'<:Jan kimia air tanah, dan isoto,p, yang diuji dari contoh air.

Dalarn kaitannya dengan penelitian ini, contoh air tanah cliambil pada 140 !dkasi mata air di lereng Gunung Ciremai.

Parameter yaqg diulrur arifalah parameter fisik dan ,l4mia air tanah yanfl diukur di lapangan seda diujidli laboratorium meliputi: suhu air tanah (T.,), suhu udara I(i['_~, PH, daya hantar listrik (GHlL), total padatan terlarut (TOS)" serta tuJuh ton utama mencakup kalsium (Ca), natrium (Na~, maqnesium (Mg), kalium (K), Ibikarbonat (bHCO,), sulfat (SOJ, dan klorida (CI), Selain itu ,juga diamati di lapangan menqenai [enis batuan, ~etirlggi.an, serta jenis mata airnya, Maslng-masing hasil uji laboratorium diana'iisis dengarn menggunakan Diagram Piper untuk melihat penqelompokkan komposisi mineralnya, atau kerap lkali disebut fasies air tanah. Selain itu data yang sama juga .diolah menggllnakan Analisis Klaster (.A!K) untuk parameter yang paling berpenganj~ dari 15 parameter terse but di atas. Has]1 analisis tersebut kemudian diqunakan unluk menduga ~ondisi ge010gi yang mengendalikan pemunculan mata air ,d.oo perilakMair lanah rli da'iam akuifer.

Gambar lIustrasi tata air yang dikend.alikan kooctisl'geol0gi 'berupa penapisan akuifer dan lapisan kedap air. Batas-eatas le"seb~t lidak mengiktlti natss administrasi. (Puradimaja, 10@.6,).

Air tanah mengalir dalam lapisan pembawa air (akuiferl yang dibatasi oleh batas hidrogedlogi yang dapat bsmpa batuan patahan, lipatan, atau tubuh air pennukaan. Batasbatas ini rnenentukan I~iga elernen pentinq dalarm anatGln1 cekwngan Ihidrogeologi, yailu kawasan imbuhan '(recharg.e area), kawasan peng~iran (flowing area), dam kawasan pe~gurasan (discharge area). Galjll'bar 1 di tJawah ini memperlihatkan tatanan cekunqan hidlrogeologi yang mengandllog be'berapa lapisan akuifer dan lapisan kedap air sebagai batas cekungamnya. Kendali Ihidr(i)geol0gi bersifat alamiah dan tidak kasat mata Ikarena berada di bawah permukaan.

Salah satu sistem cekumgan air tanah yang berkembang sam gat pesat eli indonesia adalah cekungan air tanah gunung api. Denqan juli!l!ah gUrJung api yang ~urang lebih ~ 30 buah di lndonesia, ma'ka sumber daya air yang mengalir di dalarrnya -safilgat besar. GUr;)ung Ciremai sebagai 'Salah satu gunung api di lndonesia, merupakan gunung api yang kaya sumber daya air taaah.

2. Metoda Pelacakan Hidrokirnia

Penehitian hidroqeoloqi saat ini ltidak hanya Ijllengandalkan observasi di permukaan tanah, melainkan telah pula mengguna'kan metoda iP~lacakan sistem hidf0geologi yang menqendakan interpretasi data sifat fisik

3. Hidrogeologi Gununq Ciremai

Gtmung Ciremai adalah salah satu "rnenara air" yang pOiensial di Jawa Barat, "rnsnara air" tersebut rnernben pl8'ng~idupan kepada jutaan penduduk daerah Kabupaten IKu!ningan, Kabepaten dan Kota Cirebon, serta sebagian mengaliri kabupaten Brebes dan Tegal Jawa Teng~. :(Junung ini ~liIilat inset Gambar 2l denqan ketinggiaij 3072 1m mari permukaan 'Iaut, terletak di 1 G km ke arah selatan dan Kabupaten Cire'bon, dengan radius dari puncak hingga Ikaki .9ulilumgnya sejauh 10 km. Gike'lilingi tiga wilayah yaitu Kabupaten Kunimgan dari arah Tirnur, Kaibupate.n Majalengka darl arah Barat, dan Kabupaten Cirebon di Utaranya, Gunung Ciremai menyimpan kekayaan alarn yan@ berlimpah selain sumber rnata airnya seperti antara lailll bahan galian tamoanq, dengan tanah yang subur, serta fwngsinya sebagai kawasan konservasi alam dan zona resaoan air.

