Anda di halaman 1dari 57

Demografi ( 2 SKS )

oleh : H. ABIDIN LATING


Daftar Bacaan :
1. Donald J. Bogue Principal of Demography Jhon
Willey & Sons New York 1973.
2. Barclay G.W Techniques of Population Analysis,
Jhon Willey & Sons New York 1970.
3. Hull, Terence & Valery  Social Economic’s Support
For Hight in Indonesia.
4. N. Iskandar  Demografic Profil of The Indonesia
Population LDFEUI, Jakarta 1976.
5. Gevin Gones  The Labour Force in Indonesia
1974.
6. LDEFUI  Buku Pegangan Demografi Jakarta 1980.
7. N. Iskandar  Teori-teori Penduduk LDFEUI 1980.
Pokok-pokok Bahasan Ekonomi Demografi
 Arti & Tujuan Demografi.
 Struktur & Persebaran Penduduk.
 Sumber - Sumber & Evaluasi Data Kependudukan.
 Fertilitas ( Kelahiran ).
 Mortalitas ( Kematian ).
 Migrasi.
 Angkatan Kerja.
 Proyeksi Penduduk.
 Kebijaksanaan Kependudukan
- Kebijaksanaan Transmigrasi
- Keluarga Berencana
Arti Demografi
 Bahasa Yunani  DEMOS dan GRAFEIN. ( Achille Guilard ) 1985
 Donald J. Boque  DEMOGRAFI adalah ilmu yang mempelajari secara
statistik dan matematika tentang Jumlah, Komposisi dan
Distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya
sepanjang masa melalui bekerjanya 5 Komponen yaitu:
Kelahiran, Kematian, Perkawinan, Migrasi dan Mobilitas
Sosial
 Johan Suszmileh ( 1762 )  Mempelajari Hukum Illahi dalam perubahan –
perubahan pada umat manusia yang tampak
dari Kelahiran, Kematian dan Pertumbuhan.
 D. V. Glass  DEMOGRAPHY is Generally Limited to Studies of Human
Population as Influenced by Demografic proses : Fertility,
Mortality and Migration.
 Philip Hausen & Dudley Duncan  Tentang jumlah, persebaran teritorial.
Komposisi serta perubahan-perubahan
dan sebab perubahan.
Tujuan & Penggunaan Demografi

1. Mempelajari Kuantitas & Distribusi Penduduk di suatu daerah


tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan masa lampau, penurunan dan
persebarannya dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan
penduduk dengan berbagai Aspek Sosial.
4. Memperkirakan atau proyeksi penduduk pada masa yang akan
datang dan kemungkinan konsekuensinya.
Dinamika Penduduk : Sebab dan Akibat

Pertumbuhan Penduduk diakibatkan oleh 4 komponen :

– Kelahiran
- Selisih kelahiran & kematian disebut :
– Kematian Reproductive Change. ( Natural Increase)
– In - Migration - Selisih in migration & out migration Yi :
– Out- Migration Migrasi Netto
Continued....

Pertumbuhan Penduduk dipengaruhi 2 cara:


- Reproductive Change
- Migrasi Netto

Pt = Po + ( B – D ) + ( Mi – Mo )

Model Pertumbuhan Penduduk


MIGRASI Keterangan:
Positif Negatif Nol M = Mortalitas
M>F N, T, S T T F = Fertilitas
M<F N N, T, S N N = Naik
M=F N T S T = Turun
S = Stabil
UKURAN DASAR DEMOGRAFI
FERTILITAS => Kemampuan Riil wanita untuk melahirkan.
1. Angka Kelahiran Kasar / CBR ( Crude Birth Rate )
2. Angka Kelahiran Menurut Umur / ASFR ( Age Spesific Fertility
Rate )
3. Angka Kelahiran Total / TFR ( Total Fertility Rate ).

* Angka Kelahiran Kasar ( CBR)


B = Banyaknya Kelahiran pada tahun tertentu
B
CBR = K P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
P K = 1000
(+) Indonesia (1979) = 35/1000
(+) Kenya = 51/1000 (tertinggi)
(+) Jerman = 10/1000 (terendah)
Continued....

