Anda di halaman 1dari 5

isika 9 - Document Transcript

1. w = mg w = mg w = mg Gambar 5.10 Arah vektor berat selalu tegak lurus ke bawah.


5.2.2 Gaya Normal N Gaya normal adalah gaya penyangga yang diberikan pada benda
saat benda bersentuhan dengan benda lain. Contohnya jika sebuah buku ditempatkan
pada suatu permukaan, permukaan tersebut akan memberikan gaya pada buku untuk
menyangga berat buku tersebut. Gaya gravitasi dan gaya normal bekerja pada benda yang
sama, dan bukan sebagai pasangan aksi-reaksi seperti pada hukum III Newton. mg Pada
sebuah benda diam di atas bidang datar yang tidak dipengaruhi gaya luar lainnya, gaya
normalnya sama besar dengan gaya Gambar 5.11 Gaya normal pada benda diam.
gravitasi, tetapi arahnya berlawanan (Gambar 5.11). Dalam menggambarkan garis gaya,
sebenarnya garis gaya normal dan gaya berat saling berimpit dan segaris, namun untuk
memudahkan (a) mengamati maka diberi jarak antara kedua garis gaya tersebut.
Berapakah besaran gaya normal benda diam bila ada gaya luar F yang bekerja pada benda
tersebut? Apakah gaya normalnya masih sama ditarik besarnya dengan gaya gravitasi?
Untuk menjawab pertanyaan ini perhatikan Gambar 5.12. Pada Gambar 5.12a, kotak
ditempatkan di atas bidang datar tanpa diberi gaya luar. Menurut hukum II Newton besar
gaya normal ialah N – mg = ma dan a = 0 Sehingga N = mg (N = gaya gravitasi) w (b)
ditekan Pada Gambar 5.10b, kotak dengan gaya F dan kotak tetap diam. N Menurut
hukum II Newton besar gaya normal ialah N – mg – F = ma F dan a = 0 sehingga N = mg
+ F (N lebih besar dari gaya gravitasi) Pada gambar 5.12c, kotak ditarik dengan gaya F
dan kotak tetap diam. Menurut hukum II Newton besar gaya normal ialah: w (c) N N –
mg + F = ma dan a = 0 sehingga N = mg – F (N lebih kecil dari gaya gravitasi) Jadi,
besarnya gaya normal tidak selalu sama dengan gaya gravitasi meskipun benda terletak
pada bidang datar. w Gambar 5.12 Gaya normal pada benda diam yang diberi gaya luar.
Bab 5 Dinamika Partikel 83
2. Contoh Soal 5.3 Erik yang bermassa 80 kg berada di dalam lift yang bergerak ke atas
dengan percepatan 2 m/s2. Jika g = 10 m/s2, berapakah gaya tekan kaki Erik pada lantai
lift? Penyelesaian N – mg = ma N = mg + ma = (80 kg) (2m/s2) + (80 kg) (10 m/s2) =
160 + 800 = 960 N 5.2.3 Gaya Gesekan Gaya gesekan adalah gaya yang diberikan oleh
suatu permukaan pada benda yang bergerak melintasinya atau pada benda yang
melakukan usaha untuk bergerak melintasi permukaan tersebut. Arah gaya gesek selalu
berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya gesekan dipengaruhi oleh luas benda yang
bersentuhan. Semakin besar luas bidang yang bersentuhan, semakin besar gaya gesekan
pada benda. Kamu telah membahas gaya ini di SMP. Sekarang kamu akan mengulangnya
kembali. a. Gaya gesekan statik dan Gaya Gesekan Kinetis Jika kamu mendorong sebuah
buku di atas meja dengan gaya yang kecil, buku itu akan tetap diam. Berdasarkan hukum
I Newton, resultan gaya = 0. Jadi meskipun buku tetap diam, gaya gesekan dari meja
terhadap buku sudah bekerja. Gaya gesekan pada benda saat benda masih diam F disebut
gaya gesekan statis. Jika gaya yang kamu berikan f diperbesar dan buku mulai bergerak,
gaya gesekan statis bernilai maksimum (fm). Jika gaya tarik terus diperbesar, buku mulai
bergerak dan kamu dapat merasakan gaya perlawanan dari meja menurun. Gaya gesekan
pada saat buku bergerak disebut gaya gesekan kinetis (fk). Gambar 5.13 Gaya gesek
antara Pada Gambar 5.14, gaya gesekan sebanding dengan gaya buku dan meja. tarik
yang diberikan dan mencapai harga maksimum (fm) saat benda akan bergerak. Pada saat
sudah bergerak, gaya gesek (fk) tetap dan nilainya lebih rendah daripada gaya gesekan
statis f maksimum (fk < fm). Besarnya gaya gesek sebanding dengan fm gaya normal dan
dipengaruhi sifat permukaan bidang sentuh atau fk disebut sebagai koefisien gesekan (m).
f = mN (5.5) Untuk gaya gesekan kinetis berlaku fk = mkN (5.6) F dan karena nilainya
dapat berubah dari nol sampai maksimum, statis kinetik gaya gesekan dapat ditulis
sebagai Gambar 5.14 Hubungan antara gaya gesek dan gaya dorong. fs £ msN (5.7) 84
Fisika dan Kecakapan Hidup untuk SMA
3. Contoh Soal 5.4 Sebuah kotak bermassa 5 kg ditarik di atas permukaan meja dengan
koefisien gesek statis dan kinetisnya masing-masing 0,4 dan 0,3. Tentukan gaya gesekan
yang bekerja pada kotak jika gaya tarik yang diberikan adalah: a. 0 N b. 5 N c. 19 N dan
d. 20 N. Penyelesaian a. F = 0 berarti f = 0 b. F = 5 N fi fm = mk N = (0,4)(5 kg)
(9,8m/s2) = 19,6 N F < fm berarti F = f = 5 N c. F = 19 N dan F < fm berarti F = f = 19 N
d. F = 20 N dan F > fm kotak bergerak sehingga gaya gesekan adalah gaya gesekan
kinetis. fk £ mk dan N = (0,3) ¥ (5 kg) (9,8m/s2) = 14,7 N. Berarti ada sisa gaya sebesar
5,3 N yang digunakan untuk mempercepat gerak benda. F 5, 3 a = = = 1,06 m/s2 m 5 b.
Gaya Gesekan dalam Kehidupan Sehari-hari Gaya gesekan mempunyai peranan yang
penting dalam kehidupan sehari-hari. Di antara gaya gesekan tersebut, ada yang
menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Gaya gesekan yang menguntungkan
Mengapa orang dapat berjalan di permukaan jalan yang kasar, tetapi jika jalan licin,
orang akan tergelincir? Pada saat berjalan, orang memberikan gaya dorong ke belakang
terhadap jalan. Untuk Sumber: creative.gettyimages.com jalan yang permukaannya kasar,
gaya gesekan pada jalan Gambar 5.15 Permukaan ban menyebabkan orang dapat
berpindah. Tetapi jika jalan licin, gaya mobil dibuat kasar agar tidak yang diberikan
orang tidak dapat diimbangi oleh gaya gesekan. tergelincir. Gaya gesekan maksimum
untuk jalan licin sangat rendah sehingga dorongan yang kecil saja sudah melewati gaya
gesekan maksimumnya dan menyebabkan orang tergelincir. Jadi, gaya gesekan pada
permukaan jalan yang kasar adalah menguntungkan. Contoh lainnya adalah gesekan
antara ban mobil dengan permukaan jalan. Permukaan ban yang kasar menyebabkan gaya
gesekan antara ban dengan jalan menjadi lebih besar sehingga ban mobil tidak slip pada
saat direm atau ketika melewati jalan yang licin. Demikian pula gesekan antara karet rem
dengan velg sepeda, gesekan antara karet rem dengan piringan rem pada mobil dan
sepeda motor. Gaya gesekan yang merugikan Gaya gesekan yang terjadi pada berbagai
komponen kendaraan tidak semuanya menguntungkan. Sebagai contoh, gesekan antara
poros roda dengan dudukannya. Pada saat roda berputar, gesekan antara poros dengan
dudukannya akan menyebabkan gerakan menjadi terhambat sehingga merugikan. Contoh
lainnya, gaya gesekan antara katrol dengan porosnya pada alat penimba air, Bab 5
Dinamika Partikel 85
4. membuat orang harus menarik tali timba dengan gaya yang lebih besar sehingga
melelahkan. Untuk mengatasinya maka poros katrol harus diberi zat pelumas. 5.2.4 Gaya
Tegangan Tali Sumber: creative.gettyimages.com Gaya tegangan tali adalah gaya yang
dipindahkan Gambar 5.16 Tali mengalami gaya tegangan tali melalui tali, benang, atau
kawat pada saat ditarik dengan saat kedua ujung tali ditarik. kencang oleh gaya yang
bekerja pada kedua ujungnya. Gaya tarik bekerja di sepanjang kawat dan menarik benda
dengan gaya yang sama besarnya dengan gaya yang bekerja pada ujung kawat tersebut.
5.3 Dinamika Gerak pada Bidang Setelah mempelajari jenis-jenis gaya, pada bagian ini
kamu akan membahas beberapa persoalan dinamika sederhana yang sering dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Semua persoalan ini sangat erat kaitannya dengan hukum
Newton tentang gerak. 5.3.1 Gerak Benda pada Lantai Licin Gambar 5.17 menunjukkan
sebuah balok di atas meja yang permukaannya licin. Pada balok akan bekerja gaya
horizontal F sehingga balok bergerak. Berdasarkan diagram benda bebas balok gaya
dalam arah sumbu-x berlaku hubungan berikut. F F = max fi ax = m Gambar 5.17 Balok
di atas gaya dalam arah sumbu-y permukaan licin. N – mg = may dan ay = 0 sehingga N
= mg Contoh Soal 5.5 Sebuah balok dengan massa 0,1 kg ditempatkan di atas lantai yang
licin. Pada balok bekerja gaya horizontal sebesar 2 N. Tentukan percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya tersebut! Penyelesaian m = 0,1 kg F ax = = 2 = 20 m/s2 m 0, 1 F
Pada Gambar 5.18, benda di atas bidang licin, ditarik dengan gaya yang m a membentuk
sudut a terhadap bidang. Pada kasus ini berlaku Gaya dalam arah –x Fx = max Gambar
5.18 Benda ditarik F cos a = max membentuk sudut a terhadap lantai. ax = F cos m 86
Fisika dan Kecakapan Hidup untuk SMA
5. Gaya dalam arah –y F sin a + N – mg = may dan ay = 0 sehingga diperoleh N = mg – F
sin a Contoh Soal 5.6 Sebuah balok dengan massa 2 kg ditarik di atas permukaan meja
yang licin dengan gaya 10 N. Gaya tarik ini membentuk sudut 30º terhadap sumbu-x
Tentukan besarnya gaya yang diberikan meja terhadap balok dan percepatan benda jika
percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2. Penyelesaian Fy F Gaya dalam arah sumbu-y N –
mg + Fy = may dan ay = 0 N – (2 kg)(9,8 m/s2) + 10 N sin a = 0 N a N – 19,6 N + 5 N fi
0 ; N = 14,6 N Fx Jadi, besarnya gaya yang diberikan meja terhadap balok adalah 14,6 N
Gaya dalam arah sumbu-x a = F cos mg m a2 = 10 N 0, 866 = 8, 66 = 4 , 33 m/s2 2 kg 2
kg 5.3.3 Gerak Benda yang Ditarik dengan Katrol Penerapan hukum Newton pada benda
yang bergerak akibat tarikan katrol dapat kamu pahami melalui contoh soal berikut.