INorth

Gambar'2.]alur!'l~mumg api oi lndonesia dan Pl'ifau .Jawa ,(8e~lamben. j9.7-9 up .. cit Puradimaja :2006)

" '"·J··1,,, : """',2 1,- I I"':.' r'''·''"'' ~ , 'omW"
\~:'~ ,,"" P"_""""'·1"" .. ,:",:~.'PI I ~ """,.',,,,, ,."._ ~- .. ..,
°lli .1
I I ~ ~ ...... .....
I ~ V ""- I
- ,_, 130 ~'I. I
&.,-'" ',",c, 'lh"'~~5' 1
~ - f--o-
1",,,,,_110. ,
" A 0'00 KXlO 'I'"'''' ]6'000 ... oa ~ooo ...... S 'I

~o.o

B:arnb:ar Peta Geologi ,G. 'Gire~mii ,(C'Jisederhanakam da~ Situmor,ang, 1'995)

Mata air depresi, lahar, 104 LId

Tampak depan

Tampak sam ping

Gambar'4,BkOOla mterpretaut rnataair: a) Obdlam IKec 'Oilm>us, tifTel.aga Remis" c) .Ci~y,ah ~ec.Crniru

(A)

Mata alr 'r~ka'ban, lava, 112 Ud

?

lfrca,9flilen andesil yang lertamam di dalalll matriks lial atau pasir vulkanik. Baluan ini rnenqandunq rekahan Iltmgalil dmens: dan geomelri yang lidak leriden'lifikasi.

,3.:2. Tlpe 'Mata Air 'Gunung Ciremai

Mala air di G. Ciremai hadir dalam bentuk zona mala air yang umumnya rnuncul paca kelinggian 100 -750 mapl, Ibevbenlu'k oincin melingkari kaki G. Ciremai. Tipe mata air y.crng tetah diobservasi di ilapangar;J memperlihalkan adanya dua tipe mata air yalirg deminan. Namun demikian lerdapat lPula mata air yang su'lit diamati \jeometrinya, se'hingga drla!kukan interpretasi. Kesulilan umumnya karena tanah pelapukan yang teba!!., vegetasi yang lebal, dan badan air yang telah menutupi outlet mata air. Beri~ut ini adalah tipe umurn mata air yang ada di G. Ciremai.

IMata Air Depresi merupakan jenis yal'lg ernurn ffiil!lJiCllI di Ilapangan. Kernunculannya Ike permukaan dikeJ1l<i!alikan oleh distribusi dan ketebalan tanah pelaoukan. Mw'ka air !a~atq yang terpotong oleh topcqraf mellg'al<ijba[i(a" fil)uncllirnya mala air. Beberapa comoh flila'l:a air depresi rfisajikan pasa Gambar 4 yailu Oib'lUlan Kec. Gilimus, Te:la21a Remis, dan Ciuya'h Kec. Ciniru.

Mala Air Rekahan rnunoul Ike perrnukaan dikemlalikan .oleh sislem rekahan pad a Ibatuan. Bsberapaoonton mata air rekalilan yang disaji~an pada Gambar 4, :terdiri dari a) Bandorasa, b) Cibulakan, c) Palutungan, ·dj Glbilung" ,e) Cilutupan, () Cileles, mantg) Jero Kaso.

3.3 Pdla Perubahan Kualitas AirTanah

Sebanyak 140 contoh lair tanah dari mala 'Sir telah dLa:nalisis kualilas air tanahnya. Selain IUr:ltuk mengetahui lkeJayakan konsurnsi air, uji kualitas air j.l'Iga dapa! dimanfaatkan unluk menqetahei asal mula air tanah {Freel€ dan Gherry" 1!ll791 ..

lHasildari tUJi jaborator1uJITl 'liTlen,ghas'ilkarn eontoh ;air Y<lng umumnya bertasies bilrarlDoTilal (He OJ)' MelilUfil!l:1

(9)

Tampak depan

Tampak samping

3 .. 1 Siste:m Aku'ifer

secara leb:iI~ iirlci, sistem a~uiler di Gl!InllJ;]g Lil'.emai lerdiri dari empa'l sistem akuiler, yaitu: breksi piroklastik, lava, breksi lahar dan aluvial, Akuifer sendin dilerjemahkam sebaqai lapisan batuan atau itanah pe'lapukan yang marrpu menyimpan dan meogalirkan air tanah dalam jumlah yang ·eK0nOOlis.

