KWN Siap
KWN Siap
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyeleseikan tugas ini dengan baik.
Tugas ini disusun sebagai tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan serta dorongan dari semua
pihak, penyeleseian tugas ini tidak mungkin bisa terwujud. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah membantu dan
mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung atas penyusunan tugas ini.
Dalam penulisan tugas ini, penulis menyadari belumlah sempurna pada
penyusunan tugas ini, karena keterbatasan ilmu dan kendala- kendala lain yang terjadi
selama pengerjaan tugas ini. Untuk itu kritik dan saran di harapkan demi kesempurnaan
tugas ini. Semoga tulisan ini dapat bermafaat dan dapat digunakan untuk pengembangan
lebih lanjut.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................1
1.3 Manfaat...............................................................................................................1
2.1 Pengertian Ideologi.............................................................................................2
2.1.1 Jenis Ideologi...............................................................................................3
2.1.2 Fungsi Ideologi............................................................................................4
2.2 Pancasila Sebagai Ideologi.................................................................................5
2.2.1 Pengertian Asal Mula Pancasila..................................................................5
2.2.2 Pengertian Pancasila....................................................................................9
2.2.3 Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara........................................10
2.2.4 Pancasila Sebagai Ideologi yang Reformatif, Dinamis dan Terbuka........14
BAB III............................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................18
3.1.1 Pengertian Ideologi....................................................................................18
3.1.2 Jenis Ideologi.............................................................................................18
3.1.3 Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Negara..........................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami pengertian ideologi dan fungsi dari ideologi.
Untuk mengetahui asal mula pancasila sehingga menjadi ideologi negara.
Untuk mengetahui pancasila dan memahami sebagai ideologi negara.
1.3 Manfaat
Diharapkan pembaca dapat mengetahui pengertian ideology dan fungsi dari
ideologi
Diharapkan pembaca mengetahui asal mula pancasila sehingga menjadi ideologi
negara.
Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami pancasila sebagai
ideologi negara.
1
BAB II
ISI
2
ideologi tersebut, maka sikap dan tingkah laku individu dan kelompok akan sesuai
dengan ideologi yang dianutnya.
3
2.1.2 Fungsi Ideologi
Ideologi tidak hanya merupakan cermin cara berfikir masyarakat , bangsa
maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya. oleh karena
itu ideologi sangat menentukan eksistensi suatu bangsa dan negara. Ideologi
membimbing bangsa dan negara untuk mencapai tujuannya melalui berbagai realisasi
pembangunan. hal ini disebabkan dalam ideologi terkandung suatu orientasi praksis.
Selain sebagai sumber motivasi ideologi juga merupakan sumber semangat
dalam berbagai kehidupan negara. Ideologi akan menjadi realistis manakala terjadi
oriantasi yang bersifat dinamis antara masyarakat dengan ideologi, karena dengan
demikian ideologi akan bersifat terbuka dan antisipatif bahkan bersifat reformatif
dalam arti senantiasa mampu mengadaptasi perubahan-perubahan sesuai dengan aspirasi
bangsanya. Oleh karena itu agar benar-benar ideologi mampu menampung aspirasi para
pendukungnya untuk mencapai tujuan dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara
maka ideologi tersebut haruslah bersifat dinamis, terbuka, antisipatif yang senantiasa
mampu mengadaptasikan dirinya dengan perkembangan zaman. Inilah peranan penting
ideologi bagi bangsa dan negara agar bangsa dapat mempertahankan eksistensinya.
Suatu ideologi termasuk Ideologi Pancasila mempunyai fungsi yang sangat
penting sebagai dasar ide/cita-cita bersama dalam suatu bangsa dan berusaha
mewujudkannya dalam realitas /kenyataan pada masyarakat ideal yang dicita-citakan.
Ideologi memberikan landasan idiil (ideologis) bagi pemerintahan suatu negara untuk
melaksanakan pembangunan guna mewujudkan cita-cita nasional. Jika dibandingkan
dengan pandangan hidup, ideologi memberikan orientasi yang lebih eksplisit, lebih
terarah kepada keseluruhan sistem masyarakat dalam berbagai aspeknya, dan dilakukan
dengan cara dan penjelasan yang lebih logis dan sistematis.