* Angka Kelahiran Menurut Umur ( ASFR)


X = umur wanita kelompok 5 tahunan
Bx ( 15-19, 20-29… )
ASFRx = K
Pfx Bx = jumlah kelahiran dari kelompok
umur x
Pfx = jumlah wanita pada kelompok
umur x

(+) Angka Fertilitas Total (TFR)

45 - 49
TFR = ∑ ASFR - Di negara - negara maju TFR di bawah 2
- Di negara sedang berkembang di atas 5
X = 15 - 19
Continued....

Mortalitas  angka kematian yang sederhana antara lain :

* Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )

D = jumlah kematian
D
CDR = K P = penduduk pertengahan tahun
P
K = konstante ( 1000 )

* Angka Kematian Menurut Umur :

Dx = jumlah kematian dalam kelompok umur


Dx
ASDRx = K ( x = 0-14, 15-19… )
Pfx Px = jumlah penduduk kelompok umur
K = 1000
Continued....
(+) Tinggi Rendahnya Angka Kematian dipengaruhi berbagai faktor,
antara lain :
- struktur umur
- jenis kelamin
- jenis pekerjaan
- status sosial ekonomi
- keadaan lingkungan
CBR Indonesia 10/10000 ( 1990 )

• Migrasi  Perpindahan penduduk secara relatif permanen dari


suatu daerah ke daerah lain.

Migran Masuk – Migran Keluar


Angka Migrasi Netto = K
Total Penduduk
Continued....
Angka Pertumbuhan Penduduk ( Population growth Rate )
Menunjukkan rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau
waktu tertentu dan dinyatakan dalam presentase ( % ).
(+) Pertumbuhan GEOMETRI
n Pt = jumlah penduduk tahun akhir
Pt = Po . ( 1 +r )
Po = jumlah penduduk tahun awal
r = angka pertumbuhan penduduk
N = lamanya waktu Po dan Pt
(+) Pertumbuhan EKSPONENSIAL
rn
e = angka eksponensial ( 2,71828 )
Pt = Po . e
Penduduk Indonesia tahun 1971 : 119.232.000 jiwa.
Penduduk Indonesia tahun 1980 : 147.000.000 jiwa.
Pertumbuhan penduduk 1971 – 1980 sebesar 2,34 %
per tahun
Teori - Teori Kependudukan
-Diperkirakan jumlah penduduk dunia 250 juta ( saat lahirnya Nabi Isa ),
manusia mendiami bumi kurang lebih 2 juta tahun yang lalu. Penduduk dunia
berkembang secara lambat pada pertengahan abad 17 ( tahun 1665 )
diperkirakan penduduk dunia 500 juta. Menjadi dua kali lipat dalam jangka
waktu 200 tahun ( 1850 ).
-Dalam jangka waktu 80 tahun penduduk dunia menjadi dua kali lipat pada

tahun 1930, dan mencapai 4 milyar hanya dalam waktu 45 tahun. Hal ini
disebabkan penemuan penecillin dan progam kesehatan masyarakat sejak
tahun 1960.
-Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat menimbulkan banyak masalah,

dan muncul Theory Penduduk ( MALTHUS ). Begitu juga filsof-filsof Cina


dengan Theory Penduduk Optimum dibidang pertanian, tentang proporsi
yang ideal antara luas tanah dengan jumlah penduduk.
-Sedangkan TEORI TRANSISI DEMOGRAFI tentang hubungan Proses

Pembangunan Ekonomi yang dapat mempengaruhi tingkat FERTILITAS dan


MORTALITAS suatu negara yang didasarkan pada pengalaman negara -
negara Eropa abad 19.
Continued....
Kurva Teori
Transisi Demografi
Perkembangan
Penduduk

50 .
40 .
30 . CRUDE BIRTH RATE (CBR)

20 . CRUDE DEATH RATE (CDR)

10 .
I II III IV Perkembangan
0 Agraris Pre Industry Industry Ekonomi
Industry Lanjutan
Struktur & Persebaran Penduduk
 Ada 3 fenomena dalam penduduk yaitu :
1. Change in Population
2. Population Composition
3. Size dan Population Distribution

 Fokus pada komposisi penduduk dan persebaran dalam berbagai ciri


atau karakteristik, baik sosial ekonomi maupun geografis.