Dari catatan pernerintah Ka'bupalen Kumingan, pada la'hun ~rg98 jumlah mala air di Gunumg Ciremai berjumlah sekilar 430 tilik, pada lingkat zona elevasi 250-1000 m. Narnun beluliJl diketahui sejaUlh mana Ikendali batuan yang ada denqan potensi air lanahnya, informasi lainnya, pada tahon 2003 sumber mala air menyusut hingga 160 lilik, sisa ijllmlah tersebut merupakan lilik yang berpolensi rnenqellJlarikan air denqan debil '50G-900 'Iiler per deHk. Oenqan penurunan jumlah mala air tersehul, salah satu dllgaafl penyebabnya adalah rnusirn ke1ililaraw yang berkepanjangam s:eliillgga hanya sebagiam titik mata air yang marnpu memproduksi air dengan debillebih rQ:ari 100 liter per delik l:Rikiran Ra:kyal7 c~uJi 2005),

Remelaan gedlogi Ie'lah ~di1a'kukan demgan hasil yang lengkap oleh Situmorang (J995), Sebagai analisis ~aliljulam, 'Irawan dan Puradimaja (2006)" lelah melillbagi endapan .gunumg api Cinemai memjadi empst ikelompok batuan, sesusi model oleh Cas dan Wrighl 0980).IKeIDmpok yang penama adalah Kelornpek Inti 'Gummg api (Volcanic core) yang terletak pad a elevasi 3050-3072 mapl, terdiri dari andesit. Fasies ilji bersifal irnperrneabel, sehingga tidak memiliki mala air. ~elompok batuan yang kedua adatah ~elompdk 'Rroks~lillal GUllU.ng Api (Volcanic Proxim.al Facies) yaffig lerdistribusi pada elevasi 650-3858 rnapl, yan\ij le:rdiri dari rPiro~laS'lik bersifal !impermeabel dengan fragmen .al'ldesil dan .malTlilks tuf, serta lava andesit yang lW:nJumny.a menqandunq rekahan, Ke'lompdk ,ketiga a(ja'la'hl if\elompok IDistal (Volcanic DIstal Facies) yal1g terJe'tak pada ~levasi WO-650 mapl, lersusun oleh breksi lahar permeabel tle.li1gan

Mata air rekahan lahar, 0=33,68 Ud

l,~m f

s m 1

Tampak samping

Mata air rekahan lahar, 0=32,72 Lid

Tampak depan

Tarnpak samping

(A)

(B)

Mata aIr rekahan lava, Orientasi rekahan 0=96 LId

Mata air rekahan piroklastik, Q= 17,79 LId

Mata air rekahan lahar, Odentasi rekahan Q=17,53 Ud 2m

5m

Tampak samping

(C)

(0)

Tampak depan

(E)

Gambar 5 Skema interprelalif, mala air: a) Bandorasa, b) Cibulakan, c) Palulungan, d) Cibitung, e) Ciiutupan, ~ Cileles. g) Jero Kaso

Vol.l~ No.2 Apri/·jtmi 7009 m

nya. Fasies yang terakhir adalah dan natrium-kalium_ klorida sebagai contoh air tanah yang diperkirakan rnerniliki wilayah pengaliran air yang sangat panjang sehingga dapat melarutkan material pada batuan

\ penyesun akuiter, Ketiga fasies di atas bila

<~ digambarkan proses perubahan sifal fisik dan

'(;, kimianya akan tampak seperti pada Gambar 6

\\ ":.. dan Gambar 7.

'Ie" ....

"

Chebotarev dalam Freeze dan Cherry (1979). air jenis ini berkorelasi dengan kawasan imbuhan. Fasies ini memiliki suhu normal Plot Piper pada Gambar 5 mengilustrasikan tiga fasies air tanah. Fasies ion nelral diperkirakan merupakan air tanah yang sangat berkallan dengan air hujan. Komposisi yang netral menjadi penciri sumber irnbwhannya yang langsungl dari hujan. Fasies berikutnya adalah bikarbonat yang terdiri dari kalsium bikarbonat dan magnesium bikarbonat. Kelompok contoh air tanah ini memperlihatkan komposisi kimiawi yang telah dipengaruhi

oleh batuan penyusun akuiter-

Sislermkifer batuansedirnen

t~.~·jo.
~ ... ".n.rn 11 1
C/o, IIO"S
mdpl B
2500
2000
1500
1000
500
km 5 10 Cl'Yl.'>f\,;,·(f'l' A ION~

