Jalan merupakan prasarana yang sangat menunjang bagi kebutuhan hidup masyarakat,
kerusakan jalan dapat berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi terutama pada sarana
transportasi darat Dampak pada konstruksi jalan yaitu perubahan bentuk lapisan permukaan
jalan berupa lubang (potholes), bergelombang (rutting), retak-retak dan pelepasan butiran
(ravelling)serta gerusan tepi yang menyebabkan pelayanan kinerja jalan menjadi menurun.
Komperhensifitas perencanaan prasarana jalan di suatu wilayah mulai dari tahapan pra
pemeliharaan harus integral dan tidak terpisahkan sesuai kebutuhan saat ini dan prediksi
Jalan Cumi-cumi merupakan pusat sentral perekonomian masyarakat kota Ende, jalan ini
berada pada daerah pasar tradisional Mbongawani dan disekitarnya terdapat pertokoan
apapbila jalan mengalami rusak berat maka akan menghambat aktifitas masyarakat.
Kondisi topografi Jalan Cumi-cumi yang merupakan dataran rendah Dengan tingkat
curah hujan yang lumayan tinggi dan berada dekat pantai, menjadi salah satu penyebab
kerusakan jalan ini, selain jalan memiliki kelebihan beban volume lalu lintas yang tinggi
dan berulang-ulang, drainase yang berada di sekitar jalan ini telah rusak dan kurang terawat
akibatnya air yang harusnya masuk kedalam drainase meluap dan menggenangi badan
jalan, serta kurangnya perhatian masyarakat sekitar dan pemerintah daerah terhadap
perawatan jalan.
Suatu penelitian tentang bagaimana kondisi permukaan jalan dan bagian jalan lainnya sangat
diperlukan untuk mengetahui kondisi permukaan jalan yang mengalami kerusakan tersebut.
Penelitian awal terhadap kondisi permukaan jalan tersebut yaitu dengan melakukan survai
secara visual yang berarti dengan cara melihat dan menganalisis kerusakan tersebut berdasarkan
jenis dan tingkat kerusakannya untuk digunakan sebagai dasar dalam melakukan kegiatan
c
1.2 umusan Masalah
Cumi-cumi?
Metode yang digunakan adalah Pengamatan terhadap kondisi perkerasan jalan merupakan
aspek yang paling penting dalam hal menentukan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan jalan,
dengan berlandaskan acuan manual pemeliharaan Jalan No: 03/MN/B/1983 yang dikeluarkan
oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, untuk melakukan penilaian kondisi perkerasan jalan
tersebut, terlebih dahulu perlu ditentukan jenis kerusakan, penyebab, serta tingkat kerusakan
yang terjadi.
c
c
adalah system penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan
jenis, tingkat dan luas kerusakan yang terjadi, dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha.
3.Untuk merumuskan alternatif penanganan kerusakan jalan yang terjadi di jalan Cumi-cumi.
c
? ?
?
Kebijakan pemerintah daerah perlu dibuat secara detail dan terstruktur terkait dengan aspek
pemeliharaan jalan dan jembatan sering menjadi kendala di daerah, untuk itu perlu di lakukan
perencanaan dan pembahasan yang intensif bersama penentu kebijakan lainnya agar dapat
dipahami secara mendasar. Hal lain yang juga sangat berpengaruh adalah keterlibatan
masyarakat pengguna infrastruktur dalam hal pemeliharaan infrastruktur jalan dan bangunan
manajemen SDM dan tertib hukum serta mengintensifkan sosialisasi pentingnya pemanfaatan
6
Ô
Ô
6
ataupun rehabilitasi dapat dilakukan dengan baik setelah kerusakan kerusakan yang timbul pada
perkerasan tersebut dievaluasi mengenai penyebab dan akibat mengenai kerusakan tersebut.
Besarnya pengaruh suatu kerusakan dan langkah penanganan selanjutnya sangat tergantung dari
evaluasi yang dilakukan oleh sipengamat. Dari pengamatan yang dilakukan penulis pada jalan
ÎDefenisi Kerusakan
ÎPenyebab Kerusakan
penyebabnya adalah Kurangnya gesek internal dalam base sehingga tanah dasar
c
ÎAlternatif Perbaikan
Jika retak rambut dalam area perkerasan banyak, maka perawatan permukaan
ÎDefenisi Kerusakan
Kondisi retak bersegi banyak dan membentuk jaringan (poligon) pada lapis
permukaan dengan lebar celah > 3mm. etak kulit buaya terjadi dalam pola jaringan
retakan sehingga pecahan retakan dapat terlihat jelas dan terjadi gompal pecahan
material).
ÎPenyebab Kerusakan
etak ini disebabkan oleh bahan perkerasan yang kurang baik, pelapukan
permukaan, tanah dasar atau bagian perkerasan dibawah lapis permukaan kurang
stabil, atau bahan lapis pondasi dalam keadaan jenuh air (air tanah baik). Umumnya
daerah dimana terjadi retak kulit buaya tidak luas, jika daerah dimana terjadi retak
kulit buaya luas, mungkin hal ini disebabkan oleh beban lalu lintas yang melampaui
ÎAlternatif Perbaikan
etak kulit buaya untuk sementara dapat dipelihara dengan mengunakan lapis burda,
burtu ataupun latason,jika celah 3mm. sebaiknya bagian perkerasan yang telah
mengalami retak kulit buaya akibat air yang merembes masuk ke lapis pondasi dan
tanah dasar diperbaiki kembali dengan bahan yang sesuai.perbaikan harus disertai
lalu lintas harus diperbaiki dengan memberi lapis tambahan. etak kulit buaya dapat
diresapi oleh air sehingga lama kelamaan akan menimbulkan lubang-lubang akibat
c
c) etak sambungan Jalan ( )
ÎDefenisi Kerusakan
ÎPenyebab Kerusakan
etak ini disebabkan oleh tidak baiknya ikatan sambungan kedua lajur.