 Pengelompokkan penduduk penting bagi berbagai maksud dan tujuan


antara lain :
* Mengetahui “ Human Resources “ yang ada baik menurut umur
maupun jenis kelamin.
* Untuk mengambil kebijakan kependudukan.
* Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk
lainnya.
* Gambaran Piramida Penduduk untuk mengetahui proses demografi
yang telah terjadi pada penduduk.
Continued....
 Komposisi penduduk berdasarkan ciri-ciri dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
* Biologis ( umur, jenis kelamin )
* Sosial ( pendidikan, status perkawinan )
* Ekonomi ( lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat
pendapatan )
* Geografis ( tempat tinggal, kota atau desa, propinsi
kabupaten atau kota.

 Distribusi Umur : digolongkan umur satu tahunan dan lima tahunan


Umur 1 Tahunan Umur 5 Tahunan * lihat bps
0 0–4
1 5–9
2 10 – 14
3 15 – 19
4 20 – 24
…. Dst * …. Dst *
Continued....
 Beberapa ukuran dalam komposisi penduduk :
- Single Age, Age Heaping
- Sex Ratio
- Dependency Ratio
- Median Ratio
Umur Tunggal ( Single Age )  umur berdasarkan ulang tahun
terakhir 20 ½ dianggap 20.
 Kecenderungan menyenangi umur dengan angka 0 & 5 ( Age Heaping
atau Age Preference ).
 Sex Ratio : Perbandingan antara laki-laki dan perempuan disuatu
wilayah.
Sex ratio at birth
Jumlah Penduduk Laki-laki
SR = X 100% Pola mortalitas
Jumlah Penduduk Wanita Pola migrasi
Continued....
P 0-14 + P 65+
Dependency Ratio 
P 15-64

N
- Fx
2
Median Age  1 Md + i
f Md

Keterangan:
1Md = batas bawah kelompok umur yang mengandung N / 2
N = jumlah penduduk
Fx = jumlah penduduk kumulatif sampai dengan kelompok umur yang
mengandung N / 2
f Md = jumlah penduduk pada kelompok umur N / 2
i = class interval umur
Continued....
Geografis
 Persebaran penduduk digolongkan
Administratif dan Politis
 Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat
digambarkan dalam bentuk: PIRAMIDA PENDUDUK

60 60 60

15 15 15

4 2 0 2 4 4 2 0 2 4 4 2 0 2 4

60 60

15 15

4 2 0 2 4 4 2 0 2 4
Continued....
 The Three General Population

- Expansive  sebagian besar penduduk berada dalam


kelompok umur termuda.

- Constrictive  sebagian kecil penduduk berada dalam


kelompok umur muda.

- Stationary  sebagian besar penduduk dalam tiap kelompok


umur, hampir sama, dan mengecil pada usia tua,
kecuali pada kelompok umur tertentu.
Sumber – Sumber Data Kependudukan

 Beberapa ukuran dalam komposisi penduduk :


- Sensus
- Survei ( sample )
- Regristasi

 Faktor – faktor yang mempengaruhi ketelitian data :