Menurut Soerjanto Poespowardojo beberapa fungsi ideologi antara lain :
1. Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan
untukmemahami dan menafsirkan dunia dan kejadian-kejadian dalam alam
sekitarnya.
2. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukan tujuan dalam kehidupan manusia.
3. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang untuk
menemukan identitasnya.
4
4. Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
5. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta
memolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang
terkandung di dalamnya.
5
2. Asal Mula Tak Langsung
Jauh sebelum proklamasi kemerdekaan, masyarakat Indonesia telah hidup
dalam tatanan kehidupan yang penuh dengan:
a. Nilai-nilai Ketuhanan, Nilai Kemanusiaan, Nilai Persatuan, Nilai Kerakyatan
dan Nilai Keadilan.
b. Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semua kegiatan
dan aktivitas hidup serta kehidupan disegala bidang.
c. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai-nilai yang memaknai adat istiadat,
kebudayaan serta nilai religius dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Indonesia.
d. Oleh karena itu secara tidak langsung Pancasila merupakan penjelmaan atau
perwujudan Bangsa Indonesia itu sendiri karena apa yang terkandung dalam
Pancasila merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia
seperti yang dilukiskan oleh Ir. Soekarno dalam tulisannya “Pancasila adalah
lima mutiara galian dari ribuan tahun sap-sapnya sejarah bangsa sendiri”.
Untuk membuktikan bahwa Pancasila merupakan hasil kesepakatan bangsa
Indonesia dengan legalitas yang kuat, kiranya perlu dilengkapi dengan justifikasi
yuridik, filsafat dan teoritik serta sosiologik dan historik.
Justifikasi Juridik
Bangsa Indonesia telah secara konsisten untuk selalu berpegang kepada
Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana telah diamanatkan adanya rumusan Pancasila ke
dalam undang-undang dasar yang telah berlaku di Indonesia dan beberapa Ketetapan
MPR Republik Indonesia.
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
................ dalam suatu susunan negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
b. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (1949)
............... Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam
negara yang berbentuk republik federasi, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Yang
Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial. ..............
6
c. Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia (1950)
............... Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu Piagam
negara yang berbentuk republik-kesatuan, berdasarkan pengakuan ke-Tuhanan Yang
Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan, kerakyatan dan keadilan sosial, untuk
mewujudkan kebahagiaan, kesejahteraan, perdamaian dan kemerdekaan dalam
masyarakat dan Negara hukum Indonesia Merdeka yang berdaulat sempurna.
d. Ketetapan MPR RI No.XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
Menugaskan kepada Presiden Republik Indonesia dan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia untuk meratifikasi berbagai instrumen Perserikatan Bangsa
Bangsa tentang Hak Asasi Manusia, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
e. Ketetapan MPR RI No.V/MPR/2000 tentang pemantapan persatuan dan
kesatuan
Menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara yang terbuka dengan membuka
wacana dan dialog terbuka di dalam masyarakat sehingga dapat menjawab tantangan
sesuai dengan visi Indonesia masa depan.
7
............, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha
Esa, .................
Pasal 29 ayat (1)
Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
.
Justifikasi Sosiologik – Historik
Menurut penggagas awal (Ir. Soekarno), bahwa Pancasila digali dari
bumi Indonesia sendiri dan dikristalisasikan dari nilai-nilai yang berkembang
dalam kehidupan rakyat Indonesia yang beraneka ragam. Nilai-nilai tersebut
dapat diamati pada kelompok masyarakat yang tersebar di seluruh Indonesia
yang dalam implementasinya sangat disesuaikan dengan kultur masyarakat yang
bersangkutan. Dengan demikian, nampak jelas bahwa sesungguhnya Pancasila
telah menjadi living reality (kehidupan nyata) jauh sebelum berdirinya negara
republik Indonesia. Beberapa contoh nilai-nilai Pancasila yang telah berkemang
di dalam kehidupan masyarakat sebagai contoh di jawa ada istilah tepo seliro
(tenggang rasa), sepi ing pamrih rame ing gawe (mau bekerja keras tanpa
pamrih), gotong royong (berat ringan ditanggung bersama, di minangkabau
terdapat istilah Bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat, dan lain- lain.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas, jelaslah bahwa bagi bangsa
Indonesia tidak perlu diragukan lagi tentang kebenaran Pancasila sebagai dasar
negara, ideologi nasional maupun pandangan hidup bangsa dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Hal ini terbukti setelah kita analisis
dari sudut justifikasi yuridik, filsafati dan teoritik serta sosiologik dan historik.
