Anda di halaman 1dari 66

LINGKUP BISNIS &

PERUSAHAAN
First Meet
Zakaria, SE,MM
Pengertian Bisnis dan Jenisnya

Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang


menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba.

Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari


kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu,
komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan.
Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta,
bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para
pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai
dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan.
Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini,
misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua
anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis
besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat
pekerja.
JENIS BISNIS

1. Manufaktur
adalah bisnis yang memproduksi produk
yang berasal dari barang mentah atau
komponen-komponen, kemudian dijual
untuk mendapatkan keuntungan. Contoh
manufaktur adalah perusahaan yang
memproduksi barang fisik seperti mobil
atau pipa.
2. Bisnis jasa
adalah bisnis yang menghasilkan barang
intangible, dan mendapatkan keuntungan
dengan cara meminta bayaran atas jasa
yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa
adalah konsultan dan psikolog.
3. Pengecer dan distributor
adalah pihak yang berperan sebagai
perantara barang antara produsen dengan
konsumen. Kebanyakan toko dan
perusahaan yang berorientasi-konsumen
adalah distributor atau pengecer.
4.Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis
yang memproduksi barang-barang mentah, seperti
tanaman atau mineral tambang.

5. Bisnis finansial
adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari
investasi dan pengelolaan modal.

6. Bisnis informasi
adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama
dari pejualan-kembali properti intelektual
(intelellectual property).
7. Utilitas
adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik,
seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.

8. Bisnis real estate


adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara
menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti,
rumah, dan bangunan.

9. Bisnis transportasi
adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara
mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke
lokasi yang lain.
Bentuk dasar kepemilikan bisnis
 Perusahaan perseorangan
adalah bisnis yang kepemilikannya
dipegang oleh satu orang. Pemilik
perusahaan perseorangan memiliki
tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan. Artinya, apabila bisnis
mengalami kerugian, pemilik lah yang
harus menanggung seluruh kerugian itu.
Keuntungan Perusahaan Perorangan:
1. Keuntungan menjadi milik sendiri
2. Mudah mendirikannya
3. Tidak perlu berbadan hukum
4. Rahasia perusahaan terjamin
5. Biaya organisasi rendah, karena organisasi tergolong sederhana
6. Aktivitasnya relatif simpel
7. Manajemennya fleksibel

Sedangkan kekurangannya:
1. Modal tidak terlalu besar
2. Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset perusahaan
3. Perusahaan sulit berkembang karena kurangnya ide-ide
4. Pengelolaan tergantung kemampuan si pemilik
5. Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
6. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
 Persekutuan
adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau
lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan
untuk mendapatkan profit. Sama seperti
perusahaan perseorangan, setiap sekutu
(anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab
tak terbatas atas harta perusahaan.
Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi
persekutuan komanditer dan firma.
Kelebihan Perusahaan Persekutuan:
1. Permodalannya lebih besar dari perusahaan
perorangan
2. Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama
3. Pengelolaan lebih mudah dan profesional karena
banyak pengelolanya
4. Ide-ide inovasi lebih lancar mengalir

Kekurangannya
1. Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin
2. Mudah terjadi konflik antar pemilik modal
3. Adanya pemilik modal yang tidak bertanggung jawab
 Perseroan
adalah bisnis yang kepemilikannya
dipegang oleh beberapa orang dan
diawasi oleh dewan direktur. Setiap
pemilik memiliki tanggung jawab yang
terbatas atas harta perusahaan.
 Koperasi:
adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama
koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain
adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda.
Identitas ganda maksudnya anggota koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Sistem perekonomian
dan sistem pasar
 Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu
negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik
kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan
mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi
lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur
faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan
sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim
tersebut.
 Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari
cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah
perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak
kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan
alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar
(market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi
dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Perekonomian terencana
Dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu
komunisme dan sosialisme. (Sebagai wujud pemikiran Karl Marx),
komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki
dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya,
kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah
sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang,
pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu
kepada para buruh.

Uni Soviet dan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan


sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya
Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini.
Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi.
China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan
memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya
sendiri.
Perekonomian pasar

Perekonomian pasar bergantung pada kapitalisme


dan liberalisme untuk menciptakan sebuah
lingkungan di mana produsen dan konsumen
bebas menjual dan membeli barang yang mereka
inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai
akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang
berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-
permintaan.
Perekonomian pasar campuran
mixed market economies
adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan
terencana.

Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang
benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun
terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun
dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap
mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan
ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang
tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan
(advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-
negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-
negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi—
pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi
perusahaan swasta.
Perusahaan dan Lingkungan
perusahaan
Pendekatan dalam melihat bisnis dan
lingkungan
STRATEGI
STRATEGI PADA
PADA
TINGKAT
TINGKAT BISNIS
BISNIS
Lecture
Lecture Note
Note
Zakaria,
Zakaria, SE,MM
SE,MM
Bab 2
Lingkungan Eksternal
Sustainable
Competitive
Bab 3 Advantage
Lingkungan Internal

Strategi pada
tingkat bisnis
Kompetensi Sumber daya dan kapabilitas yang telah
Inti ditetapkan menjadi sumber keunggulan
kompetitif untuk perusahaan atas rivalnya.

Tindakan yang terintegrasi dan


terkoordinasi yang diambil untuk
Strategi memanfaatkan kompetensi inti dan
menghasilkan keunggulan kompetitif.

Aksi yang diambil untuk memberikan


Strategi nilai bagi pelanggan & memperoleh
pada tingkat keunggulan kompetitif dengan
bisnis mengeksploitasi core competencies
pada pasar produk tertentu.
Tiga Tingkatan Strategi

1. Tingkat Korporat
2. Tingkat Bisnis
3. Tingkat Fungsional
Gambar 1-2: Perusahaan dengan Bisnis
Tunggal

T in g k a t K o r p o r a t /
b is n is

S tra te g i P O M / S tra te g i K e u a n g a n / S tra te g i S tra te g i


R &D a k u n ta n s i p e m a s a ra n H ubungan
M a n u s ia
Gb 1-2: Perusahaan dengan
Beberapa Bisnis

S tra te g i
P e ru s a h a a n

B is n is 1 B is n is 2 B is n is 3

S tra te g i S tra te g i S t r a t e g iM a r k e t in g S tra te g i


P O M /R & D A k u n t a n s i/ P e m a s a ra n H ubungan
K euangan M a n u s ia
Gb 1-3: Hierarki Tujuan dan Strategi

Pembuat Keputusan Stratejik


Hasil akhir Strategi Dewan Manajer Manajer Manajer
(Apa yang akan (Bagaimana dapat Direksi Perusahaan Bisnis Fungsional
dicapai) dicapai)
Misi, termasik
Tujuan dan filosofi
  
Tujuan jangka
panjang
Grand Strategy   
Tujuan tahunan Strategi dan kebijakan
jangka pendek
  

Catatan:  menunjukkan tanggung jawab utama;  menunjukkan tanggung jawab sekunder


STRATEGI BERSAING
PADA TINGKAT BISNIS
Kepemimpinan biaya (cost
leadership)
Diferensiasi
Fokus:
Focused cost leadership
Focused differentiation
STRATEGI BISNIS GENERIK
Sumber Keunggulan Kompetitif

Biaya Keunikan

Target Kepemim-
Cost Diferensiasi
Pasar
Yang pinan Biaya
Leadership
Luas Luas
Cakupan
Kompetisi
Diferensiasi
Target Biaya
Pasar Terfokus
Yang Rendah
Sempit
Terfokus
Cost Leadership Strategi PadaTingkat Bisnis

Kriteria Kunci:

Produk yang terstandarisasi secara relatif

Features yang dapat diterima oleh banyak


pelanggan
Harga kompetitif terendah
Cost Leadership Strategi PadaTingkat Bisnis
Persyaratan:
Usaha konstan untuk menekan biaya melalui:

Membangun skala fasilitas yang efisien


Kontrol ketat terhadap biaya produksi dan overhead
Minimalisasi biaya penjualan, R&D dan pelayanan
State of the art manufacturing facilities
Monitoring biaya aktivitas yang disediakan oleh outsider
outside
Penyederhanaan Proses
Bagaimana Memperoleh Keuntungan
Biaya
1. Tentukan dan Kontrol Dorongan Biaya

2. Susun kembali Value Chain jika dibutuhkan

Mengubah proses produksi Bahan mentah baru


Change in automation Integrasi ke depan
Jalur distribusi baru Integrasi ke belakang
Media iklan baru Ubah lokasi terhadap
Alan langsung di tempat pemasok atau pembeli
penjualan tak langsung
REKONFIGURASI Value Chain:
Kasus Iowa Beef Packers (IBP)
Cara Ship “on the Slaughter
Ranch “Boxed
lama: Cattle Hoof” to Rail into sides Cuts” at
Center of beef Markets
(Chicago)