- Partisipasi & kerjasama masyarakat.
- Masalah geografi.
- Tenaga pencacah.
- Pelaksanaan dilapangan
FERTILITAS
 Hasil REPRODUKSI nyata seorang wanita yang lahir hidup, dan
kelahiran ini berperan pada perubahan penduduk.
- FERTILITAS  Actual Performance of Birth.
- FECUNDITAS  Pontensial Performance of Birth.
 Konsep Lahir Hidup ( Live Birth ) & Konsep Lahir Mati ( Still Birth )
- Abortus : Kematian bayi, umur kehamilan kurang dari 28 minggu.
(+) 2 macam aborsi: 1. disengaja ( induced ) dan
2. tidak disengaja ( spontaneous )
 Data Fertilitas Nasional : * Sensus penduduk
* SUSENAS (Survey Sosial Ekonomi Nasional)
* SUPAS (Survey Penduduk Antar Sensus)
* Survey Fertilitas & Mortalitas Indonesia
Continued....
Ukuran – Ukuran Dasar Fertilitas :
1. Yearly Performance ( Current Fertility )
- CBR ( Crude Birth Rate )
- GFR ( General Fertility Rate )
- ASFR ( Age Specific Fertility Rate )
- TFR ( Total Fertility Rate )
2. Reproductive History ( Cummulative Fertility )
- CEB ( Children Ever Born )
- CWR ( Child Woman Ratio )
- GRR ( Gross Reproduction Rate )
- NRR ( Net Reproduction Rate )
Continued....
Faktor – faktor yang mempengaruhi Fertilitas :
- menurut : Kingsley Devis and Judith Blake
ada 3 tahap dari proses reproduksi
1. Tahap Hubungan Kelamin ( Intercourse )
2. Tahap Konsepsi ( Counseption )
3. Tahap Kehamilan ( Gestation )
Faktor – faktor sosial ekonomi, budaya yang mempengaruhi fertilitas akan
melalui faktor –faktor yang langsung ada kaitannya dengan ketiga tahap
reproduksi tersebut. Faktor – faktor yang langsung mempunyai kaitan dengan
ketiga tahap disebut “ VARIABEL ANTARA “
Continued....
I. Enam ( 6 ) variabel yang mempengaruhi Intercourse ( hubungan kelamin )
yaitu :
1.1 Umur memulai Hubungan Kelamin
1.2 Selibat permanen ( proporsi wanita yang tak pernah mengadakan
hubungan kelamin
1.3 Lamanya Berstatus Kawin
1.4 Abstinensi sukarela
1.5 Abstinensi terpaksa ( sakit, pisah sementara )
1.6 Frekuensi Senggama
II. Tiga ( 3 ) variabel yang mempengaruhi Counseption :
2.1 Fekunditas yang disebabkan hal – hal yang tidak disengaja
2.2 Pemakaian Kontrasepsi
2.3 Sterilisasi
III. Dua ( 2 ) variabel yang mempengaruhi Gestation
3.1 Mortalitas Janin karena tidak disengaja
3.2 Mortalitas Janin karena disengaja
Continued....
- Menurut Ronald Freedman: Variabel antara sangat erat hubungannya
dengan norma-norma sosial / masyarakat.
Perilaku seseorang akan sangat dipengaruhi oleh norma yang ada
(lihat gambar / skema dibawah ini):

L Tingkat F
I Mortilitas E
Norma tentang
N R
Besarnya
G T
Keluarga Variabel
K Struktur I
U Sosial Antara L
N Ekonomi I
G T
A Program Norma tentang A
N KB Variabel Antara S
Continued....
- Menurut Leibenstein  Anak dilihat dari 2 segi:
- Segi Kegunaan ( utility )
- Segi Biaya ( cost )
(+) Kegunaan  memberikan kepuasan, balas jasa ekonomi dan
sumber penghidupan orang tua masa depan.
(+) Biaya  pengeluaran untuk membesarkan dan mendidik orang tua
menginginkan kualitas anak, biaya naik dan balas jasa
ekonomi turun, dan orang tua tidak tergantung
sumbangan anak. Akibatnya demand terhadap anak
menurun atau Fertilitas turun

- Menurut Gary Becker : anak sebagai Durable Good ( barang konsumsi


tahan lama ).
Orang tua punya pilihan kuantitas dan kualitas, income naik, anak
juga bertambah, hubungan positif
Mortalitas
 Merupakan salah satu Komponen Demografi yang dapat
mempengaruhi perubahan penduduk.
- Sumber data kematian :
1. Sistem registrasi
2. Sensus
3. Survey penduduk
- Juga dapat diperoleh dari :
1. Rumah sakit
2. Dinas pemakaman
3. Polisi lalu lintas
- Ukuran kematian :
1. CDR ( Crude Death Rate )
2. ASDR ( Age Spesific Death Rate )
3. IMR ( Infant Mortality Rate )
Continued....
 Pola kematian menurut umur, baik dinegara maju atau sedang
berkembang, biasanya berapa huruf U

Resiko
Kematian

0
Umur
Continued....
 Resiko kematian relatif tinggi pada umur muda dan umur tua.
- Dalam menganalisis Mortalitas, biasanya menggunakan tabel
Hipotesis, dari sekumpulan orang dilahirkan pada waktu yang
sama ( KOHOR ), yang karena proses kematian, jumlahnya
semakin berkembang dan habis.

- Tabel Kematian ( life table ) memiliki 6 – 7 kolom. Dimana


menjelaskan secara lengkap tingkat dan pola kematian suatu negara
( wilayah ).
MIGRASI

- MIGRASI  Perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap, dari


suatu daerah ke daerah lain.

- PBB  A migrant is a person who changes his place of Residence from


one political or administrative area to another.

- Mover  pindah dari satu alamat ke alamat lain dalam satu wilayah
( kecamatan, kabupaten, propinsi )

- Community  Migrasi pulang pergi.

- Mobilitas  Horizontal yi perpindahan penduduk secara teritorial,


spasial atau geografis.
 Vertical yi perpindahan status sosial dari generasi.
Continued....
- Jenis – jenis MIGRASI:
1. Migrasi Masuk ( In – Migration )
2. Migrasi Keluar ( Out – Migration )
3. Migrasi Neto ( Net – Migration )
4. Migrasi Bruto ( Gross Migration )
5. International Migration
6. Migrasi Semasa Hidup ( Life time Migration )
7. Migrasi Partial
8. Migration Stream
9. Urbanization
10. Transmigration
11. Total Migration
Continued....
Faktor – faktor yang mempengaruhi MIGRASI :

I. Faktor Pendorong ( Push Faktor )


1.1 Makin berkurangnya sumber-sumber alam.
1.2 Terbatasnya lapangan pekerjaan ditempat asal.
1.3 Adanya tekanan dan diskriminasi politik, agama, suku
didaerah asal.
1.4 Tidak cocok lagi dengan adat , budaya, kepercayaan diderah
asal.
1.5 Alasan pekerjaan atau perkawinan yang mengakibatkan tidak
bisa mengembangkan karier.
1.6 Bencana Alam ( banjir, gempa, kebakaran, wabah penyakit,
kemarau panjang )
Continued....

II. Faktor Penarik ( Pull – Factor )


2.1 Kesempatan mendapatkan pendidikan dan
pendapatan lebih baik.
2.2 Rasa superior ditempat yang baru atau kesempatan
mendapatkan pekerjaan yang cocok.
2.3 Keadaan lingkungan hidup yang menyenangkan
(iklim, fasilitas sekolah, kesehatan, dan sarana
sosial).
2.4 Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat
berlindung.
2.5 Adanya fasilitas dan aktivitas-aktivitas perkotaan
( pusat hiburan dan kebudayaan ).

III. Faktor Penghalang :


- Kebijakan Negara ( undang-undang Imigrasi )
- Transportasi
Continued....

(+) Menurut EVERETT. S. LEE  ada 4 faktor yang menyebabkan orang


mengambil keputusan untuk melakukan MIGRASI yaitu:
1. Faktor yang terdapat didaerah asal.
2. Faktor yang terdapat didaerah tujuan.
3. Rintangan-rintangan yang menghambat.
4. Faktor Pribadi.
(+) Faktor Daya tarik atau pendorong, merupakan perkembangan dari tujuh
teori migrasi ( The Laws of Migration ) oleh : E. G. AVENSTEIN tahun
1985. antara lain :
1. Migrasi dan jarak.
2. Migrasi bertahap.
3. Arus dan Arus balik.
4. Perbedaan Kota dan Desa tentang kecenderungan migrasi.
5. Wanita dan pria.
6. Technologi dan migrasi.
7. Motif ekonomi adalah dorongan utama migrasi.
URBANISASI ( URBANIZATION )
 Bertambahnya proporsi penduduk dikota, yang disebabkan proses
perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat perluasan kota.

 Latar belakang masalah antara lain :


¤ Pull – factor yang besar dari kota-kota dilain pihak prosentase
penduduk pedesaan yang besar.
¤ Sempitnya lapangan kerja di pedesan.
¤ Kota dianggap, memungkinkan pengembangan diri.
¤ Pendatang tidak punya keahlian yang sesuai.
¤ Kota belum siap menerima, walaupun pendatang mempunyai
motivasi yang kuat.
Continued....

 Kebijakan :
1. Kebijakan Pintu Tertutup bagi pendatang yang disertai pembangunan
daerah.
2. Perlu adanya perencanaan kota, dengan memperhatikan faktor
Urbanisasi.
3. Usaha – usaha yang bersifat strategis :
- Menurunkan Fertilitas
- Transmigrasi
- Peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan dikota
- Peningkatan kesempatan kerja dipedesaan.
TRANSMIGRASI
- TRANSMIGRASI  Bagian dari Migasi, yang merupakan pemindahan
penduduk dari suatu daerah untuk menetap kedaerah lain dalam
wilayah Republik Indonesia, guna kepentingan pembangunan, serta
alasan – alasan sesuai undang – undang No. 3 tahun 1972.
Antara lain :
1. Peningkatan taraf hidup
2. Regional Development
3. Keseimbangan penduduk
4. Pemerataan pembangunan
5. Pemanfaatan sumber – sumber alam dan tenaga kerja
6. Kesatuan dan persatuan Bangsa
7. Memperkuat HANKAMNAS
Continued....
- Dengan pendekatan Demografi, Manpower, Prosperity, Security,
Development, dan Sosio Political. Sejarah transmigrasi dimulai dengan
Kolonisasi pada tahun 1905 oleh Pemerintah Belanda di Lampung,
Palembang, Bengkulu, Jambi, Kalimantan, dan Sulawesi. Sejak
Repelita ( orde baru ) sampai sekarang tekanan tidak lagi pada aspek
Demografis, tapi lebih luas pada aspek Tenaga Kerja dan
pembangunan daerah.