ÎAlternatif Perbaikan
Perbaikan dapat dilakukan dengan memasukan campuran aspal cair dan pasir
berkembang menjadi lebar karena terlepasnya butir-butir pada tepi retak dan
ÎDefenisi Kerusakan
etak memanjang jalan dengan atau tanpa cabang yang mengarah ke bahu jalan dan
terletak dekat bahu,etak terjadi sejajar dengan pinggir perkerasan serta memanjang
dengan cabang mengarah ke bahu jalan dengan jarak retakan sekitar 0,3 ± 0,6m, lebar
ÎPenyebab Kerusakan
etak ini di sebabkan oleh tidak baikya sokongan dari arah samping,drainase kurang
tersebut.akar tanaman yang tumbuh di tepi perkerasan dapat pula menjadi sebab
terjadinya retak pinggir ini. Di lokasi retak,air dapat meresap yang dapat semakin
ÎAlternatif Perbaikan
etak ini dapat di perbaiki dengan mengisi campuran aspal cair dan pasir. Perbaikan
c
perkerasan mengalami penurunan,elevasi dapat diperbaiki degan mempergunakan
hotmix. etak ini lama kelamaan akan bertambah besar disertai dengan terjadinya
lubang-lubang.
Dari beberapapenjelasan beberapa alternatif perbaikan jalan yang terkena kerusakan retak
(cracks) dapat kami tambahkan penjelasan prosedur penutupan retak dan perawatan
a. etakan dibersihkan dengan menggunakan salah satu alat, seperti: alat semprot
bertekana tinggi, ledakan pasir sikat kawat, ledakan udara panas
b. Sesudah pembongkaran bahan penutup lama pada retakan, dan atau pembersihan
penyangga harus tidak mudah mampat, tidak susut, tidak menyerap dengan titik
d. Penutupan harus dilakukan dari bawah keatas retakan untuk mencegah udara
terperangkap, supaya tidak terbentuk bagian yang lemah pada penutup. Untuk
yang mencakup beberapa tipe penutup aspal dan ter batu bara atau
gabungan agregate aspalPerawatan permukaan tebalnya umumnya tidak lebih dari
25 mm, dan dapat diletakan pada sembarang permukaan perkerasan. Aspal untuk
perawatan permukaan terdiri dari lapis tipis beton aspal yang terbentuk dari
untuk melindungi atau memulihkan kondisi permukaan perkerasan yang telah ada.
c
Tipe dan nama perawatan permukaan termasuk diantaranya adalah: penutup pasir
Menurut lavin 2003, perawatan permukaan dapat dibagi kedalam sub
penutup larutan Beda dari ketiganya adalah, tidak
2) Cacat Permukaan
Î Defenisi Kerusakan
ÎPenyebab Kerusakan
Campuran material yang kurang baik, Pemadatan yang kurang baik karena
material batuan. Agregat dan pengikat terkelupas, pada permukaan terjadi lubang
ÎAlternatif Perbaikan
c
ÎDefenisi Kerusakan
ini menampung dan meresapkan air kedalam lapis permukaan yang menyebabkan
ÎPenyebab Kerusakan
A agregat kotor sehingga ikatan antara aspal dan agregat tidak baik.
b. lapis permukaan tipis sehingga ikatan aspal dan agregat mudah lepas akibat
pengaruh cuaca.
c. sistem drainase jelek,sehingga air banyak yang meresap dan mengupul dalam
lapis perkerasan.
d. retak retak yang terjadi tidak segera ditangani sehingga air meresap dan
ÎAlternatif Perbaikan
sehingga mencapai lapisan yang kokoh (potong dalam bentuk persegi panjang).
c
6
Ô
?
c
?
c
? ?
1.1 Kesimpulan
1. Dengan melakukan pengamatan secara langsung pada jalan Cumi-cumi ditemukan bebebrapa
a. etak ( ) dibagi atas etak halus (hair Cracking), retak Kulit Buaya (
), etak sambungan Jalan ( ) dan etak pinggir ( ).
b. Cacat Permukaan dibagi atas Pelepasan Butiran ( ) dan Lubang ().
a. karena pengaruh penggunaan bahan perkerasan jalan yang tidak memenuhi spesifikasi
jalan.
1.2 Saran
pemeliharaannya perlu dilakukan survei yang lebih akurat dengan melibatkan sejumlah
instansi terkait.
b) Agar kerusakan yang telah terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah, maka perlu
segera dilakukan tindakan perbaikan pada bagian-bagian yang rusak, sehingga tidak
d) Perlunya penggawasan yang objektif tanpa adanya KKN oleh dinas atau instansi terkait agar
c
Ô
" 0
&)- /((. #
c