Anda di halaman 1dari 9

c c

   


 c  

Sejumlah Tanaman efisien dalam melakukan fotosintesis pada intensitas

cahaya rendah daripada intensitas cahaya tinggi. Perbandingan antara kedua

kelompok tanarnan tersebut pada intensitas cahaya rendah dan tinggi seringkali dapat

memberikan tekanan-tekanan pada kapasitas fotosintesis terutama pada penimbunan

makanan.

Tanaman yang efisien pada Intensitas Cahaya tinggi seringkali menimbun

sebagian berat keringnya pada musim dormansi, sedangkan Tanaman yang efisien

pada intensitas cahaya rendah kehilangan sebagian berat keringnya melalui respirasi.

Oleh karena itu, suatu tanaman yang efisien pada intensitas cahaya tinggi dengan

kecepatan fotosintesis yang sedikit lebih rendah daripada tanaman yang efisien pada

intensitas cahaya rendah, selama musim pertumbuhan dapat menimbun total berat

kering lebih banyak selama satu tahun karena aktivitas fotosintesisnya lebih lama.

Pertumbuhan diameter tanaman berhubungan erat dengan laju fotosintesis

akan sebanding dengan jumlah intensitas cahaya matahari yang diterima dan

respirasi. Akan tetapi pada titik jenuh cahaya, tanaman tidak mampu menambah hasil

fotosintesis walaupun jumlah cahaya bertambah. Selain itu produk fotosintesis

sebanding dengan total luas daun aktif yang dapat melakukan

fotosintesis. Terhambatnya pertumbuhan diameter tanaman karena produk


fotosintesisnya serta spektrum cahaya matahari yang kurang merangsang aktivitas

hormon dalam proses pembentukan sel meristematik kearah diameter batang,

terutama pada intesnsitas cahaya yang rendah.

c
     

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah :

1. Agar praktikan membuktikan adanya amilum pada daun sebagian hasil

fotosintesis

2. Agar praktikan membuktikan bahwa fotosintetesis melepaskan oksigen

3. Agar praktikan membuktikan adanya pengaruh intensitas cahaya terhadap

fotosintesis

4. Agar praktikan mengetahui bentuk stomata

Kegunaan dilakukannya praktikum ini adalah:

1. Praktikan dapat membuktikan adanya amilum pada daun sebagian hasil

fotosintesis

2. Praktikan dapat membuktikan bahwa fotosintetesis melepaskan oksigen

3. Praktikan dapat membuktikan adanya pengaruh intensitas cahaya terhadap

4. Praktikan dapat mengetahui bentuk stomata


c c
    

Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah

kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon dari udara untuk diubah menjadi

bahan organik serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya

berlangsung cukup cahaya, dan oleh karena itu maka asimilasi zat-karbon disebut

juga fotosintesis. Lengkapnya adalah bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu

suatu proses di mana zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi

zat organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi

sinar menjadi energy kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia

menjadi energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan

rangkaian proses kehidupan di dunia ini (Rossalis, 2010).

Fotosintesis merupakan aktifitas fisiologis yang khusus dilakukan oleh

organisme fotosintetik, terutama kelompok tumbuhan. Fotosintesis dapat diartikan

suatu proses penyusunan zat karbohidrat dengan cahaya sebagai energinya. Hanya

organisme yang mempunyai pigmen fotosintetik yang mempu melakukan

fotosintesis, karena pigmen itulah yang mampu menangkap energy dari cahaya

matahari. Zat organik yang disusun dalam fotosintesis ini adalah karbohidrat

(Cn(H2O)n) yang berasal dari molekul CO2 dan H2O. Sebagai hasil sampingan

adalah molekul O2. Proses fotosintesis dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai

berikut: 6CO2 + 12H2O à C6H12O6 + 6O2 + 6H2O. Cahaya yang dapat


dipergunakan dalam fotosintesis ini mempunyai syarat kualitas (jenis gelombang) dan

kuantitas (intensitas cahaya) tertentu (Indah Lestari, 2008).

Dalam kondisi normal, cahaya matahari memenuhi semua syarat itu, sehingga

secara alami, cahaya matahari merupakan sumber energy bagi fotosintesis. Pigmen

fotosintetik, sebagai penangkap energi cahaya matahari, berupa klorofil dan atau

karotinoid. CO2 dan H2O sebagai bahan dasar fotosintesis dapat berasal dari sisa

oksidasi dalam jaringan fotosintetik. Selain itu CO2 dapat pula diambil dari atmosfer

melalui proses difusi melalui stomata, sedangkan H2O diambil dari lingkungan

melalui proses absorbs di akar atau bagian penyerapan lainnya. Selain CO2 dan H2O,

banyak factor lain yang mempengaruhi fotosintesis, baik factor internal maupun

factor eksternal. Factor tersebut diantaranya adalah klorofil, kecukupan air, umur

daun, genetic, aktifator, cahaya, suhu, kelembaban, angin, dan zat-zat toksis yang

terserap dari lingkungannya (Astuti, 2008).