- Jenis – jenis Transmigrasi  Prinsipnya ada 2 : Transmigrasi Umum dan


Transmigrasi Swakarsa ( spontan )
1. Transmigrasi Keluarga
2. Transmigrasi Umum
3. Transmigrasi Nelayan
4. Transmigrasi Spontan ( Swakarsa )
5. Transmigrasi Veteran
6. Transmigrasi Kooperatif
7. Transmigrasi Keahlian
Continued....
- Hal – hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan
Transmigrasi :
1. Penyiapan lahan
2. Seleksi para transmigran
3. Penyiapan sarana sejak ditempat asal atau tujuan
4. Koordinasi antar instansi terkait

- Dasar Hukum penyelenggaraan Transmigrasi :


¤ Undang – undang No. 3 tahun 1972
¤ Peraturan Pemerintah ( PP ) No. 42 tahun 1973
¤ GBHN 1978
¤ Kepres No. 1 tahun 1973
¤ Kepres No. 12 tahun 1974
¤ Kepres No. 29 tahun 1975
¤ Kepres No. 1 tahun 1978
¤ Kepres No. 7 tahun 1978
¤ Kepres No. 26 tahun 1978
ANGKATAN KERJA
 Penduduk digolongkan :
- Economically Active Population
- Economically Active Population

 Tenaga Kerja ( Manpower ) : penduduk usia kerja 15 – 64 tahun.

 Angkatan Kerja ( Labour Force ) : bagian dari tenaga kerja yang terlibat
atau berusaha dalam kegiatan produktif yaitu memproduksi barang
dan jasa.

 Bukan Angkatan Kerja ( Not Labour Force ) : tenaga kerja yang tidak
terlibat dalam kegitan produktif.
Total
TotalPopulation Penduduk
Population Penduduk

Tenaga Kerja ( Man Power ) Penduduk di Luar Usia Kerja

Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Di bawah Di atas


( Labour Force ) ( Not Labour Force ) Usia Kerja Usia Kerja
( Pensiun )

Bekerja Mencari Pekerjaan / Sekolah


( Employed ) Mengangur
( Unemployed ) Ibu Rumah
Tangga

Lain-lain

Bekerja Penuh Setengah Menganggur


( Fully Employed ) ( Under Employed )

Visible income
Unemployment
produktivitas
Invisible /
Disquised jenis pekerjaan
Unemployment
Continued....
 Konsep – konsep dalam Angkatan Kerja :
- Gainful Worker Konsep  tidak memiliki referensi waktu yang
pasti. Biasanya menunjukkan Usual Activity yang mungkin telah
berubah dibandingkan masa lalu. Konsep ini tidak digunakan lagi sekitar
tahun 1930.
- Labour Force Concept  ini adalah konsep perbaikan dari
konsep Gainful yaitu :
+ Activity Concept  yang termasuk Labour Force haruslah
orang yang secara aktif bekerja atau sedang mencari
pekerjaan.
+ Aktifitas tersebut berada dalam Refrensi waktu
- Labour Utilization Approach ( P. M. Hauser )  Dalam pendekatan
ini mereka yang sudah bekerja penuh disebut sudah
dimanfaatkan, pengelompokkannya adalah :
¤ sudah dimanfaatkan
¤ pemanfaatan kurang, karena : - jam kerja kurang
- income rendah
- open unemployment
Continued....
 Pemanfaatan kurang, karena ketidakseimbangan antara penawaran
( labour supply ) dan permintaan tenaga kerja ( labour demand )
Pemanfaatan kurang, karena income rendah, untuk mengukur
produktifitas.

