Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan masa sekarang semestinya sudah sampai tahap pendidikan

yang multi fungsional, artinya pendidikan harus mampu menjawab berbagai

tantangan serta sesuai dengan yang diinginkan oleh peserta didik, pendidik, dan

lingkungan. Menurut pengamatan kami, pendidikan di Indonesia tampaknya

mulai bangkit kembali dan berusaha mencetak generasi generasi penerus Bangsa

yang mampu berkompetisi dalam dunia global. Pendidikan formal di Negara kita

biasanya dikenal dengan pendidikan prasekolah atau Taman Kanak-kanak, dari

sinilah langkah awal tumbuh dan berkembang seorang anak mendapatkan

pendidikan setelah kedua orang tuanya.

Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses pembentukan

kepribadian yang dilakukan oleh anak yaitu, keluarga. Lingkungan dan

pendidikan. Faktor keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama seorang

anak sebelum mereka mengecap pendidikan formal. Jika dasarnya kuat maka

proses selanjutnya akan menjadi lebih kuat atau lebih baik. Di sini keluarga

merupakan satu dari proses pembentukan kepribadian anak, kalau ditinjau dari

perspektif komederenan sekarang ini.

Dengan bergulirnya era reformasi yang ditandai dengan liberalisasi dalam

segala bidang, utamanya sosial budaya, maka pendidikan keluarga saja tidak

cukup untuk menanamkan nilai nilai keagamaan. Oleh karena itu diperlukan

1
2

adanya kerjasama antara orangtua (keluarga) dan lembaga pendidikan dari

jenjang Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi.

Usaha menanamkan nilai nilai keagamaan ini tidak boleh

dikesampingkan dalam lembaga pendidikan itu sendiri.

Berdasarkan Undang-undang system Pendidikan Nasional Nomor 20

tahun 2003 yang lebih dikenal dengan UUSPN Nomor 20 tahun 2003 yang

disahkan tanggal 11 Juni 2003 pada bab IV pasal 28 disebutkan “Jenjang

Pendidikan adalah Pendidikan Usia dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan

Menengah, Pendidikan Tinggi”.

Dan berdasarkan UU RI Nomor 2 tahun 1989 tentang Pendidikan

Nasional (UUSPN Nomor 2 tahun 1989) pada bab V Pasal 1 dan 2 disebutkan:

1. Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan terdiri

atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

2. Selain jejang pendidikan sebagaimana dimaksudkan ayat

(1) dapat diselenggarakan pendidikan prasekolah.

Dari 2 ayat tersebut diatas istilah prasekolah, sekolah yang dimaksud

dalam pendidikan formal di Indonesia adalah Taman Kanak-kanak,

Manaratul Ulum Kalirejo Dukun Gresik juga pengertian pendidikan usia dini

dalam UUSPN Nomor 20 tahun 2003 pada bab IV Pasal 28, selanjutnya dalam

persamaan ini diambil istilah Taman Kanak-kanak.

Taman Kanak-kanak adalah lembaga pendidikan yang menampung anak

usia prasekolah, yaitu pada umur antara 3-6 tahun, pada masa ini anak

mengalami perkembangan. Hal ini sesuai dengan pemikiran John Piaget yang
3

telah membedakan kognitif pada anak dalam tahap priode operasional (1,5-6

tahun). Anak usia ini memiliki perkembangan yang menonjol pada bidang

bahasa, rasa, insan kamil fantasi dan bermain main.

Hal ini juga perlu diperhatikan adalah masa prasekolah memiliki masa

yang sangat peka terutama dalam hal meniru sikap dan berbuatan serta perkataan

orang yang dikagumi disekitarnya, keadaan ini sangat baik untuk menanamkan

nilai nilai moral, agama dan pegetahuan yang sangat berguna bagi masa dan anak

tersebut nanti dan juga dapat dimanfaatkan dengan sebaik baiknya dalam rangka

mempersiapkan anak prasekolah memasuki jenjang yang lebih tinggi.

Maka sangatlah tepat apabila usaha Penerapan penilaian Afektif selain

dari keluarga juga diberikan pada pendidikan prasekolah.

Pendidikan nilai disini tidak mudah dengan pendikan keterampilan (skill).

Karena pendidikan nilai itu sendiri mempunyai syarat syarat yang berlainan

dengan pendidikan keterampilan dan fakta fakta. Syarat syarat pendidikan nilai

tersebut adalah:

1. Harus mempunyai model yang berarti tempat dimana

nilai-nilai itu melekat supaya dapat disaksikan bagaimana nilai-nilai itu.

2. Dapat menimbulkan pengaruh dari pada seseorang

artinya diulang ulang dan kemudian akan berubah menjadi penghayatan.