New
Cara Locate large Ship cuts
Process into
Baru: automated already
Way plants near
“Boxed Cuts” at
“Boxed” to
plants
ranches Markets

Save on shipping and cattle weight loss


Utilize cheaper non-union rural labor
Resiko Utama Cost Leadership
Strategi pada Tingkat Bisnis

Perubahan drastis teknologi dapat


menghilangkan keunggulan biaya yang
anda miliki
Pesaing dapat mulai belajar Meniru Value
Chain

Fokus pada efisiensi dapat menyebabkan


Cost Leader melupakan perubahan
preferensi pelanggan
Generic Business Level Strategies
Sumber Keunggulan Kompetitif

Biaya Kekhasan

Target Cost Diferensiasi


Pasar
Luas Leadership
Luas
Cakupan
Kompetisi
Target
Pasar
Sempit
Diferensiasi Strategi pada Tingkat
Bisnis
Kriteria Kunci:

Nilai yang disediakan oleh


features yang khas dan
karakteristik nilai
Command premium price
Pelayanan pelanggan yang tinggi
Kualitas super

Gengsi atau ekslusifitas

Inovasi yang sangat cepat


Diferensiasi Strategi Pada Tingkat
Bisnis
Persyaratan:
Usaha konstan untuk membedakan produk dengan cara:
Mengembangkan sistem atau proses baru

Membentuk persepsi lewat iklan

Fokus pada kualitas

Kemampuan dalam R&D

Memaksimalkan kontribusi SDM dengan


turnover yang rendah dan motivasi yang tinggi
Strategi Diferensiasi Pada Tingkat
Bisnis
Efektifitas strategi diferensiasi tumbuh
dari aktifitas Value Chain
Contoh:

Heineken beer Bahan mentah

Steinway pianos Bahan mentah & Workmanship

Mobil BMW Teknologi dan “image” kesuksesan

Intel microprocessors Superioritas teknologi

Caterpillar tractors Melayani dengan cepat kebutuhan


pembeli diseluruh dunia
SUKSES BMW DI INDONESIA

 Kisah Sukses PT Tjahja


Sakti Motor (ATPM BMW
di Indonesia)
 The highest sales growth in
Asia (2000)
 Strategi DIFERENSIASI: PENJUALAN BMW vs M-BENZ
 BMW = mobil eksklusif bagi
orang sukses; menciptakan TAHUN BMW M-BENZ
“image”; kualitas prima 1997 4.114 3.367
 Customer first: 1998 908 444
 Layanan delivery oleh
pimpinan dealer 1999 570 496
 Layanan servis dan suku
cadang
2000 1.246 451
 Tukar tambah Sumber: GAIKINDO
Dorongan Diferensiasi
Contoh:

Ciri produk yang khas


Kinerja produk yang khas
Pelayanan istimewa
Teknologi baru
Kualitas input
Keahlian atau pengalaman istimewa
Informasi yang terperinci
Contoh kasus Strategi diferensiasi
PT TransJakarta (memiliki mimpi) untuk
pengembangan armada barunya di masa
depan…..
Yang didesain futuristik, inovatif dan keren
Resiko Utama Diferensiasi
Strategi Pada Tingkat Bisnis

Pelanggan dapat memutuskan


bahwa biaya “kekhasan” terlalu
besar
Kompetitor dapat belajar
bagaimana Meniru Value
Chain
Arti kekhasan tidak lagi dinilai
oleh pelanggan
Generic Business Level Strategies
Sumber Keunggulan Kompetitif

Biaya Kekhasan

Target Cost Diferensiasi


Pasar
Luas Leadership
Luas
Cakupan
Kompetisi Biaya
Target Rendah Diferensiasi
Pasar
Sempit yang yang
Terfokus Terfokus
Dasar untuk Segmentasi Pelanggan
Pasar Konsumen
1. Faktor demografis (usia, penghasilan, jenis kelamin)
2. Faktor Sosioekonomi
(kelas sosial, tahapan dalam siklus kehidupan
keluarga)
3. Faktor Geografis
(budaya, perbedaan wilayah atau negara)
4. Faktor Psikologis (gaya hidup, kepribadian)
5. Pola Konsumsi
(berat, moderat, dan pengguna ringan)
6. Faktor Persepsi
(segmentasi manfaat, pemetaan persepsi)
7. Pola loyalitas merek
Dasar untuk Segmentasi Pelanggan
Pasar Industri
1. Segmen guna akhir (identified by SIC code)
2. Segmen Produk (berdasar perbedaan teknologi atau
ekonomi produksi)
3. Segmen Geografis (ditetapkan berdasar batas antar
negara atau perbedaan regional dalam region)
4. Segmen faktor pembelian yang seragam (lintas
produk/pasar dan segmen geografis)
5. Segmen ukuran pelanggan
Strategi Pada Tingkat Bisnis Yang
Terfokus
Strategi pada tingkat bisnis yang terfokus melibatkan
pendekatan dasar yang sama sebagai Strategi Pasar Yang Luas.
Sehingga, terdapat peluang karena:

Perusahaan besar mengabaikan celah kecil yang ada


Perusahaan kekuarangan sumber daya untuk bersaing
dalam industri
Mampu melayani segmen pasar yang sempit secara
lebih efisien dari pada kompetitor dalam industri
Fokus memungkinkan anda untuk mengarahkan
sumber daya kepada aktivitas value chain tertentu
untuk membangun keunggulan kompetitif
Strategi Pada Tingkat Bisnis Yang
Terfokus
Strategi pada tingkat bisnis yang terfokus melibatkan
pendekatan dasar yang sama sebagai Strategi Pasar Yang Luas
Sehingga, terdapat peluang karena:

Focused Differentiators berkembang pesat dengan


memilih pasar yang kecil yang tidak dilayani pemain
besar Contoh:
Custom manufacturers of parts for
Harley-Davidson motorcycles
Focused Cost leadership
Contoh: IKEA menawarkan peralatan RT yang desain,
fungsi & kualitasnya bagus dengan harga terjangkau
Resiko Utama yang berkaiatan dengan
Strategi Focused Differentiation

Perusahaan “tidak terfokus” karena


kompetitor

Kompetitor Besar membidik celah kecil


pasar yang anda layani

Preferensi niche market dapat berubah


untuk menandingi pasar yang luas
Generic Business Level Strategies
Sumber Keunggulan Kompetitif

Biaya Kekhasan

Target Cost Diferensiasi


Pasar
Luas Leadership
Luas Diferensiasi
Cakupan /Biaya Rendah
Kompetisi Biaya Yang
Target Rendah Diferensiasi
Terintegrasi
Pasar
Sempit Yang Yang
Terfokus Terfokus
Strategi Diferensiasi/Biaya Rendah Yang Terintegr
Perusahaan yang menggunakan Strategi Yang
Terintegrasi dapat:
Lebih cepat beradaptasi

Mempelajari keahlian dan teknologi baru

Memanfaatkan Sistem Manufaktur Yang Fleksibel untuk


menciptakan produk yang didiferensiasi dengan biaya
yang rendah
Leverage kompetensi inti lewat Jaringan Informasi ke
banyak unit bisnis

Memanfaatkan Total Quality Management (TQM)


untuk menciptakan produk yang didiferensiasi dengan
kualitas tinggi yang secara terus menerus menekan
Strategi Diferensiasi/Biaya Rendah Yang
Terintegrasi

Memahami bahwa strategi pada tingkat bisnis


dengan Diferensiasi/Biaya Rendah Yang
Terintegrasi melibatkan Kompromi

Resiko adalah bahwa perusahaan dapat


“Terjebak ditengah-tengah” (stuck in middle)
karena kurangnya komitmen yang kuat atau
kurangnya keahlian dalam strategi generik
Strategi Diferensiasi/Biaya Rendah Yang
Terintegrasi
Southwest Airlines
Biaya Rendah Diferensiasi
Menggunakan satu model
Fokus pada kepuasan
Pesawat (Boeing 737)
pelanggan
Memakai bandara sekunder
Dedikasi karyawan
Terbang dengan rute pendek yang tinggi
Tidak memberikan makanan
Layanan baru
Waktu berbalik 15 menit
penerbangan bagi
Tidak ada kursi cadangan penumpang bisnis
Tidak bisa pesan lewat agen (telepon dan faks)
Hal-hal Penting untuk Keberhasilan
Strategi

Konsisten dengan
kondisi dalam
lingkungan persaingan

Realistis,
Realistis,
disesuaikan
disesuaikandengan
dengan Strategi harus … Dilaksanakan secara
sumber
sumberdaya
daya hati-hati
perusahaan
perusahaan

Anda mungkin juga menyukai