 Ukuran – ukuran Dasar Angkatan Kerja :


1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( Labour Force Participation
Rate )  Angkatan kerja
X 100%
Tenaga Kerja

2. Tingkat Aktifitas Umum ( General Activity Rate )


 Angkatan kerja
GAR = X
P10+ 100%
Continued....
3. Tingkat Aktifitas menurut umur dan jenis kelamin ( Age – Sex –
Spesific activity Rate )
 Angkatan kerja laki-laki umur tertentu
X 100%
Jumlah seluruh aki-laki umur tertentu
4. Tingkat Aktifitas menurut jenis kelamin (Sex Spesific Activity Rate)
 Angkatan kerja laki-laki
X 100%
Tenaga kerja laki-laki
5. Tingkat pengangguran ( Unemployment Rate )
 Jumlah orang yang mencari pekerjaan
X 100%
Jumlah angkatan kerja
Continued....
6. Tingkat bekerja penuh ( Fully Employed )
 Jumlah yang bekerja - Underemployed
X 100%
Angkatan kerja

7. Tingkat bekerja tidak penuh ( underemployed )



Jumlah yang underemployed
X 100%
Angkatan kerja
Continued....
Ketidakseimbangan Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Salah satu masalah yang timbul dibidang angkatan kerja, adalah


ketidakseimbangan permintaan tenaga kerja ( demand for labour ) dan
penawaran tenaga kerja ( supply of labour ) pada tingkat ttt.

Ketidakseimbangan ini berupa :


- Lebih besar penawaran dibanding permintaan terhadap tenaga
kerja ( Excess Supply of Labour ).
- Lebih besar permintaan dibanding penawaran tenaga kerja (
Excess Demand for Labour ).
Continued....

W ( Upah Riil ) W W
Excess Supply
of Labour SL

W1
We
W2

DL Excess
Demand

0 Ne N 0 N1 N2 N N3 N4 N
( JumlahTenaga
Kerja )
Proyeksi Penduduk
- Pada zaman dulu, pemerintah menggunakan Proyeksi Penduduk untuk
keperluan Pajak untuk mengetahui pendapatan negara pada masa yang
akan datang.
- Sedang akhir – akhir ini proyeksi penduduk berhubungan dengan
tanggung jawabnya memperbaiki kondisi sosial ekonomi melalui
pembangunan yang terencana, untuk itu jumlah serta karakteristik
penduduk, serta struktur dimasa yang akan datang, merupakan syarat
minimum dalam proses pembangunan :
1. Dibidang Pangan : menentukan kebutuhan bahan pangan dan gizi
2. Dibidang Kesehatan : menentukan Tenaga Medis, Dokter, obat–obatan,
tempat tidur rumah sakit
3. Dibidang Pendidikan : sebagai dasar memperkirakan jumlah penduduk
usia sekolah, guru, murid, gedung – gedung sekolah dan sarana
lainnya
4. Dibidang Tenaga Kerja : menentukan jumlah angkatan kerja, penyedia
lapangan kerja
5. Dibidang Produksi Barang : data prouktifitas, dasar estimasi,
produksi barang dan jasa
Continued....
- Penggunaan Proyeksi Penduduk tersebut dapat digunakan untuk 2
macam perencanaan :
 Perencanaan untuk menyediakan jasa sebagai respon terhadap
penduduk yang telah diproyeksikan tersebut.
 Perencanaan untuk merubah trend penduduk menuju ke
perkembangan demografi sosial dan ekonomi.

- Ada 3 jenis Perkiraan Penduduk :


 Antar Sensus ( Intercensal )
 Sesudah Sensus ( Postcensal )
 Proyeksi ( Projection )
Continued....
1. Intercensal atau interpolasi adalah perkiraan tentang keadaan penduduk
diantara data 2 sensus. Pertumbuhan penduduk dianggap Linier,
artinya setiap tahun penduduk bertambah dengan jumlah yang sama.