G. Ciremai

T

15

20

30

TDS/EC linggi

Elevasi linggi

TDS/EC rendah

Aklivilas panasbumi

Gambar 6. Plot Diagram Piper contoh contoh air tanah dan rekonstruksi proses perubahan sifat kimia airnya

m- "ii' L:!'(£~
'11
'an ,€
im,g 'S
8m ''iii
fila J$
..;;g
fa~
'S
iiI"
uJi
luit
'n-
19
iITI
'l\j ii1i
""
JIT ,§
Ie
iS~ ''2
.~
l>
~
(CCl &annbar 7, Skemafisasrsistem ,blamgeologi ,bel.dasaTkiln s;faLf!Si~ dam ,~imia:air \llrawam dkk, 2006)

,temVl Mondin,g -

":~~::~ ~'< <~~~~~:~:~"~.:", ,"~:" ~/' ,'':;;i~~~~'',

IGambar '8.llnterpretasi el.e~.as'l daerab imb:uha'o «nata 'M 'lJerdaSd[kan [salop 'dete;lum (HI) dan ,Gksigen'I 8r"(~1

V.oLl4 r~a,,2 A,p'riHuni 20009 m

pans sistem sate dicirikan dengan tipe aliran cepat demgan ikomposisi bikarbonat :yang tinggi. Pola ini r.nemiliki nilal day,a hantar listrik antara 100 liiirilgga 500 mikroSiemens/cm 'den,gan suhu air antara 28-3ZC. Air tanah jenis ini memiliki kedekatan denqan karakter air hlUjan.

IPoia aliran air tanah menengah pada Gambar 7 tteng'all memlli'k~ nilai maya hantar listrik yang lebih tinggi, yakni WOn 2GlO mikroSiemens/cm. Air jenis ini terdiri dUia sub ,tipe. Ilpe aIr talila'h bersuhu normal yaitu 22-30"C yang ,memilik~ komposisi katsiumn dan magnesium bi.karbonat, dan air panas (hipertermat) yang Ibersuhu3'S-4"G"C dengan komposisi kimia natrium ka'lium ,l<lorida. Air jenis yali\g terakhir akan tmemiliki nilai daya hantar listrik yang sangal tinggi yakni 12.000 mikroSiemens/cm karena bersiskulasi ~alam waktu yang nelatif lama di dalam sistern akuifer batuan sedlmen sebagaimana digambarkam dengafj panan rnerah pada Gambar 7 bawah.

Hasil akhir dari anal isis ~las:ter aclalah dendcqram (diagrafill cabang/pdhon) y,afJg menggambarkan kedekatan karakter diantara 140 centoh air tanah. Jauh atau .dekatnya karakter contoh mata air diqambarkan sebagai jarak Euclidean (Euclidean distance). Hasil anal isis rnenqqunakan piranti lunak lMinitab ~5 (trial version) meniumpai 2 klaster besar. Masing-fillasing ~Iasler dapa! 'Clibagi,'bagi k.em'baf. menjadi sub klastersebJ8gai iberiku't

Total CQ'ml0~ 'ail tamihl

[ Ii(las'ier1:

L. ~Iaste.r '1'a c: Klaster ib

,f!Jlaster 2:

'n4(Jmataa'ir

akuifer gunung api yang menga'lam'i pemanasan oleh aktivitas vulkanisme ditandai dengan suhu air l:l.er.kisar antara 32-35'C, Sistem air tanah jenis ketiga adalah av tamah yang mengalir pad a sistern akuifer batuan sedime~, yang dicirikan lIOilai day,a hantar list~ik sangat ~inggi mencapa'i 12.000 mikroSiemens/cm denqan suhu air 35-40'C.

4 .. 2lManfaatluntuk Perencanaan Wilaya'~

Penelitian ini rnemanfaatkan metoda pemetaan fidak 18IiIgsung yang di1<ombimasi dengan penqarnatan lapaogan Metoda pemetaan tidak 'lang sung berupa pengwkuran sifat fisik dan k,iliriia air tanah lerbukf dapa! dimanfaatkan U1mtuk mengidentifikasi pola aiiram air tanah. Perbedaan komposisi <l'ir tanah mengimdikasikan ada.nya pola pengayaan mineral di dalarn akuifer yang tidak sama. Pengayaan tersebu! dapat I 'saja berbeda dikendalikan oleh jenis batuan yang dilewati air tanah atan karena pernanasan oleh ,aktivitas glUn'ung api (vulkanisrne).