3. Semua guru, harus menerapkan penilaian moralitas

disamping memberikan pengajaran.

Dari pokok bahasa penulis tertarik untuk mengambil obyek penelitian di

Taman Kanak-kanak Manaratul Ulum Kalirejo Dukun Gresik Yang merupakan


4

salah satu Lembaga pendidikan yang didalamnya memberikan tentang penilaian

afektif di Taman Kanak kanak Manaratul Ulum Kalirejo Dukun Gresik.

Penulis ingin mengetahui bagaimana penerapan penilaian afektif yang

dilaksanakan dalam rangka pembelajaran pendidikan keefektifan di Taman

Kanak-kanak Manaratul Ulum Kalirejo Dukun Gresik. Dari latar belakang ini

penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul : “PENERAPAN

PENILAIAN AFEKTIF PADA SISWA PRA SEKOLAH DI TAMAN KANAK-

KANAK MANARATUL ULUM KALIREJO DUKUN GRESIK”.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari hal-hal tersebut di atas, maka untuk mengetahui hal-hal

yang berkenan dengan mekanisme Taman Kanak-kanak dalam rangka Penerapan

penilaian Afektif maka dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Usaha apa yang dilakukan oleh pendidik Taman

Kanak-kanak Manaratul Ulum Kalirejo Dukun Gresik dalam rangka

penilaian afektif .

2. Faktor apa saja yang menunjang dan menghambat

proses Penerapan penilaian Afektif di Taman Kanak-Kanak Manaratul Ulum

Dukun Gresik.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Penelitian.
5

Pada dasarnya setiap kegiatan manusia adalah untuk mencapai suatu tujuan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Ingin mendiskripsikan usaha apa yang dilakukan oleh

pendidik Taman Kanak-Kanak Manaratul Ulum Kalirejo Dukun Gresik

dalam rangka penerapan penilaian afektif.

b. Ingin mendiskripsikan faktor yang menunjang dan

menghambat Penerapan Penilaian Afektif di Taman Kanak-kanak

Manaratul Ulum Kalirejo Dukun Gresik.

D. Pentingnya Penelitian

Hasil Penelitian yang kami lakukan dapat bermanfaat bagi :

a. Penulis dapat menambah dan mengembangkan wawasan.

b. Penulis dapat mengetahui penerapan proses penilaian afektif, di

Taman Kanak-kanak Manaratul Ulum Kalirejo Dukun Gresik.

c. Pengurus Taman Kanak-kanak Manaratul Ulum Kalirejo Dukun

Gresik

E. Definisi Operasional

Guna memudahkan dalam memahami judul Skripsi tentang "Penerapan

Penilaian Afektif" maka penulis uraikan dan jelaskan maksud yang terkandung

dalam judul tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan penerapan adalah pemasangan prihal

mempraktekkan (Departemen Pendidikan Nasional 2003 : 809), penilaian afektif


6

adalah merupakan kecenderungan untuk bertindak secara suka atau tidak suka

terhadap suatu objek(Fishibein Adjen,1975),atau sangat menentukan

keberhasilan seseorang peserta didik untuk mencapai ketuntasan selama

pembelajaran (Pophan,1995).

F. Sitematika Pembahasan

Untuk lebih memperjelas pembahasan masalah yang ada dalam penelitian

ini. Sistematika pembahasan akan dimulai dari pendahuluan, kajian teori,

metodologi penelitian, hasil penelitian dan analisis yang akan di akhiri dengan

kesimpulan dan saran. Secara ringkas penjelasan dari masing-masing bagian

tersebut adalah sebagai berikut.:

Bab pertama merupakan pendahuluan. Didalam pendahuluan tentang

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pentingnya

penelitian, definisi operasional, asumsi dan keterbatasan serta yang terakhir

sistematika.

Bab kedua adalah kajian pustaka yang berisi tentang landasan teori yang

membahas hal-hal yang berhubungan dengan judul yakni sekilas tentang

pengertian pendidikan Taman Kanak-Kanak, dasar dan tujuan pendidikan di

Taman Kanak-Kanak, penyelenggaraan Pendidikan Taman Kanak-Kanak, usaha

pendidik dalam menerapkan penilaian afektif di Taman pendidikan anak-anak,

pertumbuhan dan perkembangan afektif pada anak, penerapan penilaian afektif

melalui : Pembiasaan, keteladanan, Metode cerita, Metode demonstrasi, Metode

karya wisata.
7

Bab ketiga Metode penelitian, tehnik penelitian, pengumpulan data,

tehnik analisis data.

Bab ke empat Merupakan hasil penelitian yang mengemukakan latar

belakang obyek penelitian, penyajian data dan analisis data.

Bab ke lima Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari

penelitian dan saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai