Anda di halaman 1dari 6

HUKUM ACARA PIDANA

Analisa Proses Persidangan Kasus Pidana

Nama : Riyan Q. Putra


NPM : 110110090159

Dosen : Agus Takariawan S.H., M.H.

I.Tajuddin S.H,. M.H.

Fakultas Hukum

Universitas Padjajaran Bandung

2011
Analisis Persidangan Perkara Pidana
No. Perkara 200/Pid/B/2011/PN BDG

Sidang pidana berlangsung di ruang siding III “Yudisthira” pada pukul 12.30 di
Pengadilan Negeri Bandung pada hari Kamis, 24 Februari 2011. Terdakwa dalam
persidangan ini yaitu:
Nama : Hadi Sutyono Bin E. Junaedi
Tempat lahir : Bandung
Umur /Tanggal lahir : 26 tahun / 29 Oktober 1984
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jalan Cibogo Atas No.47 Rt.05 Rw.03 Kel. Sukawarna Kec.
Sukajadi kota Bandung

Terdakwa telah berada dalam tahanan :

- Penyidik sejak tanggal 9 November 2010 hingga 20 November 2010


- Perpanjangan oleh Penuntut Umum sejak 21 Desember 2010 hingga 13 Januari
2011
- Penuntut Umum sejak 14 Januari 2011 hingga 30 Januari 2011
- Hakim Pengadilan Negeri Bandung sejak 1 Februari 2011 hingga 17 Februari 2011
- Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bandung sejak 18 Februari 2011
hingga 24 Februari 2011.
Dengan susunan Majelis Hakim sebagai berikut:
1. Jeferson Tarigan, S.H. sebagai Ketua Makelis Hakim
2. I.G. Lanang Dauh, S.H., M.H. sebagai Hakim Anggota
3. Parulian Hutahaean, S.H. sebagai Hakim Anggota
Dibantu oleh Dumaria H., S.H. sebagai panitera dan Magdalena Manjorang, S.H.
sebagai Jaksa Penuntut Umum.
Setelah Ketua Majelis Hakim membuka sidang dan menyatakan sidang terbuka
untuk umum, lalu Ketua Majelis Hakim memerintahkan kepada Jaksa Penuntut Umum
untuk menghadapkan terdakwa kedepan persidangan dan supaya terdakwa dihadapkan
dalam keadaan bebas tidak terbelenggu akan tetapi supaya dijaga oleh petugas dengan
baik.
Atas pertanyaan Ketua Majelis Hakim kepada terdakwa, apakah terdakwa sehat
jasmani dan rohani, lalu terdakwa menjawab bahwa ia dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani. Kemudian ketua bertanya kepada terdakwa apakah ia berkehendak di
dampingi oleh penasehat hukum, lalu terdakwa menjawab bahwa ia menolak di
dampingi oleh penasehat hukum. Selanjutnya Ketua Majelis Hakim memerintahkan
kepada Jaksa Penuntut Umum untuk membacakan surat dakwaannya, lalu Jaksa
Penuntut Umum membacakan surat dakwaannya tertanggal 24 Februari 2011 No.
200/Pid/B/2011/PN BDG.
Kemudian Ketua Majelis Hakim bertanya kepada terdakwa apakah ia telah
menerima salinan surat dakwaan tersebut dan apakah ia telah mengerti surat dakwaan
yang diucapkan tersebut, yang dijawab oleh terdakwa bahwa ia telah menerima salinan
surat dakwaan dan ia mengerti surat dakwaan tersebut.

Terdakwa Hadi Sutyono Bin. E. Junaedi dituduh telah melakukan tindak pidana
“tanpa hak dan melawan hukum menggunakan narkotika golongan I bagi diri sendiri”
sebagaimana yang diatur dan diancam dalam pasal 127 huruf a Undang – Undang No.
35 tahun 2009 tentang Narkotika.

Barang bukti yang dihadirkan dalam persidangan yaitu:

- 6(enam) bungkus plastic klip yang masing-masing barisikan 7(tujuh) butir tablet
warna putih dengan ciri-ciri pada salah satu sisinya bertuliskan KF dan satu sisinya
bertuliskan DZP, dirampas untuk dimusnahkan.
- 1(satu) buah teskit BZO Nomor.3587 bergaris merah satu yang berarti positif, dan
- 1(satu) lembar tes urine dari Lab. Pramita No.Reg.101103 587C tanggal 11
November 2010 atas nama Hadi Sutyono Bin. E. Junaedi yang menerangkan
Positif mengandung Benzodiazepin, terlampir dalam berkas.
Saksi-saksi yang dihadirkan adalah Ivan Sopandri dan Syanief Zainal. Atas
keterangan-keterangan para saksi, terdakwa menyatakan tidak keberatan. Setelah
mendengarkan keterangan para saksi dan dihubungkan dengan keterangan terdakwa,
diperoleh fakta-fakta hukum dalam perkara ini, antara lain:

