Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip/baju/buku, yang memiliki
aturan/cara dalampenyusunan/penempatan arsip/baju/buku di dalamnya. Misal dengan :
• Disampul/map pada kumpulan/bundel arsip sejenis
• Penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik
• Menempatkan arsip tersebut dengan cara/urutan tertentu, atau
• Menyusun/menempatkan arsip sesuai kedatangan (kronologisnya) dan tanpa pengelompokkan.
HIRARKI DATA
Berkas/table barang
Basis Data sendiri dapat di definiiikan dalam sejumlah sudut pandang seperti ::
? Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang di organisasi sedemikian rupa
agar kelak dapat di manfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
? Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan
tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi perbagai kebutuhan.
? Kumpulan tabel/file/arsip yang saling berhubungan yang di simpan dalam media penyimpanan
elektronis.
? Sistem pemrosesan basis data terbentuk setelah masa sistem pemrosesan manual dan system
pemrosesan berkas.
? SistemPemrosesanManual (berbasis kertas)
Merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang
disimpan pada rak-rak berkas. Contoh: pada buku telepon saku, yang seseorang relative mudah
mencari nama-nama rekannya karena datanya telah disusun secara alfabetis. Namun demikian
kemudahan ini tetap saja kurang luwes, data tidak bias diurutkan menurut kata atau no.tlpn
tertentu, kecuali dilakukan penulisan kembali.
? SistemPemrosesan Berkas
Sekelompok rekaman disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah. Sistem ini memiliki
kelebihan daripada sistem pemrosesan manual, yaitu dalam hal kecepatan dan keakuratannya.
Kelemahannya, perancangan sistem masih didasarkan pada kebutuhan individual pengguna,
bukan kebutuhan sejumlah pengguna. Setiap kali ada kebutuhan baru dari seorang pengguna,
kebutuhan
segera diterjemahkan ke program komputer. Alhasil, setiap program aplikasi menuliskan data
tersendiri. Sementara itu ada kemungkinan data yang sama juga terdapat pada berkas-berkas lain
yang digunakan oleh program aplikasi
lain.
Konkretnya,, system pemrosesan berkas memiliki kekurangan dalam hal:
_ kemubaziran data ((adanya duplikasi data)
_ keterbatasan berbagi data
_ ketidak konsistenan dan kurangnya iintegritas (dikarenakan perubahan pada data yang sama,
tetapi tidak semuanya diubah)
_ ketidakluwesan ((karena perubahan struktur
berkas akan merubah program).
o Pembuatan basis data baru (Creatte Dattabase), yang identik dengan pembuatan lemari arsip
duluan.
o Penghapusan basis data (Drop Dattabase), yang identik dengan perusakan lemari arsip,
sekaligus beserta isinya apabila ada.
o Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (Create Table), yang identik dengan penambahan
map arsip baru ke sebuah lamari arsip.
o Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (Drop Tablle), yang identik dengan perusakan map
arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
o Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel di sebuah basis data (insert). Yang identik
dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map.
o Pengambilan data dari sebuah file/tabel (Retrieve/Search,, yang identik dengan pencarian
lembaran dari sebuah map arsip.
o Pengubahan data dari sebuah file/tabel (Updatte), yang identik dengan perbaikan isi lembaran
arsip yang ada di sebuah map arsip.
o Penghapusan data dari sebuah fille/tabell (Dellette), yang identik dengan penghapusan sebuah
lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
? imbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data (inconsistency data).
Karena file-file dan proTgram aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah
informasi mungkin memiliki duplikasi dalam beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah
dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki record-record mahasiswa dan
juga pada suatu file yang terdiri dari record-record mata kuliah. Kerangkapan data seperti ini
dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akses yang bertambah.
Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah sks
mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki
pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa.
? Kesukaran dalam Mengakses Data
Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program
aplikasi, sehingga tidak memungkin-kan untuk pengambilan data.
? Data terisolir (Isolation Data)
Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format — format yang
berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.
? Masalah Pengamanan ( Security Problem )
Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh
mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak
boleh mengakses file mahasiswa Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-
hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.
? Data Dependence
Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat
mengakses data.
Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,
mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam
dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
- Basis Data adalah sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan untuk memenuhi
kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi.
- DBMS (Database Management System) adalah Perangkat Lunak yang menangani semua
pengaksesan ke basis data
- Sistem Basis Data terdiri dari basis data dan DBMS.
• Enterprise
Suatu bentuk organisasi seperti : bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan
dalam basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise.
Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien
• Entitas
Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data.
Contoh Entitas dalam Iingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik Contoh Entitas
dalam Iingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah Kumpulan dari entitas
disebut Himpunan Entitas
Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa
• Atribut (Elemen Data)
Karakteristik dari suatu entitas.
Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, Tanggal lahir.
• Nilai Data (Data Value)
Isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data.
Contoh Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina
• Kunci Elemen Data (Key Data Element)
Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.
Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir
menggunakan Kunci Elemen Data npm.
• Record Data
Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan.
Contoh : kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan :
"10200123", "Sulaeman", "JI. Sirsak 28 Jakarta", "8 Maret 1983".
Data Independence
Tujuan utama dari tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data independence)
Yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih rendah tidak mempengaruhi tingkat
yang lebih tinggi.
1. Physical data independence
Bahwa internal schema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu conceptual schema. Dengan
kata lain physical data independence menunjukan kekebalan conceptual schema terhadap
perubahan internal schema.
2. Logical data independence
Bahwa conceptual schema dapat diubah oleh DBA tanpa mengganggu external schema. Dengan
kata lain logical data independence menunjukan kekebalan external schema terhadap perubahan
conceptual schema.
Prinsip data independence adalah salah satu hal yang harus diterapkan didalam pengelolaan
system basis data dengan alas an-alasan sbb:
1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujadan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu
program-program aplikasi yang sudah ada.
2. Pabrik/agen peralatan/software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru
tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
3. Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi.
4. memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data
dengan memperhatiakan perubahan-perubahan kebutuhan pengguna.
Model data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan
antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data
untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data
berbasis objek atau model data berbasis record.
1. Model data berbasis objek
Model data berbasis objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas.
Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah:
- entity-relationship
- Semantic
- Functional
- Object-oriented.
2. Model data berbasis record
Pada model data berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap
yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam model data berbasis record yaitu:
- Model data relasional (relational)
- Model data hierarkhi (hierarchical)
- Model data Jaringan (network).
1. Query processor
Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager.
2. Database Manager
Batabase manager menerima query dan menguji skemaeksternal dan konseptual untuk
menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Kemudian database
manager memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan.
3. File manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
4. DML preprocessor
Modul yang merubah perintah DML embedded kedalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-
fungsi yang memanggil dalam host language.
5. DDL compiler
Merubah perintah DDL menjadi kumpulan table yang berisi metadata.
6. Dictionary manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses oleh komponen DBMS
yang lain.