Dengan metoda ini kawasan imbuhan (recharge area) dan pengurasan (discharge area) dapat diketahui dengan lebih jelas. Aplikasi analisis koalitas air dapat membantu dalam ta'hap perencaanaan 'dan penataan wilayah. Hal-hal yarng sebetumnya baru pada tah"lP identifikasi awal, dapat le.l:lih didetailkan denqan lebih terarah. Dengan demikian .~enetapall Gunung Cirernai men)adi Taman Nas'i0Mai

memiliki justiflkasi Rebih baik, Ikhusus4~ya dar'i sisi tata air tanahnya. Metoda seperti ~ni, telah lfillaju pesat di luar negeri., menca'!()up pelacakan dengan unsur ja"amg (trace element), isotop sta'bi1, dan isotos

,adioaktif. Di lndonesia, metoda seperiti iimi perju ,disosialisasikan dengan baik ,a9ar psnqelolaan air tanah dapat jebih baik.

1'3411i1ata;air '(Mlian netral- HCO,;)" ,IillB.&Jterma17tiipaterrna'l

131 mala air (Mg-HC03), mesoteT:maJ1hip0terlil1al '3 mata air iCa-HC03), rnesotermelzupotermsl 2mam 'air '(Na-K-CI), hipertermal

Dari perhitungan Ikonsenlrasi isotop deteri.um dan oksigen-18 dapat diillterpretasi IP0Sisi kelinggiam daerah innbuhan mata air, sebagaimana ditampilkan pada Gamb-ar'8 .. Berdasankan gambar tersebut dapa! dilihat bahwa daerall imbuhan mata air berkisar pada Iketinggiam antara 677 ~ingga 2598 mdpl yang rnenqandunq tiga tipe aliraa ya'kni aliran regional yang ditandai denqan garis bitam, aliram menenqah ditamdaiga~is cdklat, 'dan aliran laka! sitandal garis biru.

4.IKesim,Pulan

4.1 Pengembangan Metoda

Identifikasi sistern aliran air tanah di GU(lung Oiremai telcih dapat ddakukan denqas bantuan analisis sifat fisika dan kimia air tanah. Karakter air tama'h yamg berpola umurJil serta berpola anomali berhass d~p~ne't rnenqqunakan metoda ini. Karakter umum air tanah Ipada sistem akuifer ,§unung api adalah proses sirkulasi '8iT yoog b-erlangs.ung relatif cepat, ditandai dengan kornpeslsi k~rriia,air Itanah yang 'mirip demgan air h~jan yakni kompostsl kalion netraj bikarborrat, kalsium bikarbonat, dan magnesium Ibikarbonat, serta ni.lai daya hantar listrik yang berkisar antara J 00-500 mlkroSielilJerns/.cliO_ Selain 'itu juga terdapat karakter air tanah yang bersifat, dicirikan oleh nilai daya hantar listrikantara 500-1200 rmikroSieme:ns/cm, serta kornposisi natniurn kalsiurm klorida. Air tanah jenls lini mrengalir di dalam sistem

1m ~la'rlta Bapped.] Pr ovi nsu Jawa 8arat

Daftar Pl!Istalka

'Cas dan Wright, 1980, V0Jcanic Textures, McGraw Hill lfireeze, RA. dan Oh-erry, J.A, 1979, Gmundwater, iPrenlice

IHalL

hterdianita, R. dan Irawan, DE., 2008, Aplfkasi ;Praoer Tedhnology Kimia dan Isotop Stab,il Air tanah ur'l'buk IMerekonstruksi Hidrodinamil<a Air tanah pada Sistem Akuifer Gunungapi. Studi Kasus: Gunumg Cire.fillai" IKabupaten Maja'iengka-Kunimgan, Jawa 881rat Laporan Riset Hibah Bersaing, LPPM ITB.

Irawan, DE, Puradim'lja, D.J., Notosiswoyo, S.,' .suJil1ililtadireja, P., 2006, iHydr0geoiogy of Stratovolcalilo ot Ciremai, West Java, Indonesia" IAEG conggress.

Puradimsja, 2005, !Mata Air Gunung Ciremai, iPikjrall !Rakyat 7 Juli 2005

PuratJimaja, 2006, HidmgeDlo,g'i KawasClIiI GlJJilWllg Api dan Karst, Pldato Gunw Besar IITB.

Situmorang, 1995" JPet'aGeulogi Gunung Cir,e:ma'i, Direk,torat VUlkanolGgi

S:oetrisno dan Deny Juanda P., 199.3, Konllri,twsfi Hidrogedlogi dalam Penentuan Kawasan Lirndung Airtanah Studi kasus: Cekurngan Airtanah Bandulilg" Prosiding PliT IAG!I ke XXII, ISBN: 979,8~ 26-04-1.

hUp:lIwww.unep.org/wed/20(l3/keyfaots.htm.. dia'kses 30 Maret 2009.

Anda mungkin juga menyukai