I Pendahuluan
I Pendahuluan
Spirulina merupakan salah satu jenis alga yang sangat diminati oleh
Trubus (2006) menyebutkan, asam amino yang ada di dalam protein Spirulina
seperti valin dan isoleosin berperan memperbaiki sel-sel rusak dan meningkatkan
Spirulina di dunia ini lebih kurang 2000 spesies dan ada dua spesies yang
penting karena memiliki kandungan nutrien tinggi, yaitu Spirulina maxima dan
yang sering dijumpai di Indonesia sebagai pakan alami untuk usaha pembenihan.
dinding sel yang tipis serta inti tidak berselaput. Hal tersebut membuat benih ikan
yaitu meningkatkan jumlah sel (Isnansetyo dan Kurniastuti, 1995). Harrison and
murah serta memiliki unsur makro dan mikro yang optimal adalah dengan
memanfaatkan isi rumen sapi yang terfermentasi. Isi rumen sapi merupakan bahan
buangan yang terdapat dalam rumen sapi mengandung mikroba atau parasit dan
bahan makanan yang tidak tercerna. Bahan makanan yang tidak tercerna ini
8,25% selain itu mengandung vitamin dan mineral sehingga dapat dimanfaatkan
sebagai sumber nutrien. Perlu diupayakan peningkatan nutrien pada isi rumen sapi
1996).
Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. Hasil penelitian Lamid (2009) menyatakan
bahwa hasil isolasi bakteri lignohemiselulolitik anaerob fakultatif dari isi rumen
sapi diperoleh lima genus bakteri yaitu Bacillus sp., Lactobacillus sp.,
Pseudomonas sp., Cellulomonas sp. dan Acinetobacter sp. Bakteri Bacillus sp.
dan Pseudomonas sp. merupakan kelompok bakteri yang berperan dalam proses
oksidasi amoniak menjadi nitrit atau nitrat pada siklus nitrogen. Nitrat (NO3)
menjadi nitrogen bebas (N2). Uffen (2001) menyatakan bahwa Pseudomonas sp.
adalah bakteri yang berperan dalam proses denitrifikasi. Nitrat dan nitrogen bebas
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui penggunaan bakteri Bacillus sp. dan
Pseudomonas sp. sebagai fermentor pada isi rumen sapi sehingga hasil fermentasi
3
isi rumen sapi dapat dimanfaatkan sebagai media pemeliharaan S. platensis. Hasil
penelitian diharapkan dapat memperoleh hasil fermentasi isi rumen sapi yang
pemeliharaan isi rumen sapi yang difermentasi dengan isolat bakteri Bacillus
sp. untuk fermentasi isi rumen sapi yang digunakan sebagai media
pertumbuhan S. platensis ?
1.3 Tujuan
rumen sapi yang difermentasi dengan isolat bakteri Bacillus sp. dan
Pseudomonas sp.
2. Mengetahui dosis optimum isolat bakteri Bacillus sp. dan Pseudomonas sp.
untuk fermentasi isi rumen sapi yang digunakan sebagai media pertumbuhan
S. platensis.
1.4 Manfaat
pengaruh penggunaan rumen sapi yang difermentasi oleh bakteri Bacillus sp. dan