Contoh Soal 5.7 4 kg Dua buah balok dengan massa berbeda yaitu 4 dan 2 kg Katrol
dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katrol. Jika massa tali diabaikan dan
katrol dianggap licin, tentukan percepatan sistem dan gaya tegangan tali! Penyelesaian 2
kg a. Percepatan sistem Benda m1: T = m1a Benda m2: m2 g – T = m2a N T T = m 2 g –
m2 a Diperoleh hubungan T m1 m2 m1a = m2g – m2a m1a + m2a = m2g (m1 + m2) a =
m2g m1g m2g m2 g a = = 2 98 = 19, 60 = 3, 27 m/s2 m1 + m2 4+2 6 b. Gaya tegangan
tali T = m 2 g – m2 a T = 2 ¥ 9,8 – 2 ¥ 3,27 = 19,6 – 6,54 T = 13,08 N Bab 5 Dinamika
Partikel 87
6. 5.3.4 Gerak Benda pada Bidang Miring Gambar 5.19 menunjukkan, sebuah balok
bermassa m N pada sebuah bidang miring dengan sudut kemiringan a. Tetapkan sumbu-x
sejajar dengan permukaan bidang miring dan sumbu-y tegak lurus terhadap bidang
miring. mg Gaya dalam arah y sin a mg cos a N – mg cos a = m ay dan ay = 0 sehingga a
N = mg cos a mg Gaya dalam arah –x Gambar 5.19 Gerak balok pada bidang mg sin a =
m ax miring. ax = g sin a Contoh Soal 5.8 Seorang pemain ski memulai lomba menuruni
lintasan dengan kemiringan 30∞. Lintasan dianggap tanpa gesekan dan percepatan
gravitasi bumi 9,8 m/s2. Hitunglah: a. percepatan gerak pemain ski tersebut b. laju
setelah 6 sekon Penyelesaian a. ax = g sin a = 0,5(9,8) = 4,9 m/s2 b. Laju setelah selang
waktu 6 sekon. vt = v0 + at = 0 + (4,9 m/s2)(6 s) = 29,4 m/s m2 m1 F 5.3.5 Gerak Dua
Benda yang Dihubungkan dengan Tali Dua buah balok dengan massa m1 dan m2
dihubungkan dengan tali. Balok pertama ditarik dengan gaya F. Jika permukaan Gambar
5.20 Gerak dua lantai dianggap licin dan massa tali diabaikan, diagram benda benda yang
dihubungkan bebas kedua balok digambarkan seperti Gambar 5.21. dengan tali. N2 N1
m2 m1 T T F m2g m1g Gambar 5.21 Diagram benda bebas dua benda yang dihubungkan
dengan tali Diperoleh: F – m2a2 = m1a1 F = m2a2 + m1a1 Oleh karena kedua balok
berhubungan dan tali yang menghubungkan kedua balok tegang maka a2 = a1 sehingga F