- Bahwa saksi Ivan Sopandri kenal terdakwa bernama Hadi Sutyono saat
penangkapan pada hari Kamis tanggal 5 November 2010 sekitar jam 14.00 WIB,
saat terdakwa sedang nongkrong dihalaman parkir warnet Balbal di jalan Terusan
Ciroyom Kel. Ciroyom Kec. Andir kota Bandung.
- Bahwa terdakwa ditangkap karena diduga melakukan penyalahgunaan narkotika
jenis Psikotropika gol.IV berupa pil Diazepam dan saat ditangkap dan digeledah
disaku celana jeans sebelah kanan terdakwa ditemukan 6 bungkus plastic klip
dimana setiap satu bungkusnya berisi 7(tujuh) butir tablet warna putih yang
diduga pil Diazepam dengan ciri-ciri pada salah satu sisinya bertuliskan KF dan
satu sisi lagi DZP seluruhnya berjumlah 42 butir.
- Bahwa terdakwa mempunyai narkotika jenis Psikotropika tersebut karena
membeli dari temannya yang bernama Gobel pada hari Selasa Tanggal 30
Oktober 2010 sebanyak 50 butir dengan harga Rp.40.000.
- Bahwa menurut pengakuan terdakwa, pil-pil tersebut untuk dipakai sendiri dan
ketika dilakukan test urine terhadap terdakwa hasilnya memang Positif
mengandung Benzodiaepin.
- Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diajukan dipersidangan berupa:
- 6(enam) bungkus plastic klip yang masing-masing barisikan 7(tujuh) butir tablet
warna putih dengan ciri-ciri pada salah satu sisinya bertuliskan KF dan satu sisinya
bertuliskan DZP, dirampas untuk dimusnahkan.
- 1(satu) buah teskit BZO Nomor.3587 bergaris merah satu yang berarti positif, dan
- 1(satu) lembar tes urine dari Lab. Pramita No.Reg.101103 587C tanggal 11
November 2010 atas nama Hadi Sutyono Bin. E. Junaedi yang menerangkan
Positif mengandung Benzodiazepin, terlampir dalam berkas.
- Bahwa 6(enam) bungkus plastic klip yang masing-masing berisikan 7(tujuh) butir
tablet warna putih dengan ciri-ciri pada salah satu sisinya bertuliskan KF dan satu
sisinya bertuliskan DZP termasuk psikotropika golongan 4.

Selanjutnya keterangan dari Terdakwa adalah sebagai berikut:

- Bahwa terdakwa ditangkappada hari kamis tanggal 5 November 2010 sekitar jam
14.00 WIB saat terdakwa sedang nongkrong dihalaman parkir warnet Balbal di
jalan Terusan Ciroyom Kel. Ciroyom Kec. Andir kota Bandung karena diduga
melakukan penyalahgunaan narkotika.
- Bahwa terdakwa membeli barang-barang terlarang tersebut 2(dua) kali, pertama
pada hari sabtu 30 Oktober 2010 sebanyak 50 butir seharha Rp.40.000 dan hari
rabu tanggal 3 November sebanyak 20 butir seharga Rp.20.000.
- Bahwa cara mempergunakan pil-pil tersebut seperti minum pil biasa, dosisnya 2
kali minum sekali minum 3-4 tablet, setelah meminum pil-pil tersebut terdakwa
merasakan semangat bekerja dan tidak cepat lelah.
- Bahwa terdakwa baru mengetahui kalau mempergunakan pil-pil tersebut harus
ada izin yeang berwajib setelah ditangkap.
- Bahwa terdakwa mengaku menyesal dan bejanji tidak akan mengulanginya lagi.

Terdakwa didakwa sebagai berikut :


Kesatu :
Terdakwa tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai,
atau menyediakan narkotika golongan IV bukan tanaman. Terdakwa memiliki,
menyimpan, menguasai tablet yang mengandung Diazepan tersebut tidak ada izin dari
pihak yang berwenang dan setelah dilakukan pemeriksaaan laboratoris oleh Badan
Narkotika Nasional menyimpulkan bahwa metamfetamin positif dan termasuk dalam
narkotika golongan I. Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan
ketentuan pasal 62 UURI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
Atau Kedua :
Terdakwa tanpa hak dan melawan hukum menggunakan narkotika golongan IV
bagi diri sendiri. Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana berdasarkan ketentuan
pasal 60 (5) UURI No. 5 tahun 1997 tentang Narkotika.

Anda mungkin juga menyukai