Rumus : Pm = Po + m/n ( Pn – Po )
atau  Pm = Pn – ( n – m/n ) ( Pn – Po )
dimana : Pn = jumlah penduduk pada tahun n.
Po = jumlah penduduk tahun awal.
Pm = jumlah pnduduk pada tahun di-estimasikan.
m = selisih tahun yang dicari dengan tahun awal.
n = selisih tahun dari 2 sensus yang diketahui.
Contoh : Po = 97 juta ( sensus 1961 ) ; Pn = 118,2 juta ( sensus 1971)
berapa Pm atau P1967.
P67 = 97 juta + 67 – 61 / ( 118,2 juta – 97 juta )
= 97 juta + ( 6/10 ) . 21,2 juta
= 109,72 juta
Continued....
2. Postcensal ( perkiraan sensus sesudah sensus )
Rumus : Pm = Po + ( n + m ) ( Pn – Po ) atau
n
Pm = Pn + m ( Pn – Po )
n
Berapa penduduk pada tahun 1975 ( sesudah sensus )
P75 = 97 + 10 + 4 ( 118,2 – 97 )  126,68 juta
10
3. Projection ( perkiraan penduduk berdasarkan sensus terakhir )
Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa berpuluh
tahun sesudah sensus.
Metode proyeksi antara lain :
- Mathematical Method Linear dengan cara Arithmatic dan
Geometric
Non Linear ( Exponential)
- Component Method
Kebijaksanaan Kependudukan
- Menurut PBB  langkah – langkah dan progam – progam yang
membantu tercapainya tujuan – tujuan ekonomi, sosial dan demografis
serta tujuan – tujuan umum yang lain dengan jalan mempengaruhi
variabel – variabel demografis yang utama, yaitu besar dan
pertumbuhan penduduk, serta perubahan dan ciri – ciri demografisnya.

- Ada  Kebijakan yang mempengaruhi varibel kependudukan, antara


lain : vaksinasi anak – anak, pelayanan kontrasepsi,
pencabutan subsidi bagi keluarga yang anaknya lebih dari 2.
 Kebijakan untuk menanggapi perubahan penduduk, antara
lain : pendirian sekolah untuk menampung penduduk, yang
disebabkan penurunan angka kematian.
Continued....
- Ruang lingkup kebijakan penduduk  berhubungan dengan dinamika
kependudukan yaitu perubahan – perubahan terhadap tingkat fertilitas,
mortalitas, dan migrasi.

- Fertilitas  melalui keluarga berencana ( Beyond Family Planning ).

- Mortalitas  melalui kebijakan kesehatan, klinik, rumah sakit, dan


dokter.

- Migrasi  redistribusi penuduk, melalui transmigrasi maupun


urbanisasi.

- 2 jenis kebijakan kependudukan


1. Kebijakan anti natalis
2. Kebijakan pro natalis
Continued....
- Kebijkan anti natalis  asia selatan, tenggara dan timur
( Pakistan,
Jepang, dan China ).

- Kebijakan pro natalis  asia barat ( Arab islam ), Kuwait,


Eropa tidak
resmi, Afrika dan Amerika Selatan.

- Kebijakan Redistribusi penduduk, di Indonesia melalui


transmigrasi, di Malaysia dan Filipina progam pemukiman
penduduk
( settlement ) yang terbatas pada pembangunan ekonomi
dan pembukaan daerah baru.
Continued....
- Kebijakan Kependudukan yang dirumuskan GBHN meliputi :
 Bidang pengendalian kelahiran.
 Penurunan tingkat kematian khususnya kematian anak – anak
( Infant Mortality Rate ).
 Perpanjangan umur Harapan Hidup ( Expectation of life ).
 Penyebaran penduduk yang serasi dan seimbang.
 Pola urbanisasi yang berimbang dan merata.
 Perkembangan dan penyebaran angkatan kerja.

- Kebijakan penduduk utama di Indonesia adalah keluarga berencana oleh


pemerintah orde baru.
Continued....
- Ditandai dengan turut serta dalam Deklarasi PBB ( United Nations
Declaration on Population ) yang diikuti dengan berdirinya LKBN dan
BKKBN pada tahun 1970.

- Kebijakan dianggap berhasil karena :


 Mendapat Commitment dari seluruh jajaran pemerintah.
 Mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
 Dilaksanakan secara effective di pedesaan.
 Kb sebagai lembaga atau pranata sosial, menjadi bagian
intergal dari kehidupan masyarakat dalam bentuk Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera ( NKKBS ) yang dapat
menyentuh kehidupan nyata.

- Negara – negara berhasil menurunkan Fertilitas dengan cepat dalam dua


dasawarsa terakhir adalah Korea, Taiwan, Hongkong, dan Singapura.

Anda mungkin juga menyukai