F = (m2 + m1)a atau a = ( m2 + m1 ) 88 Fisika dan Kecakapan Hidup untuk SMA
7. Contoh Soal 5.9 Dua buah balok dengan massa 6 dan 5 kg dihubungkan dengan tali.
Balok pertama ditarik di atas lantai licin dengan gaya 20 N. Tentukan percepatan benda
dan gaya tegangan tali! Penyelesaian Percepatan benda, F 20 a = = = 1,8 m/s2 ( m2 +
m1 ) (6 + 5 ) Gaya tegangan tali, T = m2 a2 = 6 (1,8) = 10,8 N 5.3.6 Gerak Dua Benda
Bertumpuk m2 Perhatikan Gambar 5.22, dua balok dengan massa F m1 dan m2 ditumpuk
di atas sebuah meja. Kemudian m1 balok pertama ditarik dengan gaya F. Gambar 5.22
Gerak dua balok yang ditumpuk. Diagram benda bebas balok 1, N1–L N1–L = m1g +
m2g f2 f1–L = m1–L N1–L m1 F f1 = m1–L (m1 + m2)g f1 Diagram benda bebas balok
2, m1 g N2–1 = m2g N2-1 f2–1 = m 2–1 N2–1 = m 2–1 ¥ m2 g f2 = m2–1 m2 g T F = f1
+ f 2 f2 m 2g Gambar 5.23 Diagram benda bebas dua benda bertumpuk. Contoh Soal
5.10 Dua buah balok A dan B mempunyai massa 2 dan 3 kg. Koefisien gesek antara
balok A dan B adalah 0,4 sedangkan koefisien antara balok B dan lantai adalah 0,6.
Hitunglah besarnya gaya F pada saat balok B akan bergerak! Penyelesaian Diagram
benda bebas balok B. NB–L = mA g + mB g = (2 + 3) 9,8 = 49 N A f1 = mB–L (mA +
mB) g = 0,6 (2+3) 9,8 = 29,4 N B F Diagram benda bebas balok A. NA–B = mAg = 2 ¥
9,8 = 19,6 N f2 = mA–B ¥ mAg = 0,4 ¥ 19,6 = 7,84 N F = f1 + f2 = 29,4 + 7,84 = 37,24
N Jadi, gaya yang dibutuhkan pada saat balok B akan bergerak adalah 37,24 N. Bab 5
Dinamika Partikel 89
8. 5.4 Gaya Sentripetal Gaya sentripetal merupakan gaya yang dapat ditimbulkan oleh gaya-
gaya lain yang bekerja pada suatu benda. Kata sentripetal digunakan untuk menunjukkan
arah gaya yang menuju pusat lintasan garak benda. Gambar 5.14 menunjukkan contoh
gerakan yang disebabkan oleh gaya gesekan, gaya tarik, dan gaya gravitasi. Gaya-gaya
ini menimbulkan gaya netto yang mengarah pada pusat lintasan atau gaya sentripetal
sehingga benda bergerak melingkar. Sumber: creative.gettyimages.com Pada saat mobil
berbelok, gaya gesek bekerja pada ban mobil dan Gambar 5.24 Gaya sentripetal
menimbulkan gaya sentripetal yang dibutuhkan untuk melakukan terjadi pada gerak
melingkar gerak melingkar. Pada Bab 4, kamu telah membahas tentang gaya lintasan
lomba balap Formula 1. ini. Secara matematis, persamaan gaya sentripetal ditulis sebagai
berikut. Fs = m v atau Fs = mw2R atau Fs = m 4 π R 2 2 (5.8) R T2 di mana m = massa
benda (kg), v = laju linier (m/s), R = jari-jari lingkaran, dan w = kecepatan sudut (rad/s).
5.4.1 Gerak pada Tikungan Datar Sebuah mobil bergerak pada tikungan jalan yang datar
N (jalan tidak membentuk sudut kemiringan tertentu). Pada keadaan ini, gaya gesek
berfungsi sebagai gaya sentripetal. Agar mobil membelok tanpa slip, gaya gesekannya
harus besar. F Jadi, tikungan yang datar dibuat dengan permukaan yang relatif kasar.