Pada tumbuhan tingkat tinggi, biasanya kloroplas terbatas pada sel-sel batang

muda, buah-buah belum matang, dan daun. Daun inilah yang merupakan pabrik

fotosintesis yang sebenarnya pada tumbuhan. Irisam melintang melalui daunyang

khas menyingkapkan beberapa lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda.

Permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epidermis atas. Sel-

sel ini sedikit atau tidak memiliki kloroplas karena itu agak transparan dan

membiarkan sebagian besar cahaya yang mengenainya melewati sel-sel di bawahnya.

Sel-sel tersebut juga mengeluakan suatu zat yang transparan seperti lilin yang

dinamakan kutin. Bahan ini membentuk kutikula, yang berfungsi sebagai penghalang
lembab di permukaan tas daun tersebut, jadi mengurangi hilangnya air dari daun

(Zain, 2006).

Daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis pada sebagian

besar tumbuhan. Terdapat kira-kira setengah juta kloroplas tiap millimeter persegi

permukaan daun. Warna daun berasal dari klorofil, pigmen warna hijau yang terdapat

di dalam kloroplas. Energi cahaya yang yang diserap klorofil inilah yang

menggerakkan sintesis molekul makanan dalam kloroplas. Kloroplas ditemukan

terutama dalam sel mesofil, yaitu jaringan yang terdapat di bagian dalam daun.

Karbon dioksida masuk ke daun, dan oksigen keluar, melalui pori mikroskopik yang

disebut stomata. Air yang diserap oleh akar dialirkan ke daun melalui berkas

pembuluh. Daun juga menggunakan berkas pembuluh untuk mengirimkan gula ke

akar dan bagian-bagian dari tumbuhan yang tidak berfotosintesis (Ridwan, 2008).
c c
  


     !  

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Unit Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Haluoleo Kendari pada Hari Sabtu, Tanggal 26 Maret 2011,

Pukul 13.00 ± 15.00.

c
 c "    

Bahan yang digunakan dalam Praktikum ini, yaitu Tumbuhan Hydrylla

º   
 
 , Tusam º     , Ketela pohon º 
 
 ,

Gamal º   ,    , Alkohol 95 %, dan Larutan KI raffia.

Alat yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu , piala, Corong kaca, Tabung

Reaksi, Kawat, Aluminium foil, Water bath, Petridish, Mikroskop dan Silet.

a
      

1. Membuktikan bahwa fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan

melepaskan oksigen

- Memasukan potongan tumbuhan hydrilla atau pinus kedalam gelas piala yang

berisi air ¾ bagian. Posisi bekas potongan dihadapkan keatas.

- Memasukan corong kaca kedalam gelas piala dengan posisi terbalik dan posisi

tumbuhan hydrilla atau pinus berada dalam corong kaca. Memposisikan gelas
kaca tidak sampai kedasar gelas piala. Menggunakan kawat sebagai

penyangga.

- Menutup batang corong dengan tabung reaksi

- Mengisi gelas piala lain dengan air

- Meletakan kedua gelas piala tersebut secara berdampingan lalu menyinarinya

dengan lampu pijar 60 atau 100 watt.

- Mengamati sejumlah gelombang yang terbentuk selama 5 menit pada kedua

gelas piala tersebut.

2. Membuktian bahwa Fotosintesis menghasilkan karbohidrat

- Menutup sebagian daun yang belum terkena sinar mathari dengan kertas

aluminium foil dan menjepitnya dengan rapat kemudian membiarkannya

beberapa jam.

- Mengambil daun-daun tersebut dan memasukasan krdalam alcohol yang telah

dipanasi dalam water bath selama 20 menit.

- Mencuci daun-daun teseburt dengan air panas

- Memasukannya kedalam larutan KI dalam petridish selam beberapa menit


- Mencuci kembali dengan air panas agar bekas jki hilang dan membentangkan

daun tersebut.

- Mengamati warna pada daun. Warna ungu tua/ hitam menunjunkan adanya

tepung pada daun.

3. Mengenal bentuk stomata

- Mengiris setipis mungkin permukaan bawah daun gamal dan Rhoe discolor

- Melatakan pada kaca objek dan menetesinya dengan air lalu menutupnya

dengan kaca penutup

- Mengamati stomata dibawah mikroskop.


 #   

Astuti, 2008. Fotosintesis. http//:www. Arti-proses-fotosintesis.html. (27/ 03/ 2011).

Indah Lestari, 2008. Pembahasan Laju Fotosintesis. http//:www.pembahasan


%20laju%20fotosintesis%20«%20memories%20 of%20 the%20journey.htm.
(27/ 03/ 2011).

Ridwan, 2008. Fungsi Daun. „http://www.futureforest.blogspot.com./. (27/ 03/ 2011).



Rossalis, 2010. Sifat Fisiologi Tumbuhan. http://chrysanthee.wordpress
.com/2009/06/09.sifat-fisiologi-tumbuhan.html. (27/ 03/ 2001)

Zain, 2006. Fungsi Kloroplas dalam Melakukan Fotosintesis.
http://www.cikers.co.id/ (27/ 03/ 2011).


Anda mungkin juga menyukai