Untuk itu, semakin jelaslah bahwa Pancasila merupakan kesepakatan bangsa,
suatu perjanjian luhur yang memiliki legalitas, kebenaran dan merupakan living
reality yang selama ini telah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan sudut pandang justifikasi filsafati dan teoritik inilah bangsa
Indonesia yang memiliki beraneka ragam suku, agama, ras dan antar golongan
(SARA) mampu hidup berdampingan secara damai, rukun dan sejahtera dalam
semboyan Bhinneka Tunggal Ika serta dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sebagai perwujudan tersebut, maka bangsa Indonesia dikenal oleh
bangsa-bangsa manca negara sebagai bangsa yang memiliki sifat khas
8
kepribadian (unik) antara lain : ramah tamah, religius, suka membantu sesama
(solideritas), dan mengutamakan musyawarah mufakat.
9
yang diberi nama Pancasila. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa
Indonesia dan dijadikan istilah yang sudah umum.
10
Beberapa pendapat dari para tokoh tentang peranan pancasila sebagai ideologi
bangsa dan negara sebagai berikut :
a) Soerjono Poespowardojo, menegaskan bahwa salah satu peranan pancasila
yang menonjol sejak permulaan penyelenggaraan negara Republik Indonesia adalah
fungsinya dalam mempersatukan seluruh rakyat Indonesia menjadi bangsa yang
berkepribadian dan percaya pada diri sendiri. Selain itu, pancasila mampu memberikan
oriantasi dalam pembangunan, wawasan kedepan dengan konsep-konsep yang secara
substansil dieksplisitasikan dari nilai-nilai dasar lima sila.
b) M.Sastrapratedja, menyatakan bahwa ideologi juga mempunyai sifat futuristik,
karena memberikan gambaran masa depan yang utopis. Nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang dicita-citakan dan ingin diwujudkan.
c) Abdurrahman Wahid, menegaskan bahwa kesepakatan luhur bangsa kita itu
akhirnya dirumuskan sebagai ideologi bangsa dan falsafah negara. Ideologi bangsa,
artinya setiap warga negara Republik Indonesia terikat oleh ketentuan-ketentuannya
yang sangat mendasar, yang tertuang dalam lima sila.
d) Selo Soemardjan, menyatakan bahwa rumusan Pancasila seperti yang
tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945 perlu dilestarikan tanpa perubahan, dan
perlu dilakukan pembauran dengan adat istiadat tiap suku, sehingga kelima sila yang
dahulu diangkat dari kebudayaan-kebudayaan di Indonesia pulang kembali kepada
sumber-sumber asalnya.
e) Alfian, menjelaskan bahwa Pancasila memiliki kualitas yang tinggi sebagai
suatu ideologi antara lain : dimensi realitas, dimensi idealisme, dan dimensi fleksibelitas
atau pengembangan.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan
aspirasi masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa nilai-nilai pengamalan yang terkandung di dalam
Pancasila, diantaranya:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
11
- Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.
3. Persatuan Indonesia
12
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
13
- Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pengertian Ideologi
Arti Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta
kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang
dalam berbagai bidang kehidupan.
Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis bagi
suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa.
15
Kajian pengetahuan proses terjadinya Pancasila dapat ditinjau dari aspek
kausalitasnya dan tinjauan perspektifnya dapat dibedakan menjadidua yaitu : aspek asal
mula langsung dan aspek asal mula tidak langsung.
1. Asal mula langsung
a. Asal Mula Bahan atau Kausa Materialis
b. Asal Mula Bentuk atau Kausa Formalis
c. Asal Mula Karya atau Kausa Effisien
d. Asal Mula Tujuan atau Kausa Finalis
16
DAFTAR PUSTAKA
indoskripsi.com
http://catatanhattamultiply.com
turwahyudin.wordpress.com
ideologipancasila.wordpress.com
lyricc.wordpress.com
mukhtarom-ali.blogspot.com/.../relevansi-pancasila-sebagai-ideologi.html
17