Pada Gambar 5.24 dapat dilihat bahwa gaya normal mg mempunyai nilai yang sama
dengan gaya gravitasi karena jalan Sumber: creative.gettyimages.com datar. Persamaan
gaya sentripetalnya adalah Gambar 5.25 Gaya-gaya yang 2 bekerja pada mobil di
tikungan Fs = m v (5.9) datar. R Agar mobil tidak slip, gaya sentripetal sama dengan
gaya gesekan. 2 mN= mv R v= mgR (5.10) di mana v adalah kecepatan maksimum agar
mobil tidak slip di tikungan jalan. Contoh Soal 5.11 Sebuah mobil melintas pada sebuah
tikungan rata dengan jari-jari 60 meter. Jika gaya gesekan statis maksimum antara ban
dan permukaan jalan 22.500 N, tentukan kecepatan maksimum mobil agar mobil tidak
slip (massa mobil adalah 1500 kg)! 90 Fisika dan Kecakapan Hidup untuk SMA
9. Penyelesaian fm = 22.500 N f m = FS v2 1500 v2 = Fs = m = R 60 m 2 22.500 N = 1500
v /60 v2 = 900 m2/s2 v = 30 m/s 5.4.2 Gerak pada Tikungan Miring Sebuah mobil
bergerak pada tikungan dengan jalan yang N cos q N membentuk sudut kemiringan
sebesar q terhadap bidang horizontal (Gambar 5.26). Tikungan dibuat miring agar
kendaraan tidak slip meskipun jalan licin. N sin q Gaya dalam arah sumbu-y: mg q N cos
q = mg atau N = (5.11) mg cos Gaya dalam arah sumbu-x: Gambar 5.26 Gerak mobil
pada tikungan miring. v2 N sin q = gaya sentripetal = m (5.12) R 2 N =m v R sin mg 2
=m v cos R sin v2 mg tan q = m R tan q = m v2 Rg v2 = g R tan q v= gR tan (5.13) di
mana v adalah kecepatan maksimum yang diperbolehkan agar mobil tidak tergelincir.
Contoh Soal 5.12 Sebuah mobil bergerak dengan laju maksimum 50 km/jam pada sebuah
tikungan jalan yang jari-jarinya 50 meter. Tentukan berapa besar sudut kemiringan jalan
agar mobil tidak tergelincir! Penyelesaian v = 50 km/jam = 14 m/s. 2 tan = v = 14 2 = 0,
4 Rg ( 50 9, 8 ) q = 22∞ Bab 5 Dinamika Partikel 91
10. 5.4.3 Gerak pada Lingkaran Vertikal 5 Sebuah benda bermassa m diikatkan pada sebuah
tali, kemudian diputar dalam arah vertikal dengan jari-jari lintasan T5 4 R sehingga benda
bergerak melingkar beraturan. Berapa gaya mg T4 tegangan tali yang bekerja pada benda
selama benda diputar? mg Untuk menentukan besarnya gaya tegangan tali ini diambil b
suatu perjanjian bahwa gaya yang menuju pusat lingkaran 3 T3 bernilai positif sedangkan
gaya yang menjauhi pusat lingkaran a T1 T2 bernilai negatif (Gambar 5.27). mg Benda
yang bergerak melingkar beraturan dengan laju 2 linier tetap sebesar v akan mempunyai
resultan gaya yang 1 mengarah ke pusat lingkaran (gaya sentripetal). Besarnya mg mg
resultan gaya tersebut adalah Gambar 5.27 Gerak pada lingkaran ∑ F = m vR 2 vertikal.
Pada titik 1: ∑ F =T mg 2 v T1 = mg + m (5.14) R Pada titik 2: 2 v T2 – mg cos a = m R
v2 T2 = mg cos a + m (5.15) R Pada titik 3: 2 v T3 = m (5.16) R Pada titik 4: 2 v T4 +
mg cos b = m R v2 T4 = m – mg cos b (5.17) R Pada titik 5: v2 T5 + mg = m R 2 v T5 =
m – mg (5.18) R Contoh Soal 5.13 Sebuah benda diikat dengan tali yang panjangnya 1
meter, kemudian diputar dalam arah vertikal dengan laju tetap 4 m/s. Jika massa benda
0,15 kg, tentukan tegangan tali pada titik paling rendah dan paling tinggi. 92 Fisika dan
Kecakapan Hidup untuk SMA

Anda mungkin juga menyukai